INTEGRATED
Oleh:
KELOMPOK 4
UNIVERSITAS BOSOWA
2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Atas Rahmat, dan
Hidayah-Nya sehingga Makalah Model Pembelajaran Terpadu Tipe
Integrated dapat terselesaikan tepat waktu.
Makalah yang kami susun ini merupakan salah satu pemenuhan tugas
sebagai Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Dasar 2023 Universitas Bosowa
Mata Kuliah Desain Pembelajaran Inovatif. Di dalam makalah ini, kami telah
sajikan beberapa hal yang berkaitan dengan Tipe Integrated yang merupakan salah
satu Model Pembelajaran Terpadu. Kami membahas mulai dari Pengertian,
Karakteristik, Langkah-langkah, Kelebihan dan Kekurangan, Tantangan, dan
Solusi, Tujuan, sampai Manfaat dalam Model Pembelajaran Tipe Integrated ini.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak/ pembaca
walaupun masih jauh dari kata sempurna.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih
Kelompok 4
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................1
Daftar Isi.........................................................................................................2
Pendahuluan...................................................................................................3
Pembahasan
A. Model Pembelajaran Terpadu........................................................6
B. Pengertian Model Pembelajaran Terpadu
Tipe Integrated...............................................................................6
C. Karakteristik Model Pembelajaran Terpadu
Tipe Integrated...............................................................................9
D. Langkah-Langkah Model Pembelajaran
Terpadu Tipe Integrated................................................................11
E. Tantangan dan Solusi Model Pembelajaran
Terpadu Tipe Integrated................................................................13
F. Kelebihan dan Kekurangan Model
Pembelajaran Terpadu Tipe Integrated.........................................13
G. Tujuan Pembelajaran Terpadu......................................................14
H. Manfaat Pembelajaran Terpadu....................................................15
Penutup..........................................................................................................18
Daftar Pustaka..............................................................................................20
2
PENDAHULUAN
Belajar akan menjadi lebih efektif apabila kegiatan belajar mengajar sesuai
dengan perkembangan intelektual anak (Semiawan, 1990:3). Selain itu juga guru
3
di kelas perlu mengenal setiap anak didik dan bakat-bakat khusus yang mereka
miliki agar dapat memberikan pengalaman pendidikan yang dibutuhkan oleh
masingmasing siswa untuk dapat mengembangkan bakat-bakat mereka secara
optimal sesuai dengan tujuan pendidikan. Anak usia sekolah dasar masih suka
bermain, memiliki rasa ingin tahu yang besar dan mudah terpengaruh lingkungan.
Dengan demikian pembelajaran di sekolah dasar harus diusahakan dalam suasana
yang menyenangkan. Untuk itu guru perlu mengetahui prinsip belajar sambil
bermain dan prinsip keterpaduan, karena anak usia sekolah dasar masih berada
pada tahap perkembangan yang bersifat holistik (Gagne, 1985). Oleh karena itu
pembelajaran di SD hendaknya diusahakan terpadu antara pengalaman,
perkembangan dan lingkungan.
Dalam Kurikulum 1994 (SD) terlihat jelas bahwa mata pelajaran dipisah
secara tegas dan tidak ada kaitan konseptual, baik intra maupun antar mata
pelajaran. Hal ini memungkinkan terjadinya : (1) pengkotakan secara ketat; (2)
pembelajaran lebih menekankan pada penguasaan aspek kognitif, kurang
memperhatikan aspek lainnya; dan (3) sistem evaluasi lebih berorentasi pada
“testing” dengan menekankan pada reproduksi informasi. Sementara itu
kurikulum 2013 lebih memberikan keleluasaan kepada guru sebagai pelaksana
kurikulum untuk mengem-bangkan desain pembelajaran sendiri sesuai dengan
4
kondisi setempat dan dianggap paling tepat untuk dapat mencapai indikator
pencapaian hasil belajar. Selain itu sebaran materi yang tidak terlalu dibatasi
secara kaku oleh caturwulan atau semester lebih memungkinkan bagi guru untuk
melaksanakan pembelajaran secara terpadu (lintas mata pelajaran) dalam satu
tingkat kelas. Dalam kurikulum 2013 materi pelajaran dalam satu tahun ajaran
dapat dipindah atau ditukar, dan penilaian dilakukan secara menyeluruh dengan
portofolio.
Uraian di atas menunjukkan bahwa guru dalam posisi sulit, di satu pihak
guru dituntut untuk menyelesaikan target kurikulum, ia harus memberikan seluruh
materi kurikulum kepada anak dengan waktu terbatas dengan penilaian hasil
belajar lebih mengukur pada aspek kognitif, sedangkan di pihak lain guru dituntut
untuk melakukan pembelajaran lebih bermakna. Oleh karena itu pembelajaran
terpadu model integrated ditawarkan sebagai suatu model yang dapat diterapkan
dengan harapan pembelajaran dapat menarik siswa dan hasil belajar dapat
ditingkatkan secara optimal.
5
PEMBAHASAN
6
Pembelajaran terpadu model Integrated merupakan pembelajaran yang
memadukan beberapa mata pelajaran dengan memprioritaskan konsep-konsep,
keterampilan-keterampilan dan sikap yang dapat dipadukan dari masing-masing
mata pelajaran. Pembelajaran terpadu model keterpaduan merupakan
pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antar mata pelajaran. Model
ini diusahakan dengan cara menghubungkan mata pelajaran dengan cara
menetapkan prioritas kurikuler dan menentukan keterampilan, konsep dan sikap
yang saling tumpang tindih di dalam beberapa mata pelajaran.
Model ini dibuat dengan cara menghubungkan mata pelajaran dengan cara
menetapkan prioritas kurikuler dan menentukan keterampilan, konsep dan sikap
yang saling tumpang tindih di dalam beberapa mata pelajaran. Model Integrated
merupakan pemaduan sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda, tetapi
esensinya sama dalam sebuah topik tertentu.
Topik yang semula terdapat dalam mata pelajaran Matematika, Bahasa
Indonesia, Pengetahuan Alam, dan Pengetahuan Sosial, agar tidak membuat
muatan kurikulum berlebihan, cukup diletakkan dalam mata pelajaran tertentu,
misalnya Pengetahuan Alam. Contoh lain, dalam teks membaca yang merupakan
bagian mata pelajaran Bahasa Indonesia, dapat dimasukkan butir pembelajaran
yang dapat dihubungkan dengan Matematika, Pengetahuan Alam, dan sebagainya.
Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep merupakan pendekatan pembelajaran
yang mengaitkan dan memadukan materi ajar baik dalam satu mata pelajaran
ataupun antar mata pelajaran untuk memberikan pembelajaran yang bermakna
pada peserta didik serta disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan lingkungan
sosial.
Menurut Fogarty (1991) model Integrated adalah pemaduan sejumlah topik
dari mata pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah topik
tertentu. Topik evidensi yang semula terdapat dalam mata pelajaran Matematika,
Bahasa Indonesia, Pengetahuan Alam, dan Pengetahuan Sosial, agar tidak
membuat muatan kurikulum berlebihan cukup diletakkan dalam mata pelajaran
tertentu, misalnya Pengetahuan Alam. Contoh lain, dalam teks membaca yang
merupakan bagian mata pelajaran Bahasa Indonesia, dapat dimasukkan butir
pembelajaran yang dapat dihubungkan dengan Matematika, Pengetahuan Alam,
dan sebagainya. Dalam hal ini diperlukan penataan area isi bacaan yang lengkap
7
sehingga dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan berbagai butir pembelajaran
dari berbagai mata pelajaran yang berbeda tersebut. Ditinjau dari penerapannya,
model ini sangat baik dikembangkan di SD.
8
Ditarik kesimpulan bahwa model pembelajaran terpadu tipe Integrated
artinya suatu model pembelajaran yang menggunakan pendekatan tematik, yang
memadukan beberapa mata pelajaran dalam setiap kegiatan pembelajaranya. Dan
model pembelajaran Integrated ini juga sebagai salah satu model pembelajaran
yang sangat cocok digunakan pada pembelajaran tematik.
a) Holistik
Holistik, artinya suatu peristiwa yang menjadi pusat perhatian dalam
pembelajaran terpadu diamati dan dikaji dari beberapa mata pelajaran
sekaligus.
b) Bermakna
Bermakna, artinya pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam
aspek memungkinkan terbentuknya semacam jalinan skemata yang
dimiliki siswa.
c) Otentik
Otentik, artinya informasi dan pengetahuan yang diperoleh sifatnya
menjadi otentik karena siswa memahami secara langsung prinsip dan
konsep yang ingin dipelajarinya melalui kegiatan belajar secara
langsung.
d) Aktif
Aktif, artinya siswa dituntut aktif dalam pembelajaran, baik secara fisik,
mental, intelektual, maupun emosional guna tercapainya hasil belajar
yang optimal.
9
menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar. Peran guru lebih
banyak sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan
kepada peserta didik untuk melakukan aktivitas belajar.
b. Pembelajaran terpadu dapat memberikan pengalaman langsung kepada
peserta didik (direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini,
peserta didik dihadapkan pada sesuatu yang nyata sebagai dasar untuk
memahami hal-hal yang lebih abstrak.
c. Dalam pembelajaran terpadu pemisahan antar mata pelajaran menjadi
tidak begitu jelas.32 Bahkan dalam pelaksanaan di kelas-kelas
khususnya di kelas awal sekolah dasar yaitu kelas satu, dua dan tiga,
fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang
paling dekat berkaitan dengan kehidupan peserta didik.
d. Pembelajaran terpadu menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata
pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, peserta
didik dapat memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini
diperlukan untuk membantu peserta didik dalam memecahkan masalah
yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
e. Pembelajaran terpadu bersifat luwes, sebab guru dapat mengaitkan
bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya,
bahkan dengan kehidupan peserta didik dan keadaan lingkungan di
mana sekolah dan peserta didik berada.
f. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan
kebutuhan peserta didik. Dengan demikian, peserta didik diberi
kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya secara
maksimal.
10
mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip dari
suatu pengetahuan yang harus dikuasainya sesuai dengan
perkembangannya.
b) Membentuk pengalaman belajar
Pembelajaran Pembelajaran terpadu mengkaji suatu fenomena dari
berbagai macam aspek yang membentuk semacam jalinan antar skema
yang dimiliki peserta didik, sehingga akan berdampak pada
kebermaknaan dari materi yang dipelajari peserta didik. Hasil yang
nyata didapat dari segala konsep yang diperoleh dan keterkaitannya
dengan konsep-konsep lain yang dipelajari dan mengakibatkan kegiatan
belajar menjadi lebih bermakna. Hal ini diharapkan akan berakibat pada
kemampuan peserta didik untuk dapat menerapkan perolehan
belajarnya pada pemecahan masalah-masalah yang nyata dalam
kehidupannya
c) Memberikan pengalaman langsung pada anak
Pada Pada pembelajaran terpadu diprogramkan untuk melibatkan
peserta didik secara langsung pada konsep dan prinsip yang dipelajari
dan memungkinkan peserta didik belajar dengan melakukan kegiatan
secara langsung. Sehingga peserta didik akan memahami hasil
belajarnya sesuai dengan fakta dan peristiwa yang mereka alami, bukan
sekedar informasi dari gurunya. Guru lebih banyak bertindak sebagai
fasilitator dan katalisator yang membimbing ke arah tujuan yang ingin
dicapai. Sedangkan peserta didik sebagai aktor pencari fakta dan
informasi untuk mengembangkan pengetahuannya.
d) Lebih memperhatikan proses dari pada hasil
Pada pembelajaran terpadu dikembangkan pendekatan discovery
inquiry (penemuan terbimbing) yang melibatkan peserta didik secara
aktif dalam proses pembelajaran yaitu mulai dari perencanaan,
pelaksanaan sampai proses evaluasi. Pembelajaran terpadu
dilaksanakan dengan melihat hasrat, minat, dan peserta didik, sehingga
memungkinkan peserta didik termotivasi untuk belajar terus menerus
e) Bersifat fleksibel
11
f) Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan
kebutuhan anak.
g) Pembelajaran yang menyenangkan
12
dapat berkurang. Untuk melaksanakan pembelajaran terpadu model keterpaduan
ini maka perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
a. Tidak semua mata pelajaran harus dipadukan.
b. Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester.
c. Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, jangan dipaksakan untuk
dipadukan.
d. Kompetensi dasar yang tidak diintegrasikan dibelajarkan secara
tersendiri.
e. Kompetensi dasar yang tidak tercakup pada tema tertentu harus tetap
diajarkan baik melalui tema lain maupun disajikan secara tersendiri.
Materi pendidikan dan pelatihan secara garis besar terbagi dalam dua
13
pendidikan bicara tentang metode, model, strategi, sumber, media, dan
lingkungan pembelajaran.
14
b. Mengembangkan keterampilan menemukan, mengolah dan
memanfaatkan informasi.
c. Menumbuhkembangkan sikap positif, kebiasaan baik, dan nilai-
nilai luhur yang diperlukan dalam kehidupan.
d. Menumbuhkembangkan keterampilan sosial seperti kerja sama,
toleransi, komunikasi, serta menghargai pendapat orang lain.
e. Meningkatkan gairah dalam belajar.
f. Memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
H. Manfaat Pembelajaran Terpadu
Beberapa manfaat dari penerapan pelaksanaan pembelajaran terpadu
dijelaskan Hernawan dan Resmini antara lain:
a. Dengan menggabungkan berbagai mata pelajaran akan terjadi
penghematan karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan
dihilangkan
b. Peserta didik dapat melihat hubungan-hubungan yang bermakna
sebab materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat
dari pada tujuan akhir itu sendiri.
c. Pembelajaran terpadu dapat meningkatkan taraf kecakapan berpikir
peserta didik. Hal ini dapat terjadi karena peserta didik dihadapkan
pada gagasan atau pemikiran yang lebih besar, lebih luas, dan lebih
dalam ketika menghadapi situasi pembelajaran.
d. Kemungkinan pembelajaran yang terpotong-potong sedikit sekali
terjadi, sebab peserta didik dilengkapi dengan pengalaman belajar
yang lebih terpadu sehingga akan mendapat pengertian mengenai
proses dan materi yang lebih terpadu.
e. Pembelajaran terpadu memberikan penerapan-penerapan dunia
nyata baik itu lingkungan rumah, sekolah, maupun lingkungan
masyarakat. Sehingga dapat mempertinggi kesempatan transfer
pembelajaran (transfer of learning).
f. Dengan pemaduan pembelajaran antar mata pelajaran diharapkan
penguasaan materi pembelajaran akan semakin baik dan
meningkat.
15
g. Pengalaman belajar antar mata pelajaran sangat positif untuk
membentuk pendekatan menyeluruh pembelajaran terhadap
pengembangan ilmu pengetahuan. Peserta didik akan lebih aktif
dalam pemikirannya.
h. Motivasi belajar dapat diperbaiki dan ditingkatkan dalam
pembelajaran antar mata pelajaran. Para peserta didik akan terlibat
dalam “konfrontasi yang melibatkan banyak pemikiran” dengan
pokok bahasan yang dihadapi.
i. Pembelajaran terpadu membantu menciptakan struktur kognitif
atau pengetahuan awal peserta didik yang dapat menjembatani
pemahaman yang terkait, pemahaman yang terorganisasi dan
pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-konsep yang
sedang dipelajari, dan akan terjadi transfer pemahaman dari satu
konteks ke konteks yang lain membantu siswa memperoleh
pengalaman langsung sehingga dapat menambah kekuatan siswa
untuk menerima, menyimpan, dan menerapkan konsep yang telah
dipelajari.
j. Melalui pembelajaran terpadu terjadi kerja sama yang lebih
meningkat antara para guru, para peserta didik, guru-peserta didik
dan peserta didik orang/narasumber lain; belajar menjadi lebih
menyenangkan; belajar dalam situasi yang lebih nyata dan dalam
konteks yang lebih bermakna
16
didik mampu memproses informasi dengan cara yang sesuai daya
pikirnya dan memungkinkan berkembangnya jaringan konsep-
konsep.
d) Pembelajaran terpadu membantu peserta didik dapat memecahkan
masalah dan berpikir kritis untuk dapat dikembangkan melalui
keterampilan dalam situasi nyata.
e) Daya ingat (retensi) terhadap materi yang dipelajari peserta didik
dapat ditingkatkan dengan jalan memberikan topik-topik dalam
berbagai ragam situasi dan berbagai ragam kondisi.
f) Dalam pembelajaran terpadu transfer pembelajaran dapat mudah
terjadi bila situasi pembelajaran dekat dengan situasi kehidupan
nyata
17
PENUTUP
18
dari siswa. Dengan pendekatan terpadu siswa didorong untuk berani bekerja
secara kelompok dan belajar dari hasil pengalamannya sendiri. Selanjutnya
dijelaskan bahwa dalam pelaksanaannya anak dapat diajak berpartisipasi aktif
dalam mengeksplorasi topik atau kejadian, siswa belajar proses dan isi (materi)
lebih dari satu bidang studi pada waktu yang sama
Berbeda dengan model jaring laba-laba yang menuntut pemilihan tema dan
pengembangannya sebagai langkah awal, maka dalam model keterpaduan tema
yang terkait dan bertumpang tindih merupakan hal yang terakhir yang ingin dicari
dan dipilih oleh guru dalam tahap perencanaan program.
Model pembelajaran terpadu tipe Integrated artinya suatu model
pembelajaran yang menggunakan pendekatan tematik, yang memadukan beberapa
mata pelajaran dalam setiap kegiatan pembelajaranya. Dan model pembelajaran
Integrated ini juga sebagai salah satu model pembelajaran yang sangat cocok
digunakan pada pembelajaran tematik.
19
DAFTAR PUSTAKA
https://rizkapratiwijaya.blogspot.com/2013/04/pembelajaran-terpadu-model-
integreted.html
https://spada.uns.ac.id/mod/resource/view.php?id=130426
20