Anda di halaman 1dari 16

PEMBELAJARAN TERPADU

STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN TERPADU


Dosen Pengampu: I Nyoman Pancaria ,S.Pd,M.Pd

OLEH :
1. Komang Ria Ariestiyani (2111031001)
2. Komang Krismayanti (2111031046)
3. Putu Risma Swandewi (2111031118)
4. Putu Arya Saputra Pratama (2111031004)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN DHARMA ACARYA
STAH N MPU KUTURAN
SINGARAJA
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini merupakan hasil dari upaya kami dalam memahami dan menggali lebih mengenai
strategi dan metode pembelajaran terpadu dalam konteks pendidikan. Kami menyadari betapa
pentingnya penerapan strategi pembelajaran terpadu dalam menciptakan proses belajar yang
efektif dan bermakna bagi peserta didik.
Dalam penulisan makalah ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan dukungan dan inspirasi. Meskipun proses penulisan makalah ini tidak
mudah, namun dengan semangat yang kuat, kami berhasil menyelesaikannya tepat pada waktu
yang telah ditentukan.
Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif bagi pembaca dalam
memahami lebih dalam tentang strategi dan pembelajaran terpadu. Terakhir, kami mohon maaf
atas segala keterbatasan dan kekurangan yang terdapat dalam makalah ini.
Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari pembaca agar makalah ini
dapat diperbaiki. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menjadi sumbangan
kecil kami dalam dunia Pendidikan.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Strategi dan metode pembelajaran terpadu merupakan pendekatan dalam proses
pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai bidang pengetahuan dan keterampilan dalam satu
kesatuan pembelajaran. Pendekatan ini bertujuan untuk mempromosikan pemahaman yang lebih
holistik dan menyeluruh pada siswa, serta memperkuat keterkaitan antara berbagai konsep dan
keterampilan yang dipelajari.
Latar belakang strategi dan metode pembelajaran terpadu dapat diuraikan sebagai berikut:
- Kebutuhan akan Pemahaman Holistik: Dalam dunia yang semakin kompleks, siswa tidak
hanya perlu menguasai informasi dan keterampilan dalam satu bidang saja, tetapi juga
memahami bagaimana berbagai aspek pengetahuan saling terkait dan berdampak satu sama
lain. Pendekatan terpadu membantu siswa untuk memahami keterkaitan ini secara lebih baik.
- Menyongsong Kurikulum yang Komprehensif: Kurikulum pendidikan saat ini cenderung
bergerak menuju pendekatan yang lebih holistik dan komprehensif. Strategi pembelajaran
terpadu membantu guru dan lembaga pendidikan untuk mengimplementasikan kurikulum
tersebut dengan lebih efektif.
- Mengatasi Pembelajaran yang Terpisah-pisah: Tradisionalnya, pembelajaran sering kali
terjadi dalam silos, di mana siswa mempelajari berbagai subjek secara terpisah tanpa melihat
hubungan antarbidang. Pembelajaran terpadu membantu mengatasi masalah ini dengan
mengintegrasikan konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu.
- Mendorong Pemecahan Masalah Kompleks: Masalah dunia nyata seringkali tidak dapat
diselesaikan hanya dengan pengetahuan dari satu bidang saja. Pembelajaran terpadu
membantu siswa mengembangkan keterampilan pemecahan masalah yang kompleks dengan
menggabungkan pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu.
- Menggairahkan Minat Siswa: Pendekatan terpadu memungkinkan siswa untuk melihat
relevansi dan aplikasi dari apa yang mereka pelajari dalam kehidupan sehari-hari, yang dapat
meningkatkan motivasi dan minat mereka terhadap pembelajaran.
- Mendorong Kolaborasi dan Komunikasi: Dalam pembelajaran terpadu, siswa sering kali
bekerja dalam tim dan berkolaborasi untuk menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks. Ini
memperkuat keterampilan komunikasi dan kerja sama, yang merupakan keterampilan penting
dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-hari.
Dengan latar belakang ini, strategi dan metode pembelajaran terpadu menjadi semakin
populer di berbagai lembaga pendidikan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas
pendidikan dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan masa depan.
1.2 Rumusan Masalah

Dari Latar belakang diatas terdapat beberapa rumusan masalah yang akan dibahas yaitu:
1. Apakah yang dimaksud dengan pembelajaran terpadu?
2. Bagaimana karakteristik pembelajaran terpadu?
3. Bagaimana tujuan pembelajaran terpadu?
4. Apa fungsi dan prinsip pembelajaran terpadu?
5. Apa manfaat yang terdapat dalam pembelajaran terpadu?
6. Bagaimana metode pembelajaran terpadu?
7. Apa saja Kelebihan dan Kekurangan dalam Pembelajaran terpadu?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, Adapun tujuan penulisan yang ingin dicapai sebagai
berikut:
1. Untuk mendeskripsikan pengertian pembelajaran terpadu.
2. Untuk mendefinisikan karakteristik pembelajaran terpadu.
3. Untuk mengetahui tujuan pembelajaran terpadu.
4. Untuk mengetahui fungsi dan prinsip dari pembelajaran terpadu.
5. Mengetahui manfaat yang terdapat dalam pembelajaran terpadu.
6. Mengetahui metode pembelajaran terpadu.
7. Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Terpadu.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pembelajaran Terpadu


Istilah kurikulum terpadu dengan pembelajaran terpadu dalam penggunaannya dapat saling
dipertukarkan. (Atkinson, 1989:9) mengemukakan Pembelajaran terpadu merupakan suatu
aplikasi salah satu startegi pembelajaran berdasarkan pendekatan kurikulum terpadu yang
bertujuan untuk menciptakan atau membuat proses pembelajaran secara relevan dan bermakna
bagi anak.
Selanjutnya dijelaskan bahwa dalam pembelajaran terpadu didasarkan pada pendekatan
inquiry, yaitu melibatkan siswa mulai dari merencanakan, mengeksplorasi, dan brain storming
dari siswa. Dengan pendekatan terpadu siswa didorong untuk berani bekerja secara kelompok
dan belajar dari hasil pengalamannya sendiri.
Pembelajaran terpadu adalah pendekatan dalam proses pembelajaran yang mengintegrasikan
berbagai mata pelajaran atau disiplin ilmu ke dalam satu rangkaian pembelajaran yang koheren
dan bermakna. Dalam pembelajaran terpadu, siswa tidak hanya mempelajari keterampilan dan
konsep dari satu mata pelajaran saja, tetapi juga melihat keterkaitan antara konsep-konsep dari
berbagai mata pelajaran.
Pembelajaran terpadu sangat memperhatikan kebutuhan anak sesuai dengan
perkembangannya yang holistik dengan melibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran baik
fisik maupun emosionalnya. Untuk itu aktivitas yang diberikan meliputi aktif mencari, menggali,
dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan yang holistik, bermakna, dan otentik sehingga
siswa dapat menerapkan perolehan belajar untuk memecahkan masalah-masalah yang nyata di
dalam kehidupan sehari-hari.
Jadi yang dimaksud dengan pembelajaran terpadu adalah suatu pendekatan dalam
pembelajaran secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam indramata pelajaran maupun
antarmata pelajaran.
Prabowo (2000:3) mengatakan bahwa pelajaran terpadu sebaai suatu proses mempunyai
beberapa ciri-ciri yaitu:
1. Berpusat pada siswa (student centered).
2. Proses pembelajaran mengutamakan pemberian langsung.
3. Pemisahan antar bidang studi tidak terliht jelas.
Jadi, sesuai dengan pengertian-pengertian di atas, bahwa dengan adanya pemaduan itu siswa
akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi
bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan arti bahwa pada pembelajaran terpadu siswa
akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan
nyata yang menghubungkan antarkonsep dalam intramata pelajaran maupun antarmata pelajaran.
Pembelajaran terpadu tampak lebih menekankan keterlibatan siswa dalam belajar, sehingga
siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran untuk pembuatan keputusan. Setiap siswa
memerlukan bekal pengetahuan dan kecakapan agar dapat hidup di masyarakat dan bakal ini
diharapkan diperoleh melalui pengalaman belajar di sekolah.
2.2 Karakteristik pembelajaran terpadu
Sebagai suatu proses, Pembelajaran terpadu memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Pembalajaran terpusat pada anak
Pembalajaran terpadu dikatakan sebagai pembelajaran yang berpusat pada anak,
karena pada dasarnya pembelajaran terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang
memberikan keleluasaan pada siswa, baik secara individu maupun secara kelompok.
Siswa dapat aktif mencari, menggali, dan manemukan konsep serta prinsip-prinsip dari
suatu pengetahuan yang harus dikuasainya sesuai dengan perkembangannya.
2. Menekankan pembentukan pemahaman dan kebermaknaan
Pembelajaran terpadu mengkaji suatu fenomena dari berbagai macam aspek yang
membentuk semacam jalinan antarskemata yang dimiliki oleh siswa, sehingga akan
berdampak pada kebermaknaan dari materi yang dipelajari siswa. Hasil yang nyata
didapat dari segala konsep yang diperoleh dan keterkaitannya dengan konsep-konsep lain
yang dipelajari dan mengakibatkan kegiatan belajar menjadi lebih bermakna.hal ini
diharapkan dapat berakibat pada kemampuan siswa untuk dapat menerapakan perolahan
belajaranya pada pemecahan masalah-masalah yang nyata dalam kehidupannya.
3. Belajar melalui proses pengalaman langsung
Pada pembelajaran terpadu diprogramkan untuk melibatkan siswa secara langsung
pada konsep dan prisip yang dipelajari dan memungkinkan siswa belajar dengan
melakukan kegiatan secara langsung. Sehingga siswa akan memahami hasil belajarnya
secara langsung dan kemudian siswa akan memahami hasil belajarnya sesuai dengan
fakta dan peristiwa yang mereka alami, bukan sekedar informasi dari gurunya. Guru lebih
banyak bertindak sebagai fasilitator yang membimbing kearah tujuan yang ingin dicapai.
Sedangkan siswa sebagai aktor pencari fakta dan informasi untuk mengembangkan
pengetahuannya.
4. Lebih memperhatikan proses daripada hasil semata
Pada pembelajaran terpadu dikembangkan pendekatan discovery inquiry
(penemuan terbimbing) yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran
yaitu mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai proses evaluasi. Pembelajaran terpadu
dilaksanakan dengan melihat keinginan, minat, dan kemampua siswa sehingga
memungkinkan siswa termotivasi untuk belajar terus-menerus.
5. Sarat dengan muatan keterkaitan
Pembelajaran terpadu memusatkan perhatian pada pengamatan dan pengkajian
suatu gejala atau peristiwa dari beberapa mata pelajaran sekaligus, tidak dari sudut
pandang yang terkotak-kotak. Sehingga memungkinkan siswa untuk memahami suatu
fenomena pembelajaran dari segala sisi, yang pada gilirannya nanti akan membuat siswa
lebih arif dan bijak dalam menyikapi atau menghadapi kejadian yang ada.
2.3 Tujuan Pembelajaran Terpadu
Pembalajaran terpadu dikembangkan selain untuk mencapai tujuan pembalajaran yang telah
ditetapkan, diharapkan siswa juga dapat :
1. Meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajarinya secara lebih bermakna,
2. Mengembangkan keterampilan menemukan, mengolah, dan memanfaatkan informasi,
3. Menumbuhkembangkan sikap positif, kebiasaan baik, dan nilai-nilai luhur yang diperlukan
dalam kehidupan,
4. Menumbuhkembangkan keterampilan sosial seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, serta
menghargai pendapat orang lain,
5. Meningkatkan minat dalam belajar,
6. Memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
2.4 Fungsi dan Prinsip Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu memiliki berbagai fungsi dan prinsip yang membimbing
implementasinya dalam konteks pendidikan. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai
fungsi dan prinsip-prinsipnya:
A. Fungsi Pembelajaran Terpadu:

1. Memperkuat Keterkaitan Antar Materi Pembelajaran


Fungsi utama pembelajaran terpadu adalah untuk memperkuat keterkaitan antar berbagai
mata pelajaran atau disiplin ilmu sehingga siswa dapat memahami hubungan dan relevansi
antara konsep-konsep yang dipelajari.
2. Mendorong Pemahaman yang Lebih Mendalam
Dengan mengintegrasikan berbagai aspek pengetahuan, pembelajaran terpadu membantu
siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam dan menyeluruh terhadap topik
yang dipelajari.
3. Memfasilitasi Pemecahan Masalah Kompleks
Pembelajaran terpadu memberikan kesempatan bagi siswa untuk memecahkan masalah yang
kompleks dengan menerapkan pengetahuan dan keterampilan dari berbagai bidang studi,
mencerminkan tantangan dunia nyata.
4. Mendorong Keterlibatan Aktif Siswa
Dengan menekankan pengalaman belajar yang bermakna dan relevan bagi siswa,
pembelajaran terpadu mendorong keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar,
meningkatkan motivasi dan minat mereka terhadap pembelajaran.

5. Membantu Pengembangan Keterampilan 21st Century


Pembelajaran terpadu memfasilitasi pengembangan keterampilan berpikir kritis, kerjasama,
kreativitas, dan komunikasi, yang sangat penting untuk kesuksesan dalam era informasi dan
teknologi saat ini.

B. Prinsip-prinsip Pembelajaran Terpadu:


Pembelajaran Terpadu memiliki beberapa prinsip-prinsip yaitu:
 Integrasi Kurikulum
Prinsip ini menekankan perlunya mengintegrasikan berbagai mata pelajaran atau disiplin
ilmu dalam suatu rangkaian pembelajaran yang bermakna dan konsisten.
 Kolaborasi Antara Guru
Kolaborasi antara guru dari berbagai mata pelajaran atau disiplin ilmu diperlukan untuk
merencanakan dan mengimplementasikan pembelajaran terpadu secara efektif.
 Keterkaitan dengan Konteks Nyata
Pembelajaran terpadu harus relevan dengan konteks kehidupan nyata siswa sehingga mereka
dapat melihat kegunaan dan aplikasi dari pengetahuan yang mereka peroleh.
 Pengalaman Belajar Berpusat pada Siswa
Prinsip ini menekankan pentingnya membuat pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa,
di mana mereka dapat aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan membangun pemahaman
mereka sendiri.
 Evaluasi yang Terpadu
Evaluasi dalam pembelajaran terpadu harus mencerminkan integrasi antar mata pelajaran
atau disiplin ilmu yang dipelajari, serta mengukur pemahaman yang mendalam dan
kemampuan siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam konteks yang
beragam.
Dengan memahami fungsi dan prinsip-prinsip pembelajaran terpadu, pendidik dapat
merancang dan mengimplementasikan strategi pembelajaran yang dapat memberikan
pengalaman belajar yang bermakna dan mendukung perkembangan holistik siswa.

2.5 Manfaat Pembelajaran Terpadu


Pembelajaran terpadu memiliki berbagai manfaat bagi siswa, guru, dan sistem pendidikan
secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang terdapat dalam pembelajaran
terpadu:
1. Pemahaman yang Lebih Mendalam
Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa untuk membuat koneksi antara berbagai
konsep dan pengetahuan dari berbagai mata pelajaran atau disiplin ilmu. Ini membantu
mereka memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang topik yang dipelajari.
2. Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis
Dengan memecahkan masalah yang melibatkan berbagai aspek pengetahuan, siswa
dihadapkan pada situasi yang memerlukan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Ini
membantu mereka mengembangkan keterampilan berpikir yang kritis dan analitis.
3. Relevansi dengan Dunia Nyata
Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa untuk melihat relevansi materi pembelajaran
dengan dunia nyata. Mereka dapat mengaitkan konsep yang dipelajari dengan situasi atau
masalah yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.
4. Motivasi dan Minat yang Tinggi
Pengalaman belajar yang bermakna dan terintegrasi dalam pembelajaran terpadu
cenderung meningkatkan motivasi dan minat siswa terhadap pembelajaran. Mereka merasa
lebih terlibat karena materi pembelajaran memiliki relevansi dan signifikansi yang lebih
besar bagi mereka.
5. Pengembangan Keterampilan 21st Century:
Pembelajaran terpadu memfasilitasi pengembangan keterampilan 21st century, seperti
keterampilan kolaborasi, komunikasi, kreativitas, dan kritis. Siswa belajar bekerja sama
dalam tim, berkomunikasi secara efektif, dan berpikir kreatif dalam memecahkan masalah.
6. Efisiensi Waktu dan Sumberdaya
Dengan mengintegrasikan kurikulum dari berbagai mata pelajaran, pembelajaran terpadu
dapat meningkatkan efisiensi waktu dan sumberdaya dalam pendidikan. Guru dapat
merencanakan pembelajaran yang terintegrasi dan berkolaborasi dalam menyampaikan
materi yang relevan.
7. Pembelajaran sepanjang Hayat
Pembelajaran terpadu membantu siswa untuk memahami bahwa pengetahuan tidak
terbatas pada satu bidang studi tertentu, melainkan saling terkait dan terpadu dalam
kehidupan sehari-hari. Ini membantu mereka mengembangkan sikap pembelajar sepanjang
hayat.
8. Pembelajaran Inklusif:
Pembelajaran terpadu memungkinkan pengakuan dan penghargaan terhadap beragam
bakat, minat, dan gaya belajar siswa. Ini membantu menciptakan lingkungan pembelajaran
yang inklusif dan mendukung bagi semua siswa.
Dengan demikian, pembelajaran terpadu memiliki potensi untuk memberikan pengalaman
belajar yang lebih bermakna, relevan, dan efektif bagi siswa dalam mempersiapkan mereka
untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat yang sukses.
2.6 Metode Pembelajaran Terpadu
1. Pembelajaran Terpadu Tipe Terhubung (Connected)
Connected Method adalah metode pengembangan kurikulum yang menggabungkan secara jelas
satu topik dengan topik berikutnya, satu konsep dengan konsep lainnya, satu kemampuan dengan
kemampuan lainnya, kegiatan satu hari dengan hari lainnya, dalam satu mata pelajaran.
Contoh pengajaran menggunakan pembelajaran terpadu tipe terhubung (connected):
Guru menghubungkan/menggabungkan konsep matematika tentang uang dengan konsep jual
beli, untung rugi, simpan pinjam, dan bunga.
a. Kelebihan
1. Guru akan dapat melihat gambaran yang menyeluruh dan kemampuan/indikator yang
digabungkan;
2. kegiatan anak lebih terarah untuk mencapai kemampuan yang tertera pada indikator;
3. siswa memperoleh gambaran secara menyeluruh tentang suatu konsep sehingga
transfer pengetahuan akan sangat mudah karena konsep-konsep pokok dikembangkan
terus-menerus;
4. siswa dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas dan luas dari konsep yang
dijelaskan dan juga siswa diberi kesempatan untuk melakukan pedalaman, tinjauan,
memperbaiki dan mengasimilasi gagasan secara bertahap.
b. Kekurangan
1. metode ini belum memberikan gambaran yang menyeluruh karena belum
menggabungkan bidang-bidang pengembangan/mata pelajaran yang lain;
2. metode ini kurang mendorong guru bekerja sama karena relatif mudah dilaksanakan
secara mandiri;
3. bagi guru bidang studi mungkin kurang terdorong untuk menghubungkan konsep yang
terkait karena sukarnya mengatur waktu untuk merundingkannya atau karena terfokus
pada keterkaitan konsep, maka pembelajaran secara global jadi terabaikan.

2. Pembelajaran Terpadu Metode Jaring Laba-Laba (Webbed)


Tahapan atau Langkah untuk membuat rancangan pembelajaran terpadu dengan metode jaring
laba-laba di TK, yaitu:
1. mempelajari kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator setiap bidang pengembangan
untuk masing-masing kelompok usia;
2. mengidentifikasi tema dan subtema dan memetakannya dalam jaring tema;
3. mengidentifikasi indikator pada setiap kompetensi bidang pengembangan melalui tema
dan subtema;
4. menentukan kegiatan pada setiap bidang pengembangan dengan mengacu pada
indikator yang akan dicapai dan subtema yang dipilih;
5. menyusun Rencana Kegiatan Mingguan;
6. menyusun Rencana Kegiatan Harian.
Contoh dari penggunaan pembelajaran terpadu metode jaring laba-laba (webbed) ini adalah :
siswa dan guru menentukan tema misalnya air, maka guru-guru mata pelajaran dapat
mengajarkan tema air itu ke dalam sub-sub tema misalnya siklus air, kincir air, air waduk, air
sungai, bisnis air dari PDAM yang tergabung dalam mata pelajaran matematika, IPS, IPA, dan
Bahasa.
a. Kelebihan
1. Siswa adalah diperolehnya pandangan hubungan yang utuh tentang kegiatan dari ilmu-
ilmu yang berbeda;
2. faktor motivasi berkembang karena adanya pemilihan tema yang didasarkan pada
minat siswa;
3. siswa dapat dengan mudah melihat bagaimana kegiatan yang berbeda dan ide yang
berbeda dapat saling berhubungan.
b. Kekurangan
1. kecenderungan untuk mengambil tema sangat dangkal sehingga kurang bermanfaat
bagi siswa;
2. seringkali guru terfokus pada kegiatan sehingga materi atau konsep menjadi
terabaikan;
3. memerlukan keseimbangan antara kegiatan dan pengembangan materi pelajaran.
3. Pembelajaran Terpadu Metode Integrated (Terpadu)
Integrated Method adalah metodepengembangan kurikulum yang menggunakan
pendekatan lintas bidang ilmu utama dengan mencari keterampilan, konsep dan sikap yang
tumpangtindih. Dalam konteks pembelajaran TK, Integrated Method adalah metode
pengembangan kurikulum yang menggunakan pendekatan lintas bidang pengembangan. Metode
ini berusaha memberikan gambaran yang utuh pada anak tentang tujuan melakukan kegiatan-
kegiatan yang terdapat dalam bidang-bidang pengembangan.
Contoh penerapan pembelajaran terpadu tipe keterpaduan adalah : Pada awalnya guru
menyeleksi konsep-konsep keterampilan dan nilai sikap yang diajarkan dalam satu semester dari
beberapa mata pelajaran misalnya: matematika, IPS, IPA dan Bahasa. Selanjutnya dipilih
beberapa konsep, keterampilan dan nilai sikap yang memiliki keterhubungan yang erat dan
tumpang tindih di antara beberapa mata pelajaran.
a. Kelebihan
1. Guru akan dapat melihat gambaran yang menyeluruh dari kemampuan yang
dikembangkan dari berbagai bidang studi/mata pelajaran;
2. memberikan kegiatan yang lebih terarah pada tiap bidang pengembangan untuk
mencapai kemampuan yang telah ditentukan pada indikator;
3. siswa merasa senang dengan adanya keterkaitan dan hubungan timbale balik antar
berbagai disiplin ilmu;
4. memperluas wawasan dan apresiasi guru.
b. Kekurangan
1. Cukup sulit dilaksanakan karena membutuhkan guru yang berkemampuan
tinggi dan yakin dengan konsep dan kemampuan yang akan dikembangkan di
setiap bidang pengembangan;
2. kurang efektif karena membutuhkan kerjasama dari banyak guru;
3. sulit mencari keterkaitan antara mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya,
juga mencari keterkaitan aspek keterampilan yang terkait;
4. dibutuhkan banyak waktu pada beberapa mata pelajaran untuk didiskusikan
guna mencari keterkaitan dan mencari tema.
2.7 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Terpadu

1. Kelebihan
Kelebihan tersebut didasari oleh beberapa alasan.
o Materi pelajaran menjadi dekat dengan kehidupan anak sehingga anak dengan
mudah memahami sekaligus melakukannya.
o Siswa juga dengan mudah dapat mengaitkan hubungan materi pelajaran di
mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran lainnya.
o Dengan bekerja dalam kelompok, siswa juga dapat mengembangkan
kemampuan belajarnya dalam aspek afektif dan psikomotorik, selain aspek
kognitif.
o Pembelajaran terpadu mengakomodir jenis kecerdasan siswa.
Dengan pendekatan pembelajaran terpadu guru dapat dengan mudah menggunakan belajar
siswa aktif sebagai metode pembelajaran.
2. Kekurangan
Aspek Guru: Guru harus berwawasan luas, memiliki kreativitas tinggi,
keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi, dan
berani mengemas dan mengembangkan materi. Secara akademik, guru dituntut
untuk terus menggali informasi ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
materi yang akan diajarkan dan banyak membaca buku agar penguasaan bahan
ajar tidak terfokus pada bidang kajian tertentu saja. Tanpa kondisi ini, maka
pembelajaran terpadu akan sulit terwujud.
Aspek peserta didik: Pembelajaran terpadu menuntut kemampuan belajar
peserta didik yang relatif “baik”, baik dalam kemampuan akademik maupun
kreativitasnya. Hal ini terjadi karena model pembelajaran terpadu menekankan
pada kemampuan analitik (mengurai), kemampuan asosiatif (menghubung-
hubungkan), kemampuan eksploratif dan elaboratif (menggali dan
menemukan). Bila kondisi ini tidak dimiliki, maka penerapan model
pembelajaran terpadu ini sangat sulit dilaksanakan.
Aspek sarana dan sumber pembelajaran: Pembelajaran terpadu memerlukan
bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi,
mungkin juga fasilitas internet. Semua ini akan menunjang, memperkaya, dan
mempermudah pengembangan wawasan. Bila sarana ini tidak dipenuhi, maka
penerapan pembelajaran terpadu juga akan terhambat.
Aspek kurikulum: Kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian
ketuntasan pemahaman peserta didik (bukan pada pencapaian target
penyampaian materi). Guru perlu diberi kewenangan dalam mengembangkan
materi, metode, penilaian keberhasilan pembelajaran peserta didik.
Aspek penilaian: Pembelajaran terpadu membutuhkan cara penilaian yang
menyeluruh (komprehensif), yaitu menetapkan keberhasilan belajar peserta
didik dari beberapa bidang kajian terkait yang dipadukan. Dalam kaitan ini,
guru selain dituntut untuk menyediakan teknik dan prosedur pelaksanaan
penilaian dan pengukuran yang komprehensif, juga dituntut untuk
berkoordinasi dengan guru lain, bila materi pelajaran berasal dari guru yang
berbeda.
Suasana pembelajaran: Pembelajaran terpadu berkecenderungan
mengutamakan salah satu bidang kajian dan ‘tenggelam’nya bidang kajian lain.
Dengan kata lain, pada saat mengajarkan sebuah TEMA, maka guru
berkecenderungan menekankan atau mengutamakan substansi gabungan
tersebut sesuai dengan pemahaman, selera, dan latar belakang pendidikan
guru itu sendiri.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari pembahasan materi diatas dapat disimpulkan, Pembelajaran terpadu adalah
pendekatan dalam proses pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai mata pelajaran atau
disiplin ilmu ke dalam satu rangkaian pembelajaran yang koheren dan bermakna. Dalam
pembelajaran terpadu, siswa tidak hanya mempelajari keterampilan dan konsep dari satu
mata pelajaran saja, tetapi juga melihat keterkaitan antara konsep-konsep dari berbagai mata
pelajaran.
Pembelajaran terpadu sangat memperhatikan kebutuhan anak sesuai dengan
perkembangannya yang holistik dengan melibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran
baik fisik maupun emosionalnya. Untuk itu aktivitas yang diberikan meliputi aktif mencari,
menggali, dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan yang holistik, bermakna, dan
otentik sehingga siswa dapat menerapkan perolehan belajar untuk memecahkan masalah-
masalah yang nyata di dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai