Anda di halaman 1dari 3

TOPIK 3 : EKSPLORASI KONSEP

Nama Mahasiswa : Sania Marta Mevia (06284882326003)


Jurusan/Kelas/Prodi : PPG Prajabatan 2023/PGSD 1
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dosen : Prof. Dr. Siti Dewi Maharani, M.Pd.
Mata Kuliah : Pembelajaran Sosial Emosional

Lembar Kerja 3.2 Experiential Learning

1. Apa yang dimaksud dengan experiential learning?


Jawab:

Experiential learning adalah metode pembelajaran yang mengutamakan pengalaman


langsung sebagai sarana utama dalam memperoleh pengetahuan. Berdasarkan teori yang
dikembangkan oleh David Kolb, metode ini memahami bahwa pembelajaran terjadi
melalui siklus yang dimulai dari pengalaman langsung, diikuti oleh refleksi atas
pengalaman tersebut, pembentukan konsep abstrak berdasarkan refleksi, dan akhirnya
penerapan konsep-konsep baru dalam pengalaman selanjutnya. Melalui pendekatan ini,
pembelajaran tidak hanya terjadi melalui teori yang diajarkan secara pasif, tetapi melalui
tindakan aktif dan refleksi pribadi yang memperdalam pemahaman dan keterampilan.
Experiential learning efektif karena menggabungkan teori dan praktik, sehingga
memperkuat pengalaman belajar dengan membuatnya relevan dan aplikatif dalam
konteks nyata kehidupan sehari-hari dan pekerjaan.

2. Bagaimana peran guru dalam experiential learning?


Jawab :
Dalam pendekatan experiential learning, peran guru berubah dari penyampai informasi
menjadi fasilitator pembelajaran. Guru bertugas membimbing siswa untuk terlibat
langsung dalam pengalaman belajar yang autentik dan berarti. Mereka membantu siswa
dalam mengidentifikasi dan mengakses sumber pengalaman yang relevan, mengatur
lingkungan yang mendukung pembelajaran melalui coba-coba, dan menyediakan
bimbingan yang diperlukan untuk merefleksikan pengalaman tersebut secara kritis. Guru
juga memainkan peran penting dalam membantu siswa menghubungkan teori dengan
praktik melalui pembahasan dan pemodelan, serta mendorong siswa untuk
mengembangkan pemikiran abstrak dari pengalaman konkret mereka. Selain itu, guru
mengajak siswa untuk menerapkan konsep yang dipelajari dalam situasi baru, sehingga
membantu mereka untuk menginternalisasi pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh. Melalui pendekatan ini, guru menjadi pendamping dalam perjalanan belajar
siswa, mengarahkan mereka untuk menjadi pelajar yang lebih mandiri dan reflektif.

3. Bagaimana model holistic pembelajaran dari Kolb?


Jawab:
Kolb (1984) mengemukakan model holistik mengenai proses pembelajaran pada
perkembangan orang dewasa.
Terdapat enam proposisi dari proses pembelajaran ini:
1) Belajar adalah suatu proses dan bukan hanya dilihat dari hasil akhir saja. Dalam
pembelajaran, guru seharusnya berfokus pada proses, termasuk memberikan
umpan balik pada siswa. Dalam hal ini siswa harus bisa menikmati proses yang
ada. Dalam hal ini siswa harus bisa memahami makna pembelajaran untuk
mereka.
2) Pada dasarnya proses belajar merupakan proses “re-learning” atau belajar
kembali. Dengan berproses, kita dapat mengetahui pemahaman siswa, ide ataupun
pemikiran mereka, bahkan bagaimana mereka mengaitkan pembelajaran tersebut
dengan pembelajaran lain.
3) Belajar merupakan proses adaptasi dan juga proses menyelesaikan konflik yang
ada. Adanya perbedaan dan konflik mendorong siswa untuk mempelajari hal baru.
Siswa dapat belajar dari pengalaman yang ada, dapat berefleksi atas keadaan yang
dialami.
4) Belajar adalah proses menyeluruh dan proses adaptasi lingkungan. Belajar tidak
hanya melibatkan fungsi kognisi, tetapi juga totalitas berpikir, beremosi, persepsi,
dan berperilaku.
5) Belajar adalah transaksi sinergis antara individu dengan lingkungan. Belajar juga
melibatkan proses asimilasi pembelajaran baru dengan pembelajaran sebelumnya
6) Belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan. Mendapatkan pengetahuan bisa
diperoleh dengan experiential learning; belajar melalui mengalami, melalui
pengalaman. Dengan experiential learning, siswa dapat mengalami proses dan
mendapatkan pengetahuan.
4. Tuliskan hal-hal yang sudah Anda ketahui sebelumnya mengenai experiential
learning!
Jawab:

Sebelumnya saya mengetahui experiential learning adalah suatu pembelajaran yang


bersumber dari sebuah pengelaman, pengertian experiential learning serta langkah-
langkah experiential learning yang dirumuskan oleh David Kolb.
5. Tuliskan hal-hal baru yang Anda pelajari dari video yang telah diberikan
tautannya pada Anda sebelumnya!
Jawab:
Kolb menyebutkan ada 4 gaya belajar yang didasarkan pada siklus belajar empat tahap.
Keempat gaya belajar tersebut meliputi gaya belajar divergen, asimilasi, konvergen, dan
akomodasi. Keempat gaya belajar ini sebenarnya merupakan hasil dari gabungan dua
pasang variable yaitu processing continuum (sumbu pemrosesan, bagaimana pendekatan
kita terhadap suatu tugas) dan perception continuum (sumbu persepsi, respons emosi,
atau bagaimana kita berpikir atau merasakannya).

6. Apa hal-hal yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?


Jawab:
Hal lain yang ingin saya pelajari adalah bagaimana pengimplementasian konkret
experiental learniang. Selanjutnya, saya ingin pelajari tentang merancang pembelajaran
dengan menerapkan pembelajaran experiential learning dan melaksanakannya di dalam
proses pembelajaran. Setelah itu terlaksana hal yang penting dan tidak boleh tinggalkan
untuk dipelajari lebih lanjut adalah evaluasi, refleksi, dan tindak lanjut dari pembelajaran
yang telah dircancang dan dilaksanakan dengan menerapkan experiential learning

Apa yang bisa Anda simpulkan dari topik ini sebagai Mahasiswa?

Jawab:
Menurut saya, yang dapat disimpulkan pada topik ini yaitu experiential learning
merupakan metode pembelajaran yang efektif karena mengutamakan pengalaman
langsung dalam proses belajar. Menurut David Kolb, pembelajaran melibatkan siklus
yang terdiri dari pengalaman langsung, refleksi, pembentukan konsep abstrak, dan
penerapan konsep dalam situasi baru. Peran guru dalam metode ini adalah sebagai
fasilitator yang mengarahkan siswa untuk terlibat dalam pengalaman belajar yang
autentik dan membantu mereka menghubungkan teori dengan praktik. Model holistik
Kolb lebih lanjut mengemukakan bahwa belajar adalah proses berkelanjutan yang
melibatkan adaptasi dan asimilasi, memperkaya pemahaman melalui pengalaman dan
refleksi. Keempat gaya belajar yang diidentifikasi oleh Kolb—divergen, asimilasi,
konvergen, dan akomodasi—menunjukkan cara-cara berbeda bagaimana individu dapat
menyerap dan mengolah informasi. Ke depan, penting untuk mengeksplorasi lebih dalam
tentang implementasi praktis dari experiential learning dan cara-cara untuk mengevaluasi
serta merefleksi efektivitasnya dalam lingkungan pendidikan yang beragam.

Anda mungkin juga menyukai