Anda di halaman 1dari 3

Nama: Thyan Qirdasanovalia (20844002)

Nursalimah (20844014)

Kelas : 2D

Model- Model Pembelajaran IPA di SD

 Problem Based Learning


Wood (2003) menjelaskan bahwa Problem based learning (PBL) menupakan penggunaan
sebuah kasus skenario tau masalah untuk menentukan tujuan pembelajaran pada siswa.
PBL tidak hany a terforus pada pemecahan masalah Saja , melain kan mengg unakan
masa lah yang sesuai untuk menambah pengetahuan atau pemahaman Siswa.
 kooperatif Learning
Model pembelajaran kooperatif adalah belajar kelompok. Kelompok di sini merupakan
rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik dalam kelompok-kelompok
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Pembelajaran kooperatif
merupakan strategi pembelajaran kelompok yang dapat meningkatkan prestasi belajar,
sekaligus dapat menumbuhkan kemampuan hubungan sosial. Cooperative Learning
menggunakan sistem pengelompokkan atau tim terja (4-6 peserta didik).
 Kontekstual
Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang menekankan pada kaitan antara
materi yang dipelajari dengan kondisi di kehidupan nyata yang bisa dilihat dan dianalisis
oleh peserta didik.
Artinya, saat kegiatan pembelajaran berlangsung peserta didik seolah bisa merasakan dan
melihat langsung aplikasi nyata materi yang sedang dipelajari. Adapun contoh
pembelajaran kontekstual di kelas adalah sebagai berikut.
 Guru mempraktikkan renang gaya kupu-kupu di hadapan para peserta didik.
 Guru menampilkan gambar rangka manusia untuk menunjukkan bagian-bagian
rangka manusia.
 Guru membawa bahan ajar berupa perkecambahan untuk menunjukkan proses
pertumbuhan biji.

Tujuan metode pembelajaran ini adalah sebagai berikut:


 Meningkatkan ketertarikan peserta didik untuk senantiasa belajar, sehingga
mereka bisa mendapatkan pengetahuan yang bersifat fleksibel dan aplikatif dalam
kehidupan sehari-hari.
 Memperbaiki hasil belajar peserta didik melalui peningkatan pemahaman makna
materi yang sedang dipelajari.
 Meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berpikir secara kritis, logis, dan
sistematis.
 Pemahaman yang diperoleh peserta didik bisa bertahan lebih lama karena
memahami dengan menerapkan.
 Peserta didik bisa lebih peka terhadap lingkungan sekitar.
 Meningkatkan kreativitas peserta didik berkaitan dengan permasalahan yang ada
di sekitar yang disesuaikan dengan keilmuan yang didapatkan.
 Quantum Teaching
Quantum Teaching meRupakan pengubahan belajar yang meriah, dengan segala
nuansanya. Quantum juga menyertakan segala kaitan, interaksi dan perbedaan yang
memaksimalkan momen belajar. Quantum teaching berfokus pada hubungan dinamis
dalam lingkungan kelas.
 Discovery Learning
Menurut Anitah (2009) discoveny learning adalah proses pembelajaran yang melibatkan
siswa dalam pemecahan masalah untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan.
melalui penemuan ini, siswa akan belajar secara intensif dengan mengikuti langkah
investigasi atau pendekatan ilmiah.
 Index Card Match
Model pembelajaran Index Card Match atau menemukan pasangan menupakan salah satu
alternatif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Penerapan mode pembelajaran ini
dimulai dari teknik, yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan
Jawaban atau soal yang di pegang.

Model pembelajaran yang cocok untuk pembelajaran IPA di SD pada kelas rendah adalah model
pemeblajaran kontekstual. Menurut kami konsep pembelajaran kontekstual ini sangat tepat untuk
anak sd rendah karena karakteristik pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu
didorong dan dikasih paham tentang apa yang diketahuinya melalui di aplikasikan dengan
kehidupan nyata sehingga akan berkembang secara optimal. Dan sangat berguna bagi dirinya
bila dia sedang ada di lingkungan social seperti membantu orang lain di rumah, di sekolah, dan
di tempat bermain seperti membersihkan halaman dan merapikan meja kursi dll. Keterampilan
ini akan menambah perasaan harga diri dan menjadikannya sebagai anak yang berguna, sehingga
anak suka bekerja sama (bersifat kooperatif)

Anda mungkin juga menyukai