NIM : 06284882326003
Kelas : PGSD 1
Meskipun Pancasila merupakan bentuk yang abstrak atau tidak terlihat, namun
Pancasila dikatakan sebagai kesatuan karena tercermin dalam kehidupan masyarakat
Indonesia.Pancasila sebagai satu kesatuan negara Indonesia mempunyai ciri khas dari
keberagaman nilai yang dikandungnya.Ekspresi Pancasila sebagai organisasi Indonesia adalah
pelaksanaan proyek untuk meningkatkan visibilitas siswa Pancasila di sekolah.Proyek ini
bertujuan untuk mewujudkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan memastikan
nilai-nilai tersebut berkelanjutan dan akrab dalam kehidupan siswa.Proyek tersebut
mengidentifikasi enam aspek untuk meningkatkan profil pelajar Pancasila, antara lain
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhlak mulia, keberagaman global,
gotong royong, berpikir kritis, kemandirian, dan kreativitas.
Identitas berasal dari kata “identitas” dan mengacu pada ciri-ciri, tanda-tanda, atau
kesamaan yang dianggap berasal dari seseorang yang membedakannya dengan orang
lain.Pancasila sebagai jati diri bangsa merupakan ciri khas bangsa Indonesia dan
membedakannya dengan bangsa lain.Oleh karena itu, Pancasila harus dilestarikan.Contoh
Pancasila sebagai identitas nasional Indonesia antara lain bendera nasional merah putih sebagai
bendera persatuan NKRI, bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, burung Garuda sebagai
lambang negara Indonesia, dan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Bangsa Indonesia.
Semua itu tercermin dalam kehidupan masyarakat Indonesia dan membentuk jati diri bangsa
Indonesia.
3. Perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada
Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21
Profil pelajar pancasila memuat 6 dimensi diantaranya beriman dan bertaqwa kepada
tuhan YME dan berakhlak mulia, berkebinhekaan global, bergotong royong, bernalar
kritis, mandiri dan kreatif. Bentuk perwujudan nya sebagai berikut:
1) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia Profil ini
diwujudkan dengan berdoa sebelum memulai pembelajaran, melaksanakan sholat
tepat waktu, berinfak setiap jumat dan lainnya
2) Berkebinhekaan Global Profil ini diwujudkan dengan menjalin komunikasi yang
baik antar teman, tidak membeda-bedakan berdasarkan keragaman suku,
budaya, ras dan agama, dan menjalin relasi tidak hanya lingkup sekitar namun
global.
3) Bergotong-royong Profil ini diwujudkan dengan kegiatan diskusi kelompok,
membuat suatu projek bersama kelompok, membersihkan kelas bersama, dan
menyelesaikan masalah secara bersama atau musyawarah.
4) Bernalar kritis Profil ini diwujudkan dengan siswa yang tidak menerima
informasi secara mentah namun mencari tahu terlebih dahulu kebenaran dari
informasi sebelum menyebarkan informasi tersebut ke orang lain.
5) Mandiri Profil ini ditunjukan ketika siswa dihadapkan pada suatu masalah atau
persoalan dan ia bisa menemukan solusi dan jalan keluar dari masalah itu
sendiri, dia bijak mengambil keputusan dan bertanggung jawab terhadap tindakan
yang dilakukan.
6) Kreatif Profil ini diwujudkan dengan siswa yang mampu memberikan ide baru dan
solusi baru dalam menyelesaikan permasalahan.
segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak (peserta didik) , agar mereka dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia,
maupun anggota masyarakat. Guru itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak (peserta didik), agar dapat memperbaiki lakunya
hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat mereka. Dalam proses “menuntun”, anak diberi
kebebasan namun pendidik sebagai „pamong‟ dalam memberi tuntunan dan arahan agar
anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang „pamong‟ dapat
memberikan „tuntunan‟ agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar.
Pada topik III kita mempelajari tentang Identitas Manusia Indonesia
Artinya, identitas orang yang menghayati nilai-nilai kemanusiaan khas Indonesia, termasuk
nilai-nilai seperti keberagaman, nilai Pancasila, religiusitas, dan lain-lain.
Bhinnekatunggalikaan atau keberagaman bagi masyarakat Indonesia merupakan salah satu dari
identitas dan budaya bangsa Indonesia dan merupakan nilai yang unik. Pancasila merupakan
jati diri bangsa Indonesia sekaligus jati diri bangsa Indonesia yang lahir dari nilai-nilai luhur
masyarakat nusantara ini. Pancasila merupakan hakikat yang merangkum nilai, jiwa dan
semangat bangsa Indonesia yang senantiasa menjunjung tinggi nilai gotong royong. Hal ini
dibenarkan oleh Ki Hajar Dewantara. Asas Pancasila meliputi asas etika hidup bersama dan
bertanggung jawab, bekerjasama, hidup berkeadilan, dan bermusyawarah (gotong royong)
dalam rangka memenuhi kebutuhan setiap individu dan seluruh aspek kehidupan kolektif.
Dalam konteks masyarakat Indonesia yang terdiri dari banyak budaya, bahasa, agama,
kepercayaan, suku, suku dan kearifan lokal, pendidikan memegang peranan penting dalam
menjaga keberagaman, menjaga persatuan, memelihara dan mengembangkan kerukunan.
Pendidikan memegang peranan penting dalam membangun paradigma berpikir, bertindak dan
bertindak sebagai bangsa Indonesia.