Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN TERPADU

INTEGRATED

Oleh:

KELOMPOK 4

EKA MAYASARI (4623106040)


FADHILAH (4623106041)

SITTI FATIMAH AMIN (4623106030)


HAJRA HANAFI (4623106031)
ANSAR PRATAMA (4623106050)

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN DASAR

UNIVERSITAS BOSOWA

2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Atas Rahmat, dan
Hidayah-Nya sehingga Makalah Model Pembelajaran Terpadu Tipe
Integrated dapat terselesaikan tepat waktu.
Makalah yang kami susun ini merupakan salah satu pemenuhan tugas
sebagai Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Dasar 2023 Universitas Bosowa
Mata Kuliah Desain Pembelajaran Inovatif. Di dalam makalah ini, kami telah
sajikan beberapa hal yang berkaitan dengan Tipe Integrated yang merupakan salah
satu Model Pembelajaran Terpadu. Kami membahas mulai dari Pengertian,
Karakteristik, Langkah-langkah, Kelebihan dan Kekurangan, Tantangan, dan
Solusi, Tujuan, sampai Manfaat dalam Model Pembelajaran Tipe Integrated ini.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak/ pembaca
walaupun masih jauh dari kata sempurna.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih

Makassar, Nov 2023

Kelompok 4

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................................1
Daftar Isi.........................................................................................................2
Pendahuluan...................................................................................................3
Pembahasan
A. Model Pembelajaran Terpadu........................................................6
B. Pengertian Model Pembelajaran Terpadu
Tipe Integrated...............................................................................6
C. Karakteristik Model Pembelajaran Terpadu
Tipe Integrated...............................................................................9
D. Langkah-Langkah Model Pembelajaran
Terpadu Tipe Integrated................................................................11
E. Tantangan dan Solusi Model Pembelajaran
Terpadu Tipe Integrated................................................................13
F. Kelebihan dan Kekurangan Model
Pembelajaran Terpadu Tipe Integrated.........................................13
G. Tujuan Pembelajaran Terpadu......................................................14
H. Manfaat Pembelajaran Terpadu....................................................15
Penutup..........................................................................................................18
Daftar Pustaka..............................................................................................20

2
PENDAHULUAN

Keterpaduan merupakan pendekatan dalam belajar dan cara berpikir yang


memandang proses berbahasa sebagai bagian integral dalam belajar di bidang
apapun. Ini berarti bahwa khususnya di SD bahasa tidak dipelajari sebagai mata
pelajaran seperti sains, misalnya, melainkan terpadu dalam penggunaannya untuk
mempelajari apapun. Aspek-aspek keterampilan berbahasa dikembangkan secara
langsung melalui kegiatan belajar dalam semua bidang. Agar dapat terjadi
keterpaduan dalam pembelajaran dapat menggunakan unit tematik. Hal ini
menjadi sarana keterpaduan di samping memberikan makna bagi anak.

Selain itu, Pembelajaran terpadu merupakan suatu aplikasi salah satu


startegi pembelajaran berdasarkan pendekatan kurikulum terpadu yang bertujuan
untuk menciptakan atau membuat proses pembelajaran secara relevan dan
bermakna bagi anak. Pembelajaran terpadu didasarkan pada pendekatan inkuiri,
yaitu melibatkan siswa mulai dari merencanakan, mengeksplorasi, dan brain
storming dari siswa. Dengan pendekatan terpadu siswa didorong untuk berani
bekerja secara kelompok dan belajar dari hasil pengalamannya sendiri.
Selanjutnya dijelaskan bahwa dalam pelaksanaannya anak dapat diajak
berpartisipasi aktif dalam mengeksplorasi topik atau kejadian, siswa belajar proses
dan isi (materi) lebih dari satu bidang studi pada waktu yang sama.

Pembelajaran yang dikembangkan diharapkan dapat memberikan


kebermaknaan belajar siswa di sekolah dasar. Konsep-konsep sains yang
diberikan hendaknya saling terkait dengan hal-hal yang sudah diketahui oleh
siswa dan berhubungan dengan masa depan siswa. Hal ini sejalan dengan salah
satu fungsi sains yaitu mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan yang
saling mempengaruhi antara kemajuan sains dan teknologi dengan keadaan
lingkungan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.

Belajar akan menjadi lebih efektif apabila kegiatan belajar mengajar sesuai
dengan perkembangan intelektual anak (Semiawan, 1990:3). Selain itu juga guru

3
di kelas perlu mengenal setiap anak didik dan bakat-bakat khusus yang mereka
miliki agar dapat memberikan pengalaman pendidikan yang dibutuhkan oleh
masingmasing siswa untuk dapat mengembangkan bakat-bakat mereka secara
optimal sesuai dengan tujuan pendidikan. Anak usia sekolah dasar masih suka
bermain, memiliki rasa ingin tahu yang besar dan mudah terpengaruh lingkungan.
Dengan demikian pembelajaran di sekolah dasar harus diusahakan dalam suasana
yang menyenangkan. Untuk itu guru perlu mengetahui prinsip belajar sambil
bermain dan prinsip keterpaduan, karena anak usia sekolah dasar masih berada
pada tahap perkembangan yang bersifat holistik (Gagne, 1985). Oleh karena itu
pembelajaran di SD hendaknya diusahakan terpadu antara pengalaman,
perkembangan dan lingkungan.

Pembelajaran terpadu model integrated merupakan pembelajaran yang


memadukan beberapa mata pelajaran dengan memprioritaskan konsep-konsep,
keterampilan-keterampilan dan sikap yang dapat dipadukan dari masing–masing
mata pelajaran (Fogarty, 1991:74). Pembelajaran terpadu model integrated
sebenarnya dapat dilaksanakan dengan leluasa mengingat sekolah dasar menganut
sistem guru kelas sehingga memungkinkan guru merencanakan model
pembelajaran terpadu. Sesungguhnya perkembangan anak sekolah dasar bersifat
holistik, terpadu dan saling terkait erat satu dengan yang lainnya, sehingga lebih
mudah dan bermakna bagi anak sekolah dasar untuk mempelajari segala
sesuatunya secara utuh.

Perkembangan fisik tidak dapat dipisahkan dari perkembangan mental,


sosial dan emosional atau sebaliknya. Perkembangan itu akan terpadu dengan
pengalaman, kehidupan dan lingkungan (Kartadinata & Dantes, 1997:18).

Dalam Kurikulum 1994 (SD) terlihat jelas bahwa mata pelajaran dipisah
secara tegas dan tidak ada kaitan konseptual, baik intra maupun antar mata
pelajaran. Hal ini memungkinkan terjadinya : (1) pengkotakan secara ketat; (2)
pembelajaran lebih menekankan pada penguasaan aspek kognitif, kurang
memperhatikan aspek lainnya; dan (3) sistem evaluasi lebih berorentasi pada
“testing” dengan menekankan pada reproduksi informasi. Sementara itu
kurikulum 2013 lebih memberikan keleluasaan kepada guru sebagai pelaksana
kurikulum untuk mengem-bangkan desain pembelajaran sendiri sesuai dengan

4
kondisi setempat dan dianggap paling tepat untuk dapat mencapai indikator
pencapaian hasil belajar. Selain itu sebaran materi yang tidak terlalu dibatasi
secara kaku oleh caturwulan atau semester lebih memungkinkan bagi guru untuk
melaksanakan pembelajaran secara terpadu (lintas mata pelajaran) dalam satu
tingkat kelas. Dalam kurikulum 2013 materi pelajaran dalam satu tahun ajaran
dapat dipindah atau ditukar, dan penilaian dilakukan secara menyeluruh dengan
portofolio.

Uraian di atas menunjukkan bahwa guru dalam posisi sulit, di satu pihak
guru dituntut untuk menyelesaikan target kurikulum, ia harus memberikan seluruh
materi kurikulum kepada anak dengan waktu terbatas dengan penilaian hasil
belajar lebih mengukur pada aspek kognitif, sedangkan di pihak lain guru dituntut
untuk melakukan pembelajaran lebih bermakna. Oleh karena itu pembelajaran
terpadu model integrated ditawarkan sebagai suatu model yang dapat diterapkan
dengan harapan pembelajaran dapat menarik siswa dan hasil belajar dapat
ditingkatkan secara optimal.

5
PEMBAHASAN

A. Model Pembelajaran Terpadu


Pembelajaran terpadu biasanya di gunakan dalam pembelajaran yang
memberikan pengalaman secara langsung. Pembelajaran terpadu sebagai usaha
untuk mengintegrasikan perkembangan dan pertumbuhan peserta didik dan
kemampuan pengetahuannya. Pembelajaran terpadu merupakan pembelajaran
yang memadukan beberapa pokok bahasan. Keterpaduan dalam pembelajaran
tersebut dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek materi belajar, dan
aspek kegiatan pembelajaran. Pembelajaran terpadu adalah sebuah pendekatan
dalam pembelajaran sebagai suatu proses untuk mengaitkan dan mempadukan
materi ajar dalam suatu mata pelajaran atau antar mata pelajaran dengan semua
aspek perkembangan peserta, kebutuhan dan minat peserta, serta kebutuhan dan
tuntutan lingkungan sosial keluarga.
Diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran terpadu merupakan keterpaduan
antara beberapa pokok bahasan yang disesuaikan dengan pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik serta minat belajar untuk memperoleh ilmu
pembelajaran secara langsung. Secara konsep menurut Forgaty model
pembelajaran terpadu memiliki sepuluh tipe yaitu (1) fragmented, (2) connected,
(3) nested, (4) sequenced, (5) shared, (6) webbed, (7) threaded, (8) Integrated, (9)
immersed, dan (10) networked. Dari kesepuluh tipe model pembelajaran terpadu
tersebut, terdapat tiga model yang sesuai untuk digunkan dalam pembelajaran ipa
yaitu; model connected (keterhuungan), model webbed (jaring laba – laba), serta
model Integrated (keterpaduan).dari kesepuluh model pembelajaran yang ada
peneliti akan membahas secara signifikan mengenai model pembelajaran terpadu
tipe Integrated (keterpaduan).

B. Pengertian Model Pembelajaran Terpadu Integrated

6
Pembelajaran terpadu model Integrated merupakan pembelajaran yang
memadukan beberapa mata pelajaran dengan memprioritaskan konsep-konsep,
keterampilan-keterampilan dan sikap yang dapat dipadukan dari masing-masing
mata pelajaran. Pembelajaran terpadu model keterpaduan merupakan
pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antar mata pelajaran. Model
ini diusahakan dengan cara menghubungkan mata pelajaran dengan cara
menetapkan prioritas kurikuler dan menentukan keterampilan, konsep dan sikap
yang saling tumpang tindih di dalam beberapa mata pelajaran.
Model ini dibuat dengan cara menghubungkan mata pelajaran dengan cara
menetapkan prioritas kurikuler dan menentukan keterampilan, konsep dan sikap
yang saling tumpang tindih di dalam beberapa mata pelajaran. Model Integrated
merupakan pemaduan sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda, tetapi
esensinya sama dalam sebuah topik tertentu.
Topik yang semula terdapat dalam mata pelajaran Matematika, Bahasa
Indonesia, Pengetahuan Alam, dan Pengetahuan Sosial, agar tidak membuat
muatan kurikulum berlebihan, cukup diletakkan dalam mata pelajaran tertentu,
misalnya Pengetahuan Alam. Contoh lain, dalam teks membaca yang merupakan
bagian mata pelajaran Bahasa Indonesia, dapat dimasukkan butir pembelajaran
yang dapat dihubungkan dengan Matematika, Pengetahuan Alam, dan sebagainya.
Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep merupakan pendekatan pembelajaran
yang mengaitkan dan memadukan materi ajar baik dalam satu mata pelajaran
ataupun antar mata pelajaran untuk memberikan pembelajaran yang bermakna
pada peserta didik serta disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan lingkungan
sosial.
Menurut Fogarty (1991) model Integrated adalah pemaduan sejumlah topik
dari mata pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah topik
tertentu. Topik evidensi yang semula terdapat dalam mata pelajaran Matematika,
Bahasa Indonesia, Pengetahuan Alam, dan Pengetahuan Sosial, agar tidak
membuat muatan kurikulum berlebihan cukup diletakkan dalam mata pelajaran
tertentu, misalnya Pengetahuan Alam. Contoh lain, dalam teks membaca yang
merupakan bagian mata pelajaran Bahasa Indonesia, dapat dimasukkan butir
pembelajaran yang dapat dihubungkan dengan Matematika, Pengetahuan Alam,
dan sebagainya. Dalam hal ini diperlukan penataan area isi bacaan yang lengkap

7
sehingga dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan berbagai butir pembelajaran
dari berbagai mata pelajaran yang berbeda tersebut. Ditinjau dari penerapannya,
model ini sangat baik dikembangkan di SD.

Untuk membantu Anda memahami model ini, coba perhatikan ilustrasi di


bawah ini.

Model ini merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan


antar mata pelajaran. Model ini diusahakan dengan cara menggabungkan mata
pelajaran dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan menentukan
keterampilan, konsep, dan sikap yang saling tumpang tindih di dalam beberapa
mata pelajaran. Berbeda dengan model jaring laba-laba yang menuntut pemilihan
tema dan pengembangannya sebagai langkah awal, maka dalam model
keterpaduan tema yang terkait dan bertumpang tindih merupakan hal yang
terakhir yang ingin dicari dan dipilih oleh guru dalam tahap perencanaan program.
Pertama guru menyeleksi konsep-konsep, keterampilan dan sikap yang diajarkan
dalam satu semester dari beberapa mata pelajaran, selanjutnya dipilih beberapa
konsep, keterampilan dan sikap yang memiliki keterhubungan yang erat dan
tumpang tindih di antara berbagai mata pelajaran. Integrated model dikenal juga
sebagai sistem pengorganisasian materi yang memadukan berbagai materi mata
pelajaran ke dalam satu fokus perhatian. Batas-batas pelajaran sudah tidak
nampak (terjadi fusi), karena yang diambil dari setiap mata pelajaran bukan
strukturnya tapi substansi bahasannya yang diperlukan untuk membahas suatu
topik. Dengan demikian, dalam proses pembelajaran tidak mengedepankan nama-
nama mata pelajaran, tapi isi-isi mata pelajaran yang dimanfaatkan untuk
mengembangkan pengetahuan dan pemahaman yang komprehensif dan
terintegrasi.

8
Ditarik kesimpulan bahwa model pembelajaran terpadu tipe Integrated
artinya suatu model pembelajaran yang menggunakan pendekatan tematik, yang
memadukan beberapa mata pelajaran dalam setiap kegiatan pembelajaranya. Dan
model pembelajaran Integrated ini juga sebagai salah satu model pembelajaran
yang sangat cocok digunakan pada pembelajaran tematik.

C. Karakteristik Model Pembelajaran Terpadu Integrated

Menurut Dekdikbud (Trianto, 2014) pembelajaran terpadu sebagai suatu


proses mempunyai beberapa karakteristik atau ciri-ciri, yaitu:

a) Holistik
Holistik, artinya suatu peristiwa yang menjadi pusat perhatian dalam
pembelajaran terpadu diamati dan dikaji dari beberapa mata pelajaran
sekaligus.
b) Bermakna
Bermakna, artinya pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam
aspek memungkinkan terbentuknya semacam jalinan skemata yang
dimiliki siswa.
c) Otentik
Otentik, artinya informasi dan pengetahuan yang diperoleh sifatnya
menjadi otentik karena siswa memahami secara langsung prinsip dan
konsep yang ingin dipelajarinya melalui kegiatan belajar secara
langsung.
d) Aktif
Aktif, artinya siswa dituntut aktif dalam pembelajaran, baik secara fisik,
mental, intelektual, maupun emosional guna tercapainya hasil belajar
yang optimal.

Karakteristik pembelajaran terpadu menurut Hernawan dan Resmini adalah


sebagai berikut:
a. Pembelajaran terpadu berpusat pada peserta didik (student centered).
Hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak

9
menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar. Peran guru lebih
banyak sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan
kepada peserta didik untuk melakukan aktivitas belajar.
b. Pembelajaran terpadu dapat memberikan pengalaman langsung kepada
peserta didik (direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini,
peserta didik dihadapkan pada sesuatu yang nyata sebagai dasar untuk
memahami hal-hal yang lebih abstrak.
c. Dalam pembelajaran terpadu pemisahan antar mata pelajaran menjadi
tidak begitu jelas.32 Bahkan dalam pelaksanaan di kelas-kelas
khususnya di kelas awal sekolah dasar yaitu kelas satu, dua dan tiga,
fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang
paling dekat berkaitan dengan kehidupan peserta didik.
d. Pembelajaran terpadu menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata
pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, peserta
didik dapat memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini
diperlukan untuk membantu peserta didik dalam memecahkan masalah
yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
e. Pembelajaran terpadu bersifat luwes, sebab guru dapat mengaitkan
bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya,
bahkan dengan kehidupan peserta didik dan keadaan lingkungan di
mana sekolah dan peserta didik berada.
f. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan
kebutuhan peserta didik. Dengan demikian, peserta didik diberi
kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya secara
maksimal.

Sejalan dengan fakta di atas, Rusydi & Abdillah (2018) mengemukakan


bahwa ciri-ciri pembelajaran terpadu yaitu:
a) Berpusat pada anak
Pembelajaran terpadu dikatakan sebagai pembelajaran yang berpusat
pada peserta, karena pada dasarnya pembelajaran terpadu merupakan
suatu sistem pembelajaran yang memberikan keleluasaan pada peserta
didik, baik secara individu maupun kelompok. Peserta didik dapat aktif

10
mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip dari
suatu pengetahuan yang harus dikuasainya sesuai dengan
perkembangannya.
b) Membentuk pengalaman belajar
Pembelajaran Pembelajaran terpadu mengkaji suatu fenomena dari
berbagai macam aspek yang membentuk semacam jalinan antar skema
yang dimiliki peserta didik, sehingga akan berdampak pada
kebermaknaan dari materi yang dipelajari peserta didik. Hasil yang
nyata didapat dari segala konsep yang diperoleh dan keterkaitannya
dengan konsep-konsep lain yang dipelajari dan mengakibatkan kegiatan
belajar menjadi lebih bermakna. Hal ini diharapkan akan berakibat pada
kemampuan peserta didik untuk dapat menerapkan perolehan
belajarnya pada pemecahan masalah-masalah yang nyata dalam
kehidupannya
c) Memberikan pengalaman langsung pada anak
Pada Pada pembelajaran terpadu diprogramkan untuk melibatkan
peserta didik secara langsung pada konsep dan prinsip yang dipelajari
dan memungkinkan peserta didik belajar dengan melakukan kegiatan
secara langsung. Sehingga peserta didik akan memahami hasil
belajarnya sesuai dengan fakta dan peristiwa yang mereka alami, bukan
sekedar informasi dari gurunya. Guru lebih banyak bertindak sebagai
fasilitator dan katalisator yang membimbing ke arah tujuan yang ingin
dicapai. Sedangkan peserta didik sebagai aktor pencari fakta dan
informasi untuk mengembangkan pengetahuannya.
d) Lebih memperhatikan proses dari pada hasil
Pada pembelajaran terpadu dikembangkan pendekatan discovery
inquiry (penemuan terbimbing) yang melibatkan peserta didik secara
aktif dalam proses pembelajaran yaitu mulai dari perencanaan,
pelaksanaan sampai proses evaluasi. Pembelajaran terpadu
dilaksanakan dengan melihat hasrat, minat, dan peserta didik, sehingga
memungkinkan peserta didik termotivasi untuk belajar terus menerus
e) Bersifat fleksibel

11
f) Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan
kebutuhan anak.
g) Pembelajaran yang menyenangkan

D. Langkah-langkah Model Pembelajaran Terpadu Integrated


Analisis kasus berikut ini sebagai gambaran penerapan model integrated.
Guru melaksanakan model keterpaduan dimulai dengan menentukan bidang studi
yang akan dikaitkan. Misalnya guru akan membahas tentang banjir. Sebagai
contoh pada pelajaran IPS membahas dari penyebab, akibat yang ditimbulkan dan
solusi pencegah banjir. Dalam pelajaran IPA dapat dipadukan tentang pengolahan
limbah dan pelajaran bahasa Indonesia dapat mengarang dalam bentuk karangan
ataukah puasi. Maka mata pelajaran yang terdapat pokok bahsan tentang banjir
dipilih dan disajikan dalam satu rangkaian pembelajaran agar tidak terjadi tumpah
tindih. Setelah ditentukan, dibuat RPP dan kemudian direalisasikan dalam bentuk
pelaksanaan. Setelah pelaksanaan diadakan evaluasi. Evaluasi secara terpadu,
bukan terpisah-pisah pada setiap mata pelajaran.
Secara lebih spesifik perencanaan pembelajaran terpadu dapat dibuat secara
lebih khusus, dengan tahapan:
a) membuat skema pembelajaran terpadu model integrated,
b) mengalokasikan waktu dalam pembelajaran,
c) menentukan ruang lingkup materi/pokok bahasan,
d) merumuskan tujuan pembelajaran,
e) membuat skenario pembelajaran,
f) menetapkan alat dan media pembelajaran,
g) merencanakan evaluasi.
Kekuatan pembelajaran terpadu model keterpaduan ini terletak pada
kemudahan peserta didik belajar mengaitkan berbagai konsep atau prinsip dari
berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran sehingga diperoleh pemahaman baru
yang utuh dan menyeluruh. Motivasi peserta didik dapat meningkat karena
pemahamannya tentang suatu konsep atau prinsip baru dapat diperoleh secara
lebih utuh dan bermakna, karena model ini berangkat dari menelaah berbagai
bidang ilmu atau mata pelajaran yang saling tumpang tindih dan hasilnya diangkat
ke dalam tema pembelajaran, maka melalui model ini jam belajar peserta didik

12
dapat berkurang. Untuk melaksanakan pembelajaran terpadu model keterpaduan
ini maka perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
a. Tidak semua mata pelajaran harus dipadukan.
b. Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester.
c. Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, jangan dipaksakan untuk
dipadukan.
d. Kompetensi dasar yang tidak diintegrasikan dibelajarkan secara
tersendiri.
e. Kompetensi dasar yang tidak tercakup pada tema tertentu harus tetap
diajarkan baik melalui tema lain maupun disajikan secara tersendiri.

E. Tantangan dan Solusi Model Pembelajaran Terpadu Integrated


Penerapan pembelajaran terpadu integrated membutuhkan kesiapan

pemangku kepentingan dalam merencanakan, melaksanakan, dan

mengevaluasi. Hambatan dalam penerapan ini yaitu : faktor guru yaitu

pengetahuan dan kualifikasi materi pelajaran/subject matter, pengetahuan isi

pedagogigal, kepercayaan tentang dan pengalaman sekolah, sebagaimana

praktik pembelajaran selama ini, dan faktor kontekstual yaitu kebijakan

administratif, panduan kurikulum, proses penilaian dan pelaporan, dan

tradisi sekolah. Kesuksesan penerapan kurikulum tematik integratif

ditentukan oleh kesiapan dalam mengeliminir hambatan tersebut.

Langkah dalam mengelimir hambatan dari faktor guru secara umum

dilakukan dengan menyusun program peningkatan kompetensi secara

terstruktur. Pendidikan dan pelatihan bagi guru menjadi penting maknanya.

Materi pendidikan dan pelatihan secara garis besar terbagi dalam dua

kelompok yaitu penguasaan materi ajar, atau diklat berbasis kompetensi

mata pelajaran, dan kecakapan ilmu dan teknologi pendidikan. Ilmu

pendidikan bicara tentang filosofi dan teori pendidikan, teknologi

13
pendidikan bicara tentang metode, model, strategi, sumber, media, dan

lingkungan pembelajaran.

F. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Terpadu Integrated


Kelebihan model keterpaduan antara lain:
a. Memudahkan siswa untuk mengarahkan keterkaitan dan keterhubungan
di antara berbagai mata pelajaran.
b. Memungkinkan pemahaman antar mata pelajaran dan memberikan
penghargaan terhadap pengetahuan dan keahlian.
c. Mampu membangun motivasi.

Kekurangan model ketepaduan antara lain:

a) Model ini model yang sangat sulit diterapkan secara penuh.


b) Model ini menghendaki guru yang trampil, percaya diri dan menguasai
konsep, sikap dan keterampilan yang sangat diprioritaskan.
c) Model ini menghendaki tim antar Mata pelajaran yang terkadang sulit
dilakukan, baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan.

Lebih lanjut lagi, Trianto (2014) menyatakan kelebihan model ini


yaitu guru dapat mengasah kreatifitasnya dalam menggabungkan materi
yang disajikannya, dan guru dapat belajar bagaimanacara menyampaikan
materi yang lebih luas, sedangkan bagi peserta didik mampu membangun
suatu konsep secara matang sehingga lebih mudah memasukkan materi
pembelajaran yang lainnya. Adapun kekurangan model ini adalah masih
banyak guru yang masih kesulitan dalam menggabungkan bidang-bidang
pelajaran yang lain, guru juga disibukkan dengan tugasnya sendiri sehingga
kurang efektif mendorong guru untuk bekerja sama.

G. Tujuan Pembelajaran Terpadu


Pembelajaran terpadu dikembangkan selain untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan, diharapkan peserta didik juga dapat:
a. Meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajarinya secara lebih
bermakna.

14
b. Mengembangkan keterampilan menemukan, mengolah dan
memanfaatkan informasi.
c. Menumbuhkembangkan sikap positif, kebiasaan baik, dan nilai-
nilai luhur yang diperlukan dalam kehidupan.
d. Menumbuhkembangkan keterampilan sosial seperti kerja sama,
toleransi, komunikasi, serta menghargai pendapat orang lain.
e. Meningkatkan gairah dalam belajar.
f. Memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
H. Manfaat Pembelajaran Terpadu
Beberapa manfaat dari penerapan pelaksanaan pembelajaran terpadu
dijelaskan Hernawan dan Resmini antara lain:
a. Dengan menggabungkan berbagai mata pelajaran akan terjadi
penghematan karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan
dihilangkan
b. Peserta didik dapat melihat hubungan-hubungan yang bermakna
sebab materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat
dari pada tujuan akhir itu sendiri.
c. Pembelajaran terpadu dapat meningkatkan taraf kecakapan berpikir
peserta didik. Hal ini dapat terjadi karena peserta didik dihadapkan
pada gagasan atau pemikiran yang lebih besar, lebih luas, dan lebih
dalam ketika menghadapi situasi pembelajaran.
d. Kemungkinan pembelajaran yang terpotong-potong sedikit sekali
terjadi, sebab peserta didik dilengkapi dengan pengalaman belajar
yang lebih terpadu sehingga akan mendapat pengertian mengenai
proses dan materi yang lebih terpadu.
e. Pembelajaran terpadu memberikan penerapan-penerapan dunia
nyata baik itu lingkungan rumah, sekolah, maupun lingkungan
masyarakat. Sehingga dapat mempertinggi kesempatan transfer
pembelajaran (transfer of learning).
f. Dengan pemaduan pembelajaran antar mata pelajaran diharapkan
penguasaan materi pembelajaran akan semakin baik dan
meningkat.

15
g. Pengalaman belajar antar mata pelajaran sangat positif untuk
membentuk pendekatan menyeluruh pembelajaran terhadap
pengembangan ilmu pengetahuan. Peserta didik akan lebih aktif
dalam pemikirannya.
h. Motivasi belajar dapat diperbaiki dan ditingkatkan dalam
pembelajaran antar mata pelajaran. Para peserta didik akan terlibat
dalam “konfrontasi yang melibatkan banyak pemikiran” dengan
pokok bahasan yang dihadapi.
i. Pembelajaran terpadu membantu menciptakan struktur kognitif
atau pengetahuan awal peserta didik yang dapat menjembatani
pemahaman yang terkait, pemahaman yang terorganisasi dan
pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-konsep yang
sedang dipelajari, dan akan terjadi transfer pemahaman dari satu
konteks ke konteks yang lain membantu siswa memperoleh
pengalaman langsung sehingga dapat menambah kekuatan siswa
untuk menerima, menyimpan, dan menerapkan konsep yang telah
dipelajari.
j. Melalui pembelajaran terpadu terjadi kerja sama yang lebih
meningkat antara para guru, para peserta didik, guru-peserta didik
dan peserta didik orang/narasumber lain; belajar menjadi lebih
menyenangkan; belajar dalam situasi yang lebih nyata dan dalam
konteks yang lebih bermakna

Sementara itu manfaat penerapan pembelajaran terpadu menurut


Sukayati adalah sebagai berikut:

a) Banyak topik-topik yang tertuang disetiap mata pelajaran


mempunyai keterkaitan konsep dengan yang dipelajari peserta
didik.
b) Pada pembelajaran terpadu memungkinkan peserta didik
memanfaatkan keterampilannya yang dikembangkan dari
mempelajari keterkaitan antar mata pelajaran.
c) Pembelajaran terpadu melatih peserta didik untuk semakin banyak
membuat hubungan inter dan antar mata pelajaran, sehingga peserta

16
didik mampu memproses informasi dengan cara yang sesuai daya
pikirnya dan memungkinkan berkembangnya jaringan konsep-
konsep.
d) Pembelajaran terpadu membantu peserta didik dapat memecahkan
masalah dan berpikir kritis untuk dapat dikembangkan melalui
keterampilan dalam situasi nyata.
e) Daya ingat (retensi) terhadap materi yang dipelajari peserta didik
dapat ditingkatkan dengan jalan memberikan topik-topik dalam
berbagai ragam situasi dan berbagai ragam kondisi.
f) Dalam pembelajaran terpadu transfer pembelajaran dapat mudah
terjadi bila situasi pembelajaran dekat dengan situasi kehidupan
nyata

17
PENUTUP

Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran


yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran
maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu peserta didik akan
memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran
menjadi bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran terpadu sangat
memperhatikan kebutuhan anak sesuai dengan perkembangannya yang holistic
dengan melibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran baik fisik maupun
emosionalnya.
Model pembelajaran integrated (terpadu) mempunyai ciri khusus yakni
memadukan sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda tetapi inti topiknya
sama. Pada model ini tema yang berkaitan dan tumpang tindih merupakan hal
terakhir yang ingin dicari dan dipilih oleh guru dalam tahap perencanaan program.
Pertama kali guru menyeleksi konsep-konsep, keterampilan dan sikap yang
diajarkan dalam satu semester dari beberapa bidang studi, selanjutnya dipilih
beberapa konsep, keterampilan, dan sikap yang memiliki keterhubungan yang erat
dan tumpang tindih di antara berbagai bidang studi. Pembelajaran terpadu tipe
integrated juga mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam penerapannya.
Pembelajaran terpadu merupakan suatu aplikasi salah satu startegi
pembelajaran berdasarkan pendekatan kurikulum terpadu yang bertujuan untuk
menciptakan atau membuat proses pembelajaran secara relevan dan bermakna
bagi anak. Pembelajaran terpadu didasarkan pada pendekatan inkuiri, yaitu
melibatkan siswa mulai dari merencanakan, mengeksplorasi, dan brain storming

18
dari siswa. Dengan pendekatan terpadu siswa didorong untuk berani bekerja
secara kelompok dan belajar dari hasil pengalamannya sendiri. Selanjutnya
dijelaskan bahwa dalam pelaksanaannya anak dapat diajak berpartisipasi aktif
dalam mengeksplorasi topik atau kejadian, siswa belajar proses dan isi (materi)
lebih dari satu bidang studi pada waktu yang sama

Berbeda dengan model jaring laba-laba yang menuntut pemilihan tema dan
pengembangannya sebagai langkah awal, maka dalam model keterpaduan tema
yang terkait dan bertumpang tindih merupakan hal yang terakhir yang ingin dicari
dan dipilih oleh guru dalam tahap perencanaan program.
Model pembelajaran terpadu tipe Integrated artinya suatu model
pembelajaran yang menggunakan pendekatan tematik, yang memadukan beberapa
mata pelajaran dalam setiap kegiatan pembelajaranya. Dan model pembelajaran
Integrated ini juga sebagai salah satu model pembelajaran yang sangat cocok
digunakan pada pembelajaran tematik.

19
DAFTAR PUSTAKA

https://rizkapratiwijaya.blogspot.com/2013/04/pembelajaran-terpadu-model-
integreted.html

https://spada.uns.ac.id/mod/resource/view.php?id=130426

Julient, R., & Syukri, M. PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL


INTEGRATED PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK PEMBINA. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK), 3(6).

YUDHA, K. (2022). ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN INTEGRATIF


TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SDN 2 KARTASARI KEC. TULANG
BAWANG UDIK (Doctoral dissertation, UIN RADEN INTAN LAMPUNG).

20

Anda mungkin juga menyukai