Dalam pendidikan yang memerdekakan, setiap siswa dihargai sebagai individu unik
dengan latar belakang, minat, dan potensi yang berbeda. Guru tidak hanya menyesuaikan
kurikulum dengan kebutuhan mereka, tetapi juga memberikan ruang bagi siswa untuk
mengeksplorasi minat mereka sendiri. Dengan demikian, setiap siswa merasa
diperhatikan dan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
Pendidikan pada masa penjajahan Belanda pada awalnya hanya berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan Belanda di Indonesia. Tujuan dan kebijakan pendidikan yang
dikembangkan dan dilaksanakan oleh Belanda hanya untuk melayani pemerintah kolonial
Belanda
Fokus utama pendidikan nasional ketika Indonesia lepas dari penjajahan yaitu
mencerdaskan dan meningkatkan kualitas serta kemampuan bangsa. Tujuan sebenarnya
dari pendidikan zaman kemerdekaan adalah untuk mengisi kehidupan dan
pembangunan.
3. Pendidikan Abad 21
Pendidikan abad 21 adalah sebuah metode pendidikan yang ditujukan untuk generasi
abad 21. Metode pendidikan ini bertujuan agar generasi abad 21 dapat unggul secara
kualitas SDM, serta dapat mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Dalam
pendidikan abad 21. setiap siswa diharapkan dapat memiliki keterampilan belajar berupa
4C yaitu creativity and innovation, critical thinking and problem solving, communication
dan collaboration.
Tujuan pendidikan yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak agar mereka dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang
manusia maupun sebagai anggota masyarakat
3. Budi Pekerti
Menurut Ki Hajar Dewantara, budi pekerti atau watak atau karakter merupakan
perpaduan antara gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga
menimbulkan tenaga. Budi pekerti juga dapat diartikan sebagai perpaduan antara cipta
(kognitif, karsa (afektif) sehingga menciptakan karya (psikomotor).
4. Sistem Among
Ki Hajar Dewantara menjelaskan bahwa mewajibkan pada guru supaya mengingati dan
mementingkan kodrat-iradatnya anak-anak, dengan tidak melupakan segala keadaan
yang mengelilinginya.
2. Manusia Indonesia Lahir, Hidup dan Berkembang dalam Ke-Bhineka Tunggal Ika-an
Tujuan pendidikan yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak agar mereka dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang
manusia maupun sebagai anggota masyarakat
3. Budi Pekerti
Menurut Ki Hajar Dewantara, budi pekerti atau watak atau karakter merupakan
perpaduan antara gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga
menimbulkan tenaga. Budi pekerti juga dapat diartikan sebagai perpaduan antara cipta
(kognitif, karsa (afektif) sehingga menciptakan karya (psikomotor).
4. Sistem Among
Ki Hajar Dewantara menjelaskan bahwa mewajibkan pada guru supaya mengingati dan
mementingkan kodrat-iradatnya anak-anak, dengan tidak melupakan segala keadaan
yang mengelilinginya.
2. Manusia Indonesia Lahir, Hidup dan Berkembang dalam Ke-Bhineka Tunggal Ika-an
Pancasila bukan sekadar sebuah konsep, melainkan merupakan pondasi utama yang
membimbing pendidikan di Indonesia. Hal ini tercermin dalam profil pelajar Pancasila
yang menetapkan standar bagi pembentukan karakter dan keterampilan individu yang
unggul. Sebagai dasar filosofis, Pancasila memberikan arah bagi pendidikan secara umum
dan juga dalam pendidikan agama, yang secara bersama-sama berkontribusi pada
kesatuan hidup berbangsa dalam keragaman Indonesia.
a. Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
b. Mandiri
c. Bergotong-royong
d. Berkhebinekaan global
e. Bernalar Kritis
f. Kreatif
b. Pembelajaran Intrakurikuler.
c. Pembelajaran Ekstrakurikuler
d. Budaya sekolah
Profil pelajar Pancasila yang mencakup iman kepada Tuhan Yang Maha Esa, kemandirian,
semangat gotong royong, pemahaman akan keberagaman global, kemampuan berpikir
kritis, dan kreativitas, menjadi tujuan akhir dalam pendidikan Indonesia. Dengan fokus
pada pembentukan karakter yang solid, pendidikan tidak hanya berperan dalam
menciptakan individu yang berkualitas, tetapi juga sebagai faktor penting dalam
mempertahankan identitas bangsa Indonesia dalam keragaman sosial, budaya, dan
ekonomi.
Pancasila bukan hanya sebuah konsep, tetapi menjadi entitas dan identitas bangsa
Indonesia dalam keragaman. Kebinekaan merupakan salah satu karakteristik bangsa
Indonesia yang mencakup keberagaman suku, ras, agama, dan budaya. Kesadaran akan
multikulturalisme dan religiusitas menjadi pijakan untuk mengembangkan kehidupan
bersama di Indonesia. Namun, sementara keragaman adalah kekayaan, potensi konflik
sosial juga hadir sebagai tantangan yang harus diatasi.