Anda di halaman 1dari 13

PEMBELAJARAN TERPADU SD

“WEBBED MODEL & THREADED MODEL”

Dosen pengampu: Dra. Rosmalh, S.Pd, M.Pd

Di susun oleh: kelompok 5

1. Muliana Nurfadilla: 200407561020


2. Risma Febriani Syam : 200407561010
3. Rifkal Reski Ramadan: 200407562053

Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Makassar
2022
Kata Pengantar

Puji Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Shalawat
dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-
sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama Islam. Dan atas segala rahmat- Nya lagi
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai.

Dan harapan kami semoga makalah yang berjudul “Prinsip-Prinsip Manejemen Kelas”
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan
dalam makalah ini.

Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Dan semoga tugas makalah ini menjadi butir-
butir amalan kami dan bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi seluruh pembaca.
Amin

BONE, Senin 24 Maret 2022

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam usaha meningkatkan prestasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar, guru
seharusnya menggunakan berbagai macam model pembelajaran dalam kelas sehingga
tercipta pembelajaran yang bermakna. Pada perkembangannya pembelajaran pada abad
21 ini, lebih menitikberatkan pada penyampaian materi yang terintegrasi, menyeluruh
dan bermanfaat. Adapun salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan yaitu
model pembelajaran terpadu. Model pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep yang
dapat dimengerti secara umum sebagai pendekatan mengajar yang melibatkan konsep-
konsep dari beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman yang bermakna
kepada siswa. Siswa mampu memahami konsep-konsep yang didapat melalui
pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep-konsep yang telah mereka
ketahui. Pembelajaran terpadu dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan cakupan materi
yang akan dipadukan, yaitu interdisiplin, antardisiplin ilmu, dan integrasi inter dan antar
disiplin ilmu. Pembelajaran terpadu interdisiplin ilmu mengintegrasikan topik-topik,
konsep-konsep yang terdapat dalam satu rumpun. Sedangkan pembelajaran terpadu
antardisiplin ilmu mengintegrasikan topik atau konsep dari berbagai disiplin ilmu.
Jika dibandingkan dalam konsep konvensional, maka pembelajaran terpadu
tampak lebih menekankan keterlibatan siswa dalam belajar, sehingga siswa terlibat aktif
dalam proses pembelajaran untuk pembuatan keputusan. Setiap siswa memerlukan bekal
pengetahuan dan kecakapan agar dapat hidup di masyarakat dan bakal ini diharapkan
diperoleh melalui pengalaman belajar di sekolah. Oleh karena itu pengalaman belajar di
sekolah sedapat mungkin memberikan bekal siswa dalam mencapai kecakapan untuk
berkarya. Kecakapan ini disebut kecakapan hidup yang cakupannya lebih luas hanya
sebanding dengan keterampilan.
Ditinjau dari cara memadukan konsep, keterampilan, topik, dan unit tematisnya,
menurut Robin Fogarty (1991) terdapat sepuluh cara atau model dalam merencanakan
pembelajaran terpadu. Kesepuluh cara atau model tersebut adalah: (1) fragmented, (2)
connected, (3) nested, (4) sequenced, (5) shared, (6) webbed, (7) threaded, (8) integrated,
(9) immersed, dan (10) networked. Dalam bab ini akan dibahas mengenai pembelajaran
terpadu model threaded merupakan model pembelajaran yang memfokuskan pada
metakurikulum yang menggantikan atau yang berpotongan dengan inti materi subjek.
Misalnya untuk melatih keterampilan berfikir (problem solving) dari beberapa mata
pelajaran dicari materi yang merupakan bagian dari problem solving. Seperti komponen
memprediksi, meramalkan kejadian yang sedang berlangsung, mengantisipasi sebuag
bacaan, hipotesis laboratorium dan sebagainya. Keterampilan-keterampilan ini
merupakan dasar yang saling berkaitan. Keterampilan yang digunakan dalam model ini
disesuaikan pula dengan perkembangan usia siswa sehingga tidak tumpang tindih.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian tentang Webbed Model?
2. Bagaimana penerapannya dalam pembelajaran terpadu di SD?
3. Apa pengertian tentang Threaded Model?
4. Bagaimana penerapannya dala penbelajaran terpadu di SD?
5. Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan terkait Webbed Model dan Threaded
Model?
C. Tujuan penulisan
Tujuan penulisan makalah tersebut agar pembaca dapat memahami tentang
Webbed Model dan threaded Model dalam pembelajaran terpadu dan untuk
memenuhi kebutuhan tugas mata kuliah Pembelajaran Terpadu SD.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Webbed Model
1. Pengertian Webbed Model
Pembelajaran terpadu pada hakekatnya, kegiatan belajar mengajar dengan memadukan
materi dengan beberapa mata pelajaran atau beberapa topik pelajaran dalam satu tema.
Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai pembelajaran terpadu model webbed
menurut Fogarty. Pembelajaran terpadu model webbed adalah pembelajaran terpadu yang
menggunakan pendekatan tematik. Model pembelajaran tematik ini bertolak dari suatu
tema yang dipilih dan dikembangkan oleh guru bersama siswa. Model webbed atau sering
disebut dengan model jaring laba-laba menurut Robin Fogarty, 1991 adalah model
pembelajaran terpadu yang menggunakan tema sebagai dasar pembelajaran. Model
webbed ini memadukan multi disiplin ilmu atau berbagai mata pelajaran yang diikat oleh
satu tema. Menurut (Ade Rukmana, 2006:33) model webbed bertolak dari pendekatan
tematik sebagai pemandu bahan dan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran terpadu model
webbed adalah model pembelajaran yang dipergunakan untuk mengajarkan tema tertentu
yang dapat disampaikan melalui beberapa bidang studi. Dalam hubungan ini tema dapat
mengikat kegiatan pembelajaran baik dalam mata pelajaran tertentu maupun lintas mata
pelajaran. Dengan demikian, model webbed ini mempergunakan pendekatan tematik
lintas bidang studi.
Menurut Alfiah, ”Model webbed (jaring laba-laba) dalam pembelajaran bahasa lebih
mengutamakan unsur keterpatuan yang akhirnya membentuk komunikasi yang efektif
antara guru dengan siswa”. Dengan demikian maka model ini sangat baik diterapkan
kepada siswa agar siswa mampu berkomunikasi secara efektif dan aktif dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Model webbed juga diibaratkan
sebagai teleskop, yang memandang luas seluruh rasi bintang sebagai satu tema. Tema
tersebut berguna untuk menyaring konsep, topik, dan ide yang tepat sesuai dengan konten
kurikulum dan disiplin ilmu.
Tema dapat ditetapkan oleh guru dengan siswa atau sesama guru. Setelah tema
disepakati maka dilanjutkan dengan pemilihan sub-sub tema dengan memperhatikan
kaitannya dengan mata pelajaran yang lain. Untuk itu, tema utama harus mempunyai
cakupan materi yang luas dan memberi bekal bagi siswa untuk belajar lebih lanjut. Model
webbed lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa
dapat memperoleh pengalaman langsung. Melalui pengalaman langsung akhirnya siswa
akan memahami konsep-konsep yang telah mereka pelajari dan dapat menghubungkan
dengan konsep lainnya.
2. Karakteristik Model Webbed
Model webbed memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Berpusat pada siswa.
Model webbed ini lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar,
sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator, yaitu memberikan
kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
b. Memberi pengalaman langsung.
Dengan pengalaman langsung, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata atau
konkret sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
c. Pemisahan mata pelajaran yang tidak begitu jelas.
Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema antar mata
pelajaran yang berkaitan dengan kehidupan siswa.
d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran.
Siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan
untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari.
e. Bersifat fleksibel.
Guru dapat mengkaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata
pelajaran lain, bahkan mengkaitkan mata pelajaran dengan kehidupan siswa dan
keadaan lingkungan sekolah dimana meraka berada.
f. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan bakat siswa.
Dalam melakukan penilaian atau evaluasi guru memberikan penilaian sesuai
dengan karakteristik, minat dan bakat setiap siswa karena pada hakikatnya setiap
peserta didik mempunyai minat dan bakat yang berbeda-beda.
g. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain yang menyenangkan.
Guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas harus menciptakan
suasana dan kondisi yang menyenangkan sehingga siswa dapat bermain sambil
belajar.
3. Kelebihan dan Kekurangan Model Webbed
Kelebihan model webbed dalam proses pelaksanaan pembelajaran, antara lain:
 Menyeleksi tema sesuai dengan minat akan memotivasi siswa untuk belajar,
 Pendekatan tematik dapat memotivasi siswa, dan
 Memberikan kemudahan bagi anak didik dalam melihat kegiatan dan ide-ide
berbeda yang terkait.

Selain kelebihan yang dimiliki, model webbed juga memiliki beberapa


kekurangan antara lain:

 Sulit dalam menyeleksi tema,


 Cenderung untuk merumuskan tema yang dangkal, dan
 Dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan
daripada pengembangan konsep.
4. Langkah-langkah Model Webbed
Menurut Ratna Tanjung dan Raudhatul Kamal, “Keutamaan atau keberhasilan
untuk membuat pembelajaran efektif dari model webbed adalah hal yang pertama
ditinjau adalah dalam proses rancangan pembelajaran webbed ini harus disesuaikan
dengan kondisi dan potensi siswa (bakat, minat, kebutuhan, dan kemampuan)”. Oleh
karena itu, sebagai guru yang profesional ketika di dalam kelas agar tujuan
pembelajaran tercapai dengan hasil yang baik, guru haruslah mempersiapkan
perencanaan yang baik sesuai dengan kondisi peserta didik di dalam kelas.
Untuk memulai proses perancangan model ini, sebaiknya kita perhatikan langkah-
langkah perancangan model webbed yaitu:
a. Mempelajari kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator setiap bidang
pengembangan untuk masing-masing kelompok usia.
b. Mengidentifikasi tema dan subtema dan memetakannya dalam jaring tema.
c. Mengidentifikasi indikator pada setiap kompetensi bidang pengembangan
melalui tema dan subtema.
d. Menentukan kegiatan pada setiap bidang pengembangan dengan mengacu pada
indikator yang akan dicapai dan subtema yang dipilih.
5. Menyusun rencana kegiatan pembelajaran.
Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran terpadu model jaring laba-laba
(webbed) adalah sebagai berikut:
 Menentukan tema
 Mengembangkan sub-sub temanya
 Mengembangkan aktivitas belajar yang harus dilakukan siswa

6. Penerapan Model Webbed


Pembelajaran terpadu menggunakan model webbed dimulai dengan menentukan
tema. Sebagai contoh tema yang sudah ditentukan bersama adalah “Ibuku”. Dari
tema ini dikembangkan dan dipadukan menjadi sub-sub tema yang ada pada
beberapa mata pelajaran, misalnya :
a. Matematika
Sub tema: menggunakan alat ukur waktu dengan satuan jam Siswa diajarkan
tentang pengukuran waktu melalui cerita “ibuku”.
b. PKn

Sub tema : Mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan tolong
menolong.

Siswa diajarkan tentang mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan
tolong menolong. Misalnya tolong menolong pada cerita “ibuku”.
c. Bahasa Indonesia

Sub tema : melengkapi cerita sederhana dengan kata yang tepat.

Siswa belajar melengkapi cerita sederhana dengan kata yang tepat. Misalnya
melengkapi klos bergambar cerita “ibuku”.

d. SBK
Sub tema : Menyanyikan lagu wajib dan lagu anak dengan atau tanpa iringan
sederhana

Siswa menyanyikan lagu “kasih ibu”.

Model pembelajaran webbed merupakan model pembelajaran terpadu yang menggunakan


tema sebagai dasar pembelajaran. Menurut (Ade Rukmana, 2006:33) model webbed bertolak
dari pendekatan tematik sebagai pemandu bahan dan kegiatan pembelajaran.
Pada model pembelajaran ini guru menyusun pembelajaran yang dimulai dari tema
pembelajaran. Tema pembelajaran menjadi fokus utama, guru bisa menyusun tema dengan
dibantu oleh guru lain atau bahkan siswa. Kegiatan pembelajaran yang disusun harus sesuai
dengan kompetensi dasar, dan dibuat dalam mingguan atau harian

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran webbed ini


diawali dari menentukan tema, lalu sub tema dan terakhir menentukan mata pelajaran yang
akan digunakan. Model pembelajaran ini memiliki karakteristik khusus, juga memiliki
kekurangan dan kelebihan yang harus di pertimbangkan dalam menggunakan model
pembelajaran webbed ini. Pada model pembelajaran ini guru dapat menggabungkan beberapa
mata pelajaran dalam satu tema yang dangkal.

B. THREADED
1. Pengertian Model Threaded
Ketrampilan berpikir (thinking skills), ketrampilan sosial (social skills), ketrampilan
belajar, grafis organizer, teknologi, dan kecerdasan ganda (multiple intelligence skills)
yang terdapat dalam semua disiplin ilmu dapat dilakukan dengan pendekatan untaian.
Model Threaded adalah model bersambungan atau model integrasi yang memfokus pada
metakurikulum yang merupakan jantung dari semua pokok bahasan. Misalnya, perkiraan
(prediction) adalah suatu ketrampilan yang digunakan untuk memperkirakan sesuatu
yang ada pada bidang ilmu matematika, memperkirakan peristiwa masa sekarang, atau
mengantisipasi peristiwa yang ada dalam sebuah novel, dan proses membuat berbagai
macam dugaan di laboratorium IPA. Strategi mencari kesepakatan juga digunakan untuk
menyelesaikan konflik dalam segala situasi permasalahan. Ketrampilan ini pada intinya
akan dihubungkan melalui isi standar kurikulum yang ada.
Dengan menggunakan ide yang ada dalam metakurikulum dapat ditargetkan
serangkaian ketrampilan berpikir tertentu untuk memasukkan prioritas isi pembelajaran
yang ada. Misalnya dengan akan menggunakan kurikulum berkelompok (cluster
curriculum), pengajar (tim) mungkin akan memilih kelompok ketrampilan analysis untuk
memasukkan esensi ketrampilan berpikir dari masing-masing kemampuan yang ada: IPA
(pengelompokkan/classify), IPS (perbandingan dan pembedaan/ compare and contrast),
bahasa dan seni (menunjukkan/attribute), matematika (mengurutkan/sequence).
Demikian juga ketrampilan social (social skills) dan kecerdasan ganda (multiple
intelligence) lainnya akan disambungkan melalui berbagai macam disiplin ilmu.Dalam
model Threaded, ketrampilan berpikir atau ketrampilan sosial akan digiring kearah
bagian isi, dan guru akan memberikan beberapa pertanyaan: “Bagaimana menurutmu hal
itu?”, “Ketrampilan berpikir yang bagaimanakah yang menurut anda paling berguna?”,
“Seberapa baikkah kerja kelompokmu hari ini?“, “Sudahkan kamu menggunakan
kemampuan bakat musikmu hari ini?”. Beberapa pertanyaan biasanya sangat berlawanan
dengan pertanyaann kognitif lainnya seperti, “Jawaban apa yang anda dapatkan?”, dan
“Berapa banyak yang setuju?” (Kadangkala beberapa pertanyaan tadi layaknya
pertanyaan begitu saja diajukan ke anak-anak dan seolah guru sedang “membuang
waktu”. Maka siswapun akan mengatakan: “Baiklah, sesungguhnya apa yang harus kami
lakukan?”).
2. Kelebihan dan Kekurangan Model Threaded

Manfaat dari model Threaded ini akan berjalan seiring dengan manfaat adanya
metakurikulum. Metakurikulum adalah semacam kesadaran dan kontrol atas ketrampilan
dan strategi pemikiran, serta pembelajaran yang melebihi bahan pembahasan. Para guru
akan lebih menekankan pada aspek perilaku metakognitif sehingga siswa akan belajar
bagaimana seharusnya mereka belajar. Dengan membuat siswa sadar akan proses
pembelajaran yang mereka lakukan maka transfer masa depan akan mudah dilakukan.
Yang paling utama untuk diingat bahwa model integrasi yang ada tak akan berdiri
sendiri sebagai satu disiplin ilmu murni, tetapi siswa akan belajar mendapatkan manfaat
dari jenis pemikiran hebat yang intinya adalah pemindahan ketrampilan hidup.

Sedangkan Kekurangan atau kelemahan model Threaded ini masih diperlukan


adanya tambahan kurikulum “lainnya”. Hubungan isi atau makna dalam lintas bidang
studi sama sekali tak ditujukan dengan jelas/gamblang. Permukaan metakurikulum tetapi
mata pelajaran tetap statis. Hubungan antara dan diantara berbagai pokok kajian materi
sama sekali tidak ditekankan. Juga, dalam rangka menyusupkan metakurikulum melalui
isi, semua guru memerlukan suatu pemahaman ketrampilan dan strateginya.

3. Fungsi Model Pembelajaran Threaded

Model threaded digunakan untuk mengintegrasikan kurikulum ketika metakurikulum


menjadi fokusnya. Model ini cocok digunakan sebagai salah satu langkah alternatif
menuju integrasi mata pelajaran yang lebih intensif. Model tersebut merupakan model
yang aktif untuk yang mendorong guru menjaga isi pelajaran tetap utuh, dan
memasukkan keterampilan berfikir, bekerja sama, dan kecerdasan multiple dalam isi
mata pelajarannya. Pada model ini, pendekatan metakurikuler digunakan untuk
mencapai beberapa keterampilan dan tingkatan logika para siswa dengan berbagai mata
pelajaran. Misalnya, guru mempunyai target untuk membuat prediksi dalam percobaan
di laboratorium Matematika, IPA, Bahasa, yang pada saat bersamaan, guru IPS
mempunyai target dalam peramalan kejadian-kejadian saat ini, di mana keseluruhan
kegiatan tersebut membentuk suatu untaian keterampilan (membuat ramalan) yang
bersumber dari lintas berbagai mata pelajaran.

4. Ketepatan Penerapan Model Threaded

Model ini sangat sesuai jika digunakan sebagai salah satu alternatif untuk menuju
penyatuan pokok bahasan. Oleh karena model Threaded ini merupakan model yang utama
digunakan oleh guru jika ingin memasukkan pemikiran, kerjasama, dan berbagai macam
kecerdasan dalam isi pembelajaran.

5. Langkah-langkah Pembelajaran Terpadu Model Threaded


Hal-hal yang perlu dilakukan dalam menyusun langkah-langkah pembelajaran terpadu
model Threaded yakni :
 Menetapkan keterampilan yang diuntaikan dalam pembelajaran ketrampilan
 Memilih mata pelajaran yang cocok untuk dipadukan dengan model ini
 Mencocokkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dapat diuntaikan
 Merumuskan indikator pembelajaran secara terpadu
 Menetapkan ketrampilan berpikir yang akan diuntaikan
BAB III

PENUTUP

1. Pesimpulan.
Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara
sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata
pelajaran yang pelaksanaannya dilakukan secara terpadu, misalnya mata pelajaran
Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, PKN dipadukan menjadi satu sehingga tercipta
satu pokok pembelajaran atau tema. Maka dari itu, dengan adanya metode ini, siswa akan
memperoleh pengetahuan dan ketrampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi
bermakna bagi siswa. Selain itu metode ini juga memiliki kelemahan – kelemahan yang
harus kita perhatikan, antara lain kecenderungan pemilihan tema yang terlalu dangkal
membuat materi yang kita sampaikan menjadi kurang bermanfaat bagi siswa. Model
Webbed ini akan berguna jika diterapkan pada kelas rendah karena sesuai dengan tahap
perkembangan siswa yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu kesatuan (holistic).
Model Threaded adalah model bersambungan atau model integrasi yang memfokus pada
meta kurikulum yang merupakan jantung dari semua pokok bahasan. Model threaded
digunakan untuk mengintegrasikan kurikulum ketika metakurikulum menjadi fokusnya.
Model ini cocok digunakan sebagai salah satu langkah alternatif menuju integrasi mata
pelajaran yang lebih intensif. Model tersebut merupakan model yang aktif untuk yang
mendorong guru menjaga isi pelajaran tetap utuh, dan memasukkan keterampilan berfikir,
bekerja sama, dan kecerdasan multiple dalam isi mata pelajarannya. Model ini sangat sesuai
jika digunakan sebagai salah satu alternatif untuk menuju penyatuan pokok bahasan. Oleh
karena model Threaded ini merupakan model yang utama digunakan oleh guru jika ingin
memasukkan pemikiran, kerjasama, dan berbagai macam kecerdasan dalam isi
pembelajaran. Model ini digunakan untuk satu alternatif untuk mengintensifkan integrasi
mata pelajaran. Kurikulum lengkap dan memasukkan berpikir, kerjasama, dan kecerdasan
lain masuk dalam isi kurikulum. Inter disiplin eratautim memtargetkan keterampilan
berpikir atau keterampilan kerjasama, dan lain-lain dan merangkai keterampilan melalui isi
kurikulum dari bermacam mata pelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Indrawati. 2009. Model Pembelajaran Terpadu di Sekolah Dasar. Jakarta: Pusat


Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan
Alam (PPPPTK IPA) untuk Program BERMUTU.

Nurlaela, Luthfiyah.2009. Pembelajaran Terpadu.Luthfiyah Nurlaela’s Blog. Diunduh pada


14 Maret 2012.

Ahira, Anne. 2011. Macam-macam Model Pembelajaran. (http://anneahira.com/ diunduh


pada 14 Maret 2012).

Ayni, Nurul. 2010. Pembelajaran Terpadu. Nurul071644249’s blog. Diunduh pada 14 Maret
2012.

Unik Ambar Wati. Majalah Ilmiah Pembelajaran Nomor 2 Volome 4 Oktober 2008. Diunduh
pada 14 Maret 2012.

http://rizkapratiwijaya.blogspot.com/2013/04/pembelajaran-terpadu-model-threaded.html?
m=1

http://duwaghewow.blogspot.com/2012/11/model-pembelajaran-webbed.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai