Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

MAPPING 10 MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

Diajukan guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Tematik dan Terpadu
Dosen Pengampu Dr. Sr Mulyati,M.Pd
Disusun Oleh
 
1. Diastuti Putri Utami (2052000012)
2. Fitria Ristiani (2052000064)
3. Iis Indrawati (2052000109)
4. Hanik Dwi Andarwati (2052000072)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO
A.   Latar Belakang Pembelajaran Tematik
Dalam aspek perkembangan kognitif (berdasarkan teori/taha
perkembangan kognitif Piaget), menyatakan bahwa setiap anak memilik
cara tersendiri dalam menginterpretasikan dan beradaptasi denga
lingkungannya. Proses belajar anak tidak sekedar menghafal konsep-konse
dan fakta-fakta, tetapi merupakan kegiatan menghubungkan konsep-konse
untuk menghasilkan pemahaman yang lebih utuh. Belajardimaknai sebaga
proses interaksi dari anak dengan lingkungannya. Sejalan dengan tahapa
perkembangan dan karakteristik cara anak belajar tersebut,maka pendekata
pembelajaran siswa SD kelas-kelas awal adalah pembelajaran tematik
B. Rumusan Masalah
a) Apa model- model pembelajaran tematik terpadu?
b) Apa perbedaan tiap model pembelajaran tematik terpadu?
c) Apa ciri- ciri tiap model pembelajaran tematik terpadu?
d) Apa saja kelebihan dan kelemahan tiap model pembelajaran tematik terpadu?
Mengetahui jenis-jenis model pembelajaran tematik terpadu.

Mengetahui perbedaan model pembelajaran tematik


terpadu.

TUJUAN
Mengetahui ciri- ciri tiap model pembelajaran tematik
terpadu.

Mengetahui kelebihan dan kelemahan tiap model


pembelajaran tematik terpadu.
A. MODEL- MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

Secara menyeluruh model dimaknakan sebagai suatu objek atau


konsep yang digunakan untuk merepresentasikan sesuatu hal.
Sesuatu yang nyata dan dikonversi untuk sebuah bentuk yang
lebih komprehensip (Meyer, W. J.,1985:2).

Menurut Fogarty dalam bukunya How to Integrate the Curricula


1. Model Penggalan (Fragmented).
2. Model Keterhubungan (Connected).
MODEL 3. Model Sarang (Nested)
4. Model Pengurutan (Sequenced).
5. Model Irisan (Shared).
6. Model Jaring Laba-laba (Webbed).
7. Model Bergalur (Threaded).
8. Model Keterpaduan (Integrated).
9. Model Terbenam (Immersed).
10.Model Jaringan Kerja (Networked).
B. PERBEDAAN MODEL- MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK
TERPADU

1. Model Penggalan (Fragmented).


Model pembelajaran pragmented adalah kurikulum
tradisonal yang diajarkan secara terpisah-pisah (fragments).
Guru memiliki peran penting dalam mengajarkan kurikulum
(artinya setiap guru memiliki kewenangan mengajar mata
pelajaran-mata pelajaran/bidang studi dan tidak ada
hubungannya dengan mata pelajaran yang diajarkan oleh guru
yang lain). Kurikulum ini diberikan hanya pada pendidikan
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)) dan Perguruan Tinggi
(PT). Mengapa demikian, kurikulum ini diperuntukan untuk
pendidikan yang bersifat akademis semata (pengembangan
intelektual).
2. Model Keterhubungan (Connected).
Model keterhubungan adalah model pembelajaran
terpadu yang secara sengaja diusahakan untuk
menghubungkan satu konsep dengan konsep yang lain, satu
topik dengan topik yang lain, satu keterampilan dengan
keteramilan yag lain, tugas yang dilakukan dalam satu hari
dengan tugas yang dilakukan pada hari berikutnya, bahkan
ide-ide yang dipelajari pada satu semester berikutnya dalam
satu bidang studi
3. Model Sarang (Nested)
Model sarang adalah model pembelajaran terpadu yang
target utamanya adalah materi pelajaran yang dikaitkan
dengan keterampilan berfikir dan keterampilan
mengorganisasi. Artinya memadukan aspek kognitif, afektif
dan psikomotorik serta memadukan keterampilan proses,
sikap dan komunikasi. Model ini masih memfokuskan
keterpaduan beberapa aspek pada satu mata pelajaran saja.
4. Model Pengurutan (Sequenced).
Model pengurutan adalah model pembelajaran yang topik
atau unit yang disusun kembali dan diurutkan sehingga
bertepatan pembahasannya satu dengan yang lainnya.
Misalnya dua mata pelajaran yang berhubungan diurutkan
sehingga materi pelajaran dari keduanya dapat diajarkan
secara paralel. Dengan mengurutkan urutan topik-topik yang
diajarkan, tiap kegiatan akan dapat saling mengutamakan
karena tiap subjek saling mendukung.
5. Model Irisan (Shared).
Model irisan adalah model pembelajaran terpadu yang
merupakan gabungan atau keterpaduan antara dua mata
pelajaran yang saling melengkapi dan di dalam perencanaan
atau pengajarannya menciptakan satu fokus pada konsep,
keterampilan serta sikap. Penggabungan antara konsep
pelajaran, keterampilan dan sikap yang saling berhubungan
satu dengan yang lainnya dipayungi dalam satu tema. Model
ini berbeda dengan model sarang, dimana tema memayungi
dua mata pelajaran, aspek konsep, keterampilan dan sikap
menjadi kesatuan yang utuh. Sedangkan pada model sarang,
sebuah tema hanya memayungi satu pelajaran saja.
6. Model Jaring Laba-laba (Webbed).
Model jaring laba-laba adalah model pembelajaran
terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan
ini pengembangannya dimulai dengan menentukan tema
tertentu. Setelah tema disepakati, maka dikembangkan
menjadi subtema dengan memperlihatkan keterkaitan dengan
bidang studi lain. Dari subtema tersebut diharapkan aktivitas
siswa dapat berkembang dengan sendirinya, setelah itu
dikembangkan berbagai aktivitas pembelajaran yang
mendukung.
7. Model Bergalur (Threaded).
Model bergalur adalah model pembelajaran yang
memfokuskan pada metakurikulum yang menggantikan atau
yang berpotongan dengan inti subyek materi. Misalnya untuk
melatih keterampilan berfikir (problem solving) dari beberapa
mata pelajaran dicari bagian materi yang merupakan bagian
dari problem solving. Seperti komponen memprediksi,
meramalkan kejadian yang sedang berlangsung,
mengantisipasi sebuah bacaan, hipotesis laboratorium dan
sebagainya. Keterampilan-keterampilan ini merupakan dasar
yang saling berkaitan. Keterampilan yang digunakan dalam
model ini disesuaikan pula dengan perkembangan usia siswa
sehingga tidak tumpan tindih.
8. Model Keterpaduan (Integrated).
Model keterpaduan adalah model pembelajaran terpadu
yang menggunakan pendekatan antar bidang studi. Model ini
diusahakan dengan cara menggabungkan bidang studi dengan
cara menetapkan prioritas kurikuler dan menemukan
keterampilan, konsep dan sikap yang saling tumpang tindih di
dalam beberapa mata pelajaran. Untuk membuat tema, guru
harus menyeleksi terlebih ahulu konsep dari beberapa mata
pelajaran, selanjutnya dikaitkan dalam satu tema untuk
memayungi beberapa mata pelajaran, dalam satu paket
pembelajaran bertema.
9. Model Terbenam (Immersed).
Model terbenam adalah model pembelajaran yang
melibatkan beberapa mata pelajaran dalam satu proyek.
Misalnya seorang mahasiswa yang memperdalam ilmu
kedokteran maka selain Biologi, Kimia, Komputer, juga harus
mempelajari fisika dan setiap mata pelajaran tersebut ada
kesatuannya. Model ini dapat pula diterapkan pada siswa SD,
SMP, maupun SMA dalam bentuk proyek di akhir semester.
10. Model Jaringan Kerja (Networked).
Model jaringan kerja adalah model pembelajaran berupa
kerjasama antara siswa dengan seorang ahli dalam mencari
data, keterangan, atau lainnya sehubungan dengan mata
pelajaran yang disukainya atau yang diminatinya sehingga
siswa secara tidak langsung mencari tahu dari berbagai
sumber. Sumber dapat berupa buku bacaan, internet, saluran
radio, TV, atau teman, kakak, orang tua atau guru yang
dianggap ahli olehnya. Siswa memperluas wawasan
belajarnya sendiri artinya siswa termotivasi belajar karena
rasa ingin tahunya yang besar dalam dirinya.
C. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN TIAP MODEL
PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

1. Model Penggalan (Fragmented) .


Keunggulan model ini adalah guru dapat menyiapkan
bahan ajar sesuai dengan bidang keahliannya dan dengan
mudah menentukan ruang lingkup bahasan yang diprioritaskan
dalam setiap pengajaran.
Kelemahan model ini adalah siswa tidak dapat
mengintegrasikan konsep-konsep yang sama, keterampilan
serta sikap yang ada kaitannya satu dengan yang lainnya. Serta
semakin terspesialisasi suatu pengetahuan, akan mengakibatkan
disintegrasi pengetahuan para ilmuwan berkerja linier tanpa
melihat bahwa ilmu saling terkait dengan ilmu yang lainnya.
2. Model Keterhububungan (Connected).
Keunggulan model ini adalah :
a. Dengan mengikatkan ide-ide dalam satu mata pelajaran,siswa
memilikim keuntungan gambaran yang besar seperti halnya
suatu mata pelajaran yang terfokus pada satu aspek.
b. Konsep-konsep kunci dikembangkan siswa secara terus
menerus sehingga terjadi internalisasi.
Kelemahan model ini adalah :
c. Berbagain mata pelajaran didalam model ini tetap terpisah dan
Nampak tidak terkait, walaupun hubungan dibuat secara
eksplisit anata mata pelajaran (interdisiplin).
d. Guru tidak didorong untuk bekerja secara bersama-sama
sehingga isi pelajaran tetap terfokus tanpa merentangkan
konsep-konsep dan ide-ide antara mata pelajaran.
3. Model Sarang (Nested).
Keunggulan model ini adalah kemampuan siswa lebih
diperkaya lagi karena selain memperdalam materi juga aspek
keterampilan seperti berfikir dan mengorganisasi. Setiap mata
pelajaran mempunyai dimensi ganda yang berguna kelak untuk
kehidupan siswa mendatang.
Kelemahan model ini adalah dalam hal perencanaan, jika
dilakukan secara tergesa-gesa dan kurang cermat maka
penggabungan beberapa materi dan aspek keterampilan dapat
mengacaukan pola pikir siswa. Pada mulanya tujuan utama
pengajaran adalah penekanan pada materi, tetapi akhirnya
bergeser prioritasnya pada keterampilan.
4. Model Pengurutan (Sequenced).
Keunggulan model ini adalah dalam penyusunan urutan
topik, guru memiliki keleluasaan untuk menentukan sendiri
berdasarkan prioritas dan tidak dibatasi oleh apa yang sudah
tercantum dalam kurikulum. Sedangkan dari sudut pandang
siswa, pengurutan topic yang berhubungan dari disiplin yang
berbeda akan membantu mereka untuk memahami isi dari mata
pelajaran tersebut.
Kelemahan model ini adalah perlu adanya kerjasama
antara guru-guru bidang studi agar dapat mengurutkan materi,
sehingga ada kesesuaian antara konsep yang ssatu dengan
konsep yang lainnya.
5. Model Irisan (Shared) .
Keunggulan model ini adalah dalam hal mentransfer
konsep secara lebih dalam, siswa menjadi lebih mudah
melakukannya. Misalnya dengan alat bantu media film untuk
menanamkan konsep dari dua mata pelajaran dalam waktu yang
bersamaan.
Kelemahan model ini adalah untuk menyusun rencana
model pembelajaran ini diperlukan kerjasama guru dari mata
pelajaran yang berbeda, sehingga perlu waktu ekstra untuk
mendiskusikannya.
6. Model Jaring Laba-Laba (Webbed) .
Keunggulan model ini adalah:
a. Menekankan siswa sebagai subjek belajar, sedangkan guru berperan
sebagai fasilitator dengan memberikan kemudahan-kemudahan
kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar,
b. Memberikan pengalaman belajar langsung kepada siswa, dan siswa
dihadapkan pada sesuatu yang nyata/konkrit sebagai dasar untuk
memahami pelajaran abstrak menuju kepada yang konkret,
Kelemahan model ini adalah :
c. Menuntut guru professional dan berpengalaman mengemas tema
sesuai minat, bakat, kompetensi siswa,
d. Sulit menentukan penilaian pembelajaran terkait secara integratif
menilai hasil belajar afektif (emosional, sosial, nilai/value),
intelektual dan keterampilan siswa secara menyeluruh
7. Model Bergalur (Threaded).
Keunggulan model ini adalah konsep berputar sekitar metakurikulum
yang menekankan pada perilaku metakognitif. Model ini membuat
siswa dapat belajar bagaimana seharusnya belajar di masa yang akan
datang sesuai dengan laju perkembangan era globalisasi. Nilai lebih
dari model ini adalah materi untuk tiap mata pelajaran tetap murni
sehingga siswa yang mempunyai tingkat pemikiran superor dapat
memiliki kekuatan transfer pada keterampilan hidup.
Kelemahan model ini adalah hubungan isi antar materi pelajaran
tidak terlalu ditunjukkan secara eksplisit sehingga siswa kurang dapat
memahami keterkaitan konten antara mata pelajaran satu dengan
yang lainnya. Guru perlu memahami keterampilan dan strategi yang
digunakan siswa agar dapat mengembangkan dirinya.
8. Model Keterpaduan (Integrated)
Keunggulan model ini adalah:
a. Satu pelajaran dapat mencakup banyak dimensi, sehingga
memperkaya pengetahuan dan pengalaman belajar siswa.
b. Membukan peluang dialog guru dengan siswa dalam menentukan
materi yang akan diintegrasikan.
Kelemahan model ini adalah :
c. Menuntut guru professional menguasai cukup mendalam keterkaitan
antar bidang studi yang akan diintegrasikan.
d. Tanpa menguasai keterampilan pedagogi, maka pembelajaran akan
menyulitkan siswa, sebab akan menghadapi mengaitkan pelajaran
yang overleping
9. Model Terbenam (Immersed).
Keunggulan model ini adalah:
a. Peserta didik mampu memadukan semua data dari setiap bidang
ilmu (pelajaran).
b. Mengbangkan kemapuan mengintegrasikan mata pelajaran yang
kelihatannya berbeda-beda/terpisah menjadi pelajaran yang saling
mendukung.
Kelemahan model ini adalah :
c. Guru tanpa menguasai tahapan kemampuan belajar siswa, akan
mempersulit pelajaran dikusai siswa.
d. Tutun intergrasi/memadukan model pembelajaran immersed bukan
secara tersirat kususnyan untuk pendidikan dasar, melainka
dilakukan secara verbal/konkret.
10. Model Jaringan Kerja (Networked).
Keunggulan model ini adalah siswa memperluas wawasan
pengetahuan pada satu atau dua mata pelajaran secara mendalam dan
sempit sararannya. Hal ini umumnya muncul secara tidak sengaja
selama proses pembelajaran di kelas sedang berlangsung. Pada
model ini kemampuan peserta didik terstimulasi oleh berbagai
informasi (materi kurikulum dan pengalaman belajara) yang latihkan
oleh mentor.
Kelemahan model ini adalah kemungkinan motivasi siswa akan
berubah sehingga kedalaman materi pelajaran menjadi dangkal
secara tidak sengaja karena mendapat hambatan dalam mencari
sumber.
KESIMPULAN

Berdasarkan model pembelajaran sebagaimana dikemukakan di


atas oleh Fogarty memberikan pemahaman kepada guru sebagai model
pembelajaran demokratis (artinya, guru boleh memilih model mana
sesuai konteks pembelajaran yang akan dihadapi, sehingga memberikan
kemajuan belajar peserta didik).

Model-model pembelajaran tematik terpadu terdiri atas Model


Fragmen (The Fragmented Model), Model Terhubung (The Connected
Model), Model Tersarang (The Nested Model), Terurut (The Sequenced
Model), Model Terbagi (The Shared Model, Model Jaring Laba-laba
(The Webbed Mode), Model Pasang Benang (The Threaded Model),
Model Integrasi (The Integrated Model), Model Terbenam (The
Immersed Model), Model Jaringan (The Networked Model)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai