Anda di halaman 1dari 4

konsep memanusiakan manusia itu didalam dunia pendidikan

Teori belajar humanistik sering dikritik karena sulit diterapkan dalam


konteks yang lebih praktis. Karena kedekatannya dengan kajian
filsafat dari pada bidang pendidikan. Namun, teori ini dinilai ideal
karena memanusiakan manusia dapat mendukungnya suatu
pendidikan. Karena pada intinya pendidikan ialah diarahkan untuk
membentuk manusia yang ideal, yang dicita-citakan. Maka dari itu
sangat perlu diperhatikan perkembangannya oleh guru dalam
merencanakan pembelajarannya. Seseorang akan dapat belajar
dengan baik apabila mempunyai pengertian tentang dirinya dan dapat
menentukan pilihan dengan bebas. Dengan demikian teori
humanistik dapat menjadi penjelas bagaimana tujuan tersebut dapat
tercapai.

Dalam prakteknya teori ini cenderung mengarahkan siswa untuk


berfikir induktif, mementingkan pengalaman, serta membutuhkan
keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar. Oleh karena itu,
walaupun secara eksplisit belum ada pedoman baku tentang langkah-
langkah pembajaran dengan pendekatan humanistik, namun paling
tidak langkah-langkah pembelajaran yang dikemukakan oleh Suciati
dan Prasetya Irawan (2001) dapat digunakan sebagai acuan. Langkah-
langkah yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran.
2. Menentukan materi pelajaran.
3. Mengidentifikasi kemampuan awal siswa.
4. Mengidentifikasi topik-topik pelajaran yang memungkinkan siswa
secara aktif melibatkan diri atau mengalami dalam belajar.
5. Merancang fasilitas belajar seperti lingkungan dan media
pembelajaran.
6. Membimbing siswa belajar secara aktif.
7. Membimbing siswa untuk memahami hakikat makna dari
pengalaman belajarnya.
8. Membimbing siswa membuat konseptualisasi pengalaman
belajarnya.
9. Membimbing siswa dalam mengaplikasikan konsep-konsep baru
ke situasi nyata.
10. Mengevaluasi proses dan hasil belajar.
REPORT THIS AD

Ada pula Implikasi Teori Belajar Humanistik, sebagai berikut :


1. Guru Sebagai Fasilitator.
2. Fasilitator sebaiknya memberi perhatian kepada penciptaan
suasana awal, situasi kelompok, atau pengalaman kelas.
3. Fasilitator membantu untuk memperoleh dan memperjelas
tujuan-tujuan perorangan di dalam kelas dan juga tujuan-tujuan
kelompok yang bersifat umum.
4. Guru mempercayai adanya keinginan dari masing-masing siswa
untuk melaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna bagi dirinya,
sebagai kekuatan pendorong, yang tersembunyi di dalam belajar
yang bermakna tadi.
5. Guru mencoba mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk
belajar yang paling luas dan mudah dimanfaatkan para siswa
untuk membantu mencapai tujuan mereka.
6. Guru menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang
fleksibel untuk dapat dimanfaatkan oleh kelompok.
7. Di dalam menanggapi ungkapan-ungkapan di dalam kelompok
kelas, dan menerima baik isi yang bersifat intelektual dan sikap-
sikap perasaan dan mencoba untuk menanggapi dengan cara yang
sesuai, baik bagi individual ataupun bagi kelompok.
8. Bilamana cuaca penerima kelas telah mantap, fasilitator
berangsur-sngsur dapat berperanan sebagai seorang siswa yang
turut berpartisipasi, seorang anggota kelompok, dan turut
menyatakan pendangannya sebagai seorang individu, seperti
siswa yang lain.
9. Guru mengambil prakarsa untuk ikut serta dalam kelompok,
perasaannya dan juga pikirannya dengan tidak menuntut dan juga
tidak memaksakan, tetapi sebagai suatu andil secara pribadi yang
boleh saja digunakan atau ditolak oleh siswa.
REPORT THIS AD

Jika kita lihat seksama dari panduan atau acuan penerapan teori
belajar humanistik diatas, sekilas mungkin akan teringat kurikulum
2013 yang menjadikan guru sebagai fasilitator. Membiarkan siswa
mengembangkan minat dan bakatnya dan menjadikan siswa sebagai
subjek dalam pembelajaran, yang artinya siswa dituntut membangun
dan mengembamgkan pengetahuannya, juga dituntut menjadi aktif
dalam proses belajar. Hal ini pun sama dengan apa yang dicirikan
oleh teori humanistik.

Apabila dilihat dari kegunaannya “Memanusiakan manusia” ini


menjadi sangat penting saat pendidikan terasa hambar dengan
pembelajaran yang diberi hanya sekedar satu arah, yang menjadikan
guru sebagai model tunggal dalam pengaplikasiannya. Padahal siswa
yang seharusnya menjadi subjek dan bukan menjadi objek yang
dianggap sebagai tong kosong yang ditetesi air oleh gurunya.

Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi


manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun
karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam
perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan
universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam
keseimbangan, kesatuan. Organis, harmonis, dinamis. Guna mencapai
tujuan hidup kemanusiaan.
REPORT THIS AD

Manfaat dari humanistik ini akan sangat membantu para pendidik


menyadari bahwa murid ialah manusia-manusia yang berharga dan
berkembang, juga pendidik dapat memahami arah belajar pada
dimensi yang lebih luas. Meskipun teori humanistik ini masih sukar
diterapkan kedalam langkah-langkah pembelajaran yang praktis dan
operasional, namun sumbangan teori ini sangat besar. Ide-ide,
konsep-konsep, taksonomi-taksonomi tujuan yang telah dirumuskan
dapat membantu para pendidik dan guru untuk memahami kejiwaan
manusia, menentukan komponen-komponen pembelajaran seperti,
tujuan, penentuan materi, pemilihan strategi pembelajaranm serta
pengembangan alat evaluasi, kearah pembentukan manusia yang
dicita-citakan tersebut.

Kelebihan dari teori belajar humanistik adalah


1. Teori ini cocok untuk diterapkan dalam materi pembelajaran yang
bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap,
dan analisis terhadap fenomena iker.
2. Indikator dari keberhasilan aplikasi ini adalah siswa merasa
senang bergairah, berinisiatif dalam belajar dan terjadi perubahan
pola iker, perilaku dan sikap atas kemauan sendiri.
3. Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas, tidak terikat oleh
pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri secara
bertanggung jawab tanpa mengurangi hak-hak orang lain atau
melanggar aturan, norma, disiplin atau etika yang berlaku
REPORT THIS AD

Kekurangan dari teori belajar humanistik adalah :


1. Siswa yang tidak mau memahami potensi dirinya akan
ketinggalan dalam proses belajar
2. Terlalu memberi kebebasan pada siswa

Anda mungkin juga menyukai