Anda di halaman 1dari 12

MODEL

PEMBELAJARAN
TERPADU FOGARTY
(SHARED, WEBBED)

Nurain Y. Adam
433419021
Pengertian Model Shared

Model pembelajaran terpadu tipe shared didasarkan pada ide-


ide pembagian yang berasal dari dalam ilmu tersebut. Untuk
menggunakan model pembelajaran terpadu tipe shared dari
gabungan kurikulum, guru perlu mempelajari dua ilmu
berdasarkan hubungan konsep, sikap dan ketrampilan yang
sama.
Model pembelajaran terpadu tipe shared merupakan bentuk
pemaduan pembelajaran akibat adanya tumpang tindih ide-ide
atau konsep dua mata pelajaran atau lebih. Pembelajaran ini
ditempuh didasarkan pada kenyataan bahwa banyak dijumpai
terdapatnya suatu kemampuan yang pencapaiannya harus
diwujudkan melalui dua atau lebih mata pelajaran.
Karakteristik Model Shared

Shared model mempunyai beberapa


karakteristik yang menjadi ciri khas
pembelajaran terpadu diantaranya
sebagai berikut:
1. Memadukan dua disiplin ilmu
yang memiliki konsep, sikap, dan
ketrampilan yang sama.
2. Memiliki disiplin komplementer
Kelebihan Model Shared

Shared model (terbagi model) memilki beberapa kelebihan diantaranya


sebagai berikut:
1. Untuk lebih mudah dalam menggunakannya sebagai langkah awal
maju secara penuh menuju model terpadu yang mencakup empat
disiplin ilmu, dengan menggabungkan disiplin ilmu serupa yang
saling tumpang tindih akan memungkinkan mempelajari konsep yang
lebih dalam
2. Dalam hal mentransfer konsep secara lebih dalam, siswa menjadi
lebih mudah melakukannya. Misalnya dengan alat bantu media film
untuk menanamkan konsep dari dua mata pelajaran dalam waktu
yang bersamaan.
3. Guru dapat meletakkan kegiatan mereka bersama untuk menciptakan
blok waktu yang lebih besar untuk meningkatkan pengalaman belajar
siswa.
4. Meningkatkan aktifitas belajar siswa, melalui keaktifan
mendengarkan penjelasan guru, merespon pertanyaan guru,
mengajukan pertanyaan, melakukan pengamatan, kerja sama dalam
kelompok dan menyelesaikan tugas.
Kekurangan Model Shared

Shared model (terbagi model) memilki beberapa kekurangan diantaranya


sebagai berikut:
1. Antar dua disiplin ilmu memerlukan komitmen pasangan untuk
bekerjasama dalam fase awal, untuk menemukan konsep kurikulum
yang tumpang tindih secara nyata diperlukan dialog dan percakapan
yang mendalam.
2. Untuk menyusun rencana model pembelajaran ini diperlukan
kerjasama guru dari mata pelajaran yang berbeda, sehingga perlu
waktu ekstra untuk mendiskusikannya.
3. Sulitnya mencari partner/ tim yang dapat saling percaya dalam
bekerja untuk menciptakan waktu yang bersifat fleksibel dan
kompromi.
4. Sulitnya mencari partner atau tim yang memiliki komitmen
sama untuk bekerja melalui fase awal.
5. Pembelajaran terpadu model shared bukan merupakan satu-satunya
pendekatan yang paling tepat sebagai upaya meningkatkan
kreativitas belajar siswa, karena model pembelajaran terpadu harus
disesuaikan dengan kondisi yang ada.
 Jenjang
pendidikan yang cocok
untuk menerapkan model share

Salah satu model yang dapat diterapkan pada semua


jenjang pendidikan adalah Shared Model. Model ini
cocok di terapkan untuk semua tingkatan
pelajar (SD,SMP.SMA maupun perguruan tinggi). Karena
dapat memadukan konsep, sikap, dan ketrampilan dalam
antar displin ilmu.
 Penerapan Shared Model dalam pembelajaran

Model shared dalam proses pembelajaran contohnya pada mata


pelajaran Bahasa Indonesia dan Agama seperti dibawah ini
Keterangan:
Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan PAI pada tema/
kurikulum  perilaku terpuji terdapat konsep, sikap dan
keterampilan yang sama. Dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia konsep yang ditunjukan adalah “ibu malin rajin
bekerja” sedangkan dalam mata pelajaran PAI konsep yang
ditunjukan adalah “menampilkan perilaku rajin”. Kemudian,
sikap yang ditunjukkan adalah “malin anak durhaka dan tidak
menghormati orang tua” dengan “menampilkan perilaku
hormat kepada orang tua”. Dalam keterampilannya diperoleh
kesamaan antara “masyarakat desa menolong saat terdampar”
dan “menampilkan perilaku tolong menolong”.
 Pengertian Model Webbed

Pembelajaran terpadu model webbed menurut (Trianto,


2009) adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan
pendekatan tematik. Pendekatan ini pengembangannya
dimulai dengan menentukan tema tertentu. Tema bisa
digunakan dengan negoisasi antara guru dan siswa, tetapi
dapat pula dengan cara diskusi sesama guru. Setelah tema
tersebut disepakati, dikembangkan sub-sub temanya
dengan memperhatikan kaitannya dengan bidang-bidang
studi. Dari sub-sub tema ini dikembangkan aktivitas
belajar yang harus dilakukan siswa.
Karakteristik Model Webbed

1. Berpusat pada siswa


2. Memberi pengalaman langsung
3. Pemisahan mata pelajaran yang tidak begitu
jelas
4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
5. Bersifat fleksibel
6. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan
bakat siswa
7. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain
yang menyenangkan
Kelebihan Model Webbed

Kelebihan dari model webbed (jaring laba-laba),


meliputi :
1. Penyeleksian tema sesuai dengan minat akan
memotivasi anak untuk belajar.
2. Lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum
berpengalaman.
3. Memudahkan perencanaan.
4. Pendekatan tematik dapat memotivasi siswa.
5. Memberikan kemudahan bagi anak didik dalam
melihat kegiatan-kegiatan dan ide-ide berbeda
yang terkait.
Kelebihan Model Webbed

Kekurangan dari model webbed (jaring laba-laba),


meliputi :
1. Sulit dalam menyeleksi tema.
2. Cenderung untuk merumuskan tema yang
dangkal.
3. Dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan
perhatian pada kegiatan dari pada
pengembangan konsep. 
4. Memerlukan keseimbangan antara kegiatan dan
pengembangan materi pelajaran.
Gambaran Model Webbed

Model webbed ini menekankan pada penerapan


konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning
by doing). Oleh karena itu guru perlu mengemas
atau merancang pengalaman belajar yang berkesan
agar belajar siswa lebih bermakna. Pengalaman
belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur
konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih
efektif. Selain itu dengan penerapan pembelajaran
terpadu model webbed yang menggunakan
pendekatan tematik disekolah dasar, akan sangat
membantu siswa, karena sesuai dengan tahap
perkembangan siswa yang masih melihat segala
sesuatu dengan satu kesatuan (holistic).

Anda mungkin juga menyukai