Abstrak
Teori Belajar Humanistik dalam Pembelajaran PAI membahas penerapan teori
belajar humanistik dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Teori
belajar humanistik menempatkan individu sebagai subjek yang aktif dalam proses
belajar dan pengembangan diri. Oleh karena itu, artikel ini membahas bagaimana
konsep belajar humanistik dapat diterapkan dalam pembelajaran PAI untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengalaman belajar siswa.
Penerapan teori belajar humanistik dalam pembelajaran PAI dapat membantu
siswa untuk lebih memahami ajaran agama dan menginternalisasikannya dengan
lebih baik. Dengan memberikan kebebasan pada siswa dalam proses pembelajaran
dan memberikan tanggung jawab pada siswa untuk belajar dan memahami ajaran
agama, siswa akan merasa lebih terlibat dalam proses pembelajaran dan lebih
termotivasi untuk belajar.
Strategi pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran PAI dengan
menggunakan konsep belajar humanistik. Strategi-strategi tersebut meliputi
pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, dan pendekatan
pemecahan masalah. Dengan menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai
dengan konsep belajar humanistik, pembelajaran PAI akan lebih bermakna dan
bermanfaat bagi siswa. kesimpulannya, artikel bahwa penerapan teori belajar
humanistik dalam pembelajaran PAI dapat membantu meningkatkan kualitas
pembelajaran dan pengalaman belajar siswa. Dengan memperhatikan kebutuhan
dan kemampuan individu siswa dalam proses pembelajaran, siswa akan lebih
termotivasi untuk belajar dan memahami ajaran agama secara lebih mendalam dan
berarti.
Kata Kunci : Teori Belajar Humanistik, Pendidikan Agama Islam
PENDAHULUAN
Teori belajar humanistik adalah salah satu teori psikologi yang mengakui
bahwa manusia sebagai makhluk yang unik, berbeda dengan hewan lainnya dalam
cara belajar dan pengalaman hidupnya. Teori ini memandang bahwa setiap individu
memiliki keinginan untuk tumbuh dan berkembang sebagai manusia yang lebih
baik. Oleh karena itu, teori belajar humanistik memfokuskan pada pengalaman
subjektif manusia dan menekankan pada peran kebebasan dan kemandirian dalam
belajar.
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Abraham Maslow pada tahun 1943
dan Carl Rogers pada tahun 1951. Maslow mengemukakan bahwa manusia
memiliki hierarki kebutuhan, yang berarti bahwa manusia memiliki kebutuhan
dasar yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum memenuhi kebutuhan yang lebih
tinggi. Sementara itu, Rogers menekankan pada pentingnya pengalaman subjektif
individu dan peran kemandirian dalam belajar.
Dalam artikel ini, akan dibahas lebih lanjut tentang teori belajar humanistik,
termasuk prinsip-prinsipnya, pengaruhnya terhadap pendidikan, serta implikasinya
dalam praktik belajar dan pengajaran
PEMBAHASAN
Teori belajar humanistik merupakan salah satu teori belajar yang populer dan
banyak dibahas oleh para tokoh ilmuwan. Beberapa tokoh ilmuwan yang terkenal
dan memberikan kontribusi besar dalam pengembangan teori belajar humanistik
antara lain:2
Carl Rogers: Carl Rogers merupakan tokoh terkenal dalam teori belajar
humanistik. Ia mengembangkan konsep self-actualization yang merupakan suatu
proses di mana individu mengejar kemajuan dirinya dengan mengakui dan
memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar mereka.
Clark Moustakas: Clark Moustakas adalah seorang ahli teori humanistik dan
psikologi eksistensial. Ia mengembangkan pendekatan fenomenologi dalam belajar,
yaitu mengkaji pengalaman dan persepsi individu.
Carl Jung: Carl Jung merupakan psikolog terkenal yang mengembangkan teori
individuasi. Ia berpendapat bahwa individu mempunyai potensi untuk mencapai
Teori belajar humanistik adalah salah satu teori belajar yang menempatkan
individu sebagai subjek aktif dalam proses pembelajaran. Beberapa ciri-ciri teori
belajar humanistik adalah sebagai berikut3:
Dalam konteks pendidikan, tujuan dari teori belajar humanistik adalah untuk
menciptakan lingkungan pembelajaran yang memperhatikan keunikan individu dan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran. Hal ini dapat membantu siswa merasa lebih termotivasi dan lebih
siap untuk memaksimalkan potensi mereka dalam belajar.
Misalnya anak didik tersebut malas mengerjakan tugas dari gurunya, maka
seorang guru hendaknya melakukan pendekatan, dan disini seorang guru juga harus
peka terhadap peerta didiknya yang kurang percaya diri dalam belajar, sehingga
guru akan memberi motivasi kepada anak didik agar anak didik tesebut aktif dalam
proses pembelajaran.
Kesimpulan
Teori belajar humanistik adalah salah satu teori belajar yang menekankan pada
keunikan individu sebagai subjek belajar. Teori ini menganggap bahwa belajar
adalah suatu proses aktif di mana individu mencari makna dan pemahaman atas
pengalaman hidupnya. Dalam teori belajar humanistik, individu dianggap sebagai
subjek yang aktif dan berperan penting dalam menentukan bagaimana mereka akan
belajar.
Ciri-ciri utama teori belajar humanistik adalah perhatian pada aspek kognitif
dan afektif dalam belajar, penekanan pada pengalaman dan pembelajaran yang
berpusat pada individu, serta penghargaan terhadap keunikan setiap individu dalam
belajar. Salah satu kelebihan dari teori belajar humanistik adalah dapat membantu
individu untuk meningkatkan kemampuan untuk memahami diri sendiri dan
lingkungan sekitarnya dengan lebih baik.
Fungsi dari teori belajar humanistik adalah untuk membantu individu mencapai
potensi penuh mereka melalui pengalaman belajar yang positif dan
mengembangkan kesadaran diri. Tujuan dari teori belajar humanistik adalah untuk
memperkuat motivasi dan kepercayaan diri individu, serta membantu mereka
mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan.