PEMBELAJARAN

SOSIAL EMOSIONAL
Dosen Pengampu : Hasbahuddin, S.Pd., M.Pd

KELOMPOK 2
Hijrahtulk Madinah (300092309)
Irma Izthiana (300092212)
Masdiana (300092101)
Erika (300092283)
 Pembelajaran Sosial Emosional
Program Profesi Guru (PPG) Prajabatan
Universitas Terbuka

RUANG KOLABORASI

TOPIK 3

Lembar Kerja 3.3

1. Diskusikan kondisi atau kasus di bawah ini dalam kelompok. Setiap kelompok terdiri atas
minimal 2 orang atau sesuai pembagian kelompok dalam kelas.
2. Kondisi / Kasus :

o Apakah experiential learning bisa diterapkan di semua mata pelajaran? Berikan

alasannya!

Jawaban :

Ya, experiential learning bisa diterapkan di hampir semua mata pelajaran. Pendekatan ini
memungkinkan siswa untuk belajar melalui pengalaman langsung, memungkinkan mereka untuk
terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Misalnya, dalam matematika, siswa dapat
memecahkan masalah nyata untuk mengasah keterampilan hitung mereka, sementara dalam ilmu
pengetahuan alam, mereka dapat melakukan eksperimen langsung untuk memahami konsep-
konsep ilmiah. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman konsep, tetapi juga
membantu siswa mengembangkan keterampilan kritis, kreativitas, dan kolaborasi.

o Apakah manfaat experiential learning?

Jawaban :

Manfaat dari experiential learning meliputi peningkatan pemahaman konsep melalui pengalaman
langsung, pengembangan keterampilan praktis dan keterampilan hidup, seperti pemecahan
masalah, kreativitas, dan kemampuan berkomunikasi, serta peningkatan motivasi dan
keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Pendekatan ini juga membantu siswa menghubungkan
teori dengan praktik di dunia nyata, mempersiapkan mereka untuk situasi kehidupan nyata di luar
kelas.

o Bagaimana sekolah bisa mendukung experiential learning? Apa saja tantangan bagi
sekolah?

Jawaban :

Sekolah dapat mendukung experiential learning dengan menyediakan fasilitas dan sumber daya
yang mendukung pengalaman langsung, seperti laboratorium, ruang kerja kolaboratif, dan
kemitraan dengan komunitas lokal. Mereka juga dapat mendorong penggunaan metode
pembelajaran aktif, seperti proyek berbasis masalah dan kunjungan lapangan. Namun, tantangan
yang dihadapi oleh sekolah termasuk keterbatasan sumber daya, kurikulum yang padat, dan
Pembelajaran Sosial Emosional
Program Profesi Guru (PPG) Prajabatan
Universitas Terbuka

evaluasi yang memerlukan penyesuaian untuk menilai pencapaian siswa dari perspektif
pengalaman langsung. Seiring dengan itu, ada juga kebutuhan untuk melatih dan mendukung
guru dalam menerapkan pendekatan ini secara efektif.

o Apakah karakteristik peserta didik bisa mempengaruhi penerapan

pembelajaran experiential learning? Jelaskan! Bagaimana menghadapi kendala
tersebut?

Jawaban :

Ya, karakteristik peserta didik dapat mempengaruhi penerapan pembelajaran experiential.

Misalnya, tingkat keterampilan, minat, dan gaya belajar siswa dapat memengaruhi seberapa
efektif mereka berpartisipasi dalam pengalaman langsung. Untuk mengatasi kendala ini, guru
dapat melakukan pendekatan diferensiasi dengan memvariasikan jenis pengalaman belajar dan
menyediakan dukungan tambahan kepada siswa yang membutuhkannya. Selain itu, melibatkan
siswa dalam proses perencanaan pembelajaran dapat membantu memastikan bahwa pengalaman
belajar sesuai dengan kebutuhan dan minat individu mereka.

o Pada kondisi daring (online) bagaimana penerapan experiential learning?

Jawaban :

Dalam kondisi daring, penerapan experiential learning dapat dilakukan melalui berbagai cara
kreatif. Misalnya, guru dapat mengatur proyek berbasis masalah yang memungkinkan siswa
untuk menerapkan konsep yang dipelajari dalam situasi dunia nyata melalui kolaborasi daring.
Penggunaan simulasi interaktif, studi kasus online, diskusi kelompok virtual, dan eksperimen
simulasi juga dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa, memungkinkan mereka
untuk aktif terlibat dalam pembelajaran meskipun secara virtual. Selain itu, penggunaan media
digital seperti video, gambar, dan simulasi virtual juga dapat menambah dimensi praktis dalam
pembelajaran online.