Anda di halaman 1dari 16

RUANG KOLABORASI

TOPIK 3
Presented by Kelompok 4
1. Dwi Maftuhah (2201670067)
2. Arini Dwi Wahyuni (2201670068)
3. Natasya Nur Musrifa (2201670080)
4. Azizah Nurlaila Yusuf (2201670084)
5. Pery Jayanto (2201670081)
PERTANYAAN 1

Apakah experiential learning bisa


diterapkan di semua mata pelajaran?
Berikan alasannya!
Jawab
Experiential learning merupakan pendekatan pembelajaran yang
melibatkan pengalaman langsung dalam proses pembelajaran.
Metode experiential learning dapat dipilih sebagai salah satu
metode belajar yang paling efektif, karena metode ini
memungkinkan para peserta didik untuk belajar dengan
memenuhi seluruh aspek penting dalam proses pembelajaran,
yakni kognitif, afektif, dan emosi. Experiental learning dapat
diterapkan pada semua mata pelajaran namun, penerapannya
disesuaikan dengan topik pada materi pembelajaran yang akan
disampaikan di kelas. Misalnya, dalam mapel biologi sendiri,
untuk materi teori evolusi Darwin dan Lamark tidak dapat
dengan penerapan langsung, tetapi biasanya guru menggunakan
video pembelajaran ataupun gambar seperti kasus pada leher
jerapah.
PERTANYAAN 2

Apakah manfaat experiential learning?


Jawab
1. Dalam experiential learning, siswa mempelajari melalui
pengalaman langsung dan praktik, sehingga mereka dapat
memperkuat pemahaman mereka tentang konsep dan teori
yang dipelajari.
2. Experiential learning seringkali melibatkan pengalaman yang
menarik dan menantang, sehingga dapat meningkatkan
motivasi siswa untuk belajar.
3. Dalam experiential learning, siswa dapat mengembangkan
keterampilan praktis, seperti keterampilan interpersonal,
kepemimpinan, dan keterampilan kreatif.
4.Meningkatkan ingatan jangka panjang, karena siswa
mempelajari melalui pengalaman yang nyata, pembelajaran
tersebut seringkali lebih mudah diingat dalam jangka panjang.
5. Experiential learning memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi
dan menganalisis masalah secara langsung, sehingga dapat
mengembangkan kemampuan mereka dalam pemikiran kritis.
6. Dalam experiential learning, siswa seringkali terlibat secara aktif
dalam pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan keterlibatan
dan partisipasi mereka dalam proses pembelajaran.
7. Pengalaman langsung yang menyenangkan dalam experiential
learning dapat membuat siswa merasa lebih terlibat dan antusias
dalam pembelajaran.
PERTANYAAN 3

Bagaimana sekolah bisa mendukung


experiential learning? Apa saja
tantangan bagi sekolah?
Jawab
DUKUNGAN
1. Sekolah dapat menyediakan fasilitas dan sumber daya yang
diperlukan untuk mendukung pengalaman langsung dan praktik
2. Sekolah dapat mempertimbangkan untuk mengintegrasikan
experiential learning ke dalam kurikulum di semua mata
pelajaran, dan memfasilitasi siswa untuk belajar melalui
pengalaman langsung dan praktik.
3. Sekolah dapat mendorong partisipasi siswa dalam pengalaman
belajar yang melibatkan pengalaman langsung, seperti program
magang, kunjungan industri, atau kegiatan yang melibatkan
partisipasi siswa secara langsung.
TANTANGAN:
1. Experiential learning seringkali membutuhkan biaya yang cukup
tinggi, seperti untuk perjalanan, pengadaan peralatan, atau
pembiayaan instruktur tamu. Hal ini dapat menjadi tantangan bagi
sekolah yang memiliki anggaran terbatas.
2. Experiential learning memerlukan pengorganisasian yang baik dan
perencanaan yang matang. Sekolah perlu memastikan bahwa
semua aspek dari pengalaman belajar telah dipersiapkan dengan
baik, termasuk persiapan siswa, pengadaan fasilitas dan sumber
daya, dan manajemen risiko.
3. Experiential learning dapat lebih sulit untuk dievaluasi daripada
pembelajaran tradisional yang berbasis kelas. Sekolah perlu
memikirkan metode evaluasi yang tepat dan efektif untuk
memastikan bahwa siswa memperoleh manfaat dari pengalaman
belajar.
PERTANYAAN 4
Apakah karakteristik peserta didik bisa
mempengaruhi penerapan
pembelajaran experiential learning?
Jelaskan! Bagaimana menghadapi
kendala tersebut?
Jawab
Ya, karakteristik peserta didik dapat mempengaruhi penerapan
pembelajaran experiential learning. Beberapa karakteristik yang dapat
mempengaruhi penerapan experiential learning, antara lain. :
1. Peserta didik yang memiliki keterampilan pemecahan masalah yang
baik cenderung lebih mudah beradaptasi dengan pembelajaran
experiential learning. Mereka dapat menggunakan pengalaman belajar
untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah yang lebih
baik.
2. Peserta didik yang memiliki motivasi yang tinggi cenderung lebih
terbuka dan responsif terhadap pembelajaran experiential learning.
Mereka cenderung lebih terlibat dan antusias dalam pembelajaran dan
lebih mungkin untuk memperoleh manfaat dari pengalaman belajar.
3. Peserta didik dengan gaya belajar kinestetik atau taktile (belajar
melalui gerakan fisik atau aktivitas fisik) cenderung lebih responsif
terhadap pembelajaran experiential learning, karena mereka belajar
melalui pengalaman langsung.
Jawab
Untuk menghadapi kendala dalam penerapan pembelajaran experiential
learning, beberapa strategi yang dapat digunakan antara lain:
1. Guru dapat memperhatikan karakteristik peserta didik dan
menyesuaikan pengalaman belajar dengan cara yang paling cocok bagi
setiap individu.
2. Refleksi sangat penting dalam pembelajaran experiential learning,
sehingga guru dapat memfasilitasi siswa untuk merefleksikan
pengalaman belajar mereka. Refleksi dapat membantu siswa
memahami manfaat dari pengalaman belajar dan memperkuat
pemahaman mereka.
3. Kolaborasi antara siswa dapat membantu mengatasi kendala dalam
penerapan experiential learning. Guru dapat memfasilitasi kerja sama
antara siswa untuk membantu siswa belajar satu sama lain dan
mengembangkan pemecahan masalah secara bersama-sama.
PERTANYAAN 5

Pada kondisi daring (online)


bagaimana penerapan experiential
learning?
Jawab
Penerapan experiential learning pada kondisi daring atau pembelajaran online
dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu sebagai berikut :
1. Guru dapat memberikan instruksi kepada peserta didik melakukan observasi
langsung di lingkungan sekitar tempat tinggal peserta didik untuk membuat
pengalaman belajar pada materi ekosistem.
2. Guru dapat melakukan pengalaman pengamatan virtual misal dengan
Augmented reality untuk materi sistem organ melalui gadget peserta didik
masing-masing.
3. Guru dapat memberikan tugas proyek kepada siswa yang melibatkan
pengalaman belajar yang langsung terkait dengan topik yang sedang
dipelajari. Misalnya, pada materi ekosistem. Siswa diberikan tugas proyek untuk
membuat miniatur ekosistem.
4. Guru dapat membuat forum diskusi online untuk siswa untuk berbagi
pengalaman belajar mereka. Diskusi online dapat memberikan kesempatan
untuk siswa untuk merefleksikan pengalaman belajar mereka dan berbagi
dengan siswa lainnya.
Question
Time

Anda mungkin juga menyukai