Secara umum pembelajaran terpadu pada prinsipnya terfokus pada pengembangan perkembangan kemampuan siswa secara optimal, oleh karena itu dibutuhkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran. Melalui pembelajaran terpadu siswa dapat pengalaman langsung dalam proses belajarnya, hal ini dapat menambah daya kemampuan siswa semakin kuat tentang hal-hal yang dipelajarinya. Pembelajaran terpadu juga suatu model pembelajaran yang dapat dikatakan sebagai pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Dikatakan bermakna pada pembelajaran terpadu artinya, siswa akan memahami konsep- konep yang mereka pelajari itu melalui pengalaman langsung dan menghubungkan dengan konsep yang lain yang sudah mereka pahami. Dapat diambil benang merah bahwa, pembelajaran terpadu adalah suatu pendekatan belajar mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Pada dasarnya pembelajaran terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa baik individu maupun kelompok aktif mencari,menggali dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik. Berdasarkan uraian di atas maka pembelajaran teipadu dapat diartikan dengan pengertian sebagai berikut: 1. Pembelajaran dari suatu tema tertentu sebagai pusat perhatian yang digunakan untuk memahami gejalagejala dan konsep lain baik berasal dari bidang studi yang bersangkutan ataupun lainnya. 2. Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai bidang studi yang mencerminkan dunia nyata di sekeliling dan dalam rentang kemampuan dan perkembangan anak. 3. Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak secara simultan. 4. Menggabungkan sebuah konsep dalam beberapa bidang studi yang berbeda dengan harapan anak akan belajar dengan lebih baik dan bermakna. Kecenderungan konsep pembelajaran teipadu diyakini sebagai suatu pendekatan yang berorientasi pada praktek pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran anak.
2. Jelaskan manfaat Pembelajaran Terpadu!
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh ketika menggunakan pembelajaran terpadu: a. Banyak topik-topik yang tertuang disetiap mata pelajaran mempunyai keterkaitan konsep dengan yang dipelajari siswa. b. Pada pembelajaran terpadu memungkinkan siswa memanfaatkan keterampilannya yang dikembangkan dari mempelajari keterkaitan antar mata pelajaran. c. Pembelajaran terpadu melatih siswa untuk semakin banyak membuat hubungan inter dan antar mata pelajaran, sehingga siswa mampu memproses informasi dengan cara yang sesuai daya pikirnya dan memungkinkan berkembangnya jaringan konsep-konsep. d. Pembelajaran terpadu membantu siswa dapat memecahkan masalah dan berpikir kritis untuk dapat dikembangkan melalui keterampilan dalam situasi nyata. e. Daya ingat (retensi) terhadap materi yang dipelajari siswa dapat ditingkatkan dengan jalan memberikan topik-topik dalam berbagai ragam situasi dan berbagai ragam kondisi. f. Dalam pembelajaran terpadu transfer pembelajaran dapat mudah terjadi bila situasi pembelajaran dekat dengan situasi kehidupan nyata.
3. Jelaskan aktivitas dalam kegiatan pendahuluan dari suatu pembelajaran!
Kegiatan pendahuluan merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dengan komponen-komponen pembelajaran lainnya. Kegiatan pendahuluan pada dasarnya merupakan kegiatan yang harus ditempuh guru dan siswa pada setiap kali pelaksanaan sebuah pembelajaran. Fungsi kegiatan pendahuluan terutama adalah untuk menciptakan suasana awal pembelajaran yang efektif yang memungkinkan siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Sebagai contoh ketika memulai pembelajaran, guru menyapa anak dengan nada bersemangat dan gembira (mengucapkan salam), mengecek kehadiran para siswa dan menanyakan ketidakhadiran siswa apabila ada yang tidak hadir. Melalui kegiatan ini, siswa akan termotivasi untuk aktif berbicara dan mengeluarkan pendapatnya sehingga pada akhirnya akan muncul rasa ingin tahu dari setiap anak. Dengan demikian, melalui kegiatan pendahuluan siswa akan tergiring pada kegiatan inti baik yang berkaitan dengan tugas belajar yang harus dilakukannya maupun berkaitan dengan materi ajar yang harus dipahaminya. Kegiatan pendahuluan seperti sebagai berikut: 1. Penciptaan Kondisi Awal Pembelajaran pada proses pembelajaran terpadu akan berhasil dengan baik apabila guru sejak awal dapat mengkondisikan kegiatan belajar secara efektif. Upaya yang perlu dilakukan untuk mewujudkan kondisi awal pembelajaran yang efektif tersebut misalnya: 1) Mengecek atau memeriksa kehadiran siswa (presence, attendance). 2) Menciptakan suasana belajar yang demokratis. 3) Membangkitkan motivasi belajar siswa. 4) Membangkitkan perhatian siswa. 2. Memberi Acuan dalam kaitannya dengan kegiatan awal pembelajaran. 3. Membuat Kaitan (Melaksanakan Apersepsi). 4. Melaksanakan Tes Awal.
4. Jelaskan aktivitas dalam kegiatan inti dari suatu pembelajaran!
Kegiatan inti merupakan kegiatan dalam rangka pelaksanaan pembelajaran terpadu yang menekankan pada proses pembentukan pengalaman belajar peserta didik learning experiences. Pengalaman belajar tersebut bisa dalam bentuk kegiatan tatap muka dan non tatap muka. Pengalaman belajar tatap muka dimaksudkan sebagai kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan mengembangkan bentuk-bentuk interaksi langsung antara guru dengan peserta didik, sedangkan pengalaman belajar non tatap muka dimaksudkan sebagai kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik dalam berinteraksi dengan sumber belajar lain yang bukan kegiatan interaksi guru- peserta didik. Kegiatan inti dalam pembelajaran terpadu bersifat situasional, dalam arti perlu disesuaikan dengan situasi dan kondisi tempat proses pembelajaran itu berlangsung. Terdapat beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam kegiatan inti pembelajaran terpadu. Kegiatan paling awal yang perlu dilakukan guru adalah memberitahukan tujuan atau Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh peserta didik beserta garis- garis besar materi bahan pembelajaran yang akan dipelajari. Hal ini perlu dilakukan agar peserta didik mengetahui sejak awal kemampuan-kemampuan apa saja yang akan diperolehnya setelah proses pembelajaran berakhir. Cara yang cukup praktis untuk memberitahukan tujuan atau kompetensi tersebut kepada peserta didik bisa dilakukan dengan cara tertulis atau lisan, atau kedua-duanya. Guru menuliskan tujuan kompetensi tersebut di papan tulis dilanjutkan dengan penjelasan secara lisan mengenai pentingnya tujuankompetensi tersebut dikuasai peserta didik. Kegiatan lainnya di awal kegiatan inti pembelajaran terpadu yaitu menjelaskan alternatif kegiatan belajar yang akan dialami peserta didik. Dalam tahapan ini guru perlu menyampaikan kepada peserta didik tentang kegiatan-kegiatan belajar yang harus ditempuh peserta didik dalam mempelajari tema, topik, atau materi pembelajaran terpadu. Kegiatan belajar yang ditempuh peserta didik dalam pembelajaran terpadu lebih diutamakan pada terjadinya proses belajar yang berkadar aktivitas tinggi. Pembelajaran berorientasi pada aktivitas peserta didik, sedangkan guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator yang memberikan kemudahan- kemudahan kepada peserta didik untuk belajar. Peserta didik diarahkan untuk mencari dan menemukan sendiri apa yang dipelajarinya, sehingga prinsip-prinsip belajar dalam teori konstruktivisme dapat dijalankan. Dalam membahas dan menyajikan materi bahan pembelajaran terpadu harus diarahkan pada suatu proses perubahan tingkah laku peserta didik. Penyajian bahan pembelajaran harus dilakukan secara terpadu melalui penghubungan konsep dari mata pelajaran satu dengan konsep mata pelajaran lainnya. Dalam hal ini, guru harus berupaya menyajikan bahan pelajaran dengan strategi mengajar yang bervariasi, yang mendorong peserta didik pada upaya penemuan pengetahuan baru. Kegiatan 17 pembelajaran terpadu dapat dilakukan melalui kegiatan pembelajaran secara klasikal, kelompok, dan perorangan.
5. Menjelaskan aktivitas dalam kegiatan akhir dari suatu pembelajaran!
Kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka memantapkan pemahaman siswa terhadap kompetensi dasar yang harus dicapainya. Waktu yang disediakan untuk kegiatan akhir dan tindak lanjut ini biasanya relatif singkat (kurang lebih 5-10 menit). Dalam hal ini, guru perlu mengatur dan memanfaatkan waktu seefisien mungkin melalui bentuk-bentuk kegiatan yang tepat. Berikut ini beberapa alternatif bentuk kegiatan yang dapat diterapkan dalam kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran terpadu di sekolah dasar. a. Kegiatan Akhir Pembelajaran 1) Meninjau kembali penguasaan siswa Untuk meninjau kembali penguasaan siswa terhadap materi yang akan dipelajari siswa, guru dapat melakukan dua cara yaitu merangkum (menyimpulkan) pokok materi atau membuat ringkasan materi pelajaran. 2) Melaksanakan penilaian Pengecekan atau penilaian terhadap pemahaman siswa sangat penting dilakukan guru dengan maksud untuk melihat apakah siswa telah mencapai kompetensi dasar yang diharapkan, atau belum. Oleh karena itu, guru perlu memiliki kemampuan dalam menilai hasil belajar siswa. b. Melaksanakan Tindak Lanjut Pembelajaran Berdasarkan hasil kegiatan akhir (meninjau kembali penguasaan siswa dan/atau melaksanakan penilaian), guru dapat mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kegiatan tindak lanjut pembelajaran dapat dilaksanakan di luar jam pelajaran, sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia. Pada prinsipnya, kegiatan tindak lanjut pembelajaran dilaksanakan untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa baik dalam bentuk pengayaan (enrichment) maupun perbaikan (remedial). Beberapa alternatif kegiatan yang dapat dilakukan dalam melaksanakan kegiatan tindak lanjut pembelajaran terpadu. 1) Memberikan pekerjaan rumah 2) Membahas kembali bahan pelajaran yang dianggap sulit 3) Menugaskan membaca materi pelajaran tertentu 4) Memberikan motivasi atau bimbingan belajar 5) Mengemukakan topik untuk pertemuan berikutnya