MODEL CONNECTED
Disusun oleh :
Kelompok 2
NURSEHA 2102090262
UNIVERSITAS ALMUSLIM
BIREUEN
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat,
petunjuk, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik, harapan saya
semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca. Kami berharap makalah ini dapat menjadi kontribusi kecil kami
dalam upaya tersebut., sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami mohon maaf jika terdapat
kekurangan dalam makalah ini, dan kami selalu terbuka untuk saran dan masukan
yang membangun. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua yang
membacanya.
Pemakalah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................
A. Latar Belakang..............................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................................
C. Tujuan...........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................
A. Definisi Model Pembelajaran Terpadu Model Connected............................
B. Karakteristik Model Pembelajaran Terpadu Model Connected....................
C. Langkah-langkah Pengembangan Model Pembelajaran Terpadu Model
Connected......................................................................................................
D. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Terpadu Model
Connected....................................................................................................
BAB III PENUTUP.....................................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................................
ii
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang
didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di
kelas sering sekali diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal, otak
anak selalu dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa
dituntut untuk memahami informasi tersebut untuk dapat dihubungkan dengan
kehidupan nyata sehari-hari. Nyatanya? Akibatnya? Ketika peserta didik lulus dari
sekolah, mereka pintar secara teoritik, tetapi miskin akan aplikasinya. Kegiatan
proses pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan diri menjadi kemampuan yang
semakin lama semakin meningkat dalam segala aspek, baik dalam sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk
bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat
manusia. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran diarahkan untuk
memberdayakan semua potensi peserta didik menjadi kompetensi yang
diharapkan.
1
Pembelajaran terpadu sangat sederhana jika diterapkan dalam sekolah
dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI), dalam materi yang dikembangkan atau mata
pelajaran yang dikembangkan memerlukan pendekatan yang terpadu sebagai
acuan dasar untuk membentuk sebuah tema, pada sekolah dasar/madrasah
ibtidaiyah memungkinkannya dengan pendekatan tematik tersebut. Bahkan,
kompetensi inti kelas I menyeimbangkan kompetensi sikap, keterampilan dan
pengetahuan. Salah satu yang model pembelajaran terpadu yang menghubungkan
sikap, ketrampilan dan pengetahuan adalah model pembelajaran terpadu tipe
connected. Di dalam makalah ini dibahas mengenai pembelajaran terpadu model
connected yang merupakan pembelajaran yang menghubungkan satu konsep
dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan
keterampilan lain, tugas dilakukan pada satu hari dengan tugas yang dilakukan pada
hari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari pada satu semester dengan ide-ide
yang dipelajari pada semester berikutnya dalam satu bidang studi.
Terkait dengan hal ini, Penulis akan mengembangkan pembelajaran terpadu
model connected (keterhubungan). Pembelajaran terpadu model connected adalah
model pembelajaran yang menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu
topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas
dilakukan pada satu hari dengan tugas yang dilakukan pada hari berikutnya. Model
Keterhubungan ini lahir dari adanya gagasan bahwa sebenarnya dalam setiap mata
pelajaran berisi konten yang berkaitan antara topik dengan topik, konsep dengan
konsep dapat dikaitkan secara eksplisit. Satu mata pelajaran dapat memfokuskan
sub-sub yang saling berkaitan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud model pembelajaran connected?
2. Apakah karakteristik model pembelajaran connected?
3. Bagaimana langkah-langkah mengembangkan model pembelajaran
connected?
4. Apakah kelebihan dan kekurangan model pembelajaran connected?
2
5. Bagaimana contoh penerapan model pembelajaran connected?
C. Tujuan
Setelah membaca makalah ini, pembaca diharapkan mampu:
1. Mengetahui definisi model pembelajaran connected.
2. Mengetahui karakteristik model pembelajaran connected.
3. Menjelaskan langkah-langkah mengembangkan model pembelajaran
connected.
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan model pembelajaran connected.
5. Menjelaskan contoh penerapan model pembelajaran connected.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Model Pembelajaran Connected
Model pembelajaran terpadu tipe connected merupakan pembelajaran
yang dilakukan dengan mengaitkan satu pokok bahasan dengan pokok bahasan
berikutnya, mengaitkan satu konsep dengan konsep lainnya, atau mengaitkan
satu keterampilan dengan keterampilan lain. Model pembelajaran terpadu tipe
connected mempunyai arti penting dalam kegiatan belajar mengajar.
Kunci dari pendekatan connected ini adalah upaya penuh pertimbangan
untuk menghubungkan materi pembelajaran dalam satu mata pelajaran yang
sama, dengan asumsi bahwa siswa tidak akan memahami adanya hubungan
secara otomatis dari materi yang dipelajari dengan materi lainnya.
Model connected dilandasi oleh anggapan bahwa butir-butir
pembelajaran dapat dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu. Butir- butir
pembelajaran seperti: kosakata, struktur, membaca, dan mengarang misalnya,
dapat dipayungkan pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
Penguasaan butir-butir pembelajaran tersebut merupakan keutuhan dalam
membentuk kemampuan berbahasa dan bersastra. Hanya saja pembentukan
pemahaman, keterampilan, dan pengalaman secara utuh tersebut tidak
berlangsung secara otomatis. Karena itu, guru harus menata butir-butir
pembelajaran dan proses pembelajarannya secara terpadu.
Model Pembelajaran connected, makna “terhubung” tidak diartikan
menghubungkan beberapa disiplin ilmu yang memiliki karakteristik yang mirip.
Tiap-tiap disiplin ilmu tetap berada pada posisinya masing-masing. Makna
“terhubung” dimaksudkan untuk menghubungkan materi-materi dalam satu
disiplin ilmu. Dengan menggunakan model connected, dimungkinkan materi-
materi yang memiliki keterkaitan dapat dipadukan menjadi satu aktivitas
pembelajaran sehingga materi dapat mudah dikuasai siswa dan tidak terpecah-
pecah. Dengan model connected, dimungkinkan siswa akan mampu
menuangkan ide-ide, gagasan, dan keterampilannya sehingga sangat
4
dimungkinkan antar tema, materi, bab, maupun keterampilan dapat saling
terpadu menjadi satu kesatuan pemahaman yang utuh.
Sedangkan model terhubung (connected) merupakan alternatif jika dalam
mengimplementasi-kan model jaring laba-laba, guru mengalami kesulitan untuk
mengintegrasikan beberapa mata pelajaran pada tema yang telah ditentukan.
Model ini mengkoneksikan beberapa konsep, beberapa keterampilan, beberapa
sikap, atau bahkan gabungan seperti keterampilan dengan sikap atau
keterampilan dengan konsep yang terdapat pada mata pelajaran tertentu.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran
terpadu model connected adalah model pembelajaran yang menghubungkan satu
konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan
dengan keterampilan lain, tugas dilakukan pada satu hari dengan tugas yang
dilakukan pada hari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari pada satu
semester dengan ide-ide yang dipelajari pada semester berikutnya dalam
satu bidang studi.
5
bisa dipaksakan untuk dihubungkan. Jika dipaksakan, dimungkinkan siswa akan
semakin bingung dalam merekonstruksi pengetahuan.
Sintaks (pola urutan) dari model pembelajaran terpadu tipe
connected (terhubung) menurut Prabowo (2000) sebagai berikut :
1. Tahap Perencanaan :
a. Menentukan tujuan pembelajaran umum
b. Menentukan tujuan pembelajaran khusus
2. Langkah-langkah yang ditempuh oleh guru :
a. Menyampaikan konsep pendukung yang harus dikuasai
siswa (materi prasyarat).
b. Menyampaikan konsep-konsep yang hendak dikuasai oleh siswa
c. Menyampaikan keterampilan proses yang dapat dikembangkan
d. Menyampaikan alat dan bahan yang akan digunakan / dibutuhkan
e. Menyampaikan pertanyaan kunci
3. Tahap Pelaksanaan, meliputi :
a. pengelolaan kelas; dengan membagi kelas kedalam beberapa
kelompok
b. kegiatan proses
c. kegiatan pencatatan data d. diskusi secara klasikal
4. Evaluasi, meliputi :
a. Evaluasi proses, berupa :
1) ketepatan hasil pengamatan
2) ketepatan dalam penyusunan alat dan bahan
3) ketepatan siswa saat menganalisis data
b. Evaluasi produk : Penguasaan siswa terhadap konsep-konsep /
materi sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus yang telah
ditetapkan.
6
Gambar : Model Keterhubungan (connected)
c. Evaluasi psikomotor : kemampuan penguasaan siswa terhadap
penggunaan alat ukur.
Guru sengaja menghubungkan satu konsep dengan konsep yang lain, satu
topik dengan topik yang lain, satu keterampilan dengan keterampilan yang lain,
atau tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan tugas yang dilakukan pada hari
berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari pada satu semester berikutnya dalam
satu bidang studi, serta menyeimbangkan sikap, keterampilan dan pengetahuan.
Gambaran model keterhubungan ini dapat dilihat pada gambar/diagram di
bawah ini di mana koneksi dilakukan hanya dalam satu mata pelajaran saja
yaitu pada mata pelajaran matematika.
Langkah-langkah pembelajaran dengan Model Terhubung menurut
Murfiah (2017) adalah
1. Menentukan tema atau topik yang akan dibahas dalam satu mata
pelajaran, misalnya bilangan dalam mata pelajaran matematika.
2. Menentukan pengetahuan, keterampilan, atau sikap yang akan
dikoneksikan.Pemilihan kompetensi yang akan dikoneksikan yang
benar-benar dapat dalam mata pelajaran tersebut.
7
C. Kelebihan Model Pembelajaran Connected
Keunggulan dari model pembelajaran ini adalah peserta didik memperoleh
gambaran secara menyeluruh tentang suatu konsep sehingga transfer pengetahuan
akan sangat mudah karena konsep-konsep pokok dikembangkan terus-menerus.
Secara umum proses pembelajaran sebagai suatu sistem dipengaruhi oleh tiga
faktor masukan, yaitu raw input, instrumental input, dan environmental input.
Demikian halnya dengan pembelajaran terpadu connected, maka sistem itu dapat
digunakan. Raw input terdiri dari guru dan peserta didik, maksudnya kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan sangat dipengaruhi oleh pemahaman dan
pengetahuan guru tentang pembelajaran terpadu model connected maupun
pengalaman mengajar guru.
Selanjutnya kemampuan, sikap, minat dan motivasi merupakan faktor
peserta didik yang akan berpengaruh pada kegiatan pembelajaran. Instrumental input
merupakan acuan dalam pengembangan pembelajaran terpadu model connected,
berdasarkan pada undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan menteri
(Kurikulum, SKL, dan SKKD) maka guru mengembangkan model pembelajaran.
Beberapa kelebihan dari model terhubung (connected) adalah sebagai berikut :
1) Dampak positif dari mengaitkan ide-ide dalam satu bidang studi adalah
siswa memperoleh gambaran yang luas sebagaimana suatu bidang
studi yang terfokus pada suatu aspek tertentu.
2) Siswa memperoleh gambaran secara menyeluruh tentang suatu
konsep sehingga transfer pengetahuan akan sangat mudah karena
konsep-konsep pokok dikembangkan terus-menerus; sehingga terjadilah
proses internalisasi
3) Menghubungkan ide-ide dalam suatu bidang studi sangat memungkinkan
bagi siswa untuk mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta
mengasimilasi ide-ide secara terus menerus sehingga memudahkan
untuk terjadinya proses transfer ide-ide dalam memecahkan masalah.
8
4) Siswa dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas dan luas dari konsep
yang dijelaskan dan juga siswa diberi kesempatan untuk melakukan
pedalaman, tinjauan, memperbaiki dan mengasimilasi gagasan secara
bertahap.
5) Guru akan dapat melihat gambaran yang menyeluruh dan
kemampuan/indikator yang digabungkan.
6) Kegiatan siswa lebih terarah untuk mencapai kemampuan yang tertera
pada indikator.
Ada beberapa kelebihan dari model pembelajaran terpadu tipe
connected adalah sebagai berikut.
a. Guru dapat lebih menghemat waktu dalam menyusun persiapan
mengajar. Tidak hanya siswa, guru pun dapat belajar lebih bermakna
terhadap konsep-konsep sulit yang akan diajarkan.
b. Tingkat perkembangan mental anak selalu dimulai dengan tahap berfikir
nyata. Dalam kehidupan sehari-hari, mereka tidak melihat mata pelajaran
berdiri sendiri. Mereka melihat objek atau peristiwa yang didalamnya
memuat konsep/materi beberapa mata pelajaran.
c. Proses pemahaman anak terhadap suatu konsep dalam suatu
peristiwa/objek lebih terorganisir.
d. Pembelajaran menjadi lebih bermakna.
e. Memberi peluang siswa dalam mengembangkan kemampuan diri
f. Memperkuat kemampuan yang diperoleh.
9
2) Tidak mendorong guru untuk bekerja secara tim, sehingga isi dari
pelajaran tetap saja terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep serta
ide-ide antar bidang studi,
3) Dalam memadukan ide-ide dalam satu bidang studi, maka usaha
untuk mengembangkan keterhubungan antar bidang studi menjadi
terabaikan.
4) Bagi guru bidang studi mungkin kurang terdorong untuk
menghubungkan konsep yang terkait karena sukarnya mengatur waktu
untuk merundingkannya atau karena terfokus pada keterkaitan konsep,
maka pembelajaran secara global jadi terabaikan.
Dari uraian di atas, diketahui bahwa salah satu kelemahan dari model ini
adalah berbagai bidang studi masih tetap terpisah dan Nampak tidak ada
hubungan meskipun hubungan-hubungan itu telah disusun secara eksplisit di
dalam satu bidang studi pembelajaran.
10
membaca cerita dan menyimpulkan isi ceritanya, (3) siswa menulis dialog dua
atau tiga tokoh cerita sesuai dengan isi ceritanya, kemudian (4) siswa berlatih
berbicara dengan memerankan tokoh ceritanya.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa
pembelajaran terpadu tipe connected (terhubung) adalah metode terpadu yang
menghubungkan bagian-bagian topik, tema, materi-materi maupun pengalaman-
pengalaman antar semester, tetapi masih tetap berada pada satu disiplin ilmu.
Metode connected digunakan untuk mengkaitkan beberapa bagian
materi menjadi satu kesatuan yang utuh dan saling terkait sehingga siswa mampu
menyerap informasi secara utuh dan dapat meningkatkan kreatifitas siswa untuk
melahirkan pengetahuan-pengetahuan baru sesuai dengan kemampuannya. Dalam
metode connected, fokus pembelajaran berpusat pada siswa sebagai pelaku utama
pembelajaran.
Dalam hal ini, guru bersama-sama siswa merencanakan, membuat, dan
melaksanakan pembelajaran yang efektif dan berkelanjutan dengan tetap
mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar. Dengan pembelajaran
terpadu menggunakan metode connected, diharapkan pemikiran siswa akan
berkembang tanpa dibatasi oleh materi-materi dan tuntutan pembelajaran yang
justru akan membingungkan siswa.
Salah satu model pembelajaran terpadu yang dapat diterapkan pada kelas
tinggi adalah model connected. Proses pembelajaran terpadu model connected
dapat dijadikan salah satu alterntif pada pembelajaran di kelas tiggi.
pembelajaran terpadu yang paling sederhana adalah model keterhubungan. kaitan
dalam mdel connected dapat diadakan secara spontan atau direncanakan terlebih
dahulu.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Didit., & Bibin Rubini. 2016. Literasi Sains dan Aktivitas Siswa Pada
Pembelajaran IPA Terpadu Tipe Shared. Unnes Science Education
Journal: Vol 5 No 1.
Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Gava Media.
Daryanto. 2014. Pembelajaran Tematik, Terpadu, Terintegrasi (Kurikulum 2013).
Yogyakarta: Gava Media.
Fogarty, Robin. 2009. How To Integrate The Curricula. USA: Library of Crown.
Kurniawan, Deni. 2014. Pembelajaran Terpadu Tematik (Teori, Praktik, dan
Penelitian). Bandung: Alfabeta.
Marfuah, Uum. 2017. Implementasi Pembelajaran Terpadu Tipe Shared Untuk
Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Siswa. Jurnal Pesona Dasar: Vol. 1
No. 5, hal 57-69.
Mukhadis. 2014. Prototipe Pembelajaran Terintegrasi Model Shared Berbasis
Galery Project. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran: Vol. 21 No. 2.
Novi Rusmini. 2015. Model Pembelajaran Terpadu. Jurnal Pendidikan.
Nurul Hidayah. 2015. Pembelajaran Tematik Integratif di Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Dasar: hlm 42.
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Media Grup.
Sundayana, W. 2014. Pembelajaran Berbasis Tema: Panduan Guru
Mengembangkan Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Erlangga.
Suryaningsih, Yeni. 2016. Implementasi Pembelajaran Terpadu Tipe Shared
Untuk Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Siswa. The Journal Science
and Biology Education: Vol 1 No 1. Hlm. 64-71.
13
Trianto. 2010. Model pembelajaran terpadu: konsep, strategi, dan
implementasinyaa dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Trianto. 2011. Desain pengembangan pembelajaran tematik bagi anak usia dini
TK/RA & anak usia kelas awal SD/MI. Jakarta: Kencana Prenadamedial
Group.
Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
Kerangka Dasar Kurikulum dan Struktur Kurikulum SD/MI.
14