Anda di halaman 1dari 4

MODUL 09

MODEL – MODEL
PEMBELAJARAN SOSIAL
Kegiatan Belajar 1
Model Pembelajaran Partisipatif

Pembelajaran partisipatif pada intinya dapat diartikan sebagai upaya pendidik untuk mengikutsertakan peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran, yaitu dalam tahap: perencanaan program, pelaksanaan program dan penilaian program.
Ciri – ciri pembelajaran partisipatif yaitu:
 Pendidik menempatkan diri pada kedudukan tidak serba mengetahui terhadap semua bahan belajar
 Pendidik memainkan peran untuk membantu peserta didik dalam melakukan kegiatan pembelajaran
 Pendidik melakukan motivasi terhadap peserta didik untuk berpartisipasi dalam pembelajaran
 Pendidik menempatkan dirinya sebagai peserta didik
 Pendidik bersama peserta didik saling belajar
 Pendidik membantu peserta didik untuk menciptakan situasi belajar yang kondusif
 Pendidik mengembangkan kegiatan pembelajaran berkelompok
 Pendidik mendorong peserta didik untuk meningkatkan semangat berprestasi
 Pendidik mendorong peserta didik untuk berupaya memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupannya.

Peranan pendidik dalam pembelajaran partisipatif lebih banyak berperan sebagai pembimbing dan pendorong bagi peserta
didik untuk melakukan kegiatan pembelajaran sehingga mempengaruhi terhadap intensitas peranan pendidik dalam
pembelajaran.
Pada awal pembelajaran intensitas peranan pendidik sangat tinggi yaitu untuk menyajikan berbagai informasi bahan
belajar, memberikan motivasi serta memberikan bimbingan kepada peserta dalam melakukan pembelajaran, tetapi makin
lama makin menurun intensitas perannya digantikan oleh peran yang sangat tinggi dari peserta didik untuk berpartisipasi
dalam pembelajaran secara maksimal.
Kegiatan Belajar 2
Model Pendekatan Pembelajaran Kontekstual

Pendekatan pembelajaran kontekstual mendasarkan diri pada kecenderungan pemikiran tentang belajar dilihat dari
proses, transfer belajar, lingkungan belajar. Pembelajaran kontekstual (Contextual Learnning) merupakan upaya
pendidik untuk menghubungkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata peserta didik, dan
mendorong peserta didik melakukan hubungan anatara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dalam penerapan pembelajaran kontekstual tidak lepas
dari landasan filosofinya, yaitu aliran konstruktivisme. Aliran ini melihat pengalaman langsung peserta didik (direct
experiences) sebagai kunci dalam pembelajaran.
Pembelajaran kontekstual memiliki perbedaan dengan pembelajaran konvensional, tekanan perbedaannya yaitu
pembelajaran kontekstual lebih bersifat student centered dengan proses pembelajarannya berlangsung alamiah dalam
bentuk kegiatan peserta didik bekerja dan mengalami. Sedangkan pembelajaran konvensional lebih cenderung
teacher centered, yang dalam proses pembelajarannya siswa lebih banyak menerima informasi bersifat abstrak dan
teoritis.
Penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual di kelas dapat didasarkan pada tujuh komponen utama, yaitu:
 Konstruktivisme
 Pencarian (Inqury)
 Bertanya (Questioning)
 Masyarakat Belajar (Learning Community)
 Pemodelan (Modeling)
 Refleksi (Reflection)
 Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assesment)
Kegiatan Belajar 3
Model Pembelajaran Mandiri
Pembelajaran mandiri (self directed learning) dapat diartikan sebagai mata proses, dimana individu
mengambil inisiatif dengan atau tanpa bantuan orang lain. Kegiatan yang dilakukan oleh individu tersebut
adalah mencakup mendiagnosis kebutuhan belajar, merumuskan tujuan-tujuan belajar, mengidentifikasi
sumber-sumber belajar, memilih dan melaksanakan strategi belajar, dan menilai hasil belajar.
Belajar mandiri sangat penting untuk perkembangan sesorang, karena belajar mandiri:
 Dapat mengurangi ketergantungan pada orang lain
 Dapat menumbuhkan proses alamiah perkembangan jiwa
 Dapat menumbuhkan tanggung jawab pada peserta didik
Banyak faktor yang mempengaruhi untuk tumbuhnya belajar mandiri, yaitu:
 Terbuka terhadap setiap kesempatan belajar
 Memiliki konsep diri
 Berinisiatif
 Memiliki kecintaan terhadap belajar
 Kreativitas
 Memiliki orientasi ke masa depan
 Memiliki keterampilan belajar
Dalam pembelajaran mandiri menekankan pada keaktifan peserta didik , yang lebih bersifat student centered
daripada teacher centered. Sehingga pendidik lebih banyak berperan sebagai fasilitator dan teman (partner).

Anda mungkin juga menyukai