Anda di halaman 1dari 14

Makalah

PEMBELAJARAN TERPADU INTEGRATED


(disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Ekologi yang diampu oleh
Dr. Masrah Latjompoh S. Pd. M. Pd)

Oleh
NOVIYANTI H HASYIM
(433419026)

JURUSAN FISIKA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahman, taufir, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis menyadari dalam makalah ini masih banyak kekeliruan dan
kekurangan yang menyebabkan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritis dari pembaca yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini. Harapan penulis atas terbentuknya makalah ini,
semoga makalah ini memberikan informasi bagi mahasiswa dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Atas terselesainya makalah ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Gorontalo, 20 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1. Latar Belakang............................................................................................2
1.2. Rumusan masalah.......................................................................................2
1.3. Tujuan.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................
2.1 Pengertian pembelajaran terpadu integrated…………………………….
2.2 Karakteristik pembelajaran terpadu integrated…………………………
2.3 Kelebihan dan kelemahan pembelajaran terpadu integrated………….
2.4 Langkah-langkah pembelajaran terpadu integrated…………………..

BAB III PENUTUP.............................................................................................21


3.1 Kesimpulan................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembelajaran merupakan suatu konsep yangterstruktur dari dimensi
belajar mengajar yang harus direncanakan dandiaktualisasikan dengan matang
serta diarahkan pada pencapaian tujuan pembelajaran yang tergambar dalam
sejumlah kompetensi dan indikator belajar. Dalam hal ini, pembelajaran
mengacu pada kegiatan yang sadar dan terencana yang mengkondisikan
seseorang agar bisa belajar dengan baik agar sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
Pembelajaran terpadu berawal dari pengembangan skema-skema
pengetahuan yang timbul dari dalam diri siswa. Hal tersebut merupakan suatu
pengembangan dari pandangan kontruktivistik atau pembelajaran yang
menciptakan suatu makna yang dipelajari yang menjadikan siswa menjadi
pelajar yang aktif dan memiliki sifat membangun.

Pembahasan pada makalah ini diarahkan kepada pembelajaran terpadu


tipe integrated. Model integrated merupakan pemaduan sejumlah topik dari
mata pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah topik
tertentu.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian pembelajaran terpadu integrated?
2. Bagaimana karakteristik pembelajaran terpadu integrated?
3. Apa saja kelebihan dan kelemahan pembelajaran terpadu integrated?
4. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran terpadu integrated?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pembelajaran terpadu integrated?
2. Untuk mengetahui karakteristik pembelajaran terpadu integrated?
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan pembelajaran terpadu
integrated?
4. Untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran terpadu integrated?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian pembelajaran terpadu model integrated

Menurut Fogarty (1991), pembelajaran terpadu model integrated


merupakan pendekatan belajar mengajar yang memadukan empat atau lebih mata
pelajaran dengan memprioritaskan konsep-konsep, ketrampilan-keterampilan atau
sikap yang dapat dipadukan dari masing-masing mata pelajaran yang bertolak dari
tema sentral. Pembelajaran terpadu model integrated secara psikologis dapat
memberikan pengalaman yang bermakna bagi anak, karena anak mengalami
secara langsung dan menghubungkannya dengan konsep-konsep lain.

Dengan demikian pembelajaran terpadu model integrated dapat


memberikan peluang yang besar bagi peningkatan hasil belajar dan
pengembangan kreativitas siswa secara bermakna ke arah pencapaian tujuan
pembelajaran yang optimal. Sesuai taraf perkembangannya siswa melihat dunia
sekitarnya secara menyeluruh dan belum dapat memisahkan bahan kajian yang
satu dengan lainnya. Untuk itu perlu direncanakan suatu model pembelajaran yang
bersifat terpadu dengan menggunakan tema sebagai payung untuk mengaitkan
beberapa konsep (Fogarty, 1991:55).

Pembelajaran terpadu model integrated menggunakan pendekatan antar


mata pelajaran, yang dalam pelaksanaannya perlu upaya penggabungan beberapa
mata pelajaran dengan menetapkan prioritas materi esensial, serta keterampilan
dan sikap yang bertolak dari tema sentral. Guru pertama-tama menyeleksi konsep-
konsep, keterampilan dan sikap yang akan diajarkan dalam satu semester dari
beberapa mata pelajaran yang akan dipadukan. Selanjutnya dipilih beberapa
konsep, keterampilan dan sikap yang memiliki hubungan erat dari beberapa mata
pelajaran bertolak dari tema sentral yang telah ditentukan. Contoh pembelajaran
terpadu model integrated diterapkan di kelas 4 dengan tema teknologi yang
memadukan mata pelajaran sains, matematika, ilmu sosial dan Bahasa Indonesia.
Pembelajaran integrated (terpadu) merupakan suatu pendekatan dalam
pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra
mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu, siswa
akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh, sehingga
pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan arti
bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep
yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang
menghubungkan antar konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata
pelajaran.

Dengan demikian pembelajaran terpadu model integrated dapat


memberikan peluang yang besar bagi peningkatan hasil belajar dan
pengembangan kreativitas siswa secara bermakna ke arah pencapaian tujuan
pembelajaran yang optimal. Sesuai taraf perkembangannya siswa melihat dunia
sekitarnya secara menyeluruh dan belum dapat memisahkan bahan kajian yang
satu dengan lainnya. Untuk itu perlu direncanakan suatu model pembelajaran yang
bersifat terpadu dengan menggunakan tema sebagai payung untuk mengaitkan
beberapa konsep (Fogarty, 1991:55).

2.2. Karakteristik pembelajaran terpadu integrated

Model pembelajaran terpadu ini menggunakan pendekatan antar mata


pelajaran. Model ini diusahakan dengan cara menggabungkan beberapa mata
pelajaran yaitu dengan menetapkan prioritas dari kurikulum dan menemukan
keterampilan, konsep dan sikap yang saling tumpang tindih di dalam beberapa
mata pelajaran.

Model pembelajaran integrated (terpadu) mempunyai ciri khusus yakni


memadukan sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda tetapi inti topiknya
sama. Pada model ini tema yang berkaitan dan tumpang tindih merupakan hal
terakhir yang ingin dicari dan dipilih oleh guru dalam tahap perencanaan program.
Pertama kali guru menyeleksi konsep-konsep, keterampilan dan sikap yang
diajarkan dalam satu semester dari beberapa bidang studi, selanjutnya dipilih
beberapa konsep, keterampilan, dan sikap yang memiliki keterhubungan yang erat
dan tumpang tindih di antara berbagai bidang studi.
Pada model ini terdapat team teching yang berasal dari beberapa mata
pelajaran berbeda namun memiliki tema yang tumpang tindih (overlap). Dalam
tahap ini, guru yang tergabung haruslah kompak serta memiliki skill yang tinggi.
Tahap ini juga dapat membangun rasa percaya diri dan kepercayaan sebagai
perancang model (Forgaty 1991:78).

2.3 Keunggulan dan kelemahan pembelajaran terpadu tipe integrated

Model pembelajaran ini menggunakan pendekatan antar mata pelajaran


yang dipadukan. Beberapa mata pelajaran dicari konsep, sikap, dan ketrampilan
yang tumpang tindih dipadukan menjadi satu. Kegiatan guru pertama menyeleksi
konsep, nilai-nilai dan ketrampilan yang memiliki keterkaitan erat satu sama lain
dari berbagai mata pelajaran. Keuntungan medel pembelajaran ini bagi peserta
didik adalah lebih mudah mengaitkan materi pembelajaran dari berbagai mata
pelajaran. Model inilah yang dikembangkan sebagai pembelajaran tematik terpadu
di kurikulum 2013. Model Integrated merupakan perluasan dari model “shared”.
Tipe integrasi ini menggambarkan pendekatan lintas disiplin. Tipe terpadu
meleburkan semua disiplin dalam IPA, dengan memilih prioritas dari masing-
masing disiplin dan menemukan overlapping skills, konsep, sikap dari semua
disiplin tersebut. Model ini menuntut kecanggihan dalam perencanaan dan
implementasi, sehingga perlu dilakukan melalui “team teaching”.

 Tipe integrated (keterpaduan) memiliki kelebihan, yaitu

1. Adanya kemungkinan pemahaman antar bidang studi, karena dengan


memfokuskan pada isi pelajaran, strategi berpikir, keterampilan sosial dan
ide-ide penemuan lain, satu pelajaran dapat mencakup banyak dimensi,
sehingga siswa, pembelajaran menjadi semakin diperkaya dan
berkembang,
2. Memotivasi siswa dalam belajar,
3. Tipe terintegrasi juga memberikan perhatian pada berbagai bidang yang
penting dalam satu saat, tipe ini tidak memerlukan penambahan waktu
untuk bekerja dengan guru lain. Dengan tipe ini, guru tidak perlu
mengulang kembali materi yang tumpang tindih, sehingga tercapailah
efisiensi dan efektifitas pembelajaran.

2. Kekurangan tipe integrated antara lain:

1. Terletak pada guru, yaitu guru harus menguasai konsep, sikap, dan
keterampilan yang diprioritaskan
2. Penerapannya, yaitu sulitnya menerapkan tipe ini secara penuh
3. Tipe ini memerlukan tim antar bidang studi, baik dalam perencanaannya
maupun pelaksanaannya
4. Pengintegrasian kurikulum dengan konsep-konsep dari masing-masing
bidang studi menuntut adanya sumber belajar yang beraneka ragam.

Setiap model pembelajaran ada keunggulan dan kelemahan, untuk


mengatasi kelemahan dari sebuah model pembelajaran bergantung kepada
bagaimana guru mengimplementasikan model pembelajaran tersebut dalam
bentuk kemasan yang lebih efektif dan efisien. Pembelajaran terpadu model
integrated dapat diterapkan di sekolah dasar sebagai alternatif pembelajaran
dengan keunggulan antara lain: dapat meningkatkan perolehan hasil belajar; dapat
memotivasi anak; anak lebih aktif dan kreatif; hubungan guru dengan anak cukup
akrab sehingga siswa lebih berani bertanya. Namun demikian ditemukan juga
kelemahan seperti tenaga, waktu, biaya dan keterampilan lainnya sehingga
berpengaruh terhadap penelitian pembelajaran terpadu model integrated di
sekolah.

2.4 Langkah-langkah pembelajaran terpadu tipe integrated

Tahap ini merupakan pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar


sebagaiunsur inti dari aktivitas pembelajaran, yang dalam pelaksanaannya
disesuaikan dengan rambu-rambu yang telah disusun dalam perencanaan
sebelumnya. Secara prosedural langkah-langkah kegiatan yang ditempuh
diterapkan ke dalam tigalangkah sebagai berikut:

1. Kegiatan awal/pembukaan (opening)


Tujuan dari kegiatan membuka pelajaran:
a. Untuk menarik perhatian siswa, yang dapat dilakukan dengan cara
seperti meyakinkan siswabahwa materi atau pengalaman belajar yang
akan dilakukan berguna untukdirinya; melakukan hal-hal yang
dianggap aneh bagi siswa; melakukan interaksiyang menyenangkan.
b. Menumbuhkan motivasi belajar siswa, yang dapatdilakukan dengan
cara seperti membangun suasana akrab sehingga siswa merasadekat,
misalnya menyapa dan berkomunikasi secara kekeluargaan;
menimbulkanrasa ingin tahu, misalnya mengajak siswa untuk
mempelajari suatu kasus yangsedang hangat dibicarakan; mengaitkan
materi atau pengalaman belajar yang akandilakukan dengan kebutuhan
siswa.
c. Memberikan acuan atau rambu-rambutentang pembelajaran yang akan
dilakukan, yang dapat dilakukan dengan caraseperti mengemukakan
tujuan yang akan dicapai serta tugas-tugas yang harusdilakukan dalam
hubungannya dengan pencapian tujuan (Sanjaya, W., 2006:41).
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan kegiatan pokok dalam pembelajaran.
Dalam kegiatan inti dilakukan pembahasan terhadap tema dan subtema
melalui berbagai kegiatan belajar dengan menggunakan multi metode dan
media sehingga siswa mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna.
Pada waktu penyajian dan pembahasan tema, guru dalam penyajiannya
sehendaknya lebih berperan sebagai fasilitator (Alwasilah:1988).
Selain itu guru harus pula mampu berperan sebagai model
pembelajar yang baik bagi siswa. Artinya guru secara aktif dalam kegiatan
belajar berkolaborasi dan berdiskusi dengan siswa dalam mempelajari
tema atau sub tema yang sedang dipelajari. Peran inilah yang disebutkan
sebagai suatu aktivitas mengorganisasi dan mengatur lingkungan sebaik-
baiknya dan menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses
belajar. Dengan demikian pada langkah kegiatan inti guru menggunakan
strategi pembelajaran dengan upaya menciptakan lingkungan belajar
sedemikian rupa agar murid aktif mempelajari permasalahan berkenaan
dengan tema atau subtema. Pembelajaran dalam hal ini dilakukan melalui
berbagai kegiatan agar siswa mengalami, mengerjakan, memahami atau
disebut dengan belajar melalui proses. Untuk itu maka selama proses
pembelajaran siswa mengamati obyek nyata berupa benda nyata atau
lingkungan sekitar, melaporkan hasil pengamatan, melakukan permainan,
berdialog, bercerita, mengarang, membaca sumber-sumber bacaan,
bertanya dan menjawab pertanyaan, serta bermain peran. Selama proses
pembelajaran hendaknya guru selalu memberikanumpan agar anak
berusaha mencari jawaban dari permasalahan yang dipelajari. Umpan
dapat diberikan guru melalui pertanyaan-pertanyaan menantang yang
membangkitkan anak untuk berfikir dan mencari solusi melalui kegiatan
belajar.
3. Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan
oleh guru untuk mengakhiri pelajaran dengan maksud untuk memberikan
gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa serta
keterkaitannya dengan pengalaman sebelumnya, mengetahui tingkat
keberhasilan siswa serta keberhasilan guru dalam pelaksanaan proses
pembelajaran. Cara yang dapat dilakukan guru dalam menutup
pembelajaran adalah meninjau kembali dan mengadakan evaluasi pada
akhir pembelajaran. Dalam kegiatan meninjau kembali dapat dilakukan
dengan merangkum inti pelajaran atau membuat ringkasan. Sedangkan
dalam kegiatan evaluasi, guru dapat menggunakan bentuk-bentuk
mendemontrasikan keterampilan, mengaplikasikan ide-ide baru pada
situasi lain, mengekspresikan pendapat murid sendiri atau mengerjakan
soal-soal tertulis.
Berkaitan dengan evaluasi Vogt (2001:7) menyebutkan bahwa
assessment dapat dilaksanakan secara kolaboratif dan sportif antara siswa
dan guru. Assessment dapat dilakukan secara formal maupun informal.
Formal assessment dapat berupa tes khusus seperti membaca, menulis dan
penggunaan bahasa, sedangkan informal assessment berkaitan dengan
kemajuan siswa yang dapat dilakukan melalui catatan anekdot, observasi,
diskusi kelompok, refleksi dan laporan kelompok belajar. Self assessment
bagi siswa akan membantu untuk dapat mengukur kemajuan diri. Mereka
juga dapat mengetahui apa yang telah mereka pelajari. Caranya dapat
menggunakan checklist, refleksi tertulis, journal.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pembelajaran integrated (terpadu) merupakan suatu pendekatan dalam


pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam
intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Penerapan pembelajaran
terpadu (tematik integratif) perlu ditetapkan wilayah keterpaduannya, apakah
dalam satu mata pelajaran, multi mata pelajaran, antar mata pelajaran atau
trans mata pelajaran. Persiapan, monitoring, supervisi dan evaluasi
pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara berkesinambungan untuk
memastikan keefektifan dan keefisienannya.

Setiap model pembelajaran ada keunggulan dan kelemahan, untuk


mengatasi kelemahan dari sebuah model pembelajaran bergantung kepada
bagaimana guru mengimplementasikan model pembelajaran tersebut dalam
bentuk kemasan yang lebih efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA

Fogarty, R. (1991). Ten ways to integrated curriculum. Educational Leadership,


Oktober 1991 , 61-65.

Fogarty, R. 1991. The Mindful School How To Integrate The Curricula.


IRI/SKylight Publishing, Inc.

Hasnawati .(2013). Sistem pembelajaran terpadu di sekolah. Marwah, 12(1)..

Sumantri, Mohamad Syarif. Model Pembelajaran Terpadu di Sekolah Dasar.


Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2016.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 Tentang Standar


Isi. (2006). Jakarta: Lembaran Negara.

Trianto.2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek Jakarta:


Prestasi Pustaka

Sjaeful Anwar, dkk. Jurnal Pijar. MIPAINTEGRASI BAHAN AJAR IPA


MENGGUNAKAN MODEL ROBIN FOGARTY UNTUK
PROSES PEMBELAJARAN IPA DI SMP. Vol. 14 No. 1, Maret
2019: 1-12

Anda mungkin juga menyukai