Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sania Marta Mevia

NIM : 06284882326003
Kelas : PGSD 1

Mahasiswa membuat sebuah kesimpulan dan pesan kunci dengan mengaitkan


pemahaman dari Topik IV dengan Topik I, Topik II dan Topik III. Sejauh mana topik
tentang Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil
Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan
Abad ke-21.
Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil
Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam
Pendidikan Abad ke-21
Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar
Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21
1. Pancasila sebagai Entitas Bangsa Indonesia

Meskipun Pancasila merupakan bentuk yang abstrak atau tidak terlihat, namun
Pancasila dikatakan sebagai kesatuan karena tercermin dalam kehidupan masyarakat
Indonesia.Pancasila sebagai satu kesatuan negara Indonesia mempunyai ciri khas dari
keberagaman nilai yang dikandungnya.Ekspresi Pancasila sebagai organisasi Indonesia adalah
pelaksanaan proyek untuk meningkatkan visibilitas siswa Pancasila di sekolah.Proyek ini
bertujuan untuk mewujudkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan memastikan
nilai-nilai tersebut berkelanjutan dan akrab dalam kehidupan siswa.Proyek tersebut
mengidentifikasi enam aspek untuk meningkatkan profil pelajar Pancasila, antara lain
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhlak mulia, keberagaman global,
gotong royong, berpikir kritis, kemandirian, dan kreativitas.

2. Pancasila sebagai Identitas Bangsa Indonesia

Identitas berasal dari kata “identitas” dan mengacu pada ciri-ciri, tanda-tanda, atau
kesamaan yang dianggap berasal dari seseorang yang membedakannya dengan orang
lain.Pancasila sebagai jati diri bangsa merupakan ciri khas bangsa Indonesia dan
membedakannya dengan bangsa lain.Oleh karena itu, Pancasila harus dilestarikan.Contoh
Pancasila sebagai identitas nasional Indonesia antara lain bendera nasional merah putih sebagai
bendera persatuan NKRI, bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, burung Garuda sebagai
lambang negara Indonesia, dan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Bangsa Indonesia.
Semua itu tercermin dalam kehidupan masyarakat Indonesia dan membentuk jati diri bangsa
Indonesia.
3. Perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada
Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21
Profil pelajar pancasila memuat 6 dimensi diantaranya beriman dan bertaqwa kepada
tuhan YME dan berakhlak mulia, berkebinhekaan global, bergotong royong, bernalar
kritis, mandiri dan kreatif. Bentuk perwujudan nya sebagai berikut:
1) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia Profil ini
diwujudkan dengan berdoa sebelum memulai pembelajaran, melaksanakan sholat
tepat waktu, berinfak setiap jumat dan lainnya
2) Berkebinhekaan Global Profil ini diwujudkan dengan menjalin komunikasi yang
baik antar teman, tidak membeda-bedakan berdasarkan keragaman suku,
budaya, ras dan agama, dan menjalin relasi tidak hanya lingkup sekitar namun
global.
3) Bergotong-royong Profil ini diwujudkan dengan kegiatan diskusi kelompok,
membuat suatu projek bersama kelompok, membersihkan kelas bersama, dan
menyelesaikan masalah secara bersama atau musyawarah.
4) Bernalar kritis Profil ini diwujudkan dengan siswa yang tidak menerima
informasi secara mentah namun mencari tahu terlebih dahulu kebenaran dari
informasi sebelum menyebarkan informasi tersebut ke orang lain.
5) Mandiri Profil ini ditunjukan ketika siswa dihadapkan pada suatu masalah atau
persoalan dan ia bisa menemukan solusi dan jalan keluar dari masalah itu
sendiri, dia bijak mengambil keputusan dan bertanggung jawab terhadap tindakan
yang dilakukan.
6) Kreatif Profil ini diwujudkan dengan siswa yang mampu memberikan ide baru dan
solusi baru dalam menyelesaikan permasalahan.

Topik I kita mempelajari tentang perjalanan Pendidikan di Indonesia sebelum


kemerdekaan (zaman kolonial), sesudah kemerdekaan dan Pendidikan Abad ke-21.
Berawal dari perjuangan Ki Hajar Dewantara dalam memajukan pendidikan adat. Ki Hajar
Dewantara menyaksikan 4.444 orang terbelenggu oleh budaya feodal. 4.444 anak-anak
setempat hidup dalam kebodohan dan kemiskinan. Lebih jauh lagi, para penguasa Hindia
Belanda di Indonesia sebenarnya tidak menaruh perhatian terhadap pendidikan kebudayaan
pada tahun . Mereka hanya berurusan dengan pendidikan, dan pendidikan bersifat intelektual
dan material, karena pendidikan di sana hanya pendidikan intelektual. Menyadari kenyataan
tersebut, Ki Hajar Dewantara mendorong kemajuan pendidikan.

Sebab, menurutnya pendidikan yang menjadikan seseorang memahami keberadaan dan


kemandirian dirinya, baik lahir maupun batin.Sejarah pendidikan di Indonesia dimulai dengan
berdirinya Sekolah Bumi Putra pada tahun 1854 pada masa penjajahan hingga saat ini, yaitu
pada tahun , ketika diperkenalkan kurikulum mandiri Di sisi lain, bahkan setelah Indonesia
merdeka pada tahun , masih terdapat praktik-praktik pendidikan yang mengekang siswa alih-
alih membebaskannya, seperti sekolah yang belum menjadi lembaga pendidikan dan upaya
yang ditujukan untuk “pembangunan seluruh bangsa Indonesia” yang diusulkan.
Guru seringkali hanya memainkan satu peran Sebagai guru, sehingga aktivitasnya terfokus
pada masalah perkembangan kognitif Siswa kami dibebani dengan ujian yang sangat
membebani mereka Oleh karena itu, saya merasa sulit untuk belajar dengan
tenang.perkembangan kehidupan intelektualnya. Sebaliknya, mereka belajar untuk
mendapatkan nilai bagus di rapor sekolah atau lulus.
Pada Topik II kita mempelajari tentang dasar pemikiran Ki Hadjar Dewantara yaitu
pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat.
Pendidikan menciptakan ruang bagi peserta didik untuk bertumbuh secara utuh agar
mampu memuliakan dirinya dan orang lain (merdeka batin) dan menjadi manusia mandiri
(merdeka lahir). Pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak-
anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
Pendidikan yang "menuntun", artinya peran atau tugas kita sebagai guru adalah menuntun

segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak (peserta didik) , agar mereka dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia,
maupun anggota masyarakat. Guru itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak (peserta didik), agar dapat memperbaiki lakunya
hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat mereka. Dalam proses “menuntun”, anak diberi
kebebasan namun pendidik sebagai „pamong‟ dalam memberi tuntunan dan arahan agar
anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang „pamong‟ dapat
memberikan „tuntunan‟ agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar.
Pada topik III kita mempelajari tentang Identitas Manusia Indonesia

Artinya, identitas orang yang menghayati nilai-nilai kemanusiaan khas Indonesia, termasuk
nilai-nilai seperti keberagaman, nilai Pancasila, religiusitas, dan lain-lain.
Bhinnekatunggalikaan atau keberagaman bagi masyarakat Indonesia merupakan salah satu dari
identitas dan budaya bangsa Indonesia dan merupakan nilai yang unik. Pancasila merupakan
jati diri bangsa Indonesia sekaligus jati diri bangsa Indonesia yang lahir dari nilai-nilai luhur
masyarakat nusantara ini. Pancasila merupakan hakikat yang merangkum nilai, jiwa dan
semangat bangsa Indonesia yang senantiasa menjunjung tinggi nilai gotong royong. Hal ini
dibenarkan oleh Ki Hajar Dewantara. Asas Pancasila meliputi asas etika hidup bersama dan
bertanggung jawab, bekerjasama, hidup berkeadilan, dan bermusyawarah (gotong royong)
dalam rangka memenuhi kebutuhan setiap individu dan seluruh aspek kehidupan kolektif.
Dalam konteks masyarakat Indonesia yang terdiri dari banyak budaya, bahasa, agama,
kepercayaan, suku, suku dan kearifan lokal, pendidikan memegang peranan penting dalam
menjaga keberagaman, menjaga persatuan, memelihara dan mengembangkan kerukunan.
Pendidikan memegang peranan penting dalam membangun paradigma berpikir, bertindak dan
bertindak sebagai bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai