Anda di halaman 1dari 2

A.

KONSEP PEMBELAJARAN MANDIRI


Pembelajaran mandiri (self directed learning) dapat diartikan sebagai mata proses, dimana
individu mengambil inisiatif dengan atau tanpa bantuan orang lain. Kegiatan yang dilakukan
oleh individu tersebut adalah mencakup mediagnosis kebutuhan belajar, merumuskan
tujuan-tujuan belajar, mengidentifikasi sumber-sumber belajar, memilih dan melaksanakan
strategi belajar, dan menilai hasil belajar.
Menurut Knowles (1975), beljar mandiri lebih ditekankan pada orang dewasa
dengan asumsi semakin dewasa peserta didik maka :
1. Konsep dirinya semakin berubah dari sikap ketergantungan terhadap pendidik kepada
sikap mengarahkan diri dan saling belajar diantara mereka,
2. Makin bertambah pula pengalaman belajar mereka yang dapat dijadikan sumber belajar,
sedangkan orientasi belajar berubah dari penguasaan materi ke arah pemecahan
masalah,
3. Kesiapan belajarnya semakin dirasakan untuk menguasai tugas-tugas yang berkaitan
dengan peranan mereka dalam kehidupan,
4. Perspektif waktunya semakin berorientasi pada penggunaan hasil belajar yang dapat
segera dimanfaatkan dalam kehidupan,
5. Makin diperlukan keterlibatan mereka dalam perencanaan, diagnosis kebutuhan,
penentuan tujuan belajar, dan evaluasi proses serta hasil belajar.

Belajar mandiri sangat pentinguntuk perkembangan seseorang, karena :

1. Orang-orang yang mengambil inisiatif dalam belajar lebih banyak dan lebih baik daripada
orang yang tergantung pada pendidik.
2. Cara belajar ini sejalan dengan proses alamiah perkembangan jiwa.
3. Munculnya konsep-konsep atau teori-teori baru dalam pendidikan yang menekankan
tanggungjawab belajar pada peserta didik.

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN BELAJAR MANDIRI


Belajar mandiri pada setiap individu tidak bisa muncul begitu saja, tetapi ada faktor yang
mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan belajar mandiri adalah :
1. Terbuka terhadap setiap kesempatan belajar
2. Memiliki konsep diri sebagai warga belajar yang efektif
3. Berinisiatif dan merasa bebas dalam belajar
4. Memiliki kecintaan terhadap belajar
5. Kreativitas. Kreativitas dapat dilihat dari segi hasil, proses, karakteristik dan sikap.
6. Memiliki orientasi ke masa depan.
7. Kemampuan menggunakan ketrampilan belajar yang mendasar dan memecahkan
masalah.
C. PERAN PENDIDIK DALAM BELAJAR MANDIRI
Menurut Rogers (1961), dalam pembelajaran mandiri, tutor berperan sebagai fasilitator dan
teman bagi peserta didik. Peran sebagai fasilitator yang harus dilakukan sebagai pendidik
adalah :
1. Mengupayakan/menciptakan suasana atau kondisi yang memungkinkan peserta didik
memperoleh pengalaman belajar.
2. Membantu peserta didik agar lebih memahami tujuan belajarnya.
3. Mendorong peserta didik agar dapat mengimplementasikan tujuan yang dicapai oleh
setiap peserta didik menjadi suatu yang bermakna atau berarti bagi kehidupannya.
4. Berusaha mengorganisasi dan mencari kemudahan-kemudahan dalam penggunaan
sumber/sarana belajar yang tersedia, untuk kepentingan peserta didik.
5. Berusaha menempatkan dirinya sendiri sebagai sumber belajar yang dapat
dimanfaatkan oleh peserta belajar.
6. Dalam merespon setiap ekspresi peserta didik, pendidik harus menerimanya secara
intelektual dan bersikap empatik.
7. Dalam memfungsikan kedudukannya sebagai fasilitator, pendidik selalu berusaha
meyakini dan menerima keterbatasan yang ada pada dirinya.

Peran sebagai fasilitator sebetulnya tertuang dalam sistem among yang dikemukakan oleh Ki
Hajar Dewantara. Peran lain yang harus dilakukan pendidik adalah sebagai teman. Pendidik
berusaha menempatkan dirinya sama dengan peserta didik sebagai peserta yang
mengharapkan nilai tambah dalam kehidupannya untuk mengantisipasi perubahan yang
terjadi.

Anda mungkin juga menyukai