Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MODEL DALAM PEMBELAJARAN TERPADU


&
CHAPTER REPORT MODEL PEMBELAJARAN TERPADU
(FRAGMENTED MODEL, CONNECTED MODEL, NESTED MODEL)

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Pembelajaran Terpadu di SD


Dosen Pengampuh: Drs. Hj. Hasna, M.Si

Oleh:

KELAS C20B
KELOMPOK 5

1. RAHMI KHAERIYAH (200407550007)


2. NURUL MUKHLISA NOVIANTI (200407550010)
3. FATIMA AZZAHRA (200407551009)
4. ARDHANIA (200407550008)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah “Model Dalam
Pembelajaran Terpadu & Chapter Report Model Pembelajaran Terpadu (Fragmented Model,
Connected Model, Nested Model)” Dengan Semestinya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Pembelajaran Terpadu di SD. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Drs.
Hj. Hasna, M.Si selaku dosen mata kuliah Pemebelajaran Terpadu di SD yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan kami sesuai
dengan mata kuliah yang kami tempuh. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sehingga dapat digunakan
untuk pengembangan lebih lanjut dan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga
makalah ini dapat berguna bagi pembacanya.

Parepare, Maret 2022

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
Latar Belakang ....................................................................................................................... 4
Rumusan Masalah .................................................................................................................. 4
Tujuan..................................................................................................................................... 5
BAB II........................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 6
Model Pembelajaran Terpadu ................................................................................................ 6
Chapter Report Mode-Model Pembelajaran Terpadu (Fragmented Model) ........................ 10
Chapter Report Mode-Model Pembelajaran Terpadu (Connected Model /Model
Terhubung) ........................................................................................................................... 12
Chapter Report Mode-Model Pembelajaran Terpadu (Model Nested / Model Sarang) ...... 14
BAB III .................................................................................................................................... 15
PENUTUP................................................................................................................................ 15
Kesimpulan........................................................................................................................... 15
Saran ..................................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang
secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun
antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu, siswa akan memperoleh
pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna
bagi siswa.
Bermakna disini memberikan makna bahwa pada pembelajaran terpadu siswa
akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman
langsung dan nyata yang menghubungkan antar konsep dalam intra mata pelajaran
maupun antar mata pelajaran.
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran
dalam tutorial. Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep dapat dikatakan sebagai
suatu pendekatan belajar mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi untuk
memberikan pengalaman bermakna kepada anak didik. Pembelajaran terpadu
merupakan suatu model pembelajaran yang membawa pada kondisi pembelajaran
yang relevan dan bermakna untuk anak.
Pembelajaran terpadu merupakan media pembelajaran yang secara efektif
membantu anak untuk belajar secara terpadu dalam mencari hubungan-hubungan dan
keterkaitan antara apa yang telah mereka ketahui dengan hal-hal baru atau informasi
baru yang mereka temukan dalam proses belajarnya sehari-hari. Menurut Joni, T. R,
Pembelajaran terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan
siswa, baik secara individual maupun kelompok, aktif mencari, menggali dan
menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penyusun paparkan, maka rumusan masalah
dalam penyusunan makalah ini yaitu:
1. Apa saja model dalam pembelajaran terpadu beserta contoh yang kontekstual?
2. Bagaimana chapter report mode-model pembelajaran terpadu (fragmented model)?
3. Bagaimana chapter report model-model pembelajaran terpadu (connected model)?
4. Bagaimana chapter report model-model pembelajaran terpadu (nested model)?

4
C. Tujuan
Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah dipaparkan, adapun tujuan penyusunan
makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Model dalam pembelajaran terpadu beserta contoh yang kontekstual
2. Chapter report mode-model pembelajaran terpadu (fragmented model)
3. Chapter report model-model pembelajaran terpadu (connected model)
4. Chapter report model-model pembelajaran terpadu (nested model)

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Model Pembelajaran Terpadu


Ditinjau dari cara memadukan konsep, keterampilan, topik, dan unit
tematisnya, menurut seorang ahli yang bernama Robin Fogarty (1991) terdapat
sepuluh cara atau model dalam merencanakan pembelajaran terpadu, yaitu :

1) Model Penggalan (Fragmented)


Model fragmented ditandai oleh ciri pemaduan yang hanya terbatas
pada satu mata pelajaran saja. Misalnya, dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia, materi pembelajaran tentang menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis dapat dipadukan dalam materi pembelajaran keterampilan berbahasa.
Dalam proses pembelajarannya, butir-butir materi tersebut dilaksanakan secara
terpisah-pisah pada jam yang berbeda-beda.

● Contoh: dalam satu pelajaran, terdapat materi perambatan cahaya (content),


prediksi (thinking skill), dan peta konsep (organizing skill).
● Keuntungan pembelajaran model ini adalah siswa menguasai secara penuh
satu kemampuan tertentu untuk tiap mata pelajaran, ia ahli dan terampil dalam
bidang tertentu. Sedangkan
● Kekurangannya adalah Ia belajar hanya pada tempat dan sumber belajar dan
kurang mampu membuat hubungan atau integrasi dengan konsep sejenis.

2) Model Keterhubungan (Connected)


Model connected dilandasi oleh anggapan bahwa butir-butir
pembelajaran dapat dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu. Butir-
butir pembelajaran kosakata, struktur, membaca dan mengarang misalnya,
dapat dipayungkan pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
Penguasaan butir-butir pembelajaran tersebut merupakan keutuhan dalam
membentuk kemampuan berbahasa dan bersastra. Hanya saja pembentukan
pemahaman, keterampilan dan pengalaman secara utuh tersebut tidak
berlangsung secara otomatis. Karena itu, guru harus menata butir-butir
pembelajaran dan proses pembelajarannya secara terpadu.
● Dalam model connected ini secara sengaja menghubungkan kurikulum di
dalam mata pelajaran melebihi dari apa yang diasumsi siswa-siswa yang akan
memahami hubungan secara otomatis.
● Keuntungan yang diperoleh dalam model connected ini adalah adanya
hubungan antar ide-ide dalam satu mata pelajaran, anak akan memperoleh
gambaran yang lebih jelas dan luas dari konsep yang dijelaskan dan siswa
diberi kesempatan untuk melakukan pedalaman, tinjauan, memperbaiki dan
mengasimilasi gagasan secara bertahap.

6
● Kekurangan dalam model ini, model ini belum memberikan gambaran yang
menyeluruh karena belum menggabungkan bidang-bidang
pengembangan/mata pelajaran lain.

3) Model Sarang (Nested)


Model nested merupakan pemaduan berbagai bentuk penguasaan
konsep keterampilan melalui sebuah kegiatan pembelajaran. Misalnya, pada
satuan jam tertentu seorang guru memfokuskan kegiatan pembelajaran pada
pemahaman tata bentuk kata, makna kata, dan ungkapan dengan saran
pembuahan keterampilan dalam mengembangkan daya imajinasi, daya
berpikir logis, menentukan ciri bentuk dan makna kata-kata dalam puisi,
membuat ungkapan dan menulis puisi. Pembelajaran berbagai bentuk
penguasaan konsep dan keterampilan tersebut keseluruhannya tidak harus
dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Keterampilan dalam mengembangkan
daya imajinasi dan berpikir logis dalam hal ini disikapi sebagai bentuk
keterampilan yang tergarap saat siswa memakai kata-kata, membuat ungkapan
dan mengarang puisi. Penanda terkuasainya keterampilan tersebut dalam hal
ini ditunjukkan oleh kemampuan mereka dalam membuat ungkapan dan
mengarang puisi.
● Kelebihan model ini yaitu guru dapat memadukan beberapa keterampilan
sekaligus dalam pembelajaran satu mata pelajaran, memberikan perhatian
pada berbagai bidang penting dalam satu saat sehingga tidak memerlukan
penambahan waktu dan guru dapat memadukan kurikulum secara luas.
● Kekurangannya adalah apabila taanpa perencanaan yang matang memadukan
beberapa keterampilan yang menjadi targget dalam suatu pembelajaran akan
berdampak pada siswa dimana prioritas pelajaran menjadi kabur.

4) Model Urutan/Rangkaian (Sequenced)


Model sequenced merupakan model pemaduan topik-topik antarmata
pelajaran yang berbeda secara paralel. Isi cerita dalam roman sejarah
misalnya, topik pembahasannya secara paralel atau dalam jam yang sama
dapat dipadukan dengan ikhwal sejarah perjuangan bangsa, karakteristik
kehidupan sosial masyarakat pada periode tertentu maupun topik yang
menyangkut perubahan makna kata. Topik-topik tersebut dapat dipadukan
pembelajarannya pada alokasi jam yang sama.
● Kelebihannya yaitu dengan menyusun kembali urutan topik, bagian dari unit,
guru dapat mengutamakan prioritas kurikulum daripada hanya mengikuti
urutan yang dibuat penulis dalam buku teks, membantu siswa memahami isi
pembelajaran dengan lebih kuat dan bermakna. Sedangkan
● Kekurangannya yaitu diperlukkan kolaborasi berkelanjutan dan fleksibilitas
semua orang yang terlibat dalam content area dalam mengurutkan sesuai
peristiwa terkini.

7
5) Model Bagian (Shared)
Model shared merupakan bentuk pemaduan pembelajaran akibat
adanya “overlapping” konsep atau ide pada dua mata pelajaran atau lebih.
Butir-butir pembelajaran tentang kewarganegaraan dalam PPKN misalnya,
dapat bertumpang tindih dengan butir pembelajaran dalam Tata Negara,
PSPB, dan sebagainya.
● Kelebihannya yaitu lebih mudah dalam menggunakannya sebagai langkah
awal maju secara penuh menuju model terpadu yang mencakup empat disiplin
ilmu, dengan menggabungkan disiplin ilmu serupa yang saling tumpang tindih
akan memungkinkan mempelajari konsep yang lebih dalam.
● Kekurangannya yaitu model integrasi antar dua disiplin ilmu memerlukan
komitmen pasangan untuk bekerjasama dalam fase awal, untuk menemukan
konsep kurikula yang tumpang tindih secara nyata diperlukan dialog dan
percakapan yang mendalam.

6) Model Jaring Laba-laba (Webbed)


Selanjutnya, model yang paling populer adalah model webbed. Model
ini bertolak dari pendekatan tematis sebagai pemadu bahan dan kegiatan
pembelajaran. Dalam hubungan ini tema dapat mengikat kegiatan
pembelajaran baik dalam mata pelajaran tertentu maupun lintas mata
pelajaran.
● Contoh dari penggunaan pembelajaran model ini adalah: siswa dan guru
menentukan tema misalnya air, maka guru-guru mata pelajaran dapat
mengajarkan tema air itu ke dalam sub-sub tema misalnya siklus air, kincir
angin, air waduk, air sungai, bisnis air dari PDAM yang tergabung dalam mata
pelajaran Matematika, IPS, IPA, dan Bahasa.
● Keuntungan pendekatan jaring laba-laba untuk mengintegrasikan kurikulum
adalah faktor motivasi sebagai hasil bentuk seleksi tema yang menarik
perhatian paling besar, faktor motivasi siswa juga dapat berkembang karena
adanya pemilihan tema yang didasarkan pada minat siswa. Sedangkan
● Kelemahan model ini adalah banyak guru sulit memilih tema. Mereka
cenderung menyediakan tema yang dangkal sehingga kurang bermanfaat bagi
siswa, dan guru seringkali terfokus pada kegiatan sehingga materi atau konsep
menjadi terabaikan.

7) Model Galur (Threaded)


Model threaded merupakan model pemaduan bentuk keterampilan
misalnya, melakukan prediksi dan estimasi dalam matematika, ramalan
terhadap kejadian- kejadian, antisipasi terhadap cerita dalam novel, dan
sebagainya. Bentuk threaded ini berfokus pada apa yang disebut meta-
curriculum.
● Keuntungan dari model ini antara lain: konsep berputar sekitar metakurikulum
yang menekankan pada perilaku metakognitif; materi untuk tiap mata

8
pelajaran tetap murni, dan siswa dapat belajar bagaimana seharusnya belajar di
masa yang akan datang sesuai dengan laju perkembangan era globalisasi.
● Kelemahannya yaitu hubungan isi antar materi pelajaran tidak terlalu
ditunjukkan sehingga secara eksplisit siswa kurang dapat memahami
keterkaitan konten antara mata pelajaran satu dengan yang lainnya.

8) Model Keterpaduan (Integrated)


Model integrated merupakan pemaduan sejumlah topik dari mata
pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah topik tertentu.
Topik evidensi yang semula terdapat dalam mata pelajaran Matematika,
Bahasa Indonesia, Pengetahuan Alam, dan Pengetahuan Sosial, agar tidak
membuat muatan kurikulum berlebihan cukup diletakkan dalam mata
pelajaran tertentu, misalnya Pengetahuan Alam. Contoh lain, dalam teks
membaca yang merupakan bagian mata pelajaran Bahasa Indonesia, dapat
dimasukkan butir pembelajaran yang dapat dihubungkan dengan Matematika,
Pengetahuan Alam, dan sebagainya. Dalam hal ini diperlukan penataan area isi
bacaan yang lengkap sehingga dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan
berbagai butir pembelajaran dari berbagai mata pelajaran yang berbeda
tersebut. Ditinjau dari penerapannya, model ini sangat baik dikembangkan di
SD.
● Keuntungan dari model ini yaitu siswa saling mengaitkan, saling
menghubungkan diantara macam-macam bagian dari mata pelajaran.
Keterpaduan secara sukses diimplementasikan, pendekatan belajar yang
lingkungan belajar yang ideal untuk hari terpadu (integrated day) secara
eksternal dan untuk keterpaduan belajar untuk fokus internal. Selain itu model
ini juga mendorong motivasi murid.
● Kelemahannya yaitu model ini sulit dilaksanakan secara penuh; membutuhkan
keterampilan tinggi,percaya diri dalam prioritas konsep, keterampilan dan
sikap yang menembus secara urut dari mata pelajaran; dan membutuhkan
model tim ahli pada bidang dan merencanakan dan mengajar bersama.

9) Model Celupan/Terbenam (Immersed)


Model immersed dirancang untuk membantu siswa dalam menyaring
dan memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan dengan
medan pemakaiannya. Dalam hal ini tukar pengalaman dan pemanfaatan
pengalaman sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Untuk membantu
Anda memahami model ini, coba perhatikan gambar atau ilustrasi di atas.
● Misalnya seorang mahasiswa yang memperdalam ilmu kedokteran maka
selain Biologi, Kimia, Komputer, Ia juga harus mempelajari fisika dan setiap
mata pelajaran tersebut ada kesatuannya. Model ini merupakan satu dari
model yang memungkinkan pelajar menyeberang dan atau tetap di dalam mata
pelajaran tenggelam dalam minat dan kemaunnya untuk belajar.
● Kelebihan dari model ini adalah setiap siswa mempunyai ketertarikan mata
pelajaran yang berbeda maka secara tidak langsung siswa yang lain akan

9
belajar dari siswa lainnya. Mereka terpacu untuk dapat menghubungkan mata
pelajaran yang satu dengan yang lainnya. Sedangkan
● Kekurangan dari model ini adalah siswa yang tidak senang membaca akan
mendapat kesulitan untuk mengerjakan proyek ini, sehingga siswa menjadi
kehilangan minat belajar.

10) Model Jaringan (Networked)


Terakhir, model networked merupakan model pemaduan pembelajaran
yang mengandaikan kemungkinan pengubahan konsepsi, bentuk pemecahan
masalah, maupun tuntutan bentuk keterampilan baru setelah siswa
mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang
berbeda-beda. Belajar disikapi sebagai proses yang berlangsung secara terus-
menerus karena adanya hubungan timbal balik antara pemahaman dan
kenyataan yang dihadapi siswa.
● Contoh sumbernya dapat berupa buku bacaan, internet, TV, atau teman,
kakak, orang tua dan sebagainya yang dianggap ahli olehnya. Siswa
memperluas wawasan belajarnya sendiri artinya siswa termotivasi belajar
karena rasa ingin tahunya yang besar dalam dirinya.
● Kelebihan dari model ini adalah siswa memperluas wawasan pengetahuan
pada satu atau dua mata pelajaran secara mendalam dan sempit sasarannya.
Sedangkan
● Kelemahannya adalah kemungkinan motivasi siswa akan berubah kedalaman
materi pelajaran menjadi dangkal secara tidak sengaja karena mendapat
hambatan dalam mencari sumber.

B. Chapter Report Mode-Model Pembelajaran Terpadu (Fragmented Model)


a) Gambaran tentang chapter report Model Fragmented
Di sekolah menengah atau SMP, setiap mata pelajaran diajarkan oleh
guru-guru yang berbeda di lokasi yang berbeda, gedung berbeda dengan siswa
pindah ke ruangan yang berbeda (moving class). Setiap pertemuan terpisah
membawa sedikit organisasi kecil terpisah dan berbeda menyebabkan siswa
mendapatkan pandangan kurikulum yang terpisah. Model yang lebih sederhana
dari fragmentasi, dengan mata pelajaran masih diajarkan secara terpisah dan
terpisah satu sama lain, adalah di SD. Dalam situasi ini guru mengatakan,
"Sekarang, simpanlah buku Matematika dan ambillah buku IPA, Anda sudah
waktunya untuk bekerja pada Bab dalam IPA." Jadwal harian menunjukkan
penempatan waktu yang berbeda untuk Matematika, IPA, atau IPS. Jarang sekali
topik dari dua bidang dengan sengaja berkorelasi. Pemisahan mata pelajaran ini
masih umum, bahkan di kelas mandiri.

10
b) Uraian Tentang Model Fragmented
Seorang mahasiswa muda menjelaskan kurikulum yang terfragmentasi
seperti vaksinasi: "Matematika bukanlah IPA, IPA bukan Bahasa Inggris, Bahasa
Inggris bukan Pelajaran Sejarah. Sebuah mata pelajaran adalah sesuatu yang
cukup kamu lakukan sekali dan tak perlu dilakukan lagi. Hal itu seperti
mendapatkan vaksinasi, saya sudah belajar tentang aljabar. Aku sudah selesai
dengan itu. Di satu hari, seorang siswa SMP sekolah umum mungkin akan
diminta untuk mempelajari tujuh atau delapan pelajaran yang sangat berbeda, dari
matematika sampai olahraga. Siswa akan melakukan ini setiap hari di samping
mengerjakan PR setiap mata pelajaran. Untuk mengatasi seperti beban kerja,
siswa mungkin harus memilih antara fokus pada satu atau dua mata pelajaran
yang mereka pilih dan menikmati keunggulan dalam mata pelajaran tersebut, dan
memenuhi nilai minimum yang diperlukan untuk "bertahan" dalam setiap mata
pelajaran. Kita mungkin bertanya-tanya, "Apa yang siswa pelajari dalam situasi
seperti ini?" dan "Apakah kebutuhan sistem lebih diutamakan daripada kebutuhan
peserta didik?"

c) Saat Yang Tepat Menggunakan Model Fragmented


Ini adalah sebuah konfigurasi kurikulum yang berguna untuk sekolah
besar dengan beragam populasi di mana berbagai penawaran pelatihan/kursus
yang memberikan jumlah mata pelajaran yang luas dapat menargetkan
kepentingan khusus. Model itu paling berguna di tingkat universitas dimana siswa
menempuh studi khusus yang memerlukan pengetahuan ahli untuk mengajar,
pendampingan, pelatihan, dan berkolaborasi. Sebelum tingkat universitas, model
ini sangat membantu untuk guru, yang persiapannya bisa lebih terfokus. Ini juga
merupakan modal yang baik bagi guru yang ingin menentukan prioritas
kurikulum sebelum menggunakan model lintas bab untuk perencanaan antar mata
pelajaran.
Salah satu kelebihan dari model terfragmentasi, tentu saja, adalah bahwa
kemurnian setiap murid tidak ternoda / terganggu. Di samping itu, pengajar
mempersiapkan sebagai ahli di lapangan dan memiliki keunggulan menggali inti
pelajaran mereka dengan baik, luas, dan mendalam. Model tradisional juga
menyediakan zona nyaman bagi semua pihak karena merupakan norma. Kita
terbiasa dengan ini. Beratnya kelebihan-kelebihan ini tidak boleh dianggap terlalu
ringan. Ada nilai dalam memeriksa satu disiplin atau subjek sebagai wujud yang
terpisah dan berbeda untuk mengungkap sifat penting dari masing-masing bidang
tersendiri. Model ini, meskipun terfragmentasi, tidak memberikan pandangan
yang jelas dan tersendiri dari disiplin ilmu.
Para pakar dapat dengan mudah menentukan prioritas mata
pelajaran mereka sendiri. Juga, siswa menyadari manfaat dari bekerja dengan
seorang pembimbing dalam model ini.

11
d) Contoh chapter report Model Fragmented
Di SD Berdasarkan uraian tentang Model Fragmented tersebut, kami akan
mengajukan contoh model ini di SD, khususnya mata pelajaran IPA di kelas 5
sebagai berikut: DAFTAR MATERI Sifat-sifat cahaya Fotosintesis Sistem
peredaran darah manusia Sifat bahan Gaya dan gerak Sumber daya alam Adaptasi
makhluk hidup Alat pernapasan manusia dan hewan RANGKING 7 3 2 5 6 8 4 1

DAFTAR MATERI RANGKING


Sifat-sifat cahaya 7
fotosintesis 3
Sistem peredaran darah manusia 2
Sifat bahan 5
Gaya dan gerak 6
Sumber daya alam 8
Adaptasi makhluk hidup 4
Alat pernapasan manuia dan hewan 1

C. Chapter Report Mode-Model Pembelajaran Terpadu (Connected Model /Model


Terhubung)

Menurut Forgarty (1991) model keterhubungan adalah model pembelajaran


terpadu yang sengaja dibuat untuk menghubungkan satu topik dengan topik yang lain
dalam satu bidang studi. Misalnya, menghubungkan konsep dengan kosep yang ditulis
dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Model Connected berfokus pada
pembentukan keterkaitan secara eksplisit dalam setiap mata pelajaran, keterkaitan satu
topik ke topik berikutnya, keterkaitan antar konsep, keterkaitan antar keterampilan,
keterkaitan tugas pada hari ini dan selanjutnya, bahkan ide-ide satu semester dengan
selanjutnya. Pada pembelajaran dengan model ini, kunci utamanya adalah adanya
usaha sadar untuk menghubungkan bidang kajian dalam satu disiplin ilmu. Contohnya
adalah guru mengaitkan konsep pecahan desimal, selanjutnya dikaitkan dengan uang,
untung rugi, bunga dan sebagainya.

12
• Keuntungan model connected
Beberapa keuntungan model pembelajaran Connected adalah:
1. Dengan mengaitkan ide-ide dalam satu mata pelajaran, siswa memiliki
keuntungan gambaran yang besar seperti halnya suatu mata pelajaran
yang terfokus pada satu aspek.
2. Konsep-konsep kunci dikembangkan siswa secara terus menerus sehingga
terjadi intemalisasi.
3. Mengaitkan ide-ide dalam suatu mata pelajaran memungkinkan siswa
mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, dan mengasimilasi ide
secara berangsur-angsur dan memudahkan transfer atau pemindahan ide-
ide tersebut dalam memecahkan masalah.

• Kekurangan model connected


1. Berbagai mata pelajaran di dalam model ini tetap terpisah dan nampak
tidak terkait, walaupun hubungan dibuat secara eksplisit antara mata
pelajaran (interdisiplin).
2. Guru tidak didorong untuk bekerja secara bersama-sama sehingga isi
pelajaran tetap terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep dan ide-ide
antara mata pelajaran.
3. Usaha-usaha yang terkonsentrasi untuk mengintregrasikan ide-ide dalam
suatu mata pelajaran dapat mengabaikan kesempatan untuk
mengembangkan hubungan yang lebih global dengan subjek lain.

• Kapan Model Connected berguna?


Model Comected berguna sebagai langkah awal ke arah kurikulum yang
terintegrasi. Guru merasa yakin mencari koneksi dalam disiplin mereka sendiri.
Ketika mereka menjadi mahir dalam menghubungkan ide-ide dalam disiplin,
menjadi lebih mudah untuk melihat keterkaitan pada disiplin ilmu lainnya
Pembuatan keterkaitan dapat dilakukan bersama-sama dalam pembahasan
kelompok yang membuat suasana menjadi aman terhadap perubahan. Tim guru
mulai menggunakan model ini pada tingkat kelas menjadi sebuah strategi yang
berhasil untuk mengembangkan moxdel integrasi yang lebih komplek pada waktu
yang akan datang.

13
D. Chapter Report Mode-Model Pembelajaran Terpadu (Model Nested / Model
Sarang)

Menurut Dimyati, Johni (2016) dalam Forgarty, 1991 model Sarang (The
Nested Model) adalah model pembelajaran terpadu yang target utamanya adalah
materi pelajaran yang dikaitkan dengan kelerampilan berpikir dan keterampilan
mengorganisasi. Artinya memadukan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik serta
memadukan keterampilan proses, sikap dan komunikasi. Model ini masih
memfokuskan keterpaduan beberapa aspek kemudian dilengkapi dengan aspek
keterampilan lain. Model ini dapat digunakan bila guru mempunyai tujuan selain
menanamkan konsep suatu materi tetapi juga aspek keteramplan lainnya merjadi suatu
kesatuan. Dengan menggabungkan atau merangkaikan kemampuan-kemampuan
tertertu pada ketiga cakupan tersebut akan lebih mudah mengintegrasikan konsep-
konsep dan sikap melalui aktivitas yang telah terstruktur. Di dalam setiap bidang studi
guru mentargetkan penguasaan ketrampilan social, ketrampilan berpikir, dan
ketrampilan content (yang berhubungan dengan bidang studi.

Contohnya, Keterampilan social: bekerja sama, Keterampilan berpikir:


kinerja imiah, Conterit skills (IPA): memahami konsep metamorphosis. Guru
merancang unit pembelajaran tentang metamorphosa urtuk menyasar ketrampilan
bekerja sama, kinerja ilmiah, dan siklus makhluk hidup. Pembelajaran berbagai
bentuk penguasaan konsep dan keterampilan tersebut keseluruhannya tidak harus
dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Keterampilan dalam mengembangkan daya
imajinasi dan daya pikir logis. Bentuk model nested dapat dicermati pada gambar
berikut:

• Keunggulan Keunggulan Model Tersarang antara lain:


1. Kemampuan siswa lebih diperkaya lagi karena selain memperdalam materi
juga aspek keterampilan seperti berfikir dan mengorganisasi.
2. Setiap mata pelajaran mempunyai dimensi ganda yang berguna kelak untuk
kehidupan siswa mendatang.
• Kelemahan Kelemahan Model Tersarang adalah:
1. Dalam hal perencanaan, jika diakukan secara tergesa-gesa dan kurang cemat
maka penggabungan beberapa materi dan aspek keterampilan dapat
mengacaukan pola pikir siswa.
2. Pada mulanya tujuan utama pengajaran adalah penekanan pada materi, tetapi
akhirnya bergeser proritasnya pada katerampilan.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang
secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun
antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu, siswa akan memperoleh
pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna
bagi siswa.
Bermakna disini memberikan makna bahwa pada pembelajaran terpadu siswa
akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman
langsung dan nyata yang menghubungkan antar konsep dalam intra mata pelajaran
maupun antar mata pelajaran.
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran
dalam tutorial. Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep dapat dikatakan sebagai
suatu pendekatan belajar mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi untuk
memberikan pengalaman bermakna kepada anak didik. Pembelajaran terpadu
merupakan suatu model pembelajaran yang membawa pada kondisi pembelajaran
yang relevan dan bermakna untuk anak.
Ditinjau dari cara memadukan konsep, keterampilan, topik, dan unit
tematisnya, menurut seorang ahli yang bernama Robin Fogarty (1991) terdapat
sepuluh cara atau model dalam merencanakan pembelajaran terpadu, yaitu : Model
Penggalan (Fragmented), Model Keterhubungan (Connected), Model Sarang
(Nested), Model Urutan/Rangkaian (Sequenced), Model Urutan/Rangkaian
(Sequenced), Model Jaring Laba-laba (Webbed), Model Galur (Threaded), Model
Keterpaduan (Integrated), Model Celupan/Terbenam (Immersed), dan Model Jaringan
(Networked).

B. Saran
Setelah mempelajari tentang “Model Pembelajaran Terpadu” maka kami harapakan
bagi setiap pembaca untuk dapat memahaminya dan dapat mempelajarinya lebih
detail dari berbagai literature lainnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Resmini, N. (2015). Model-model pembelajaran terpadu. Dipetik Maret, 20, 2018.

Mivy,Bab 1 Model Fragmented,Mar 08,2014

Dimyati, Johni. 2016. Pembelajaran Terpadu Untuk Taman Kanak-Kanak. Prenada Media

Fogarty. Robin. 1991. How to Intergrate the Curricula. Palatine Illinoise: Skylight Publishing,
Inc.

16

Anda mungkin juga menyukai