Anda di halaman 1dari 3

Nama : Adinda Dwi Ramadhani

NIM/Off : 220151608764/B22

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK


Menurut buku Fogarty How to Integrate the Curriculum, ada 10 jenis model pembelajaran
tematik, antara lain terfragmentasi, terhubung, bersarang, teratur, terbagi, berjejaring, berulir,
terintegrasi, imersif, dan berjejaring. Model-model tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut ini:
1. Fragmented (penggalan)
Model yang Fragmented (Penggalan) adalah model pembelajaran konvensional yang
terpisah secara topik. Siswa mempelajarinya tanpa memahami hubungannya atau
hubungannya satu pelajaran dengan pelajaran lainnya.Setiap mata pelajaran diajarkan
oleh guru yang berbeda dan mungkin juga di ruang yang berbeda. Setiap mata pelajaran
memiliki topik yang unik dan tidak ada upaya untuk menggabungkannya ke dalam satu
topik. Setiap mata pelajaran berlangsung secara berbeda dan diajarkan dengan cara yang
berbeda oleh setiap guru.Salah satu kelemahan model ini adalah siswa tidak dapat
mengintegrasikan ide, keterampilan, dan sikap yang sama satu sama lain. Salah satu
keuntungan dari model ini adalah guru dapat membuat bahan ajar yang sesuai dengan
bidang keahliannya dan dengan mudah menentukan ruang lingkup bahasan apa yang
harus diprioritaskan dalam setiap pengajaran.
2. Connected (keterhubungan)
Model connected adalah model pembelajaran terpadu yang secara konsisten berusaha
untuk menghubungkan satu ide dengan ide yang lain, satu topik dengan topik lain, satu
keterampilan dengan keterampilan lainnya, tugas yang dilakukan satu hari dengan tugas
yang dilakukan hari berikutnya, dan bahkan ide-ide yang dipelajari dalam satu semester
berikutnya dalam bidang studi. Siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih luas dan
lebih jelas tentang ide-ide yang dijelaskan melalui model ini. Selain itu, model ini
memungkinkan siswa mengintegrasikan ide-ide secara bertahap. Model ini memiliki
kelemahan, yaitu guru bidang studi mungkin kurang terdorong untuk menghubungkan
konsep yang terkait karena waktu yang terbatas untuk membahasnya. Mereka juga
mungkin lebih terfokus pada keterkaitan konsep, sehingga mengabaikan pembelajaran
global.
3. Nested (sarang)
Model Nested adalah model pembelajaran terpadu yang fokus utamanya adalah
materi pelajaran yang berkaitan dengan cara berpikir dan mengorganisasi. Artinya
menggabungkan elemen kognitif, afektif, dan psikomotorik, serta keterampilan proses,
sikap, dan komunikasi.Model ini tetap berfokus pada integrasi beberapa elemen dalam
satu subjek. Namun, materi pelajaran tetap menjadi prioritas utama, yang kemudian
diikuti dengan elemen keterampilan tambahan. Jika guru memiliki tujuan untuk
menggabungkan ide-ide tentang materi dan elemen keterampilan lainnya, model ini dapat
digunakan.Akan lebih mudah untuk menggabungkan ide dan sikap melalui aktivitas yang
telah dirancang dengan menggabungkan atau merangkaikan keterampilan tertentu pada
ketiga cakupan tersebut. Model ini meningkatkan kemampuan siswa dengan
memperdalam materi serta keterampilan seperti berpikir dan mengorganisasi. Setiap topik
memiliki dimensi manfaat ganda. Untuk kehidupan siswa yang akan datang. Perencanaan
adalah kelemahan model ini; jika dilakukan terlalu cepat dan tanpa pertimbangan,
penggabungan berbagai materi dan keterampilan dapat mengacaukan pemikiran siswa.
Pada awalnya, fokus pengajaran adalah materi, tetapi kemudian beralih ke keterampilan.
4. Sequenced (pengurutan)
Model sequenced adalah model pembelajaran di mana unit atau topik disusun
kembali dan diurutkan sesuai satu sama lain. Misalnya, dua mata pelajaran yang saling
terkait diurutkan sehingga dapat diajarkan secara paralel. Dengan mengurutkan topik-
topik yang diajarkan, tiap kegiatan akan dapat mengutamakan satu sama lain karena tiap
subyek saling mendukung. Salah satu keuntungan dari model ini adalah bahwa topik
disusun secara berurutan, yang memungkinkan guru untuk memilih topik berdasarkan
prioritas mereka sendiri daripada terbatas pada materi kurikulum yang sudah ada.
Kelemahan model ini adalah bahwa guru-guru bidang studi harus bekerja sama untuk
mengurutkan materi sehingga ada kesesuaian antara konsep.
5. Shared (irisan)
Model berbagi adalah model pembelajaran terpadu yang merupakan gabungan atau
keterpaduan antara dua mata pelajaran yang saling melengkapi. Dalam perencanaan atau
pengajarannya, model ini menciptakan satu fokus pada konsep, keterampilan, dan sikap.
Ini berbeda dengan model sarang, di mana tema memayungi dua mata pelajaran, aspek
konsep, keterampilan, dan sikap yang saling berhubungan satu sama lain. Model ini
memiliki manfaat ketika konsep ditransfer lebih dalam, membuat siswa lebih mudah
memahaminya. menggunakan alat bantu media film untuk menanamkan ide dari dua
bidang secara bersamaan, misalnya. Kekurangan model ini adalah bahwa rencana
pembelajaran untuk model ini membutuhkan kerja sama guru dari berbagai bidang.
Sehingga membutuhkan waktu ekstra untuk mendiskusikannya.
6. Webbed (jarring laba-laba)
Salah satu model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik
adalah model webbed. Metode ini memulai pengembangannya dengan menentukan tema
tertentu. Tema diputuskan dan kemudian dibagi menjadi subtema dengan menunjukkan
bahwa itu terkait dengan bidang studi lain. Setelah itu, berbagai aktivitas pembelajaran
yang mendukung dibuat. Keunggulan model ini adalah faktor motivasi yang meningkat
karena pemilihan tema didasarkan pada minat siswa. Kelemahan model ini adalah
kecenderungan untuk mengambil tema yang sangat dangkal, yang kurang menguntungkan
siswa. Selain itu, guru sering terlalu terfokus pada kegiatan, sehingga materi atau konsep
tidak terpikirkan. Sangat penting bahwa kegiatan dan pengembangan materi pelajaran
diimbangi.
7. Threaded (bergalur)
Model Threaded adalah model pembelajaran yang berfokus pada materi pelajaran
yang menggantikan atau berpotongan dengan inti materi. Misalnya, dicari bagian materi
yang merupakan bagian dari penyelesaian masalah untuk melatih keterampilan berfikir
(resolusi masalah). Untuk menghindari tumpang tindih, keterampilan yang digunakan
dalam model ini disesuaikan dengan perkembangan usia siswa. Konsep metakurikulum,
yang menekankan pada perilaku metakognitif, merupakan keuntungan dari model ini.
Siswa dapat belajar bagaimana belajar di masa yang akan datang sesuai dengan laju
perkembangan era globalisasi dengan bantuan model ini. Salah satu kelemahan model ini
adalah bahwa hubungan isi antara materi pelajaran tidak ditunjukkan dengan jelas.
Akibatnya, siswa sulit memahami hubungan antara materi satu dengan yang lainnya.
Guru harus memahami kemampuan dan pendekatan yang digunakan siswa untuk
berkembang.
8. Integrasi (terpadu)
Integrasi (terpadu) konsep yang berasal dari beberapa mata pelajaran dan kemudian
dihubungkan ke dalam satu tema untuk memayungi beberapa mata pelajaran lain dalam
paket pembelajaran bertema. Siswa merasa senang karena ada hubungan dan hubungan
timbal balik antar berbagai disiplin ilmu, dan guru memperluas wawasan mereka. Jika
diterapkan dengan benar, model ini dapat dijadikan model pembelajaran yang ideal di
lingkungan sekolah "satu hari".Kelemahannya dengan model ini adalah sulit untuk
menemukan hubungan antara satu subjek dan yang lainnya. Ini juga berlaku untuk aspek
keterampilan yang terkait. Dibutuhkan banyak waktu untuk berbicara tentang beberapa
subjek untuk menemukan tema dan hubungan.
9. Immersed (terbenam)
Adalah model pembelajaran yang menggabungkan beberapa subjek dalam satu
proyek. Misalnya, seorang siswa yang ingin belajar kedokteran harus mempelajari Fisika,
Biologi, Kimia, dan Komputer. Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik unik. Model
ini dapat diterapkan pada siswa sekolah dasar, sekolah menengah, dan sekolah menengah
atas melalui proyek akhir semester. Keunggulan dari model ini adalah bahwa karena
setiap siswa memiliki ketertarikan mata pelajaran yang berbeda, siswa yang berbeda
dapat belajar dari satu sama lain secara tidak langsung. Salah satu kelemahan model ini
adalah bahwa siswa yang tidak senang membaca akan menghadapi kesulitan untuk
menyelesaikan proyek ini. Akibatnya, minat mereka dalam belajar akan hilang. Guru
membutuhkan waktu untuk mengatur setiap kegiatan kegiatan proyek yang dilakukan
oleh siswa yang telah disusun dan direncanakan sebelumnya.
10. Networked (jaringan kerja)
Adalah model pembelajaran di mana siswa bekerja sama dengan seorang ahli untuk
mencari data, informasi, atau lainnya tentang subjek yang mereka sukai. Dengan cara ini,
siswa dapat mencari tahu secara tidak langsung dari berbagai sumber. Sumbernya dapat
berupa buku, internet, radio, televisi, atau teman, kakak, orang tua, atau guru yang dia
anggap ahli. Siswa memperluas wawasan mereka sendiri, yang berarti mereka termotivasi
untuk belajar karena rasa ingin tahu yang besar dalam diri mereka. Model ini memiliki
keuntungan karena memungkinkan siswa memperluas wawasan pengetahuan mereka
pada satu atau dua mata pelajaran secara menyeluruh dan sempit. Halini biasanya muncul
secara kebetulan selama pembelajaran di kelassedang. Salah satu kelemahan model ini
adalah kemungkinan bahwa motivasi siswa akan berubah, menyebabkan materi pelajaran
menjadi dangkal secara tidak sengaja karena kesulitan mencari sumber.

Anda mungkin juga menyukai