1. Perenialisme dan kontruktivisme merupakan dua aliran filsafat yang sama sama memberikan alternatif
untuk memecahkan masalah pendidikan yang dihadapi masyarakat. Coba anda jelaskan makna apa yang
dapat kita dapat kita ambil dari masing-masing aliran tersebut dalam penerapan praktik pendidikan !
2. Dalam konteks kehidupan masyarakat dan kebudayaannya, konsep pendidikan progresivisme dan
esensialisme masing-masing mempunyai kelebihan dan kelemahan. Coba anda bandingkan dan jelaskan
bagaimana implikasinya !
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan gerakan pendidikan progresivisme. Berikan contoh konkret dari
penerapan prinsip-prinsip progresivisme dalam pembelajaran.
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan gerakan pendidikan konstruktivisme. Berikan contoh konkret dari
penerapan prinsip-prinsip konstruktivisme dalam pembelajaran.
Jawab
1. Makna yang dapat kita ambil dari aliran perenialisme terhadap pendidikan adalah …
Penerapan aliran perenialisme dalam pendidikan sangat dibutuhkan agar individu tidak
menghilangkan nilai nilai budaya yang sudah ada. Perenialisme aliran yang menekankan pada
kebenaran , dimana dalam pendidikannya menjelaskan tentang pentingnya berproses dalam belajar
tetapi tidak mengesampingkan nilai ajaran budayanya.
Selain itu aliran perenialisme bersifat rasional , karena setiap individu memiliki kebebasan dalam
hal apapun. Aliran ini memiliki keyakinan bahwa pada dasarnya manusia sudah memiliki
modalitas belajar yaitu informasi yang berasal dari wahyu allah swt , tetapi kita sebagai manusia
dilatih untuk berpikir , memilah , mencari kebenaran abadi yang merupakan tugaskita sebagai
subjek didik yang seedang mencari pengetahuan dalam proses belajar.
Progresivisme Esensialisme
Mengedepankan pengalaman Menekankan pemahaman
langsung dan aktif peserta didik konsep dasar yang kuat
dalam pembelajaran. pada peserta didik.
Memungkinkan Pengembangan Mendorong pembentukan
kreativitas dan kemampuan karakter yang kuat dan
berpikir kritis. disiplin.
Mendorong kolaborasi dan Menyediakan struktur
kelebihan interaksi sosial antara peserta yang jelas dan tegas dalam
didik. pembelajaran.
Membuat siswa menjadi mandiri. Mengajarkan siswa bahwa
sikap , moral ,dan etika
adalah yang paling utama.
Kesulitan menyusun kurikulum , Kurang mampu menangani
sebab kurikulum selalu berganti. keberagaman individual
Membutuhkan lebih dari satu guru, dalam pembelajaran.
kekurangan dalam satu kelas. Membuat siswa menjadi
tidak kreatif , karena
konsep pembelajaran yang
sudah ditentukan.
Implikasi konsep pendidikan Progresivisme dalam pendidikan ialah
menekankan pendidikan demokratis dan menghargai berbagai potensi yang dimiliki oleh
anak, serta pembelajarannya lebih berpusat pada peserta didik, sedangkan guru hanya
sebagai fasilitator, pembimbing, dan pengarah bagi perkembangan peserta didik.
Proyek berbasis pembelajaran: Siswa diberi kesempatan untuk terlibat dalam proyek-
proyek yang relevan dengan kehidupan nyata mereka. Misalnya, siswa dapat merancang
dan membangun taman sekolah atau membuat presentasi tentang isu lingkungan yang
sedang berkembang di komunitas mereka. Melalui proyek-proyek ini, siswa belajar secara
aktif, mengembangkan keterampilan sosial, dan menerapkan pengetahuan mereka dalam
konteks praktis.
Pembelajaran kolaboratif: Siswa bekerja dalam kelompok atau tim untuk memecahkan
masalah atau menyelesaikan tugas tertentu. Mereka saling berbagi ide, berdiskusi, dan
berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Guru bertindak sebagai fasilitator dalam
proses ini, memberikan bimbingan dan dukungan jika diperlukan.
Contohnya konkret dalam pembelajaran adalah guru membentuk pemikiran peserta didik bahwa
bekerja secara mandiri akan menghasilkan kegiatan belajar yang lebih bermakna , Guru
mengembangkan kegiatan inkuiri di semua topik pembelajaran. memunculkan rasa keingintahuan
peserta didik terhadap suatu permasalahan melalui bertanya.
Misalnya : guru menyuruh siswa untuk menentukan suatu nilai rata-rata, peserta didik diminta mengikuti
langkah berikut.