Anda di halaman 1dari 19

Makalah

Pemebelajaran Terpadu (Tematik)

Oleh:
Nama: Warda M Lausi
NPM : 03302011106
Kelas : 3 C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE
TAHUN AKADEMIK 2021

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan
kami semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata kuliah
yang berjudul “Pembelajaran Terpadu” dapat selesai seperti waktu yang telah
direncanakan.
Adapun makalah ini bertujuan untuk memenuhi tagihan tugas pada semester III
ini. Makalah ini berisi tentang pembelajaran terpadu yang akan dibahas pada tiap-
tiap halamannya. Materi-materi yang dipaparkan di makalah ini merupakan materi
yang sangat penting dipelajari untuk calon guru. Sehingga, dengan makalah ini
pembaca diharapkan dapat lebih memahami materi pembelajaran tematik terpadu
ini.
Tersusunnya makalah ini tentu tidak lepas dari peran serta berbagai pihak yang
telah memberikan bantuan secara materil dan spiritual, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Dosen pengampu mata kuliah pembelajaran terpadu.

Ternate , 10 November 2021


   

BAB I
PENDAHULUAN

1.  LATAR BELAKANG

Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang


secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran
maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu, siswa akan
memperoleh pengetahuan dan ketrampilan secara utuh sehingga
pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan
makna bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami
konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan
nyata yang menghubungkan antar konsep dalam intra mata pelajaran
maupun antar mata pelajaran.
Untuk itu guru dituntut harus mampu merancang dan melaksanakan
program pengalaman belajar dengan tepat. Manfaat dari pembelajaran
terpadu yaitu banyak topik-topik yang tertuang disetiap mata pelajaran
mempunyai keterkaitan konsep yang dipelajari oleh siswa. Sebagai guru,
harus pandai dalam memilih topik yang sesuai dalam membimbing
pembelajaran.

B.       RUMUSAN MASALAH

      1. Apakah Dimaksud Dengan Pengertian Pembelajaran Terpadu ?


      2. Bagaimana Karaktreristik Dari Pembelajaran Terpadu ?
      3. Apakah Ciri – Ciri Dari Pembelajaran Terpadu ?
      4. Macam – Macam Model  Pembelajaran Terpadu ?
      5. Bagaimana Prinsip – Prinsip Pembelajaran Terpadu ?
     6.  Bagaimana Penerapan Dari Pembelajaran Terpadu ?
     7. Mengapa  Pembelajaran Terpadu Penting Untuk diterapkan di
tingkat Sekolah dasar ?
      8. Apakah Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Terpadu ?
      Bagaimana Manfaat Pembelajaran Terpadu ?

C.      TUJUAN

      Menjelaskan  Pengertian Pembelajaran Terpadu ?


      Menjelaskan  Karaktreristik Dari Pembelajaran Terpadu ?
      Menjelaskan  Ciri – Ciri Dari Pembelajaran Terpadu ?
      Menjelaskan  Macam – Macam Model  Pembelajaran Terpadu ?
      Menjelaskan  Prinsip – Prinsip Pembelajaran Terpadu ?
      Menjelaskan  Penerapan Dari Pembelajaran Terpadu ?
      Menjelaskan  Pembelajaran Terpadu Penting Untuk diterapkan di tingkat
Sekolah dasar ?
      Menjelaskan  Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Terpadu ?
      Menjelaskan  Manfaat Pembelajaran Terpadu ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Terpadu


Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang
secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran
maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu siswa akan
memeroleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga
pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna di sini memberikan
arti bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami
konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan
nyata yang menghubungkan antar konsep dalam intra mata pelajaran
maupun antar mata pelajaran.
Beberapa pengertian dari pembelajaran terpadu yang dikemukakan oleh
beberapa orang pakar  pembelajaran terpadu diantaranya :
    (1) menurut Cohen dan Manion (1992) dan Brand (1991), terdapat tiga
kemungkinan variasi pembelajaran terpadu yang berkenaan dengan
pendidikan yang dilaksanakan dalam suasana pendidikan progresif yaitu
kurikulum terpadu (integrated curriculum), hari terpadu (integrated day),
dan pembelajaran terpadu (integrated learning).
   (2) Menurut Prabowo (2000 : 2), pembelajaran terpadu adalah suatu proses
pembelajaran dengan melibatkan / mengkaitkan berbagai bidang studi.
Dan ada dua pengertian yang perlu dikemukakan untuk menghilangkan
kerancuan dari pengertian pembelajaran terpadu di atas, yaitu konsep
pembelajaran terpadu dan IPA terpadu.

B. Karakteristik Pembelajaran Terpadu


Sebagai suatu proses, pembelajaran terpadu memiliki karakteristik sebagai
berikut.
1.  Pembelajaran berpusat pada anak.
     Pembelajaran terpadu dikatakan sebagai pembelajaran yang berpusat pada
anak karena pada dasarnya pembelajaran terpadu merupakan suatu system
pembelajaran yang memberikan keleluasaan pada siswa, baik secara
individu maupun kelompok. Siswa dapat aktif mencari, menggali, dan
menemukan konsep serta prinsip-prinsip dari suatu pengetahuan yang
harus dikuasainya sesuai dengan perkembangannya.
2.  Menekankan pembentukan pemahaman dan kebermaknaan.
     Pembelajaran terpadu mengkaji suatu fenomena dari berbagaimacam aspek
yang membentuk semacam jalinan antar skemata yang dimiliki
siswa,sehingga akan berdampak pada kebermaknaan dari materi yang
dipelajari siswa. Hasil yang nyata di dapat dari segala konsep yang
diperoleh dan keterkaitannya dengan konsep-konsep lain yang dipelajari
dan mengakibatkan kegiatan belajar menjadi lebih bermakna.
3.  Belajar Melalui Pengalaman Langsung
Siswa akan memahami hasil belajarnya sesuai dengan fakta dan peristiwa
yang mereka alami,bukan sekedar informasi dari gurunya. Guru lebih
banyak bertindak sebagai fasilitator dan katalisator yang membimbing ke
arah tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan siswa sebagai aktor pencari
fakta dan informasi untuk mengembangkan pengetahuannya.
4.  Lebih memperhatikan proses daripada hasil semata.
     Pada pembelajaran terpadu dikembangkan pendekatan discovery inquri
(penemuan terbimbing) yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran yaitu mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai proses
evaluasi. Pembelajaran terpadu dilaksanakan dengan melihat hasrat, minat,
dan kemampuan siswa, sehingga memungkinkan siswa termotivasi untuk
belajar terus menerus.
5.  Sarat dengan muatan keterkaitan
     Pembelajaran terpadu memusatkan perhatian pada pengamatan dan
pengkajian suatu gejala atau peristiwa dari beberapa mata pelajaran
sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak. Sehingga
memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena pembelajaran dari
segala sisi, yang pada gilirannya nanti akan membuat siswa lebih arif dan
bijak dalam menyikapi atau menghadapi kejadian yang ada.
C . Ciri Pembelajaran Terpadu
Sebagai suatu proses, pembelajaran terpadu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
 Berpusat pada anak (child centered)
 1. Memberikan pengalaman langsung pada anak
 2. Pemisahan antar bidang studi tidak begitu jelas
3. Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu
proses        pembelajaran
 4. Bersifat luwes
 5. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan
kebutuhan anak.
 6. Lebih menekankan kebermaknaan dan pembentukan pemahaman
  7. Lebih mengutamakan proses daripada hasil

Pembelajaran terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang


memungkinkan siswa, baik secara individual maupun kelompok, aktif
mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip keilmuann secara
holistik, bermakna, dan otentik.
a.       Holistik
          Suatu gejala atau peristiwa yang menjadi pusat perhatian dalam
pembelajaran terpadu diamati dan dikaji dari beberapa bidang studi
sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak. Pembelajaran
terpadu memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena dari
segala sisi.
b.      Bermakna
          Pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek, memungkinkan
terbentuknya semacam jalinan antar konsep-konsep yang berhubungan
yang dimiliki siswa. Hal ini akan berdampak kepada kebermaknaan dari
materi yang dipelajari.
c.       Otentik
          Pembelajaran terpadu juga memungkinkan siswa memehami secara
langsung konsep dan prinsip yang ingin dipelajari melalui kegiatan belajar
secara langsung. Mereka memahami dari hasil belajarnya sendiri, hasil
dari interaksinya dengan fakta dan peristiwa, bukan sekedar hasil
pemberitahuan guru.
d.      Aktif
          Pembelajaran terpadu menekankan keaktifan siswa dalam pembelajaran,
baik secara fisik, mental, intelektual, maupun emosional guna tercapainya
hasil belajar yang optimal dengan mempertimbangkan hasrat, minat, dan
kemampuan siswa sehingga mereka termotivasi untuk terus-menerus
belajar.

D. Menurut Fogarty dalam bukunya How to Integrate the Curricula , ada


10 macam model pembelajaran terpadu, seperti :

1.        The connected model (model terhubung)


2.        The webbed model (model jaring laba-laba)
3.        The integrated model (model integrasi)
4.        The nested model (model tersarang)
5.        The fragmented model (model fragmen)
6.        The sequenced model (model terurut)
7.        The shared model (model terbagi)
8.        The threaded model (model pasang benang)
9.        The immersed model (model terbenam)
10.      The networked model (model jaringan)
Tabel ragam model pembelajaran terpadu

Nama Model Deskripsi Kelebihan Kelemahan


Terpisah Berbagai Adanya Keterhubungan
( Fragmented  disiplin kejelasan dan menjadi tidak
) ilmu pandangan jelas; lebih
yang yang terpisah sedikit
berbeda dalam suatu transfer
dan mata pembelajaran
saling pelajaran
terpisah
Keterkaitan / Topik-topik Konsep–konsep Disiplin-disiplin ilmu
Keterhubungan dalam satu utama saling tidak berkaitan;
( Connected ) disiplin ilmu terhubung, kontent tetap terfokus
berhubungan mengarah pada pada satu disiplin
satu sama lain. pengulangan ilmu
( review ),
rekonseptualisasi,
dan asimilasi
gagasan-gagasan
dalam suatu disiplin
Berbentuk Sarang/ Keterampilan- Memberi perhatian Pelajar dapat menjadi
kumpulan ( Nested ) keterampilan pada berbagai mata bingung dan
sosial, berpikir, pelajaran yang kehilangan arah
dan kontent berbeda dalam mengenai konsep-
(c ontents waktu yang konsep utama dari
skill ) dicapai bersamaan, suatu kegiatan atau
di dalam satu memperkaya dan pelajaran
mata pelajaran memperluas
( subject area ) pembelajaran
Dalam satu Persamaan- Memfasilitasi Membutuhkan
rangkaian persamaan transfer kolaborasi yang terus
( Sequence ) yang ada pembelajaran menerus dan
diajarkan melintasi beberapa kelenturan
secara mata pelajaran (fleksibilitas) yang
bersamaan, tinggi karena guru-
meskipun guru memilki lebih
termasuk ke sedikit otonomi untuk
dalam mata mengurutkan
pelajaran yang (merancang) kurikula
berbeda
Terbagi ( Shared ) Perencanaan Terdapat Membutuhkan waktu,
tim dan atau pengalaman- kelenturan,
pengajaran pengalaman komitmen, dan
yang instruksional kompromi
melibatkan dua bersama; dengan dua
disiplin orang guru di dalam
difokuskan satu tim, akan lebih
pada konsep, mudah untuk
keterampilan, berkolaborasi
dan sikap-sikap
( attitudes )
yang sama
Bentuk jaring laba- Pengajaran Dapat memotivasi Tema yang
laba tematis, murid-murid: digunakan harus
( Webbed ) menggunakan membantu murid- dipilih baik-baik
suatu tema murid untuk melihat secara selektif agar
sebagai dasar keterhubungan antar menjadi berarti, juga
pembelajaran gagasan relevan dengan
dalam berbagai kontent
disiplin mata
pelajaran
Dalam satu alur Keterampilan- Murid-murid Disiplin-disiplin ilmu
( Threaded ) keterampilan mempelajari cara yang bersangkutan
sosial, berpikir, mereka belajar; tetap terpisah satu
berbagai jenis memfasilitas transfer sama lain
kecerdasan, pembelajaran
dan selanjutnya
keterampilan
belajar
‘direntangkan’
melalui
berbagai
disiplin
Terpadu Dalam Mendorong murid- Membutuhkan tim
( Integrated ) berbagai murid untuk melihat antar departemen
prioritas yang keterkaitan dan yang memiliki
saling tumpang kesalingterhubungan perencanaan dan
tindih dalam di antara disiplin- waktu pengajaran
berbagai disiplin ilmu; murid- yang sama
disiplin ilmu, murid termotivasi
dicari dengan melihat
keterampilan, berbagai keterkaitan
konsep, dan tersebut
sikap-sikap
yang sama
Immersed Pelajar Keterpaduan Dapat mempersempit
memadukan berlangsung di fokus pelajar tersebut
apa yang dalam pelajar itu
dipelajari sendiri
dengan cara
memandang
seluruh
pengajaran
melalui
perspektif
bidang yang
disukai ( area
of interest )
Membentuk jejaring Pelajar Bersifat proaktif; Dapat memecah
( Networked ) melakukan pelajar terstimulasi perhatian pelajar;
proses oleh informasi, upaya-upaya menjadi
pemaduan keterampilan, atau tidak efektif
topik yang konsep-konsep baru
dipelajari
melalui
pemilihan
jejaring pakar
dan sumber
daya

E. Penerapan Pembelajaran Terpadu


Dalam praktik, setiap tema yang disajikan akan memerlukan durasi kurang
lebih tiga sampai enam pekan, bergantung pada materi yang ada pada
setiap caturwulan dan keterpaduan dari tema. Berikut adalah gambaran
sebuah kelas yang sedang melakukan pembelajaran dengan tema Pasar.
Untuk melaksanakan tema pembelajaran itu, setiap anak bekerja dalam
kelompok. Masing-masing kelompok menentukan sendiri apa jualan yang
akan mereka gelar dan berapa kira-kira untung yang akan mereka ambil
dari dagangannya. Mereka menyiapkan sendiri di saat-saat pelajaran
dengan arahan guru.

F. Prinsip-prinsip dalam Pembelajaran Terpadu


Ø    Prinsip penggalian tema
a.      Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah dapat
digunakan untuk memadukan banyak bidang studi
b.      Tema harus bermakna, maksudnya ialah bahwa tema yang dipilih untuk
dikaji harus memberikan bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya
c.       Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis anak
d.      Tema yang dikembangkan harus mampu mewadahi sebagian besar minat
anak
e.      Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa
otentik yang terjadi di dalam rentang waktu belajar
f.       Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan kurikulum yang
berlaku serta harapan masyarakat
g.      Tema yang dipilih hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan
sumber belajar
Ø   Prinsip pelaksanaan pembelajaran terpadu
a.       Guru hendaknya jangan menjadi single actor yang mendominasi
pembicaraan dalam proses belajar mengajar
b.      Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam
setiap tugas yang menuntut adanya kerjasama kelompok
c.       Guru perlu akomodasi terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali
tidak terpikirkan dalam proses perencanaan
Ø   Prinsip evaluasi
a.       Member kesempatan pada siswa untuk melakukan evaluasi diri di
samping bentuk evaluasi lainnya
b.      Guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar
yang telah dicapai berdasarkan criteria keberhasilan pencapaian tujuan
yang telah disepakati dalam kontrak
Ø Prinsip reaksi
Dampak pengiring (nurturant effects) yang penting bagi perilaku secara sadar
belum tersentuh oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar. Karena itu, guru
dituntut agar mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran
sehingga tercapai secara tuntas tujuan-tujuan pembelajaran.
Sedangkan dalam sumber lain disebutkan , bahwa prinsip pembelajaran
terpadu adalah:
      Dirancang ke dalam tema kedalam rencana pembelajaran
  Bertujuan mengaktualisasikan potensi (multiple intelegences) menjadi
berbagai bentuk kemampuan sesuai tahap perkembangnnya.
      Menganut paradikma”bermain sambil belajar, belajar seraya bermain”,
sehingga harus memperhatikan criteria bermain anak usia dini
      Metode pembelajaran ditekankan pada pemberian kesempatan kepada
anak untuk melakukan eksplorasi, inkuiri, penemuan, kerja kelompok,
mengemukakan pendapat dan mendengarkan pendapat orang lain.

Waktu pembelajaran terpadu bisa bermacam-macam yaitu :


   pembelajaran terpadu yang dilaksanakan pada waktu tertentu, yaitu
apabila materi yang dijalankan cocok sekali diajarkan secara terpadu;
   Pembelajaran terpadu bersifat temporer, tanpa kepastian waktu dan
bersifat situasional, dimana pelaksanaannya tidak mengikuti jadwal yang
teratur, pelaksanaan pembelajaran terpadu secara spontan.
   Ada pula yang melaksanakan pembelajaran terpadu secara periodik,
misalnya setiap akhir minggu, atau akhir catur wulan. Waktu-waktunya
telah dirancang secara pasti;
   Ada pula yang melaksanakan pembelajaran terpadu sehari penuh. Selama
satu hari tidak ada pembelajaran yang lain, yang ada siswa belajar dengan
yang diinginkan. Siswa sibuk dengan urusannya masing-masing.
G. Pentingnya Pembelajaran Terpadu Diterapkan Di Tingkat Sekolah Dasar
Piaget mengemukakan bahwa perkembangan intelektual anak meliputi
tahapan: (a) sensori-motor, (b) pra operasional, (c) operasional konkrit,
dan (d) operasional formal. Anak-anak usia dini (2-8 th) berada pada
tahapan pra operasional dan operasional konkrit, sehingga kalau kita
merujuk pada teori ini, dalam praktik pembelajaran di kelas hendaknya
guru memperhatikan ciri-ciri perkembangan anak pada tahapan ini.
Penggunaan pendekatan DAP ini mengacu pada beberapa asas yang harus
diperhatikan oleh guru, yaitu:
      asas kedekatan, pembelajaran dimulai dari yang dekat dan dapat
dijangkau oleh anak,
      asas faktual, pembelajaran hendaknya menapak pada hal-hal yang
faktual (konkrit) mengarah pada konseptual (abstrak),
      asas holistik dan integratif, pembelajaran hendaknya tidak memilah-
milah topik pelajaran, guru harus memikirkan segala sesuatu yang akan
dipelajari anak sebagai suatu kesatuan yang utuh dan terpadu,
      asas kebermaknaan, pembelajaran hendaknya penuh makna dengan
menciptakan banyak proses manipulatif sambil bermain.

H. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Terpadu


Dari gambaran tersebut, akan menunjukkan adanya beberapa sisi positif
mengapa kita menggunakan pendekatan pembelajaran terpadu atau
pendekatan tematik.
  Kelebihan
Kelebihan tersebut didasari oleh beberapa alasan.
1.     Materi pelajaran menjadi dekat dengan kehidupan anak sehingga anak
dengan mudah memahami sekaligus melakukannya.
2.    Siswa juga dengan mudah dapat mengaitkan hubungan materi pelajaran di
mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran lainnya.
3.    Dengan bekerja dalam kelompok, siswa juga dapat mengembangkan
kemampuan belajarnya dalam aspek afektif dan psikomotorik, selain aspek
kognitif.
4.    Pembelajaran terpadu mengakomodir jenis kecerdasan siswa.
5.    Dengan pendekatan pembelajaran terpadu guru dapat dengan mudah
menggunakan belajar siswa aktif sebagai metode pembelajaran.
 Kekurangan
Ø  Aspek Guru: Guru harus berwawasan luas,  memiliki kreativitas tinggi,
keterampilan metodologis yang handal,  rasa percaya diri yang tinggi, dan
berani mengemas dan mengembangkan materi.
Ø  Aspek peserta didik: Pembelajaran terpadu menuntut kemampuan belajar
peserta didik yang relatif “baik”, baik dalam kemampuan akademik
maupun kreativitasnya. Hal ini terjadi karena model pembelajaran terpadu
menekankan pada kemampuan analitik (mengurai), kemampuan asosiatif
(menghubung-hubungkan), kemampuan eksploratif dan elaboratif
(menemukan dan menggali).
Ø  Aspek sarana dan sumber pembelajaran: Pembelajaran terpadu
memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan
bervariasi, mungkin juga fasilitas internet. Semua ini akan menunjang,
memperkaya, dan mempermudah pengembangan wawasan.
Ø  Aspek kurikulum: Kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian
ketuntasan pemahaman peserta didik (bukan pada pencapaian target
penyampaian materi). Guru perlu diberi kewenangan dalam
mengembangkan materi, metode, penilaian keberhasilan pembelajaran
peserta didik.
Ø  Aspek penilaian: Pembelajaran terpadu membutuhkan cara penilaian yang
menyeluruh (komprehensif), yaitu menetapkan keberhasilan belajar
peserta didik dari beberapa bidang kajian terkait yang dipadukan. Dalam
kaitan ini, guru selain dituntut untuk menyediakan teknik dan prosedur
pelaksanaan penilaian dan pengukuran yang komprehensif.
Ø  Suasana pembelajaran: Pembelajaran terpadu berkecenderungan
mengutamakan salah satu bidang kajian dan ‘tenggelam’nya bidang kajian
lain. Dengan kata lain, pada saat mengajarkan sebuah TEMA, maka guru
berkecenderungan menekankan atau mengutamakan substansi gabungan
tersebut sesuai dengan pemahaman, selera, dan latar belakang pendidikan
guru itu sendiri.
Ada pun keutungan pembelajaran tematik / terpadu bagi guru dan siswa
v  Keuntungan pembelajaran tematik bagi guru antara lain adalah sebagai
berikut:

1.Tersedia waktu lebih banyak untuk pembelajaran.


2.Materi pelajaran tidak dibatasi oleh jam pelajaran, melainkan dapat
dilanjutkan sepanjang hari, mencakup berbagai mata pelajaran.
3.Hubungan antar mata pelajaran dan topik dapat diajarkan secara logis
dan alami. Dapat ditunjukkan bahwa belajar merupakan kegiatan yang
kontinyu, tidak terbatas pada buku paket, jam pelajaran, atau bahkan
empat dinding kelas.
4.Guru dapat membantu siswa memperluas kesempatan belajar ke
berbagai aspek kehidupan. Guru bebas membantu siswa melihat masalah,
situasi, atau topik dari berbagai sudut pandang.
5.Pengembangan masyarakat belajar terfasilitasi.
v  Keuntungan pembelajaran tematik bagi siswa antara lain adalah sebagai
berikut:

1.Bisa lebih memfokuskan diri pada proses belajar, daripada hasil belajar.
2.Menghilangkan batas semu antar bagian-bagian kurikulum dan
menyediakan pendekatan proses belajar yang integratif.
3.Menyediakan kurikulum yang berpusat pada siswa – yang dikaitkan
dengan minat, kebutuhan, dan kecerdasan; mereka didorong untuk
membuat keputusan sendiri dan bertanggung jawab pada keberhasilan
belajar.
4.Merangsang penemuan dan penyelidikan mandiri di dalam dan di luar
kelas.
5.Membantu siswa membangun hubungan antara konsep dan ide, sehingga
meningkatkan apresiasi dan pemahaman.

I. Manfaat Pembelajaran Terpadu


Sebagai suatu bentuk model pembelajaran, pembelajaran terpadu memiliki
beberapa manfaat, diantaranya adalah :
1.  memungkinkan anak mengekplorasi dan mengekpresikan pengetahuan dan
keterampilannya melalui berbagai kegiatan;
2.  meningkatkan pemahaman anak secara komprehensif;
3.  meningkatkan kecakapan berpikir anak;
4.  banyak topik yang tertuang di setiap mata pelajaran mempunyai
keterkaiatan konsep dengan yang dipelajari siswa;
5.  pembelajaran terpadu memungkinkan siswa memanfaatkan
keterampilannya yang dikembangkan dari mempelajari keterkaitan
antarmatapelajaran;
6.  pembelajaran terpadu melatih siswa untuk semakin banyak membuat
hubungan inter dan antarmatapelajaran, sehingga siswa mampu
memproses informasi dengan cara yang sesuai daya pikirnya dan
memungkinkan berkembangnya jaringan konsep-konsep.
7.  pembelajaran terpadu membantu siswa dapat memecahkan masalah dan
berpikir kritis untuk dapat dikembangkan melalui keterampilan dalam
situasi nyata;
8.  daya ingat (retensi) terhadap materi yang dipelajari siswa dapat
ditingkatkan dengan jalan memberikan topik-topik dalam berbagai ragam
situasi dan berbagai ragam kondisi;
9.  dalam pembelajaran terpadu transfer pembelajaran dapat mudah terjadi bila
situasi pembelajaran dekat dengan situasi kehidupan nyata;
10.  meningkatkan interaksi sosial anak;
11.  meningkatkan profesionalisme guru.
BAB III
PENUTUP

A.  KESIMPULAN

              Belajar merupakan sebuah keharusan bagi manusia pada umumnya.


Minimal untuk pembelajaran diri sendiri, ketika sebuah proses
pembelajaran dimulai. Ada beberapa hal terkait yang harus senantiasa
terpadu keberadaannya. Sebagaimana pembelajaran yang dilakukan siswa
didik. Keterpaduan beberapa aspek senantiasa menjadi permulaan untuk
memulai.
Pembelajaran terpadu merupakan pembelajaran yang dilaksanakan
berdasarkan keterkaitan inter dan antarbidang studi. Dalam melaksanakan
pembelajaran terpadu, perlu memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi kondisi objektif dan kebutuhan peserta didik untuk
mewujudkan praktik keterpaduan belajarnya. Selain itu, penting pula
memahami hakikat belajar dan program pendidikan guru, karakteristik dan
prinsip-prinsip dalam pembelajaran terpadu.

B.  SARAN
 Guru yang baik seharusnya selalu berinovasi dalam melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan berbagai model-model pembelajaran
sehingga pembelajaran tidak membosankan dan pesan pembelajaran dapat
tersampaikan dengan baik serta bermakna bagi siswa. Peningkatan mutu
proses dan hasil pendidikan bagi calon guru Sekolah Dasar adalah agar
kelak diperoleh guru Sekolah Dasar yang profesional, memiliki wawasan
luas, serta mampu melakukan tindakan yang relevan dengan tuntutan
pendidikan di Sekolah Dasar maka diharapkan mahasiswa mampu
merancang dan melaksanakan pembelajaran di Sekolah Dasar baik ketika
dalam pembelajaran masing-masing bidang studi maupun bentuk
pembelajaran terpadu.
DAFTAR PUSTAKA

“  Depdiknas. 1996. Pembelajaran Terpadu D-II PGSD Dan S-2 Pendidikan


Dasar. Jakarta: Depdiknas.
“  Trianto ,S.pd.,M.pd. 2007. Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori Dan
Praktek. Jakarta: prestasi pustaka publisher
“ Tim Pengembang PGSD. 2001. Pembelajaran Terpadu. Bandung: CV.
MAULANA.
“wordpress.com/2009/11/04/ prinsip-prinsip-pembelajaran-terpadu/, diunduh
pada tanggal 7 Maret 2014.

Anda mungkin juga menyukai