3. Kelebihan Konstruktivisme
a. guru bukan satu-satunya sumber belajar.
Dalam proses pembelajaran guru hanya sebagai pemberi ilmu dalam
pembelajaran, siswa tuntut untuk lebih aktif dalam proses pembelajarannya
b. siswa (pembelajaran) lebih aktif dan kreatif.
Maksudnya di mana siswa dituntut untuk bisa memahami pembelajarannya
baik di dapatkan di sekolah dan yang dia dapatkan di luar sekolah
c. pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Belajar bermakna berarti menginstrksi informasi dalam struktur penelitian
lainnya.
d. pembelajaran memiliki kebebasan dalam belajar.
siswa bebas mengaitkan ilmu-ilmu yang dia dapatkan baik di lingkungannya
dengan yang di sekolah sehingga tercipta konsep yang diharapkannya.
e. perbedaan individual terukur dan di hargai.
f. guru berfikir proses membina pengetahuan baru, siswa berfikir untuk
menyelesaikan masalah, dan membuat keputusan.
4. Kekurangan Konstruktivisme
Proses belajar konstruktivisme secara konseptual adalah proses belajar yang
bukan merupakan perolehan informasi yang berlangsung satu arah dari luar ke dalam
diri siswa kepada pengalamannya melalui proses asimilasi dan akomodasi yang
bermuara pada pemutakhiran sruktur kognitif.
a. peran siswa.
Menurut pandangan ini, belajar merupakan suatu proses pembentukan
pengetahuan.
b. peran guru.
Dalam pendekatan ini guru atau pendidik berperan membantu agar proses
pengonstruksian pengetahuan oleh siswa berjalan lancar. Guru tidak
menerapkan pengetahuan yang telah dimilikinya, melainkan membantu siswa
untuk membentuk pengetahuannya sendiri.
c. sarana belajar.
Pendekatan ini menekankan bahwa peran utama dalam kegiatan belajar adalah
aktifitas siswa dalam mengonstruksi pengetahuannya sendiri.
d. evaluasi.
Pandangan ini mengemukakan bahwa lingkungan belajar sangat mendukung
munculnya berbagai pandangan dan interpretasi terhadap realitas, konstruksi
pengetahuan, serta aktifitas-aktifitas lain yang didasarkan pada pengalaman.
DAFTAR PUSTAKA
Agus N Cahyo, Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual Dan
Terpopuler, (Jogjakarta, Divapres: 2013).
Dale H. Schunk, Learning Theories An Education Perspective, Di Terjemahkan Oleh
Eva Hamdiah, Rahmat Fajar, Dengan Judul Teori-Teori Pembelajaran Perspektif
Pendidikan. (Yogyakarta, Pustaka Pelajar: 2012).
contoh konkrit dan realistik juga merupakan peran guru dalam proses
pembelajaran.
2. Sulit untuk mengubah kebiasaan
mengajar
ceramah.
membuat peserta didik menjadi lebih aktif, hal ini terkadang justru
beda, dan kemudian membuat beban guru menjadi lebih berat karena
banyaknya beban guru dalam mengajar. Sehingga hal ini lah yang
4. Terbatasnya fasilitas
Banyak sekolah-sekolah yang masih terbatas dalam menyediakan
komputer yang cukup memadai untuk jumlah peserta didik yang besar.
mendukung.
Di luar sana masih banyak guru-guru yang mengajar di luar bidang studi
yang sesuai dengan kualifikasinya. Hal ini membuat guru jadi terlalu
sehingga pada akhirnya penguasaan materi yang akan diajarkan oleh guru