Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-3 PDGK4405/3SKS

MATERI DAN PEMBELAJARAN IPS

NAMA : AJENG MEYPRI RAHAYU


NIM : 856809861
NAMA TUTOR : Sulikin S.Pd M.Pd

1. Jelaskan hakikat pendekatan kontekstual


Jawab :
A. Pengertian pendekatan kontekstual
Pembelajaran kontekstual didasarkan pada hasil penelitian John Dewey (1916) yang
menyimpulkan bahwa siswa akan belajar dengan baik jika apa yang dipelajari terkait
dengan apa yang telah diketahui dan dengan kegiatan yang atau peristiwa yang akan
terjadi di sekelilingnya. Pembelajaran ini menekankan pada daya pikir yang tinggi,
transfer ilmu pengetahuan, mengumpulkan dan menganalisis data, memecahkan
masalah-masalah tertentu, baik secara individu maupun kelompok.
Pendekatan kontekstual Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan
konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya
dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehan•
hari sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajarg
diharapkan lebih bermakna bagi siswa.
pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi pendidik (guru) dengan peserta
didik (siswa), untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung dalam ungkapan
tertentu. Interaksi ini disebut interaksi pendidikan, yaitu saling pengaruh antara
pendidik dengan peserta didik. Pendidikan berfungsi membantu siswa dalam
pengembangan dirinya, yaitu pengembangan semua potensi, kecakapan, serta
karakteristik pribadinya ke arah yang positif, baik bagi dirinya maupun
lingkungannya. Pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan atau nilai atau
pelatihan keterampilan. Pendidikan berfungsi mengembangkan apa yang secara
potensi dan aktual telah dimiliki siswa, sebab siswa bukanlah gelas kosong yang harus
diisi dari luar.

2. Uraikan perbedaan antara pendekatan CTL dengan pendekatan konvensional


Jawab:
Pentingnya pendekatan kontekstual dalam pembelajaran masa kini lebih didasarkan
pada berbagai kelebihan yang dimiliki, dibandingkan dengan pendekatan
pembelajaran yang konvensional. Berikut ini merupakan perbandingan yang
membedakan antara kedua pendekatan yaitu :

No Pendekatan CTR Pendekatan Konvensional


1. Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran Siswa hanya menerima informasi secara
(student center) pasif (teacher center)

2. Siswa belajar bersama dalam kerja dan diskusi Siswa belajar secara individual
kelompok
3. Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan Pembelajaran terlalu abstrak dan teoritis
nyata atau didasarkan pada masalah

4. Perubahan perilaku siswa dibangun atas Perubahan perilaku siswa dibangun atas
kesadaran diri kebiasaan
5. Memperoleh keterampilan yang dikembangkan Memperoleh keterampilan yang
dari pemahaman dikembangkan atas dasar latihan
6. Penghargaan yang diberikan berupa kepuasan Penghargaan diberikan dalam bentuk
diri angka/nilai rapor
7. Siswa tidak berperilaku jelek karena dia sadar Siswa tidak berperilaku jelek karena
dan merugikan takut hukuman
8. Bahasa yang disampaikan komunikatif Bahasa yang disampaikan terkesan satu
arah (struktual)
9. Belajar dari apa yang sudah dikenal siswa Belajar dari sesuatu yang asing atau
tidak dikenal siswa
10. Adanya kemampuan proses dalam Hanya berlaku pasif menerima
pembelajaran informasi
11. Pengetahuan yang ada dibangun dan Pengetahuan
dikembangkan sendiri
12. Didasarkan pada pengalaman siswa Tidak didasarkan pada pengalaman
siswa
13. Hasil belajar diukur berdasarkan proses Hasil belajar hanya diukur dari hasil tes
14. Pembelajaran tidak terbatas pada ruang kelas Pembelajaran hanya terjadi di ruang
kelas
15. Adanya upaya pemecahan masalah Tidak ada upaya peecahan masalah

3. Analisislah manfaat salah satu model interaktif dalam pembelajaran IPS SD, yaitu
model pembelajaran berbasis masalah
Jawab:
Model pembelajaran berbasis masalah yaitu, sebagai Pembelajaran pemecahan
masalah dipandang penting agar siswa memiliki keterampilan dalam menghadapi dan
mengatasi masalah. Menurut Sudjanan (1993:104107) terdapat empat alasan
pentingnya pembelajaran pemecahan masalah bagi siswa, yaitu berikut ini.
1. Masalah merupakan bagian dari kehidupan manusia secara alamiah.
2. Tingkat keberhasilan seseorang dalam kehidupannya sangat erat kaitannya dengan
kemampuan dan keberhasilan memecahkan permasalahan yang dihadapinya.
3. Masalah dan pemecahannya bersifat berangkai, artinya setelah masalah satu
teratasi maka akan muncul masalah lainnya.
4. Masalah tidak tunggal melainkan terdiri dari bagian-bagian masalah di dalamnya.

Kegiatan pembelajaran pemecahan masalah secara kelompok, siswa dilatih


kemampuannya secara komprehensif dan integratif dalam berpikir, bersikap, dan
bertindak serta bekerja sama. Selain itu, siswa dilatih kemampuan intelektual dan
aplikasinya. Apabila pembelajaran pemecahan masalah dilaksanakan dalam kegiatan
pembelajaran, maka terdapat beberapa manfaat yang terkandung di dalamnya, di
antaranya:
1. siswa memiliki kemampuan berpikir kritis- analitis
2. siswa memiliki kemampuan berpikir asosiatif-koneksitas
3. siswa memiliki kemampuan berpikir asosiatif-kontekstual (apabila permasalahan
berupa isu masyarakat)
4. siswa memiliki kemampuan berpikir aplikatif (apabila permasalahan berasal dari
kehidupan kesehariannya)
5. siswa memiliki kemampuan berpikir sebab-akibat (causal-effect); dan siswa
memiliki kemampuan berpikir deduktif (membuat generalisasi dan kesimpulan).

4. Mengapa sumber belajar itu penting dalam pembelajrana IPS SD?


Jawab:
Menurut Roestiyah (1991), yaitu sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan sebagai tempat atau asal untuk belajar seseorang. Pemahaman tentang
sumber belajar adalah sebagai prasarana (tempat) bagi berlangsungnya kegiatan
belajar. sedangkan asal dapat dirnaknai sebagai bahan acuan (benda, manusia,
pengalaman.buku) yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan
menurut Ely (1994), learning resources are those data, people anWor thing with Wich
person can interact in order learn. Sumber belajar adalah berupa data, orang atau
benda yang dapat digunakan dalarn kegiatan pembelajaran.
Guru hendaknya memiliki keyakinan bahwa penggunaan sumber belajar dapat
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Fungsi sumber belajar dalam
kegiatan pembelajaran meliputi tiga wilayah yang berkenaan dengan: kegiatan
pembelajaran, siswa, dan guru.
1. Fungsi sumber belajar bagi kegiatan pembelajaran, yaitu untuk meningkatkan
efektivitas dan elisiensi kegiatan pembelajaran, sehingga tujuan pembelalaran
Tercapai. pendayagunaan sumber belajar dapat membantu kelancaran proses dan
basil siswa yang optimal.
2. Fungsi sumber belajar bagi siswa yaitu memotivasi, memberikan pemahaman
komprchensif pcmbelajaran, membantu proses pernaham belajar yang berrnakna
bagi kehidupannya. selain itu, menarnbah wawasan siswa tentang
keanekaragaman sumber belajar yang dapat digunakan
3. Fungsi sumber belajar bagi guru, yaitu membantu dalam menjelaskan materi
pembelajaran, etisiensi waktu dan tenaga. serta mendayagunakan sumber-sumber
yang menunjang, baik yang berada di lingkungan sekolah maupun di luar.
Menurut Zainnudin (1983:3), penggunaan sumber belajar memiliki fungsi
praktis dalam kegiatan pembelajaran, yakni sebagai berikut.
1. Meningkatkan produktivitas pembelajaran yakni dengan penggunaan sumber
belajar penggunaan waktu belajar lebih efisien, tumbuhnya motivasi belajar. dan
dapat mempercepat laju belajar bagi siswa.
2. Memberi peluang untuk berkembangnya pembelajaran secara
individual.Penggunaan surnber belajar dapat mengurangi tugas guru, tetapi tetap
memiliki kewajiban siswa melakukan kegiatan belajar.
3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pengajaran karena penggunaan
surnber belajar terlebih dahulu melalui proses perencanaan pembelajaran yang
dilakukan secara sistematis.
4. Lebih memantapkan kegiatan pembelajaran karena dapat menggunakan data atau
menyajikan data aktual dan menggunakan media komunikasi. Dalam kegiatan
pembelajaran, menyajikan data merupakan upaya menanamkan konsep dan
mengurangi verbalisme pada diri siswa. Sedangkan penggunaan media
komunikasi lebih diutamakan untuk membantu guru menyajikan materi
pembelajaran, sehingga siswa mudah memahaminya.
5. Memungkinkan belajar secara seketika, yakni penggunaan surnber belajar dapat
memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung. Dengan demikian, maka siswa
dapat melakukan kegiatan belajar secara konkret atau nyata untuk lebih
memantapkan pernahamannya tentang suatu teori atau konsep.
6. Kemungkinan penyajian pembelajaran yang lebih luas jangkauannya karena
sumber belajar dapat menembus batas geografis. Misalnya, media cetak dan
elektronik.

Anda mungkin juga menyukai