Anda di halaman 1dari 20

PENERAPAN PEMBELAJARAN TERPADU

GILANG ZULFIKAR, S.Pd.,


M.Pd
TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti perkuliahan pada pertemuan 11 mahasiswa


diharapkan mampu:
Menjelaskan hakikat pembelajaran terpadu;

Mensimulasikan model–model pembelajaran terpadu.


Udin Syaefudin (2006: 4) menyatakan bahwa konsep pembelajaran terpadu yang pada
dasarnya upaya untuk mengintegrasikan perkembangan dan pertumbuhan siswa dan
kemampuan pengetahuannya.

PENGERTIAN Istilah terpadu oleh Nasution (1978) dikaitkan dengan kurikulum terpadu, sehingga
mendefinisikan pembelajaran pendekatan terpadu sebagai pembelajaran yang
PEMBELAJAR meniadakan batas-batas berbagai mata pelajaran dalam bentuk unit-unit atau
keseluruhan. Kebulatan bahan pelajaran diharapkan dapat membentuk pribadi
AN TERPADU pembelajar yang terpadu

Berdasarkan hal tersebut, maka pengertian pembelajaran terpadu dapat dilihat sebagai:
1. suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai mata pelajaran yang
mencerminkan dunia nyata di sekeliling serta dalam rentang kemampuan dan
perkembangan anak; 2. suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan anak secara serempak (simultan); 3. merakit atau menggabungkan
sejumlah konsep dalam beberapa mata pelajaran yang berbeda, dengan harapan siswa
akan belajar dengan lebih baik dan bermakna.
RASIONAL PEMADUAN

1. Kebanyakan masalah dan pengalaman (termasuk pengalaman belajar) bersifat interdisipliner, sehingga
untuk memahami, mempelajari dan memecahkannya diperlukan multi-skill.

2. Adanya tuntutan interaksi kolaboratif yang tinggi dalam memecahkan berbagai masalah.

3. Memudahkan anak membuat hubungan antarskemata dan transfer pemahaman antarkonteks.

4. Demi efisiensi.

5. Adanya tuntutan keterlibatan anak yang tinggi dalam proses pembelajaran.


KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN TERPADU

1 2 3 4 5 6

Pembelajaran terpadu Pembelajaran terpadu Dalam pembelajaran Pembelajaran terpadu Pembelajaran terpadu Hasil pembelajaran
berpusat pada siswa dapat memberikan terpadu pemisahan menyajikan konsep- bersifat luwes dapat berkembang
(student centered). Hal pengalaman langsung antarmata pelajaran konsep dari berbagai (fleksibel), sebab guru sesuai dengan minat
ini sesuai dengan kepada siswa (direct menjadi tidak begitu mata pelajaran dalam dapat mengaitkan dan kebutuhan siswa.
pendekatan belajar experiences). Dengan jelas. Bahkan dalam suatu proses bahan ajar dari satu Dengan demikian,
modern yang lebih pengalaman langsung pelaksanaan di kelas- pembelajaran. Dengan mata pelajaran dengan siswa diberi
banyak menempatkan ini, siswa dihadapkan kelas awal sekolah demikian, siswa dapat mata pelajaran yang kesempatan untuk
siswa sebagai subjek pada sesuatu yang dasar, fokus memahami konsep- lainnya, bahkan mengoptimalkan
belajar. Peran guru nyata (konkret) pembelajaran konsep tersebut secara dengan kehidupan potensi yang
lebih banyak sebagai sebagai dasar untuk diarahkan kepada utuh. Hal ini siswa dan keadaan dimilikinya.
fasilitator yaitu memahami hal-hal pembahasan tematema diperlukan untuk lingkungan di mana
memberikan yang lebih abstrak. yang paling dekat membantu siswa sekolah dan siswa
kemudahan- berkaitan dengan dalam memecahkan berada.
kemudahan kepada kehidupan siswa. masalah yang dihadapi
siswa untuk dalam kehidupan
melakukan aktivitas sehari-hari.
belajar.
• Holistik

suatu gejala atau fenomena yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran terpadu diamati dan dikaji
dari beberapa bidang kajian sekaligus,tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak. Pembelajaran
terpadu memungkinkann siswa untuk memahami suatu fenomena dari segala sisi. Pada gilirannya nanti,
hal ini akan membuat siswa lebih arif dan bijak di dalam menyikapi atau mengahdapi kejadian yang ada
di depan mereka.

MENURUT • Bermakna

DEPDIKBUD pengkajian suatu fenomena dari berbagai aspek seperti yang dijelaskan di atas, memungkinkan
terbentuknya semacam jalinan antar konsep-konsep yang berhubungan yang disebut skemata. Hal ini

(1996:3),  akan berdampak pada kebermaknaan dari materi yang dipelajari. Rujukan yang nyata dari semua konsep
yang diperoleh dan keterkaitannya dengan konsep-konsep lainnya akan menambah kebermaknaan

PEMBELAJARA
konsep yang dipelajari. Selanjutnya, hal ini akan mengakibatkan pembelajaran yang fungsional. Siswa
mampu menerapkan perolehan belajarnya untuk memecahkan masalah-masalah yang muncul dalam

N TERPADU
kehidupannya.
• Otentik
SEBAGAI pembelajaran terpadu memungkinkan  siswa memahami secara langsung prinsip dan konsep yang ingin

SUATU PROSES dipelajarinya melalui kegiatan belajar secara langsung. Mereka memahami dari hasil belajarnya
sendiri, bukan sekedar pemberitahuan guru. Informasi dan pengetahuan yang diperoleh sifatya lebih

MEMPUNYAI otentik. Misalnya, hukum pemantulan cahaya diperoleh siswa melalui eksperimen. Guru lebih banyak
berperan sebagai fasilitator, sedangkan siswa bertindak sebagai aktor pencari informasi dan

BEBERAPA
pemberitahuan.
• Aktif
KARAKTERIST pembelajaran terpadu menekankan keaktifan siswa dalam pembelajaran, baik secara

IK fisik, mental, intelektual, maupun emosional guna tercapainya hasil belajar yang optimal dengan


mempertimbangkan hasrat, minat dan kemampuan siswa sehingga mereka termotivasi untuk terus-
menerus belajar. Dengan demikaian, pembelajaran terpadu bukan hanya sekedar merancang aktivitas-
aktivitas dari masing-masing mata pelajran yang saling terkait. Pembelajaran terpadu bisa saja
dikembangkan dari suatu tema yang disepakati bersama dengan melirik aspek-aspek kurikulum yang bisa
dipelajari secara bersama melalui pengembangan tema tersebut.
KEMUNCULAN PEMBELAJARAN TERPADU SANGAT DIPENGARUHI
OLEH TIGA ALIRAN FILSAFAT
• aliran progresivisme beranggapan bahwa proses pembelajaran pada umumnya perlu sekali ditekankan pada: (a) pembentukan
kreativitas, (b) pemberian sejumlah kegiatan, (c) suasana yang alamiah (natural), dan (d) memperhatikan pengalaman siswa.
dengan kata lain proses pembelajaran itu bersifat mekanistis (ellis, 1993). aliran ini juga memandang bahwa dalam proses belajar,
siswa sering dihadapkan pada persoalan-persoalan yang harus mendapatkan pemecahan atau bersifat problem solving
• Aliran konstruktivisme melihat pengalaman langsung siswa (direct experiences) sebagai kunci dalam pembelajaran. Sebab itu,
pengalaman orang lain yang diformulasikan misalnya dalam suatu buku teks perlu dihubungkan dengan pengalaman siswa secara
langsung. Aliran konstruktivisme ini menekankan bahwa pengetahuan adalah hasil konstruksi atau bentukan manusia. Manusia
mengkonstruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan objek, fenomena, pengalaman, dan lingkungannya. Bagi
konstruktivisme, pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari seorang guru kepada siswa, tetapi harus diinterpretasikan
sendiri oleh masing-masing siswa. Siswa harus mengkonstruksi pengetahuan sendiri.
• Aliran humanisme melihat siswa dari segi: (a) keunikan/kekhasannya, (b) potensinya, dan (c) motivasi yang dimilikinya. Siswa
selain memiliki kesamaan juga memiliki kekhasan. Implikasi dari hal tersebut dalam kegiatan pembelajaran yaitu: (a) layanan
pembelajaran selain bersifat klasikal, juga bersifat individual, (b) pengakuan adanya siswa yang lambat dan siswa yang cepat, (c)
penyikapan yang unik terhadap siswa baik yang menyangkut faktor personal/individual maupun yang menyangkut faktor
lingkungan sosial/kemasyarakatan.
PEMBELAJARAN TERPADU
KELEBIHAN KEKURANGAN
• Pengalaman dan kegiatan belajar akan selalu relevan dengan tingkat
• Dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu dibutuhkan sarana dan
perkembangan siswa.
prasarana belajar yang memadai untuk mencapai kompetensi dasar secara
• Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu optimal. Jika tidak, maka proses pelaksanaan pembelajaran terpadu tidak
sesuai dengan minat dan kebutuhan anak. akan berjalan dengan baik, dan hal ini tentu saja akan berpengaruh
terhadap hasil belajar yang dicapai siswa. 3.
• Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi siswa sehingga hasil belajar
akan dapat bertahan lebih lama. • Belum semua guru sekolah dasar memahami konsep pembelajaran
terpadu ini secara utuh, bahkan ada kecenderungan yang menjadi kendala
• Pembelajaran terpadu dapat menumbuhkembangkan keterampilan berpikir
utama dalam pelaksanaannya yaitu sifat konservatif guru, dalam arti
siswa.
bahwa pada umumnya guru merasa senang dengan proses pembelajaran
• Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sudah biasa dilakukannya yaitu pembelajaran yang konvensional
yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya.

• Menumbuhkembangkan keterampilan sosial siswa seperti kerja sama,


toleransi, komunikasi, dan respek terhadap gagasan orang lain
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN TERPADU
Model Penggalan (Fragmented)
Model Jaringan (Networked)
Model Sarang (Nested)
model Urutan/Rangkaian (Sequenced)
Model Bagian (Shared)
Model Galur (Threaded)
Model Celupan (Immersed)
Model Jaring Laba-laba (Webbed)
Model Keterpaduan (Integrated)
Model Keterhubungan (Connected)
MODEL
FRAGMENTASI
(FRAGMENTED)
• MODEL INI MERUPAKAN MODEL
PENGGALAN, YAITU MEMANDANG
KURIKULUM DALAM PENGGALAN-
PENGGALAN MATA PELAJARAN
TERPISAH. TIPIKALNYA KURIKULUM
TERBAGI DALAM PELAJARAN UTAMA
YAITU MATEMATIKA, SAINS, BAHASA,
DAN ILMU SOSIAL. PENDEKATAN
FRAGMENTED DILAKUKAN UNTUK
MEMADUKAN KONSEP-KONSEP DAN
KOMPETENSI DALAM SATU MATA
PELAJARAN. ANTAR KOMPETENSI
DIPELAJARI SECARA BERSAMAAN.
KOMPETENSI MENDENGAR,
MEMBACA, DAN MENULIS DALAM
PELAJARAN BAHASA DILAKUKAN
SECARA BERSAMAAN.
MODEL JARINGAN (NETWORKED)

• NETWORKED ADALAH MODEL PEMBELAJARAN TERPADU YANG BERHUBUNGAN


DARI SUMBER LUAR SEBAGAI MASUKAN DAN SEMUANYA MENINGKATKAN
YANG BARU DAN MELUASKAN IDE-IDE ATAU MENGEMBANGKAN IDE-IDE.
DALAM MODEL INI, PEMBELAJAR MENJARING SEMUA PEMBELAJARAN MELALUI
PANDANGAN KEAHLIANNYA DAN MEMBUAT JARINGAN HUBUNGAN INTERNAL
MENGARAH KE JARINGAN EKSTERNAL DARI KEAHLIANNYA YANG BERKAITAN
DENGAN LAPANGAN. MISALNYA, SEORANG ARSITEK MENGADAPTASI
TEKNOLOGI UNTUK MENDESAIN NETWORK DENGAN TEKNIK PROGRAM DAN
MELUASKAN PENGETAHUAN DASAR SEPERTI DIA TELAH MENGERJAKAN SECARA
TRADISIONAL DENGAN PENDISAIN BAGIAN DALAM RUANGAN.
• MODEL SARANG (NESTED) ADALAH MODEL PEMBELAJARAN TERPADU YANG
TARGET UTAMANYA ADALAH MATERI PELAJARAN YANG DIKAITKAN DENGAN
KETERAMPILAN BERPIKIR DAN KETERAMPILAN MENGORGANISASI.

• SUATU MODEL PEMBELAJARAN TERPADU YANG KAYA DENGAN RANCANGAN


OLEH KEMAMPUAN GURU/DOSEN.

• MODEL NESTED DI SEKOLAH DASAR DAPAT DITERAPKAN KHUSUSNYA DI KELAS


TINGGI, YANG SUDAH PASTI SEMUANYA DISESUAIKAN DENGAN TINGKAT
PERKEMBANGAN PEMAHAMAN SISWA. DALAM IMPLEMENTASINYA, DIAWALI
DENGAN MENENTUKAN KONTEN YANG INGIN DICAPAI DALAM SATU MATA
PELAJARAN DAN JENIS KETERAMPILAN YANG DIPADUKAN. DENGAN
MENGGUNAKAN POKOK BAHASAN / SUB POKOK BAHASAN SEBAGAI BINGKAI
UNTUK MENYARANG KETERAMPILAN, KONSEP DAN PERILAKU YANG

MODEL •
DIHARAPKAN TERCAPAI.

KEMUDIAN MENENTUKAN KETERAMPILAN-KETERAMPILAN LAIN YANG AKAN

SARANG DIKEMBANGKAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN PEMBELAJARAN. SETELAH HAL INI


DILAKUKAN MAKA DITENTUKAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN YANG
DIPERLUKAN SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN

(NESTED) MENGINTEGRASIKAN SETIAP KETERAMPILAN YANG AKAN DIKEMBANGKAN.


OLEH KARENA ITU, GURU HARUS MENYUSUN LANGKAH-LANGKAH
PEMBELAJARAN SECARA SISTEMATIS SEHINGGA PEMBELAJARAN TERPADU
YANG DITERAPKAN TIDAK MEMBINGUNGKAN PESERTA DIDIK KETIKA BELAJAR
DI SEKOLAH.
• MODEL SEQUENCED INI BERGUNA PADA TAHAP
AWAL PROSES INTEGRASI (PEMBAURAN), YANG
MENGGUNAKAN DUA BIDANG DISIPLIN YANG
SECARA MUDAH DIKAITKAN DENGAN YANG
LAINNYA. GURU, BEKERJA DENGAN SEORANG
PARTNER, MULAI MEMBUAT DAFTAR ISI KURIKULER
SECARA TERPISAH. KEMUDIAN, TIM INI MENCOBA
UNTUK MENYULAP POTONGAN-POTONGAN ISI YANG
TERPISAH SAMPAI KEDUANYA DAPAT “MATCH UP”.
MEREKA MENCOBA UNTUK MENYAMAKAN ISI
KURIKULUM YANG BERBEDA GUNA MEMBUAT
MODEL PEMAHAMAN YANG LEBIH BAIK BAGI SISWA YANG
URUTAN/RANGKAI BELAJAR DARI KEDUANYA.PADA MODEL INI, KEDUA
AN (SEQUENCED) DISIPLIN TETAP MURNI.
MODEL BAGIAN (SHARED)

• MODEL SHARED ADALAH SUATU MODEL PEMBELAJARAN TERPADU


DIMANA PENGEMBANGAN DISIPLIN ILMU YANG MEMAYUNGI ANTAR
MATA PELAJARAN (KURIKULUM SILANG). CONTOHNYA BUTIR-BUTIR
PEMBELAJARAN TENTANG KEWARGANEGARAAN DALAM PKN
MISALNYA, DAPAT BERTUMPANG TINDIH DENGAN BUTIR
PEMBELAJARAN DALAM TATA NEGARA
MODEL GALUR (THREADED)

• MODEL GALUR DIGUNAKAN UNTUK MENGINTEGRASIKAN KURIKULUM KETIKA


METAKURIKULUM MENJADI FOKUSNYA. MODEL INI COCOK DIGUNAKAN SEBAGAI SALAH
SATU LANGKAH ALTERNATIF MENUJU INTEGRASI MATA PELAJARAN YANG LEBIH INTENSIF.
MODEL TERSEBUT MERUPAKAN MODEL YANG AKTIF UNTUK MENDORONG GURU MENJAGA
ISI PELAJARAN TETAP UTUH, DAN MEMASUKKAN KETERAMPILAN BERFIKIR, BEKERJA
SAMA, DAN KECERDASAN MULTIPLE DALAM ISI MATA PELAJARANNYA. MISALNYA, GURU
MEMPUNYAI TARGET UNTUK MEMBUAT PREDIKSI DAN PERCOBAAN DI LABORATORIUM
MATEMATIKA, IPA, BAHAS, YANG PADA SAAT BERSAMAAN, GURU IPS MEMPUNYAI TARGET
DALAM PERAMALAM KEJADIANSAAT INI, DI MANA KESELURUHAN KEGIATAN TERSEBUT
MEMBUAT BENTUK SUATU UNTAIAN KETERAMPILAN (MEMBUAT RAMALAN) YANG
BERSUMBER DARI LINTAS BERBAGAI MATA PELAJARAN
• PEMBELAJARAN YANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN
ANTARDISIPLIN ILMU, DIMANA SISWA DAPAT MEMADUKAN
SEMUA DATA DARI SETIAP BIDANG ILMU DAN
MENGHASILKAN PEMIKIRAN SESUAI BIDANG MINATNYA
UNTUK DITERAPKAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI.
TIPE IMMERSED, PERPADUAN DILAKUKAN OLEH SISWA,
GURU HANYA MENYEDIAKAN FASILITASDAN
MENGARAHKAN PROSES PERPADUAN YANG DILAKUKAN
SISWA, TIPE IMMERSED HANYA SESUAI UNTUK SISWA
DENGAN TINGKAT PEMIKIRAN YANG SUDAH TINGGI.
• MODEL PEMBELAJARAN YANG MELIBATKAN BEBERAPA
MODEL MATA PELAJARAN DALAM SATU PROYEK. MISALNYA
SEORANG MAHASISWA YANG MEMPERDALAM ILMU
IMMERSE KEDOKTERAN MAKA SELAIN BIOLOGI, KIMIA, KOMPUTER,
JUGA HARUS MEMPELAJARI FISIKA DAN SETIAP MATA
D PELAJARAN TERSEBUT ADA KESATUANNYA.
MODEL
WEBBED
• MODEL PEMBELAJARAN INI
ADALAH MODEL PEMBELAJARAN
TERPADU YANG MENGGUNAKAN
PENDEKATAN TEMATIK.
PENDEKATAN INI DIMULAI
DENGAN MENENTUKAN TEMA,
YANG KEMUDIAN
DIKEMBANGKAN MENJADI
SUBTEMA DENGAN
MEMPERHATIKAN KETERKAITAN
TEMA TERSEBUT DENGAN MATA
PELAJARAN YANG TERKAIT. DARI
SUBTEMA TERSEBUT
DIHARAPKAN AKTIVITAS SISWA
DAPAT BERKEMBANG DENGAN
SENDIRINYA
CONTOH MODEL WEBBED
TEMA : KEGIATAN SEHARI HARI

Bhs Indonesia
Pkn melaksanakan Matematika
menyimpulkan isi
hidup rukun dengan menggunakan alat
teks yang dibaca
tolong menolong di ukur waktu dengan
dengan membaca
rumah dan sekolah satuan jam
lancar
• PADA PEMBELAJARAN MODEL INI KUNCI UTAMANYA ADALAH
ADANYA SATU USAHA SADAR UNTUK MENGHUBUNGKAN BIDANG
KAJIAN DALAM SATU DISIPLIN ILMU. BILA KITA MEMANDANG KONSEP
KONEKSI INI, RINCIAN DARI SATU DISIPLIN ILMU TERFOKUS KEPADA
BAGIAN-BAGIAN YANG SEBENARNYA SALING BERHUBUNGAN.
SEHINGGA AKAN TERJADI SERANGKAIAN MATERI SATU MENJADI
PRASARAT MATERI BERIKUTNYA ATAU SATU MATERI MENDUKUNG
MATERI BERIKUTNYA, ATAU MATERI SATU MENJADI PRASARAT ATAU
BERHUBUNGAN SEHINGGA APA YANG DIPELAJARI MENJADIKAN
BELAJAR YANG BERMAKNA. SEBAGAI CATATAN KAITAN ANTAR
KONSEP, TOPIK, ATAU TEMA TERJADI HANYA PADA SATU MATA
PELAJARAN.

CONTOH:
MODEL • GURU MENGHUBUNGKAN/MENGGABUNGKAN KONSEP MATEMATIKA
KETERHUBUNG TENTANG UANG DENGAN KONSEP JUAL BELI, UNTUNG RUGI, SIMPAN
PINJAM, DAN BUNGA.
AN
• GURU MENGHUBUNGKAN KONSEP PECAHAN DENGAN DESIMAL, DAN
(CONNECTED) PECAHAN DENGAN UANG, TINGKATAN, PEMBAGIAN, RASIO, DAN
SEBAGAINYA DARI PEMADUAN PEMBELAJARAN.
MODEL KETERPADUAN
(INTEGRETED)
• MODEL INI MERUPAKAN PEMBELAJARAN TERPADU YANG MENGGUNAKAN
PENDEKATAN ANTARMATA PELAJARAN. MODEL INI DIUSAHAKAN DENGAN CARA
MENGGABUNGKAN MATA PELAJARAN DENGAN CARA MENETAPKAN PRIORITAS
KURIKULER DAN MENENTUKAN KETERAMPILAN, KONSEP, DAN SIKAP YANG
SALING TUMPANG-TINDIH DI DALAM BEBERAPA MATA PELAJARAN. BERBEDA
DENGAN MODEL JARING LABA-LABA YANG MENUNTUT PEMILIHAN TEMA DAN
PENGEMBANGANNYA SEBAGAI LANGKAH AWAL MAKA DALAM MODEL
KETERPADUAN TEMA YANG TERKAIT DAN BERTUMPANG TINDIH MERUPAKAN HAL
YANG TERAKHIR YANG INGIN DICARI DAN DIPILIH OLEH GURU DALAM TAHAP
PERENCANAAN PROGRAM. PERTAMA GURU MENYELEKSI KONSEP-KONSEP,
KETERAMPILAN DAN SIKAP YANG DIAJARKAN DALAM SATU SEMESTER DARI
BEBERAPA MATA PELAJARAN, SELANJUTNYA DIPILIH BEBERAPA KONSEP,
KETERAMPILAN DAN SIKAP YANG MEMILIKI KETERHUBUNGAN YANG ERAT DAN
TUMPANG TINDIH DI ANTARA BERBAGAI MATA PELAJARAN

Anda mungkin juga menyukai