Anda di halaman 1dari 3

Ruang Kolaborasi Topik 3

SDN Gedongtengen

Adhe Putri Mursidi 231135002


Agnes Wahyu Herdayanti 231135006
Alifah Nur Aini 231135014
Aziz Kurniawan 231135022
Irene Wulaningtyas 231135052
Muhammad Hafidh 231135066

1. Apakah experiential learningbisa diterapkan di semua mata pelajaran? Berikan


alasannya!

Experiential learning dapat diterapkan di hampir semua mata pelajaran karena pendekatan ini
menekankan pengalaman langsung sebagai sumber utama pembelajaran. Namun, tingkat
penerapannya mungkin berbeda-beda tergantung pada karakteristik mata pelajaran tersebut.
Misalnya, mata pelajaran sains dan matematika mungkin lebih mudah untuk menghadirkan
pengalaman langsung melalui eksperimen atau permainan simulasi, sedangkan mata pelajaran
bahasa atau seni mungkin memerlukan pendekatan yang lebih kreatif dalam menciptakan
pengalaman pembelajaran yang nyata.

2. Apakah manfaat experiential learning?

Manfaat experiential learning antara lain:

 Mendorong pemahaman yang lebih mendalam: Pengalaman langsung memungkinkan


peserta didik untuk menginternalisasi konsep secara lebih baik melalui pengalaman
nyata.

 Mengembangkan keterampilan praktis: Peserta didik dapat mengembangkan


keterampilan praktis seperti pemecahan masalah, kerja tim, dan berpikir kritis melalui
pengalaman langsung.
 Meningkatkan motivasi dan keterlibatan: Pembelajaran yang melibatkan pengalaman
langsung cenderung lebih menarik dan memotivasi peserta didik untuk belajar secara
aktif.

3. Bagaimana sekolah bisa mendukung experiential learning? Apa saja tantangan bagi
sekolah?

Sekolah dapat mendukung experiential learning dengan:


- Menyediakan sumber daya dan fasilitas yang mendukung pengalaman langsung, seperti
laboratorium, studio seni, atau ruang eksperimen.
- Mengembangkan kurikulum yang berfokus pada pembelajaran berbasis pengalaman dan
refleksi.
- Melibatkan guru dalam pelatihan dan pengembangan profesional terkait pendekatan
pembelajaran ini.

Tantangan bagi sekolah dalam mendukung experiential learning antara lain adalah keterbatasan
sumber daya, penilaian yang sulit dilakukan terhadap pembelajaran berbasis pengalaman, serta
tantangan dalam mengintegrasikan pendekatan ini ke dalam kurikulum yang sudah ada.

4. Apakah karakteristik peserta didik bisa mempengaruhi penerapan


pembelajaran experiential learning? Jelaskan! Bagaimana menghadapi kendala tersebut?

Ya, karakteristik peserta didik dapat mempengaruhi penerapan pembelajaran experiential


learning. Misalnya, peserta didik yang lebih visual atau kinestetik mungkin akan lebih merespon
positif terhadap pembelajaran yang melibatkan pengalaman langsung. Untuk mengatasi kendala
ini, guru dapat mencoba berbagai strategi dan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan gaya
belajar individu peserta didik, serta memberikan dukungan tambahan bagi peserta didik yang
mungkin mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran berbasis pengalaman.

5. Pada kondisi daring (online) bagaimana penerapan experiential learning?

Pada kondisi daring (online), penerapan experiential learning tetap memungkinkan meskipun
dengan beberapa penyesuaian. Guru dapat menggunakan berbagai platform dan teknologi untuk
menyediakan pengalaman belajar yang interaktif dan memungkinkan peserta didik untuk terlibat
secara aktif. Misalnya, guru dapat menggunakan simulasi online, permainan edukatif, diskusi
kelompok daring, atau proyek kolaboratif yang dapat memberikan pengalaman langsung
meskipun melalui media digital.

Anda mungkin juga menyukai