Anda di halaman 1dari 13

TEORI

BELAJAR
HUMANISTIK
PENGERTIAN TEORI HUMANISTIK
 Teori belajar Humanistik memandang bahwa perilaku manusia
ditentukan oleh faktor internal dirinya dan bukan oleh kondisi
lingkungan ataupun pengetahuan.
 Menurut teori belajar humanistik, aktualisasi diri merupakan
puncak perkembangan individu. Kebermaknaan perwujudan
dirinya itu bahkan bukan saja dirasakan oleh dirinya sendiri,
tetapi juga oleh lingkungan sekitarnya.
 tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia.
PENDEKATAN HUMANISTIK
1. Siswa akan maju menurut iramanya sendiri dengan suatu
perangkat materi yang sudah ditentukan lebih dulu untuk
mencapai suatu perangkat tujuan yang telah ditentukan pula
dan para siswa bebas menentukan cara mereka sendiri dalam
mencapai tujuan mereka.
2. Pendidik aliran humanistik mempunyai perhatian yang
murni dalam pengmbangan anak-anak, perbedaan-perbedaan
individual.
TOKOH-TOKOH TEORI BELAJAR HUMANISTIK
1. Abraham Maslow
Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa
di dalam diri individu ada dua hal :
(1) suatu usaha yang positif untuk
berkembang.
(2) kekuatan untuk melawan atau menolak
perkembangan itu.
Berkaitan dengan pendapat tersebut Maslow
mengemukakan adanya 5 tingkatan
kunci kebutuhan pokok manusia. Kelima
tingkatan kebutuhan pokok inilah yang
kemudian dijadikan pengertian kunci dalam
mempelajari motivasi manusia. Karena
sesungguhnya dalam teori humanistik ini
sangat diperlukannya motivasi. 5 tingkatan
tersebut antara lain :
2. TEORI HUMANISTIK MENURUT CARL ROGERS
 Metode yang diterapkan Rogers dalam psikoterapi awalnya
disebut non direktive atau terapi yang berpusat pada klien
(client centered therapy), dan pioner dalam risetnya pada
proses terapi. Pendekatan terapi yang berpusat pada klien
dari Rogers sebagai metode untuk memahami orang lain,
menangani masalah-masalah gangguan emosional. Rogers
berkeyakinan bahwa pandangan humanistik dan holisme
terhadap nilai-nilai kemanusiaan.
LIMA SIFAT KHAS ORANG YANG BERFUNGSI SEPENUHNYA
(FULLY HUMAN BEING).

3. Kepercayan
1. Keterbukaan
2. Kehidupan terhadap
pada
ekstansial organisme
pengalaman
orang sendiri

4. Perasaan
5. Kreatifitas
bebas
MENURUT ROGERS YANG TERPENTING DALAM PROSES PEMBELAJARAN
ADALAH PENTINGNYA GURU MEMPERHATIKAN PRINSIP PENDIDIKAN DAN
PEMBELAJARAN, YAITU:
1. Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar.
Siswa tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya.
2. Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya.
Pengorganisasian bahan pelajaran berarti mengorganisasikan bahan
dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa
3. Pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan
dan ide baru
sebagai bagian yang bermakna bagi siswa.
4. Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar
tentang proses.
TEORI BELAJAR HUMANISTIK ARTHUR COMBS

 Arthur mengemukakan bahwa Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu. Guru tidak bisa memaksakan
materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan mereka. Untuk mengerti tingkah laku manusia,
yang penting adalah mengerti bagaimana dunia ini dilihat dari sudut pandangnya. Pernyataan ini adalah salah
satu dari pandangan humanistik mengenai perasaan, persepsi, kepercayaan, dan tujuan tingkah laku inner
(dari dalam) yang membuat orang berbeda dengan orang lain. untuk mengerti orang lain, yang terpentng
adalah melihat dunia sebagai yang dia lihat, dan untuk menentukan bagaimana orang berpikir, merasa tentang
dia atau dunianya
PRINSIP-PRINSIP BELAJAR HUMANISTIK
1. Manusia itu mempunyai kemampuan belajar secara alami.
2. Belajar yang signifikan terjadi apabila materi pelajaran dirasakan murid mempunyai relevansi dengan maksud-
maksud sendiri.
3. Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya sendiri diangap mengancam dan
cenderung untuk ditolaknya.
4. Tugas-tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasakan dan diasimilasikan apabila ancaman-
ancaman dari luar itu semakin kecil.
5. Apabila ancaman terhadap diri siswa rendah, pengalaman dapat diperoleh dengan berbagai cara yang berbeda-
beda dan terjadilah proses belajar.
6. Belajar yang bermakna diperoleh siswa dengan melakukannya.
7. Belajar diperlancar bilamana siswa dilibatkan dalam proses belajar dan ikut bertanggungjawab terhadap proses
belajar itu.
8. Belajar inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi siswa seutuhnya, baik perasaan maupun intelek, merupakan cara
yang dapat memberikan hasil yang mendalam dan lestari.
9. Kepercayaan terhadap diri sendiri, kemerdekaan, kreativitas, lebih mudah dicapai terutama jika siswa dibiasakan
untuk mawas diri dan mengritik dirinya sendiri dan penilaian dari orang lain merupakan cara kedua yang penting.
10. Belajar yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern ini adalah belajar mengenai proses belajar, suatu
keterbukaan yang terus menerus terhadap pengalaman dan penyatuannya ke dalam diri sendiri mengenai proses
perubahan itu.
APLIKASI TEORI BELAJAR HUMANISTIK DALAM
PENDIDIKAN

1. Pendidikan Humanistik

Menurut Rogers (dalam Palmer, 2003) dalam proses pendidikan dibutuhkan


rasa hormat yang positif, empati, dan suasana yang harmonis/tulus, untuk
mencapai perkembangan yang sehat sehingga tercapai aktualisasi diri.
Salah satu cara untuk mendeskripsikan pendidikan humanistik adalah dengan
melihat apa yang terjadi di kelas. Kirchenbaum dalam (Roberts, 1975) melihat
ada 5 dimensi yang dapat dijadikan jalan untuk menjadi kelas yang humanis.
2. Pendidik yang Humanistik
Psikologi humanistik memberi perhatian atas guru sebagai fasilitator
Salah satu model pendidikan terbuka mencakup konsep mengajar guru yang
fasilitatif yang dikembangkan Rogers diteliti oleh Aspy dan Roebuck pada tahun
1975 mengenai kemampuan para guru untuk menciptakan kondisi yang mendukung
yaitu empati, penghargaan dan umpan balik positif.
Menurut Hamacheek, 1996; Guru yang efektif tampaknya adalah guru
yang “manusiawi”
APLIKASI DALAM PEMBELAJARAN
 Aplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama proses
pembelajaran yang mewarnai metode-metode yang diterapkan. Peran guru dalam
pembelajaran humanistik adalah menjadi fasilitator bagi para siswa sedangkan
guru memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan
siswa. Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada siswa dan mendampingi
siswa untuk memperoleh tujuan pembelajaran.
 Pembelajaran berdasarkan teori humanistik ini cocok untuk diterpkan pada
materimateri pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani,
perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial. Indikator dari
keberhasilan aplikasi ini
adalah siswa merasa senang bergairah, berinisiatif dalam belajar dan terjaadi
perubahan pola pikir, perilaku dan sikap atas kemauan sendiri.
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai