Widyaningsih
Yuli Kurniawati
Zhera Risma Dara
MK : Pembelajaran Sosial Emosional
Prodi : PPG Prajabatan
Topik 3 : Ruang Kolaborasi
1. Apakah experiential learning bisa diterapkan di semua mata pelajaran? Berikan alasannya!
Secara teori, experiential learning Experiential learning ini merupakan sebuah proses
pembelajaran, proses melakukan perubahan yang memanfaatkan pengalaman sebagai media
pembelajaran atau belajar. Experiential learning fokus pada proses belajar yang dilakukan
tiap-tiap individu. Experiential learning merupakan proses pembelajaran yang dilakukan
dengan menempuh proses refleksi, dan juga menempuh suatu proses pembuatan makna dari
pengalaman nyata. Metode experiential learning sering dipilih sebagai salah satu metode
belajar yang digunakan dalam pembelajaran. Karena metode experiential learning
memungkinkan peserta didik untuk belajar dengan memenuhi seluruh aspek penting dalam
proses pembelajaran, yakni kognitif, afektif, dan emosi. Dengan demikian, seluruh aspek
penting dalam proses pembelajaran ini kemudian dapat membuat pemahaman yang lebih
mendalam bagi para peserta didik yangmelakukannya.
3. Bagaimana sekolah bisa mendukung experiential learning? Apa saja tantangan bagi sekolah?
Model pembelajaran dalam kurikulum merdeka memberikan kesempatan kepada siswa untuk
melakukan kegiatan-kegiatan belajar secara aktif. Lebih lanjut, Hamalik menyatakan bahwa
pembelajaran berdasarkan pengalaman memberi seperangkat atau serangkaian situasi belajar
dalam bentuk keterlibatan pengalaman sesungguhnya yang dirancang oleh guru (Hamalik,2001)
Cara ini mengarahkan para siswa untuk mendapatkan pengalaman lebih banyak melalui
keterlibatan secara aktif dan personal, dibandingan bila mereka hanya membaca suatu materi
atau konsep. Dengan demikian, belajar berdasarkan pengalaman lebih terpusat padapengalaman
belajar siswa yang bersifat terbuka dan siswa mampu membimbing dirinya sendiri. Model
pembelajaran experiential learning sangat tepat digunakan untuk mengimplementasikan
kurikulum merdeka karena merupakan model pembelajaran yang dapat menciptakan proses
belajar yang lebih bermakna, dimana siswa mengalami apa yang mereka pelajari.
Melalui model ini, siswa belajar tidak hanya belajar tentang konsep materi belaka, hal ini
dikarenakan siswa dilibatkan secara langsung dalam proses pembelajaran untuk dijadikan
sebagai suatu pengalaman. Hasil dari proses pembelajaran experiential learning tidak hanya
menekankanpada aspek kognitif saja, juga tidak seperti teori behavior yang menghilangkan
peran pengalaman subjektif dalam proses belajar. Pengetahuan yang tercipta dari model ini
merupakan perpaduan antara memahami dan mentransformasi pengalaman. Dengan penerapan
metode experiential learning harapannya mampu untuk mengimplementasikan kurikulum
merdeka lebih bermakna dan berkualitas