Anda di halaman 1dari 17

KELOMPO

K 3
Anggota:
TEORI 1. Afita Amadea
BELAJAR 2.
3.
Fenia Eva Saputri
Meyta Dwi Anjaningrum
HUMANISTI 4. Widia Astuti

K
Dalam suatu pembelajaran juga perlu didukung oleh
adanya suatu teori dan belajar. secara umum teori belajar
dikelompokkan dalam empat kelompok yaitu : Teori Belajar
Behavioristik, Teori Belajar Kognitif, Teori Belajar
Humanistik, dan Teori Belajar Sibernik.
PENGERTIAN
TEORI BELAJAR
HUMANISTIK
Teori humanistik
Teori yang memandang manusia sebagai subjek yang bebas
untuk menentukan arah hidupnya. Manusia bertanggung jawab
atas hidupnya sendiri dan juga atas hidup orang lain.

ATAU

Upaya menguasai ilmu pengetahuan sebagai pembentukan


kepribadian secara menyeluruh.
Kejujuran

Menghargai
Peserta didik mampu
memecahkan permasalahan
Teori Belajar Humanistik hidup dan bisa
Menjaga Lingkungan menyesuaikan diri dengan
lingkungannya
 Kepentingan memanusiakan manusia
 Kehidupan berkelanjutan
 Hubungan dengan lingkungan
Perkembangan
Pribadi

(Herpratiwi, 2009: 41)


TOKOH TEORI Carl Ransom Rogers
BELAJAR
Arthur W. Combs
HUMANISTIK
Abraham Harold Maslow

Bloom dan Krathwohl

Kolb
Belajar yang sebenarnya tidak berlangsung bila tidak
ada keterlibatan intelektual maupun emosional peserta
didik. Oleh karena itu, motivasi belajar harus bersumber
pada diri peserta didik.

Rogers membedakan dua ciri belajar, yaitu:


1. Belajar yang bermakna terjadi jika dalam proses
pembelajaran melibatkan aspek pikiran dan
perasaan peserta didik.
2. Belajar yang tidak bermakna terjadi jika dalam
proses pembelajaran melibatkan aspek pikiran akan
tetapi tidak melibatkan aspek perasaan peserta
Carl Ransom Rogers didik.
Perilaku batinlah seperti perasaan, persepsi, keyakinan, dan
maksud menyebabkan seseorang berbeda dengan orang lain.
Pendidik dapat memahami perilaku peserta didiknya jika ia
mengetahui bagaimana peserta didik mempersepsikan
perbuatannya pada suatu situasi.

Tujuan pendidikan humanistik menurut Coms (dalam Ridlowi,


2009):
1. Menerima kebutuhan-kebutuhan dan tujuan siswa serta
menciptakan pengalaman dan program untuk perkembangan
keunikan potensi siswa.
2. Memudahkan aktualisasi diri siswa dan perasaan diri itu
mampu.
3. Memperkuat perolehan ketrampilan dasar (akademik, pribadi,
antar probadi, komunikasi, dan ekonomi).
Arthur W. Combs 4. Memutuskan pendidikan secara pribadi dan penerapannya.
5. Mengenal pentingnya perasaan manusia, nilai dan persepsi
dalam proses pendidikan.
Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa didalam diri
individu ada dua hal yaitu: suatu usaha yang positif untuk
berkembang dan kekuatan untuk melawan atau menolak
perkembangan tersebut.

Adapun Teorinya yang paling dikenal adalah teori tentang


Hierarchy of Needs (hierarki kebutuhan) menurut Maslow
sebagi berikut:
1. Kebutuhan fisiologis/dasar/jasmaniah (Basic Needs)
seperti makan, minum dan tidur.
2. Kebutuhan akan rasa aman dan tentram (Safety Needs)
seperti kesehatan, keamanan lingkungan dan terhindar
dari bencana.
3. Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi (Belongingness
Needs) seperti persahabatan, keluarga dan kelompok.
4. Kebutuhan untuk dihargai (Esteem Needs) seperti harga
Abraham Harold Maslow diri dan penghargaan orang lain.
5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri (Self Actualization
Needs) seperti moralitas, ekspresi diri dan kreativitas.
Bloom dan Krathwohl menunjukkan apa yang
mungkin dikuasai oleh siswa, yang tercakup dalam
tiga kawasan :

1. Kognitif
2. Psikomotori
3. Afektif

*Lebih Jelasnya pada Pengaplikasian


Bloom dan Krathwohl
Kolb membagi tahapan belajar menjadi empat tahap
yaitu:
1. Pengalaman Konkret
2. Pengamatan aktif dan reflektif
3. Konseptualisasi
4. Eksperimentasi aktif

Kolb
(Purwo, 1989)
PRINSIP-PRINSIP
TEORI BELAJAR
HUMANISTIK
Berikut ini merupakan beberapa prinsip Teori
Humanistik :

 Manusia mempunyai sifat belajar alami.


 Belajar signifikan terjadi apabila materi pelajaran dirasakan
murid mempunyai relevansi dengan maksud tertentu.
 Belajar yang menyangkut perubahan didalam persepsi mengenai
dirinya.
 Tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah
dirasakan bila ancaman itu kecil.
(Purwo, 1989)

 Bila ancaman itu rendah terdapat pengalaman peserta


didik dalam memperoleh cara.
 Belajar yang bermakna diperoleh jika peserta didik
melakukannya.
 Belajar lancar jika peserta didik dilibatkan dalam proses
belajar.
 Belajar yang melibatkan peserta didik seutuhnya dapat
memberi hasil yang mendalam.
 Kepercayaan pada diri pada peserta didik ditumbuhkan
dengan membiasakan untuk mawas diri.
 Belajar sosial adalah belajar mengenai proses belajar.
APLIKASI TEORI
BELAJAR HUMANISTIK

Aplikasi teori humanistik


lebih menunjuk pada ruh
atau spirit selama proses
pembelajaran yang
Siswa didorong
mewarnai metode-metode untuk bebas
yang diterapkan. Dengan Mendorong siswa mengemukakan
proses sebagai berikut: untuk peka pendapat,
berpikir kritis, memilih
Mendorong siswa memaknai proses pilihannya
(Mulyati, 2005) untuk pembelajaran sendiri.
mengembangkan secara mandiri.
kesanggupan
Mengusahakan siswa untuk
partisipasi siswa belajar atas
melalui kontrak inisiatif sendiri.
belajar yang
bersifat jelas,
Merumuskan jujur, dan
tujuan positif.
belajar yang
jelas.
Peran guru dalam pembelajaran
humanistik adalah menjadi
fasilitator bagi para peserta didik
sedangkan guru memberikan
Evaluasi motivasi, kesadaran mengenai
diberikan
secara makna belajar dalam kehidupan
Memberikan individual peserta didik. Guru memfasilitasi
kesempatan murid berdasarkan pengalaman belajar kepada peserta
untuk maju sesuai perolehan didik dan mendampingi peseta didik
dengan prestasi
kecepatannya. belajar siswa untuk memperoleh tujuan
pembelajaran
Guru menerima
siswa apa
adanya, (Sumanto, 1998)
berusaha
memahami
jalan pikiran
siswa.
(Dr. C. Asri Budi Ningsih, 2005).

 Teori ini cocok untuk diterapkan dalam materi


pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian,
hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap
fenomena sosial.

 Menurut aliran humanistik : individu itu cenderung


KELEBIHAN TEORI mempunyai kemampuan/keinginan untuk berkembang
dan percaya pada kodrat biologis dan ciri lingkungan.
BELAJAR
HUMANISTIK  Indikator dari keberhasilan aplikasi ini adalah siswa
merasa senang bergairah, berinisiatif dalam belajar dan
terjadi perubahan pola pikir, perilaku, dan sikap atas
kemauan sendiri.

 Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas, tidak


terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur
pribadinya sendiri secara bertanggung jawab tanpa
mengurangi hak-hak orang lain atau melanggar aturan,
norma, disiplin, atau etika yang berlaku.
(Dr. C. Asri Budi Ningsih, 2005).

 Siswa yang tidak mampu memahami potensi dirinya akan


ketinggalan dalam proses belajar.
 Terlalu memberi kebebasan pada siswa.
 Teori humanistik terlalu optimistik secara naif dan gagal untuk
memberikan pendekatan pada sisi buruk dari sifat alamiah
manusia.
 Psikologi humanistik mengalami pembiasan terhadap nilai
KEKURANGAN individualistis.
TEORI  Teori humanistik ini dikritik karena sukar digunakan dalam konteks
BELAJAR yang lebih praktis. Teori ini dianggap lebih dekat dengan dunia
HUMANISTIK filsafat dari pada dunia pendidikan.
 Aplikasi teori humanistik dalam pembelajaran, guru lebih
mengarahkan siswa untuk berfikir induktif, mementingkan
pengalaman serta membutuhkan keterlibatan siswa secara aktif
dalam proses belajar.
 Teori humanistik masih sukar diterjemahkan kedalam langkah-
langkah yang praktis dan operasional

Anda mungkin juga menyukai