Anda di halaman 1dari 12

OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN INFRASTRUKTUR

“Pemeliharaan Dan Perawatan Jembatan”

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA
OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN INFRASTRUKTUR

Dosen Pengampu: Drs. Made Wena M.Pd., MT

Disusun oleh:

Fenia Eva Saputri 180521629019

Ilham Fakhrul F 180521629088

Maharani Firjatullah Q 180521629074

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKUTAS TEKNIK

TEKNIK SIPIL

2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jembatan adalah bagian dari jalan, dan jalan sangat berpengaruh dalam
segala kehidupan masyarakat. Jalan sebagai sistem transportasi nasional
mempunyai peran penting terutama dalam mendukung bidang ekonomi, sosial dan
budaya serta lingkungan dan dikembangkan melalui pendekatan pengembangan
wilayah agar tercapai keseimbangan dan pemerataan pembangunan antar daerah,
membentuk dan memperkukuh kesatuan nasional untuk memantapkan pertahanan
dan keamanan nasional, serta membentuk struktur ruang dalam rangka
mewujudkan sasaran pembangunan nasional.

Setelah jembatan telah dibangun maka setiap tahun atau kurun waktu
tertentu jembatan pasti memerlukan perawatan atau pemeliharaan untuk
melindungi besi agar tidak mudah karat dan keropos. Pemeliharaan jembatan
seperti memperbaharui warna cat, membersihkan bahu jalan dari semak dan
rumput yang mulai tumbuh sehingga pengguna jalan tidak merasa takut saat
melintasi dijalur tersebut ketika malam hari karena jalan dan jembatan sudah
bersih.
Manajemen pemeliharaan jembatan dimaksudkan untuk menjaga dan
mempertahankan kondisi jembatan beserta elemen dan pelindung yang terpasang
di jembatan tersebut agar dapat berfungsi sesuai rencana serta menjaga terhadap
pengaruh yang merusak sehingga mencapai ataupun melebihi umur rencana yang
telah ditentukan dan akan memberikan nilai lebih berkaitan dengan kualitas
jembatan dan juga keamanan bagi pengguna.
Berbagai usaha dan kegiatan di berbagai sektor telah tumbuh dan
berkembang melakukan bermacam-macam aktivitas yang sadar atau tidak sadar,
mengetahui atau tidak mengetahui telah menimbulkan dampak adanya kerusakan
dan perusakan jembatan atau jalan. Hal ini dapat dilihat dari faktor cuaca yang
mudah berubah, coretan disisi jembatan yang dibuat oleh manusia, banyaknya
volume kendaraan yang melintas, dan beban kendaraan yang berlebih sehingga
membutuhkan renovasi atau pemeliharaan dan perbaikan setiap tahunnya.
Penting bahwa semua perencanaan umum didasarkan kepada data yang dapat
dipercaya dan prosedur yang seragam digunakan untuk penyiapan program
pekerjaan jembatan juga penting dalam pelaksanaan dan pemantuan. Pekerjaan
jembatan dilaksanakan untuk suatu perencanaan yang pantas sehubungan dengan
standar yang tinggi, teknik pelaksanaan dan pemeliharaan jembatan secara
maksimum.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Analisis Tingkat Kerusakan
Secara umum jembatan dapat mengalami dua macam kerusakan yang
berbeda, yaitu:
2.1.1 Kerusakan yang berhubungan dengan bahan
Bahan Kerusakan

Pasangan Batu Bata 1. Pelapukan dan retak


2. Penggembungan dan perubahan
Bentuk
3. Pecah atau hilangnya bahan
Beton 1. Cacat pada beton termasuk
terkelupas, sarang lebah
2. Berongga, berpori dan kualitas beton
yang kurang bagus
3. Keretakan
4. Korosi pada tulangan baja
5. Kotor, berlumut, penuaan atau
pelapukan beton
6. Pecah atau hilangnya bahan
7. Lendutan
Baja 1. Penurunan mutu cat
2. Korosi
3. Perubahan bentuk
4. Keretakan
5. Pecah atau hilangnya bahan
6. Elemen yang tidak benar
7. Kabel yang terurai
8. Lepasnya ikatan atau sambungan
Kayu 1. Cacat akibat lapuk, serangan
serangga, sobek dan kerusakan mata kayu
2. Pecah atau hilangnya elemen
3. Penyusutan
4. Penurunan mutu pelapis permukaan
5. Lepasnya elemen
2.1.2 Kerusakan yang berhubungan dengan elemen
Elemen Kerusakan
Aliran sungai 1. Endapan atau lumpur yang berlebihan
2.Sampah yang menumpuk dan terjadinya
hambatan aliran sungai
3. Pengikisan yang terjadi pada daerah
dekat pilar atau abutmen
Landasan atau 1. Tidak cukupnya tempat untuk bergerak
perletakan 2. Kedudukan landasan yang tidak
sempurna
3. Mortar dasar retak atau rontok
4. Perpindahan dan Perubahan yang
berlebihan
5. Pecah atau retak
6. Bagian yang rusak atau hilang
7. Kurangnya pelumasan pada landasan
logam
Pelat dan lantai 1. Kesalahan pada sambungan
2. Lendutan yang berlebihan
Drainase 1. Pipa drainase yang tersumbat
2. Elemen hilang atau tidak ada
Lapis permukaan 1. Permukaan licin, kasar atau berlubang
2. Retak pada lapis permukaan
3. Lapisan permukaan yang bergelombang
4. Lapisan perkerasan yang berlebihan
Trotoar 1. Permukaan trotoar yang licin
2. Lubang pada trotoar
3. Terdapat bagian yang hilang
Sambungan lantai 1. Kerusakan pada sambungan lantai yang
tidak sama tinggi
2. Kerusakan akibat terisinya sambungan
3. Bagian yang longgar atau terlepas
4. Adanya bagian yang hilang
5. Retak pada aspal karena perkerasan di
sambungan lantai
Rambu-rambu lalu 1. Kerusakan atau hilangnya batas-batas
lintas dan marka jalan ukuran
2. Tulisan tidak jelas
3. Adanya bagian yang hilang
2.2 Jenis Perawatan
Perawatan atau pemeliharaan jembatan adalah suatu usaha yang dilakukan
untuk memastikan bahwa suatu jembatan dalam kondisi ideal dan layak untuk
digunakan. Pemeliharaan jembatan dapat dimulai dari awal setelah jembatan
dibangun hingga akhir berkelanjutan.
2.2.1 Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan rutin merupakan pemeliharaan yang bertujuan untuk
menjaga jembatan dalam keadaan seperti semula, yang secara teknis cukup
sederhana. Pemeliharaan rutin dilakukan selama umur jembatan. Hal ini
merupakan pengalokasian dana yang efektif dalam hal pemeliharaan.
Lingkup pekerjaan pemeliharaan rutin jembatan meliputi :
a. Pembersihan secara umum
b. Membuang tumbuhan liar dan sampah
c. Pembersihan dan melancarkan
d. Penangan kerusakan ringan pada drainase
e. Pengecatan sederhana
f. Pemeliharaan permukaan lantai kendaraan
2.2.2 Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan berkala merupakan usaha yang dilakukan untuk menjaga
jembatan tetap dalam kondisi dan daya layan yang baik setelah pembangunan.
Kegiatan pemeliharaan berkala mencakup hal hal sebagai berikut :
2.2.2.1 Kegiatan pemeliharaan berkala yang terencana
Pada kegiatan pemeliharaan berkala yang terencana terdapat beberapa
pekerjaan yang dilaksanakan yaitu:
a. Pengecatan ulang
b. Penggantian lapis aspal permukaan
c. Pembersihan keseluruhan dari jembatan
d. Pemeliharaan perletakan/ elastomer
e. Pemeliharaan siar muai/ expansion joint
2.2.2.2 Perbaikan sederhana
Dalam kegiatan perbaikan sederhana pekerjaan yang dilakukan meliputi:
a. Penggantian bagian-bagian kecil dan elemen yang kecil
b. Perbaikan sandaran/ railing jembatan
c. Perkuatan bagian – bagian jembatan yang bergerak
d. Perbaikan tebing yang longsor akibat erosi
e. Perbaikan sederhana pada bangunan pengaman
2.3 Metode Pelaksanaan Perawatan
2.3.1 Pembersihan utama
Pembersihan utama memakai sistem pembersihan dengan air bertekanan tinggi
(disemprot dengan air), diharapkan alat tersebut dapat dipindah-pindahkan dengan
mudah dan daya semprot tersebut disarankan mempunyai tekanan yang cukup
besar.
Volume pekerjaan pembersihan tidak selalu sama antara jembatan yang satu
dengan jembatan yang lain, tetapi pada umumnya mencakup pembersihan bagian
luar gelagar, flens gelagar (bagian sayap tepi atas pada gelagar) dimana banyak
kotoran yang menumpuk, dudukan perletakan/landasan dan bagian lain yang tidak
dapat terjangkau pada waktu diadakan pemeliharaan rutin.
2.3.2 Penggantian Permukaan Lantai Kendaraan
- Permukaan aspal diatas lantai baja atau beton akan tahan selama 5 sampai
8 tahun sebelum diperlukan penggantian. Lapisan permukaan aspal
sebaiknya dikupas, tetapi hal ini mungkin selamanya mudah untuk
dilakukan. Bagaimanapun juga, ketebalan lapisan aspal tidak boleh
melebihi 5 cm.
- Permukaan lantai kendaraan yang menggunakan kerikil dengan semprotan
bahan pengikat biasanya terjadi perubahan bentuk (deformasi) atau pecah.
Untuk mengatasinya harus digali, kemudian ditambah kerikil dan
dipadatkan sebelum diberi lapisan atas yang memakai bahan pengikat
aspal yang disemprotkan.
- Papan jalur roda kendaraan yang terbuat dari kayu memerlukan
penggantian setiap 2 tahun. Papan tersebut harus dibaut pada lantainya.
- Penggantian Papan Lantai
- Papan lantai kayu jembatan dapat bertahan sampai kurang lebih 5 tahun.
Bila lantai papan digunakan di atas gelagar baja maka bersamaan dengan
mengganti papan lantainya garus dikerjakan pula pengecatan gelagar
bajanya, masa penggantian papan lantai dengan masa pengecatan ulan
gelagar kurang lebih sama yaitu sekitar 5 tahun
- Juga diharapkan penggantian papan jalur roda kendaraan bersamaan
dengan penggantian papan lantai karena hal itu akan merupakan pekerjaan
pemeliharaan yang efisien dipandang dari sudut gangguan terhadap lalu
lintas dan kemudahan pembangunan lantai baru
2.3.3 Pembersihan Landasan atau Perletakan
- Semua landasan harus dibersihkan dengan baik dari tumbuh – tumbuhan,
lumut dan kotoran. Pencucian, penyikatan dan penggosokan hendaknya
dilakukan apabila diperlukan.
- Jenis landasan yang bergerak sebaiknya diberi pelumas setiap 3 tahun
sekali dan banyak jembatan yang memerlukan tangga atau peralatan
lainnya untuk melakukan jenis pekerjaan ini.
- Lubang pelumasan seringkali tersumbat atau rusak, maka bagian tersebut
harus diganti agar pelumas dapat dipompakan dengan efektif ke dalam
lubang pelumas tersebut sampai dlibagian ujung yang lain.
- Landasan tersebut perlu diberi pelumasan tetapi hendaknya tidak
berlebihan atau secukupnya saja sehingga jangan samlpai menutupi
masalah yang akan timbul (sebelum pelumasan berikutnya) dan
mengalangi pendeteksian (pengontrolan) pada pemeriksaan berikutnya.

2.4 Alat dan Bahan yang digunakan


Beberapa peralatan yang digunakan untuk pemeliharaan/perawatan
jembatan antara lain ;
a. Alat Semprot Bertekanan (Water Pressure) 150 bar
b. Mesin potong rumput
c. Selang panjang
d. Kabel rol
e. Kompresor
f. Sprayer
g. Kuas
h. Palu Besi
Bahan:
Fleksibel, sesuai dengan kerusakan yang ada pada jembatan.
2.5 Rencana Anggaran Biaya
Menurut Ibrahim (1993), yang dimaksud dengan Rencana Anggaran Biaya
(RAB) suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang
diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan
dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut. Secara garis besar rencana
anggaran biaya dapat disimpulkan sebagai berikut:

Rencana Anggaran Biaya (RAB) = Σ Volume x Harga Satuan


2.5.1 Volume Pekerjaan
Dalam Buku Ajar Rencana Anggaran Biaya & Ekonomi Teknik (hal 20),
Volume suatu pekerjaan adalah perhitungan jumlah banyaknya volume pekerjaan
dalam satu satuan. Volume juga disebut sebagai kubikasi pekerjaan. Volume
(kubikasi) yang dimaksud dalam pengertian ini bukanlah merupakan volume (isi
sesungguhnya), melainkan jumlah volume bagian pekerjaan dalam satu kesatuan.
2.5.2 Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Analisa harga satuan pekerjaan (AHSP) adalah perhitungan kebutuhan
biaya tenaga kerja, bahan dan peralatan untuk mendapatkan harga satuan atau satu
jenis pekerjaan tertentu. Sedangkan harga satuan pekerjaan (HSP) adalah biaya
yang dihitung dalam suatu analisis harga satuan suatu pekerjaan yang terdiri atas
biaya langsung (tenaga kerja, bahan dan alat) dan biaya tidak langsung (biaya
umum atau overhead dan keuntungan) sebgai mata pembayaran suatu jenis
pekerjaan tertentu, belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) (Kementrian
Pekerjaan Umum, 2016). Skema harga satuan pekerjaan yang dipengaruhi oleh
faktor bahan/ material, upah tenaga kerja dan peralatan yang dirangkum dalam
skema sebagai berikut:

2.6 Jadwal Pelaksanaan


Jadwal pelaksanaan perawatan dan perbaikan jalan dibagi menjadi
beberapa pekerjaan, yaitu sebagai berikut.

Pekerjaan pemeliharaan rutin pada bangunan jembatan :


1. pembersihan struktur jembatan secara keseluruhan (bangunan atas,
bangunan bawah dan bangunan pelengkapnya), pembersihan daerah aliran
sungai (DAS) yang mempengaruhi keamanan jembatan (100 meter ke hulu
dan 100 meter ke hilir), pembersihan kotoran, sampah di sekitar jembatan,
2. Perbaikan pasangan batu
3. Perbaikan/pembuatan tangga inspeksi
4. Perbaikan sandaran
5. Perbaikan kerb pada trotoar dan median
Pekerjaan pemeliharaan jembatan secara berkala :
1. penggantian siar muai
2. penggantian landasan
3. pengecatan baik pengecatan bersifat dekoratif maupun yang bersifat
protektif

Rehabilitasi jembatan :
1. Perbaikan kerusakan beton : perbaikan retak, keropos, spalling, scalling
dengan patching atau grouting,
2. Penggantian/pengencangan baut
3. Perbaikan pipa cucuran, pipa penyalur dan drainase
4. Perbaikan fender
5. Perbaikan sandaran
6. Perkuatan elemen utama jembatan dan elemen baja seperti perbaikan
akibat korosi
7. Perbaikan dan pengamanan struktur jembatan pada daerah aliran sungai
dengan membuat bangunan pengaman terhadap gerusan pada daerah
timbunan

Indikator Kinerja Elemen Jembatan

Anda mungkin juga menyukai