Kelompok 5:
Miftahul Huda, Mohammad Nabil Fadlli, Ahmad Zidan Akbar Reza, Sulthon
Abdul Aziz, Ahmad Irfannudin Azhar Setiawan
1
Aulia Diana Devi, ‘Implementasi Teori Belajar Humanisme Dalam Proses Belajar Mengajar
Pendidikan Agama Islam’, At-Tarbawi: Jurnal Pendidikan, Sosial Dan Kebudayaan, 8.1 (2021),
74.
2
Bakhrudin Ali Habsy and others, ‘Teori Humanistik Dalam Proses Pembelajaran’, Jurnal
Teknologi Pendidikan, 1.2 (2023), 4.
bahwa setiap individu selayaknya diberi hal dalam mengembangkan potensi yang
ada didalam dirinya.3
Humanisme meyakini pusat belajar ada pada peserta didik dan pendidik
berperan hanya sebagai fasilitator. Sikap serta pengetahuan merupakan syarat
untuk mencapai tujuan pengaktualisasian diri dalam lingkungan yang mendukung.
Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang spesial, mereka mempunyai potensi
dan motivasi dalam pengembangan diri maupun perilaku, oleh karenanya setiap
individu adalah merdeka dalam upaya pengembangan diri serta
pengaktualisasiannya.
Penerapan teori humanistic pada kegiatan belajar hendaknya pendidik
menuntun peserta didik berpikir induktif, mengutamakan praktik serta
menekankan pentingnya partisipasi peserta didik dalam pembelajaran. Hal
tersebut dapat diaplikasikan dengan diskusi sehingga peserta didik mampu
mengungkapkan pemikiran mereka di hadapanaudience. Pendidik mempersilakan
peserta didik menanyakan materi pelajaran yang kurang dimengerti. Proses belajar
menurut pandangan humanistik bersifat pengembangan kepribadian, kerohanian,
perkembangan tingkah laku serta mampu memahami fenomena di masyarakat.
Tanda kesuksesan penerapan tersebut yaitu peserta didik merasa nyaman dan
bersemangat dalam proses pembelajaran serta adanya perubahan positif cara
berpikir, tingkah laku serta pengendalian diri.4
Namun, teori Humanisme terlihat sulit diterapkan dalam konteks yang lebih
praktis. Teori ini dianggap lebih dekat dengan bidang filsafat dan teori kepribadian
daripada bidang pendidikan, sehingga sukar menerjemahkannya ke dalam
langkah-langkah yang lebih konkret dan praktis, namun karena sifatnya yang
ideal, yaitu memanusiakan manusia, oleh karena itu teori humanisme mampu
memberikan arah terhadap semua komponen pembelajaran untuk mendukung
tercapainya tujuan tersebut.
Tokoh-Tokoh Teori Belajar Humanistik
Tokoh penting dalam teori belajar humanistik diantara lain:
3
Esti Regina Boiliu, Noh Ibrahim Boiliu, and Djoys Aneke Rantung, ‘Teori Belajar Humanistik
Sebagai Landasan Dalam Teknologi Pendidikan Agama Kristen’, Edukatif: Jurnal Ilmu
Pendidikan, 4.2 (2022), 2.
4
Fikri Armedyatama, ‘Teori Belajar Humanistik Dan Implikasinya Dalam Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam’, An-Nuha: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 1.1 (2021), 14.
1. Arthur W. Combs (1912-1999)
Combs berpendapat bahwa banyak guru membuat kesalahan dengan
berasumsi bahwa siswa mau belajar apabila materi pelajarannya disusun dan
disajikan sebagaimana mestinya. Combs memberikan lukisan persepsi diri
dan dunia seseorang seperti 2 lingkaran yang terdiri dari lingkaran besar dan
kecil yang bertitik pusat:
7
Dr. Emilda Sulasi, Konsep Pendidikan Humanis Dalam Pengelolaan Pendidikan Di Indonesia
(Yogyakarta: Bildung, 2020), 51-52.
8
Sulasi, 52-53.
DAFTAR PUSTAKA