Anda di halaman 1dari 4

2.

Karakteristik dan Ciri Active Learning


2.1 Karakteristik Active Learning
Karakteristik Active Learning Menurut Bonwell,1 yaitu :
1. Fokus pada proses pembelajaran bukan hanya penyampaian pengetahuan
oleh guru, tetapi pada pengembangan keterampilan pemikiran analitis dan
kritis tentang permasalahan yang dibahas.
2. Siswa tidak hanya pasif mendengarkan pembelajaran, tetapi melakukan
sesuatu yang berhubungan dengan pembelajaran. Kegiatan dalam konteks
ini merupakan upaya menanamkan nilai tanggung jawab, menuntut siswa
untuk mempraktekkan bahkan membuktikan teori yang dipelajarinya,
bukan sekedar mengetahuinya. 
3. Fokus mempelajari nilai dan sikap materi pembelajaran. Dalam hal ini,
siswa berhak menerima mata pelajaran yang sesuai dengan pandangan
hidupnya atau menolak mata pelajaran yang tidak sesuai dengan
pandangannya. Model pembelajaran ini merupakan proses pembentukan
sikap yang matang. 
4. Semakin banyak siswa harus berpikir kritis, menganalisis dan
mengevaluasi.
5. Umpan balik datang lebih cepat dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini
pembelajaran yang dialogis secara tidak langsung membentuk karakter
siswa yang demokratis, pluralistik, menghargai perbedaan, inklusif,
terbuka dan berjiwa kemanusiaan yang tinggi. 

2.2 Ciri – ciri Active Learning


Secara umum menurut Efendi mengenai ciri - ciri yang harus diwujudkan dalam
proses Active Learning)2, yaitu :
1. Suasana kelas menantang siswa untuk menyelesaikan tugas belajar dengan
bebas tetapi dengan cara yang terkendali.
1
Mukhlisson Effendi, 2014, Integrasi Pembelajaran Aktif dan Internet Based Learning Dalam Meningkatkan
Keaktifan dan Kreatifitas Belajar, Jakarta : Raja Grafindo Persada, Hal. 288.
2
Mukhlisson Effendi, 2014, Integrasi Pembelajaran Aktif dan Internet Based Learning Dalam Meningkatkan
Keaktifan dan Kreatifitas Belajar, Jakarta : Raja Grafindo Persada, Hal. 288.
2. Guru tidak menguasai diskusi, tetapi membuat siswa berpikir lebih banyak
untuk memecahkan masalah.
3. Guru menyediakan dan mengelola sumber belajar bagi siswa, dapat berupa
sumber tertulis, sumber daya manusia, seperti siswa sendiri yang
menjelaskan masalah kepada siswa lain. Berbagai media yang diperlukan,
alat pengajaran, termasuk guru itu sendiri sebagai sumber belajar.  
4. Pembelajaran siswa bervariasi, ada kegiatan yang dilakukan semua siswa
secara bersama-sama, adapun pembelajaran yang dilakukan secara
berkelompok dalam bentuk diskusi, dan ada juga pembelajaran yang harus
dilakukan oleh masing-masing secara mandiri. Pengertian pembelajaran
ini adalah sistematis dan terencana yang dipimpin oleh guru.
5. Guru memposisikan dirinya sebagai pembimbing bagi semua siswa yang
membutuhkan bantuan dalam masalah pembelajarannya.
6. Situasi dan kondisi pengajaran tidak secara ketat dikaitkan dengan struktur
mati, tetapi diubah dari waktu ke waktu sesuai dengan kebutuhan siswa. 
7. Pembelajaran tidak dilihat dan diukur hanya dari hasil yang dicapai siswa,
tetapi juga dilihat dan diukur dari perspektif pembelajaran yang siswa
lakukan.
8. Siswa memiliki keberanian untuk mengungkapkan pendapatnya mengenai
pertanyaan atau pernyataan, baik yang diajukan kepada guru atau siswa
lainnya dalam pemecahan masalah belajar.
9. Guru selalu menghargai pendapat siswa terlepas benar atau salah. Guru
juga harus mendorong siswa untuk selalu mengungkapkan pendapatnya
secara bebas.

Sedangkan menurut Hamzah B. Uno dan Nurdin Muhamad (2012:76) juga


menunjukkan bahwa untuk menciptakan pembelajaran aktif dimana anak belajar
dari pengalamannya, mereka juga harus belajar memecahkan masalah yang
diberikan kepadanya. Pada ciri-ciri model pembelajaran aktif yang
dikemukakannya dalam panduan pembelajaran model ALIS (Active Learning In
School) yang sudah ditulis dalam makalah salah satunya ialah pembelajaran
terkait dengan kehidupan nyata.
DAFTAR PUSTAKA :

Hamzah, dan Mohamad, Nurdin. 2012. Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM: Pembelajaran
Aktif, Inovativ, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menerik. Jakarta. PT Bumi Aksara.

Effendi, Mukhlisson. 2014. Integrasi Pembelajaran Aktif dan Internet Based Learning Dalam
Meningkatkan Keaktifan dan Kreatifitas Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Hal.
288.

Berdasarkan ciri-ciri yang disebutkan oleh kelompok, mengapa pembelajaran dikelas dikaitkan
dengan kehidupan nyata? apakah hal tersebut memudahkan dalam pembelajaran atau malah
membuat siswa pusing dengan masalah yang ada di masyarakat?

= Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata atau kontekstual adalah konsep pembelajaran
yang membantu guru menghubungkan materi yang diajarkan dengan situasi kehidupan nyata
siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang mereka terima dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka. Hal ini bertujuan untuk merangsang minat siswa dalam
belajar sehingga mereka dapat memperoleh pengetahuan yang fleksibel, nyata dan aplikatif
dalam kehidupan sehari-hari. Adapun langkah-langkanya sebagai berikut :

a. Memberikan figur yang berkaitan dengan pokok bahasan yang disajikan dengan tujuan
untuk meningkatkan minat siswa dalam kegiatan belajar mengajar dan mendorong
partisipasi siswa.
b. Merumuskan manfaat dan tujuan materi pembelajaran serta mengaitkannya dengan
kehidupan sehari-hari.
c. Berikan umpan balik dan penilaian untuk memungkinkan siswa bereksplorasi sehingga
mereka dapat menemukan jalur pembelajaran yang sesuai dengan kepribadian dan gaya
belajar mereka.
d. Membimbing siswa saat mereka belajar untuk eksplorasi. 

Anda mungkin juga menyukai