Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Pembelajaran Konstektual

Banyak pendapat para ahli mengenai pengertian Pembelajaran Konstektual, diantaranya:

Pembelajaran Kontekstual merupakan satu konsepsi pengajaran dan pembelajaran yang


membantu guru mengaitkan bahan subjek yang dipelajari dengan situasi dunia sebenarnya dan
memotivasikan pembelajar untuk membuat kaitan antara pengetahuan dan aplikasinya dalam
kehidupan harian mereka sebagai ahli keluarga, warga masyarakat, dan pekerja.

1. Elaine B. Johnson, 2007:14 “Pembelajaran Kontekstual adalah sebuah sistem belajar


yang didasarkan pada filosofi bahwa siswa mampu menyerap pelajaran apabila mereka
menangkap makna dalam materi akademis yang mereka terima, dan mereka menangkap
makna dalam tugas-tugas sekolah jika mereka bisa mengaitkan informasi baru dengan
pengetahuan dan pengalaman yang sudah mereka miliki sebelumnya”.
2. Sanjaya, 2005:109 “Pembelajaran Kontekstual adalah suatu strategi pembelajaran
yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat
menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan
nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan meraka”
3. Muslich (2007)”Pengertian lain dari kontekstual adalah pembelajaran ini memiliki dasar
filosofi konstruktivisme, yakni teori belajar yang mengharuskan pembelajar tidak hanya
mengingat namun juga bisa membuat (konstruksi) sebuah ilmu agar sejalan dan
bermanfaat dengan kehidupan sehari-hari. “
4. Suherman (2003)” pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang dimulai dengan
mengambil (mempraktekkan, menceritakan, berdialog, atau tanya jawab) kejadian pada
dunia nyata kehidupan sehari-hari yang dialami siswa kemudian diangkat ke dalam
konsep yang dibahas.”
5. Depdiknas, 2002 “Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi di dunia nyata siswa, dan
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari”

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran kontekstual


adalah konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong
siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari sementara siswa memperoleh pengetahuan dari konteks yang terbatas.

Metode Pembelajaran Kontekstual


Penerapan pembelajaran kontekstual di Amerika Serikat bermula dari pandangan ahli pendidikan
oleh Dewey pada abad ke 20 tahun 1916 yang menekankan pada pengembangan minat dan
pengalaman siswa. Pembelajaran kontekstual mengakui bahwa belajar merupakan sesuatu yang
kompleks dan multidimensi yang jauh melampaui berbagai metodologi yang hanya berorientasi
pada stimulus respon. Belajar hanya terjadi jika siswa memproses informasi atau pengetahuan
baru, sehingga dirasakan masuk akal sesuai dengan kerangka berfikir yang dimilikinya.

Pembelajaran kontekstual bertujuan meningkatkan minat dan prestasi belajar serta membekali
siswa dengan pengetahuan yang fleksibel, sehingga dapat diterapkan (dikirim) dari satu
permasalahan ke permasalahan yang lain, dan dari satu konteks ke konteks yang lain (Johnson,
2008). Model pembelajaran kontekstual merupakan kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur secara sistematis dalam mengorganisasikan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar
dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Pendekatan kontekstual ini juga
menekankan pada daya pikir yang tinggi, transfer, mengumpulkan, menganalisa data,
memecahkan masalah tertentu baik secara individu atau kelompok.

Tujuan
1. Dengan penerapan pembelajaran CTL ini siswa bisa terdorong untuk mengetahui hakikat
dari sebuah bahan pelajaran yang diterima. Karena pelajaran yang diterima tidak jauh
dari fakta yang ada di kehidupan mereka.
2. Tujuan Model pembelajaran CTL adalah siswa akan aktif dalam pembelajaran karena
dalam prosesnya pembelajaran ini tidak hanya duduk pasif mengingat, mencatat dan
mendengar.
3. CTL mengharuskan guru untuk bisa menumbuhkan minat siswa dalam belajar
4. Pendekatan pembelajaran CTL memiliki tujuan agar siswa bisa berpikir kritis dan
mandiri sehingga kedepannya mereka bisa memfilter dan memilih segala pengetahuan
yang masuk.
5. Tujuan Model pembelajaran CTL adalah melibatkan siswa untuk bisa mengkoneksikan
pelajaran sekolah dengan konteks di kehidupan nyata.
6. Siswa bisa lebih leluasa untuk menjelaskan segala data informasi yang rumit dan siswa
juga bisa memahami sebuah informasi dengan baik.

Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan

1. Membuat siswa bisa menemukan potensi terbaik yang dimilikinya.


2. Dalam kerjasama antar grup, siswa bisa bertindak dengan efektif.
3. Siswa memiliki daya untuk berpikir kreatif dan kritis dalam memperoleh informasi, bisa
bijaksana dalam memahami isu dan bisa memperoleh solusi atas masalah-masalah yang
ada.
4. Peserta didik bisa mengetahui manfaat tentang apa yang mereka pelajari.
5. Siswa tidak tergantung dengan guru dalam memperoleh berbagai informasi.
6. Anak didik akan merasa nyaman dan senang dalam setiap pembelajaran.

Kekurangan

1. Guru akan kewalahan dalam memutuskan materi pelajaran karena pembelajaran CTL
menekankan pada kebutuhan setiap siswa, sedangkan kemampuan siswa dalam satu kelas
tidaklah sama.
2. Pembelajaran CTL ini lebih cenderung untuk mengembangkan soft skill siswa sehingga
siswa yang memiliki tingkat intelegensi tinggi tetapi susah untuk mengungkapkannya
maka akan kewalahan.
3. Ketika pembelajaran ini diterapkan kemampuan siswa akan terlihat jelas, mana yang
memiliki kemampuan dan mana yang tidak. Sehingga akan timbul kesenjangan.
4. Interpretasi siswa akan berbeda-beda pada setiap pembelajaran yang disediakan.
5. Pada kenyataanya tidak semua siswa bisa adaptasi dan menemukan potensi yang ada
pada diri mereka.
6. Pembelajaran kontekstual ini sangat tidak irit waktu.
7. Karena siswa dituntut untuk proaktif dalam mencari fakta dan ilmu pengetahuan sendiri,
peran guru akan semakin kurang dalam proses pembelajaran CTL.

Anda mungkin juga menyukai