Anda di halaman 1dari 19

Luthfianti PERBANDINGAN DAN

Zhafarina
Harmany PERBEDAAN
TEORI-TEORI BELAJAR
0104522002
TEORI BELAJAR:
1. BEHAVIORISTIK
2. KOGNITIF
3. HUMANISTIK
4. KONSTRUKTIVISTIK
5. SIBERNETIK
ASPEK PERBANDINGAN
◦ BELAJAR
◦ PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK
◦ KELEBIHAN
◦ KEKURANGAN
ASPEK BELAJAR
◦ 1. Behavioristik
◦ Belajar adalah perubahan tingkah laku, yang merupakan hasil dari stimulus-respon.
Seorang sudah dianggap belajar apabila sudah mampu menunjukkan perubahan sikap dan
tingkah laku yang disebabkan karena adanya stimulus yang diberikan oleh pendidik
◦ 2. Kognitif
◦ Menurut teori ini, belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon.
Hakikat belajar menurut teori belajar ini adalah suatu aktifitas belajar yang berkaian
dengan penataan informasi, reorganisasi perseptual, dan proses internal, sehingga
melahirkan perubahan persepsi dan pemahaman, yang tidak selalu berbentuk tingkah laku
yang dapat diamati dan dapat diukur.
ASPEK BELAJAR
◦ 3. Konstruktivistik
◦ Belajar menurut konstruktivisme adalah aktivitas yang aktif, dimana peserta didik
membangun sendiri pengetahuannya, mencari arti dari apa yang mereka pelajari dan
merupakan proses menyelesaikan konsep dan ide-ide baru dengan kerangka berfikir yang
telah ada dan dimilikinya
◦ 4. Humanistik
◦ Menurut teori humanistik, proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan
memanusiakan manusia itu sendiri. Teori humanistik sangat mementingkan isi yang
dipelajari dari pada proses belajar itu sendiri. Teori belajar ini lebih banyak berbicara
tentang konsep-konsep pendidikan untuk membentuk manusia yang dicita-citakan, serta
tentang proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal.
ASPEK PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK
◦ 1. Behavioristik
◦ Dalam teori behavioristik, pendidik sangat mendominasi dalam proses kegiatan pembelajaran.
Tugasnya memindahkan pengetahuan ke orang yang belajar, dengan cara memberikan
stimulus, penghargaan atau hukuman dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai hasil
belajar yang baik. Sementara peserta didik dipandang sebagai obyek yang pasif.
◦ Tugas guru dalam proses pembelajaran adalah:
1.menentukan tujuan
2.menentukan matreri pelajaran
3.mengkaji materi pelajaran
4.menyusun sesuai dengan system informasi
5.menyajikan materi dan membimbing mahapeserta didik dengan pola sesuai materi pelajaran
2. KOGNITIF
◦ Peranan pendidik menurut teori belajar kognitif adalah sebagai pembimbing untuk mengembangkan potensi
kognitif yang ada pada setiap peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran, keterlibatan peserta didik secara
aktif amat dipentingkan. Untuk menarik minat dan meningkatkan retensi belajar perlu mengkaitkan
pengetahuan baru dengan setruktur kognitif yang telah dimiliki.
◦ Tugas guru dalam proses pembelajaran adalah;
1. menentukan tujuan
2. menentukan materi pelajaran
3. menentukan topic-topik secara aktif oleh mahapeserta didik dengan bimbingan minim dari dosen
4. menentukan dan merancang kegiatan belajar yang cocok untuk topic yang akan di[elajari mahapeserta didik.
5. menyiapkan pertanyaan yang akan memacu kreativitas mahapeserta didik untuk berdiskusi atau bertanya.
6. menevaluasi proses dan hasil belajar
3. KONSTRUKTIVISTIK
◦ Pendidik tidak mendominasi kegiatan pembelajaran. Pendidik hanya berperan
sebagai fasilitator, motivator dan mediator dalam pembelajaran. Pendidik yang
menerapkan teori konstruktivistik mengakui, menghargai dorongan diri, bahkan
memberikan motivasi kepada peserta didik agar mampu mengkonstruksi pengetahuannya
sendiri secara optimal melalui proses interaksi dalam jaringan sosial yang unik, yang
terbentuk baik dalam budaya kelas maupun di luar kelas. Sementara peserta didik,
diposisikan sebagai subyek yang aktif yang arahkan untuk mampu membangun sendiri
pengtahuannya, mencari arti dari apa yang mereka pelajari dan merupakan proses
menyelesaikan konsep dan ide-ide baru dengan kerangka berfikir yang telah ada dan
dimilikinya. Tugas guru dalam proses pembelajaran sama dengan tugas dalam teori
kognitif.
4. HUMANISTIK
◦ Pendidik hanya berperan sebagai fasilitator yang berupaya menciptakan kondisi yang mendukung yaitu empati, penghargaan
dan umpan balik positif. Menurut pandangan teori humanistic pendidik dituntut tidak hanya melakukan kajian bagaimana
dapat mengajar dengan baik, tetapi harus melakukan kajian yang intensif dan komprehensif untuk menjawab pertanyaan
bagaimana agar peserta didik dapat belajar dengan baik. Sementara peserta didik diarahkan untuk memiliki kemampuan
berfikir induktif, mementingkan pengalaman, serta membutuhkan keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses
belajar.
◦ Tugas guru dalam proses pembelajaran adalah;
1. menentukan tujuan
2. menentukan materi pelajaran
3. mengidentikfikasi entri behavior mahapeserta didik
4. mengidentifikasi topic
5. mendisain wahana yang akan digunakan untuk belajar
6. membimbing mahapeserta didik secara aktif
7. membimbing mahapeserta didik memahami hakekat makna dan pengalaman belajar
8. membimbing mahapeserta didik membuat konseptaulisasi pengalaman terdekat
9. membimbing mahapeserta didik sampai mampu mengaplikasikan konsep baru ke situasi baru mengevaluasi proses dan hasil
belajar.
KELEBIHAN BEHAVIORISTIK
◦ Kelebihan
1.Sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan
pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti kecepatan, spontanitas, kelenturan,
refleks, dan daya tahan.
2.Mampu mengarahkan siswa untuk berfikir linier, konvergen, tidak kreatif dan tidak
produktif.
3.membawa siswa menuju atau mencapai target tertentu, sehingga menjadikan peserta
didik untuk bisa bebas berkreasi dan berimajinasi.
KELEBIHAN KOGNITIF
◦ eori pembelajaran kognitif memiliki kelebihan sebagai berikut:
1. Sebagian besar dalam kurikulum pendidikan negara Indonesia lebih menekankan pada teori kognitif yang
mengutamakan pada pengembangan pengetahuan yang dimiliki pada setiap individu.
2. Pada metode pembelajaran kognitif pendidik hanya perlu memeberikan dasar-dasar dari materi yang
diajarkan unruk pengembangan dan kelanjutannya deserahkan pada peserta didik, dan pendidik hanya
perlu memantau, dan menjelaskan dari alur pengembangan materi yang telah diberikan.
3. Dengan menerapkan teori kognitif ini maka pendidik dapat memaksimalkan ingatan yang dimiliki oleh
peserta didik untuk mengingat semua materi-materi yang diberikan karena pada pembelajaran kognitif salah
satunya menekankan pada daya ingat peserta didik untuk selalu mengingat akan materi-materi yang telah
diberikan.
4. Menurut para ahli kognitif itu sama artinya dengan kreasi atau pembuatan satu hal baru atau membuat
suatu yang baru dari hal yang sudah ada, maka dari itu dalam metode belajar kognitif peserta didik harus
lebih bisa mengkreasikan hal-hal baru yang belum ada atau menginovasi hal yang yang sudah ada menjadi
lebih baik lagi.
5. Metode kognitif ini mudah untuk diterapkan dan juga telah banyak diterapkan pada pendidikan di Indonesia
dalam segala tingkatan
KELEBIHAN KONSTRUKTIVISTIK
1. Berfikir artinya, Dalam proses membina pengetahuan baru murid diajarkan berfikir untuk menyelesaikan
masalah atau sebuah studi kasus dan dapat mengembangkanya menjadi sebuah ide atau membuat
keputusan.
2. Faham artinya, Dalam proses pembelajaran murid harus terlibat langsung dalam mengembangkan sebuah
pengetahuan baru, sehingga peserta didik akan lebih faham dan boleh mengaplikasikanya dalam sebuah
situasi.
3. Daya ingat artintya, pada dasarnya dalam proses belajar murid harus terlibat secara langsung dengan aktif,
sehingga mereka akan ingat lebih lama semua konsep yang ada yakni dengan cara murid melakukan
pendekatan membina sendi kehafaman mereka. Dengan cara itu mereka akan yakin dalam menghadapi dan
menyelesaikan masalah dalam situasi baru.
4. Kemahiran sosial artinya, dalam proses belajar kemahiran sosial diperoleh apabila seorang murid
berinteraksi dengan guru dan rekan dalam membina pengetahuan baru.
5. Seronok artinya, dalam proses belajar yang benar peserta didik pastinya akan terlibat secara terus menerus
dan semakin lama mereka akan faham, ingat, dan lebih yakin dalam memutuskan sebuah pengetahuan
baru. Apabila peserta didik melakukan interaksi secara sehat dengan guru atau rekan, maka mereka akan
berasa seronok belajar dalam membina pengetahuan baru.
KELEBIHAN HUMANISTIK
1.Bersifat pembentukan kepribadian,hati nurani,perubahan sikap,analisis
terhadapfenomenasocial. Siswa merasa senang,berinisiatif dalam belajar. Guru menerima
siswa apa adanya,memahami jalan pikiran siswa.
2.siswa d ituntut untuk berusaha agar lambat laun mampu mencapai aktualisasi diri dengan
sebaik-baiknya dan mempunyai pengaruh yang signifikan pada ilmu psikologi danbudaya
populer.
3.selalu mengedepankan akan hal-hal yang bernuansa demokratis, partisipatif-dialogis dan
humanis.
4.Suasana pembelajaran yang saling menghargai, adanya kebebasan berpendapat,
kebebasan mengungkapkan gagasan.
5.keterlibatan peserta didik dalam berbagai aktivitas di sekolah, dan lebih-lebih
adalahkemampuan hidup bersama (komunal-bermasyarakat) diantara peserta didik yang
tentunyamempunyai pandangan yang berbeda-beda.
KEKURANGAN BEHAVIORISTIK
1.Pembelajaran siswa yang berpusat pada guru (teacher centered learning), bersifat meanistik,
dan hanya berorientasi pada hasil yang diamati dan diukur.
2.Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan menghafalkan apa yang
didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif.
3.Siswa ( tori skinner ) baik hukuman verbal maupun fisik seperti kata-kata kasar , ejekan ,
jeweran yang justru berakibat buruk pada siswa.
4.tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang kompleks, sebab banyak variabel atau hal-
hal yang berkaitan dengan pendidikan dan atau belajar yang tidak dapat diubah menjadi
sekedar hubungan stimulus dan respon.
5.tidak mampu menjelaskan alasan-alasan yang mengacaukan hubungan antara stimulus
dan respon ini dan tidak dapat menjawab hal-hal yang menyebabkan terjadinya
penyimpangan antara stimulus yang diberikan dengan responnya.
KEKURANGAN KOGNITIF
◦ Berikut adalah beberapa kelemahan dari metode pembelajaran kognitif:
1.Pada dasarnya teori kognitif ini lebih menekankan pada kemampuan ingatan peserta didik, dan
kemampuan ingatan masing-masing peserta didik, sehingga kelemahan yang terjadi di sini
adalah selalu menganggap semua peserta didik itu mempunyai kemampuan daya ingat yang
sama dan tidak dibeda-bedakan.
2.Adakalanya juga dalam metode ini tidak memperhatikan cara peserta didik dalam
mengeksplorasi atau mengembangkan pengetahuan dan cara-cara peserta didiknya dalam
mencarinya, karena pada dasarnya masing-masing peserta didik memiliki cara yang berbeda-
beda.
3.Apabila dalam pengajaran hanya menggunakan metode kognitif, maka dipastikan peserta didik
tidak akan mengerti sepenuhnya materi yang diberikan .
4.Jika dalam sekolah kejuruan hanya menggunakan metode kognitif tanpa adanya metode
pembelajaran lain maka peserta didik akan kesulitan dalam praktek kegiatan atau materi.
5.Dalam menerapkan metode pembelajran kognitif perlu diperhatikan kemampuan peserta didik
untuk mengembangkan suatu materi yang telah diterimanya.
KEKURANGAN KONSTRUKTIVISTIK
◦ Ada beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Kadang guru itu tidak memperhatikan muridnya secara keseluruhan misalkan guru tidak pernah memberi
kesempatan pada peserta didiknya untuk menyelesaikan suatu masalah atau berdiskusi sehingga peserta didik
hanya mendapat pembelajaran yang itu-itu saja, jadi pola pikir peserta didik tidak berkembang.
2. Tidak semua guru atau pendidik itu mempunyai karakter atau sifat yang sama, pada dasarnya guru hanya memberi
penjelasan saja saat pembelajaran sehingga peserta didik dituntut untuk hanya memahami saja tanpa terlibar secara
langsung dalam mengaplikasikan sebuah situasi baru.
3. Membahas tentang sifat seorang guru, guru seharusnya tidak berperan sebagai orang yang kaku dan harus ditakuti,
guru seharusnya berperan sebagai teman bagi peserta didiknya sehingga peserta didik dapat beriteraksi dengan
baik dalam membina pengetahuan baru.
4. Pada dasarnya guru itu dijadikan sebuah panutan bagi peserta didiknya maka dari itu guru tidak diwajibkan
memberi contoh yang negativ kepada peserta didiknya, kadang ada guru yang memiliki sifat yang buruk yaitu sering
berkata kotor atau kasar di depan peserta didiknya, itu sangat dilarang dalam aturan etika seorang guru, karena
apabila itu dihadapkan pada anak usia sekolah dasar sangat tidak pantas untuk dilakukan.
5. Apabila peserta didik tidak dilibatkan dalam pembelajaran praktik maka daya ingat dan pengetahuan peserta didik
tidak akan berkembang dengan baik, dan apabila diberi materi baru pasti materi sebelumnya akan dilupakan
KEKURANGAN HUMANISTIK
1.Bersifat individual, proses belajar tidak akan berhasil jika tidak ada motivasi dan
lingkungan yang mendukung, sulit diterapkan dalam konteks yang lebih praktis.
2.Peserta didik kesulitan dalam mengenal diri dan potensi-potensi yang ada pada diri
mereka.
3.Teori humanistik tidak bisa diuji dengan mudah dan banyak konsep dalam psikologi
humanistik
LUTHFIANTI ZHAFARINA HARMANY

0104522002

PASCASARJANA – S2 PENGEMBANGAN KURIKULUM


Thank
you

Anda mungkin juga menyukai