Anda di halaman 1dari 3

Nama Kelompok : Vinna Naralita

Widyaningsih
Yuli Kurniawati
Zhera Risma Dara
MK : Pembelajaran Sosial Emosional
Prodi : PPG Prajabatan
Topik 3 : Ruang Kolaborasi

1. Apakah experiential learning bisa diterapkan di semua mata pelajaran? Berikan alasannya!
Secara teori, experiential learning Experiential learning ini merupakan sebuah proses
pembelajaran, proses melakukan perubahan yang memanfaatkan pengalaman sebagai media
pembelajaran atau belajar. Experiential learning fokus pada proses belajar yang dilakukan
tiap-tiap individu. Experiential learning merupakan proses pembelajaran yang dilakukan
dengan menempuh proses refleksi, dan juga menempuh suatu proses pembuatan makna dari
pengalaman nyata. Metode experiential learning sering dipilih sebagai salah satu metode
belajar yang digunakan dalam pembelajaran. Karena metode experiential learning
memungkinkan peserta didik untuk belajar dengan memenuhi seluruh aspek penting dalam
proses pembelajaran, yakni kognitif, afektif, dan emosi. Dengan demikian, seluruh aspek
penting dalam proses pembelajaran ini kemudian dapat membuat pemahaman yang lebih
mendalam bagi para peserta didik yangmelakukannya.

2. Apakah manfaat experiential learning?


Experiential learning atau pembelajaran berbasis pengalaman memiliki banyak manfaat, di
antaranya:
1. Meningkatkan keterlibatan siswa: Experiential learning memungkinkan siswa untuk
terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pengalaman langsung,
sehingga dapat meningkatkan motivasi dan minat mereka dalam belajar.
2. Meningkatkan pemahaman: Dengan pengalaman langsung, siswa dapat
memperdalam pemahaman mereka terhadap konsep-konsep dan keterampilan yang sedang
dipelajari, sehingga memungkinkan mereka untuk memahami materi dengan lebih baik
3. Memperkuat keterampilan praktis: Experiential learning sering melibatkan
penggunaan keterampilan praktis dalam situasi nyata, sehingga siswa dapat
mengembangkan keterampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari atau di masa
depan.
4. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis: Dalam pengalaman langsung, siswa sering
dihadapkan pada situasi yang memerlukan pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan, sehingga dapat membantu mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan
kreatif.
5. Meningkatkan retensi dan pengingatan: Melalui pengalaman langsung, siswa dapat
mengalami pembelajaran yang lebih emosional dan berkesan, sehingga memungkinkan
mereka untuk lebih mudah mengingat dan mengaplikasikan konsep- konsep yang dipelajari.
6. Meningkatkan rasa percaya diri: Melalui pengalaman langsung, siswa dapat
merasakan keberhasilan dan kemajuan dalam belajar, sehingga dapat meningkatkan rasa
percaya diri mereka.
7. Mengembangkan kemampuan sosial: Experiential learning sering melibatkan
interaksi sosial dan kerja sama, sehingga dapat membantu siswa mengembangkan
kemampuan sosial dan interpersonal mereka.

3. Bagaimana sekolah bisa mendukung experiential learning? Apa saja tantangan bagi sekolah?
Model pembelajaran dalam kurikulum merdeka memberikan kesempatan kepada siswa untuk
melakukan kegiatan-kegiatan belajar secara aktif. Lebih lanjut, Hamalik menyatakan bahwa
pembelajaran berdasarkan pengalaman memberi seperangkat atau serangkaian situasi belajar
dalam bentuk keterlibatan pengalaman sesungguhnya yang dirancang oleh guru (Hamalik,2001)
Cara ini mengarahkan para siswa untuk mendapatkan pengalaman lebih banyak melalui
keterlibatan secara aktif dan personal, dibandingan bila mereka hanya membaca suatu materi
atau konsep. Dengan demikian, belajar berdasarkan pengalaman lebih terpusat padapengalaman
belajar siswa yang bersifat terbuka dan siswa mampu membimbing dirinya sendiri. Model
pembelajaran experiential learning sangat tepat digunakan untuk mengimplementasikan
kurikulum merdeka karena merupakan model pembelajaran yang dapat menciptakan proses
belajar yang lebih bermakna, dimana siswa mengalami apa yang mereka pelajari.
Melalui model ini, siswa belajar tidak hanya belajar tentang konsep materi belaka, hal ini
dikarenakan siswa dilibatkan secara langsung dalam proses pembelajaran untuk dijadikan
sebagai suatu pengalaman. Hasil dari proses pembelajaran experiential learning tidak hanya
menekankanpada aspek kognitif saja, juga tidak seperti teori behavior yang menghilangkan
peran pengalaman subjektif dalam proses belajar. Pengetahuan yang tercipta dari model ini
merupakan perpaduan antara memahami dan mentransformasi pengalaman. Dengan penerapan
metode experiential learning harapannya mampu untuk mengimplementasikan kurikulum
merdeka lebih bermakna dan berkualitas

4. Apakah karakteristik peserta didik bisa mempengaruhi penerapan pembelajaran experiential


learning? Jelaskan! Bagaimana menghadapi kendala tersebut?
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menerapkan model pembelajaran
experiential learnig, siswa telah terlibat secara aktif sehingga dominasi guru dalam pembelajaran
dapat berkurang. Pada urutan waktu terbanyak yang dihabiskan siswa yaituaktivitas menerapkan
konsep yang telah didapat dalam pemecahan masalah. Respons siswa terhadap model yang
diterapkan sangat baik, kelima subyek yang terpilih nampak senang,antusias dan paham dengan
materi yang diajarkan

5. Pada kondisi daring (online) bagaimana penerapan experiential learning?


Praktik penerapan Pembelajaran Berbasis Pengalaman pada lingkungan belajar biasanya
dilakukan dalam format kegiatan pembelajaran luring. Baik itu dalam pembelajaran di kelas
maupun dilapangan. Namun seiring kemajuan teknologi, berbagai aktivitas kini dilakukan
melalui sambungan internet alias online, termasuk dalam pembelajaran. Melakukan
pembelajaran secara online dengan metode e-learning kini juga semakin populer. Nah, e-
learning dapat dikombinasikan dengan metode Pembelajaran Berbasis Pengalaman atau
Experiential Learning. Modifikasi tersebut dapat menjadikan pembelajaran yang mudah serta
efektif bagi peserta didik

Anda mungkin juga menyukai