Anda di halaman 1dari 9

RANGKUMAN

PEMBELAJARAN TERPADU
TUGAS MANDIRI

Dosen Pengampuh :
Dr. Marien Pinontoan, M.Pd.

DISUSUN

O
L
E
H

Nama : Dwi Nanda Lawe (21105005)


Kelas : 4F

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
1. Model Pembelajaran Terpadu
Secara umum model pembelajaran terpadu adalah pendekatan pembelajaran
yang menyertakan beberapa materi pelajaran agar siswa mendapatkan sebuah
pengalaman yang berfaedah.
Ada sepuluh model terpadu menurut Robin Fogarty (1991), yaitu fragmented,
connected, nested, sequenced, shared, webbed, threaded, integrated, immersed,
dan networked.
Sepuluh model diatas lahir berdasarkan cara mengkombinasikan topik, teori,
konsep, cara penerapannya. Model pembelajaran ini seperti yang tertulis diatas
memiliki sepuluh cara dalam penerapan dan rencananya. Kesepuluh cara ini
diutarakan oleh ahli Robin Fogarty (1991), sebagai berikut :
1. Model Penggalan (Fragmented)
Model penggalan merupakan kombinasi yang dilakukan dalam satu
mata pelajaran. Contohnya adalah ketika menerapkan pelajaran matematika,
materi pembelajaran menambah, mengurangi, kali dan membagi tergabung
dalam satu pembelajaran yakni pembelajaran berhitung.
Ketika aktivitas pembelajaran tersebut berlangsung, poin-poin dari
materi pembelajaran yang sudah diurai tersebut dipecah dalam jam yang
berbeda. Pada model penggalan ini bisa sangat efektif untuk pengulangan
materi agar siswa bisa lebih memahami dan mendalami materi.
Fragmented cirinya adalah memisahkan materi pelajar ke dalam poin-
poin terkecil. Misalnya: Materi bahasa Indonesia keterampilan berbahasa,
nantinya akan dipecah menjadi berbicara, menulis menyimak serta membaca
dan dilaksanakan pada jam yang berbeda.
2. Model Keterhubungan (Connected)
Model Keterhubungan adalah kegiatan guru yang akan melakukan
inovasi pada kurikulum untuk memadukan materi satu dengan materi lainnya,
keterampilan satu dengan lainnya, satu konsep dengan konsep lainnya,
aktivitas satu dengan aktivitas lainnya secara jelas pada sebuah dan mata
pelajaran yang utuh. Contoh penerapan dalam pembelajaran ini adalah saat
guru menghubungkan konsep matematika dengan konsep pajak, memulai
bisnis dan menabung.
Connected cirinya adalah mengelompokkan poin-poin pembelajaran
dalam satu kategori yang saling terhubung.Misalnya: poin-poin pembelajaran
seperti: trigonometri, aljabar, aritmatika dan logika merupakan
tergabung/terkelompokan dalam pelajaran matematika. Cocok digunakan
untuk sekolah dasar (SD).
3. Model Sarang (Nested)
Model ini adalah penggabungan dari berbagai rupa dari sebuah konsep
keterampilan dengan cara penerapan pada aktivitas pembelajaran. Contohnya
adalah pada jam pelajaran guru akan memusatkan aktivitas pembelajaran pada
penguasaan penghitungan, perkalian dan pembagian, selanjutnya guru akan
mendorong siswa untuk membayangkan dari mulai daya pikir analisis hingga
imajinasi. Keterampilan berpikir logis dan analisis ini dikembangkan dengan
berimajinasi untuk menyelesaikan sebuah masalah. Pastikan siswa sudah bisa
memahami pada tahap penerapan ini.
Nested merupakan perpaduan disiplin ilmu seperti keterampilan sosial,
berpikir, mengorganisasi pada satu pelajaran. Keunggulan dari nested adalah
penggabungan keterampilan yang berfokus pada strategi berpikir, isi pelajaran,
keterampilan sosial sehingga pembelajaran bisa berkembang dan bisa berfokus
pada isi pelajaran.
4. Model Urutan/Rangkaian (Sequenced)
Model sequenced ini adalah sebagai alat yang akan mengantarkan
siswa dalam topik yang berurutan secara paralel (berbeda). Contohnya adalah
pada cerita sejarah, guru akan memandu siswa dari ceramah menceritakan
sejarah itu terbentuk, menilik kehidupan sosial pada sejarah yang diceritakan
hingga isi pikiran masyarakat. Tema bisa digabungkan pada waktu pelajaran
yang sama.
Sequenced cirinya adalah guru bisa membuat topik secara runtut sesuai
dengan topik yang akan dibahas. Kelebihan dari sequenced adalah guru bisa
memprioritaskan topik yang relevan tanpa harus berpaku pada buku paket
yang tersedia.
5. Model Bagian (Shared)
Pada model ini guru akan mengkombinasikan pembelajaran dengan
cara overlapping, yaitu sebuah gagasan pembelajaran dengan menyampaikan
dua materi atau lebih. Poin penting dari pembelajaran Matematika bisa
dikombinasikan dengan Fisika dan Kimia. Sehingga poin-poin yang ada
didalamnya bisa saling terkait dan melengkapi.
Shared merupakan perpaduan dua mata pelajaran yang memiliki
disiplin ilmu berbeda, tetapi memiliki beberapa bagian yang mirip. Kelebihan
yang bisa didapat adalah siswa bisa mendapatkan ilmu lebih dari yang
dibayangkan, karena disiplin tersebut bisa terkait satu dengan yang lainnya.
Contohnya yaitu pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Agama
yang diajarkan disekolah.
6. Model Jaring Laba-laba (Webbed)
Ini merupakan model yang paling sering digunakan dan umum
dipakai oleh guru. Model ini sangat berbeda dengan tematis yang biasa dipakai
dalam proses pembelajaran. Pada model ini keterkaitan topik bisa terhubung
dengan aktivitas pembelajaran satu dengan yang lainnya.
Webbed, pada awal pembelajaran ini guru akan memilih topik utama
yang selanjutnya menentukan sub-tema yang akan dipelajari. Sangat sesuai
digunakan untuk sekolah dasar (SD).
Langkah dari Webbed itu sendiri adalah :
 Memilih topik (diskusi guru dan siswa).
 Menentukan kompetensi dasar.
 Mengenalkan topik secara menyeluruh.
 Merancang kegiatan belajar mengajar dan kegiatan yang bisa
menghubungkan topik dengan kompetensi : pengetahuan, sikap dan
keterampilan.
 Mengkoneksikan dengan setiap kegiatan.
Contoh penerapan kurikulum model Webbed dalam pembelajaran dimulai
dengan menentukan tema terlebih dahulu. Misalnya, guru dan siswa bersama-
sama menentukan tema yang disenangi siswa, seprti: "Lingkungan". Tema
lingkungan ini dikembangkan atau diperluas menjadi sub-sub tema/topik yang
ada pada beberapa mata pelajaran.
7. Model Galur/ Benang (Threaded)
Model benang ini adalah pengkombinasian macam-macam
keterampilan. Contohnya adalah melaksanakan pengukuran dan prediksi pada
sebuah fenomena pada cerita atau cerpen, dan bisa memperhitungkan
peristiwa pada cerita. Threaded merupakan pembelajaran yang berfokus pada
keterampilan berpikir dan keterampilan sosial. Model threaded ini berpusat
apa yang dinamakan meta-curriculum. Kelebihan dari pembelajaran ini adalah
siswa bisa mengerti cara mereka belajar secara mandiri.
8. Model Keterpaduan (Integrated)
Pada model ini bisa dibilang model yang mengkombinasikan sebuah
tema dari materi yang berbeda, namun fungsi atau kegunaan memiliki
kedalaman tema yang sama pada bagian tertentu. Tema fakta yang tadinya
dikhususkan seperti sejarah, sosiologi, ekonomi dan geografi bisa dicakup
pada satu mata pelajaran umum yakni IPS (ilmu pengetahuan sosial).
Contohnya, penerapan model keterpaduan yaitu : guru mengajarkan
topik yang tumpeng tindih dalam Matematika, SBK, IPS, Bahasa Indonesia,
dan IPA.
9. Model Celupan/Terbenam (Immersed)
Model terbenam ini digunakan agar siswa bisa terbantu dalam
menyeleksi dan mengkombinasikan segala pengetahuan dan pengalaman yang
ada ke dalam kehidupan. Immersed merupakan model yang memadukan
pembelajaran yang disukai siswa, sehingga siswa bisa bertukar informasi dan
pengalaman. Model ini sangat cocok diterapkan pada pendidikan menengah
hingga tinggi.
Contohnya, model immersed adalah model pembelajaran yang
melibatkan beberapa mata pelajaran dalam satu proyek. Misalnya seorang
mahasiswa yang memperdalam ilmu kedokteran maka selain Biologi, Kimia,
Komputer, juga harus mempelajari fisika dan setiap mata pelajaran tersebut
ada kesatuannya.
10. Model Jaringan (Networked)
Pada model networked ini siswa akan memadukan segala
pembelajaran yang ada ke dalam bentuk imajinasi dan probabilitas. Hal ini
digunakan untuk merubah konsep dan pembuatan solusi sesudah siswa
melaksanakan penelitian langsung di lapangan. Ini difungsikan agar siswa bisa
membuat dan menyeragamkan antara teori tertulis dengan fakta asli di
lapangan. Sehingga akan ada penyesuaian dan muncul sintetis (teori) baru.
Networked merupakan integrasi pembelajaran yang mencari alternatif
kemungkinan dengan tujuan untuk memecahkan masalah, mengubah konsep
dan juga pemberian keterampilan baru bagi siswa. Menanamkan kepada siswa
bahwa belajar adalah proses terus menerus dan timbal balik dilakukan agar
tercipta pemahaman.
Contohnya, Sebagai contoh ketika Fogarty menganggap dirinya
sebagai pustakawan yang memiliki ketrampilan ilmu perpustakaan. Tapi
sebagai seorang kandidat doktor di bidang kecerdasan buatan, dia perlu
membuat jaringan dengan orang lain di bidang yang sangat teknis. Saya
mencari sebuah program untuk membantu mensimulasikan pencarian kognitif
untuk informasi.

Model-model Pembelajaran Terpadu


Menurut Fogarty (1991) bila di tinjau dari sifat materi dan cara
memadukan konsep, keterampilan dan unit tematisnya ada 10 model
pembelajaran terpadu. Dari kesepuluh model pembelajaran yang dikemukakan
oleh Fogarty tersebut, hanya 3 model yang digunakan pada kurikulum PGSD
yaitu connected model, webbed model, dan integrated model.
Tabel ragam model pembelajaran terpadu

Nama Model Deskripsi Kelebihan Kelemahan

Terpisah Berbagai disiplin ilmu Adanya kejelasan dan Keterhubungan menjadi


( Fragmented ) yang berbeda dan pandangan yang tidak jelas; lebih sedikit
saling terpisah terpisah dalam suatu transfer pembelajaran
mata pelajaran

Keterkaitan / Topik-topik dalam Konsep–konsep Disiplin-disiplin ilmu


Keterhubungan satu disiplin ilmu utama saling tidak berkaitan; kontent
( Connected  ) berhubungan satu terhubung, mengarah tetap terfokus pada satu
sama lain. pada pengulangan disiplin ilmu
( review ),
rekonseptualisasi, dan
asimilasi gagasan-
gagasan dalam suatu
disiplin

Berbentuk Sarang/ Keterampilan- Memberi perhatian Pelajar dapat menjadi


kumpulan ( Nested ) keterampilan sosial, pada berbagai mata bingung dan kehilangan
berpikir, dan kontent pelajaran yang arah mengenai konsep-
(c ontents skill ) berbeda dalam waktu konsep utama dari suatu
dicapai di dalam satu yang bersamaan, kegiatan atau pelajaran
mata pelajaran memperkaya dan
( subject area ) memperluas
pembelajaran

Dalam satu Persamaan-persamaan Memfasilitasi transfer Membutuhkan kolaborasi


rangkaian yang ada diajarkan pembelajaran yang terus menerus dan
( Sequence  ) secara bersamaan, melintasi beberapa kelenturan (fleksibilitas)
meskipun termasuk mata pelajaran yang tinggi karena guru-
ke dalam mata guru memilki lebih
pelajaran yang sedikit otonomi untuk
berbeda mengurutkan
(merancang) kurikula

Terbagi (  Shared ) Perencanaan tim dan Terdapat pengalaman- Membutuhkan waktu,


atau pengajaran yang pengalaman kelenturan, komitmen,
melibatkan dua instruksional bersama; dan kompromi
disiplin difokuskan dengan dua orang
pada konsep, guru di dalam satu
keterampilan, dan tim, akan lebih mudah
sikap-sikap untuk berkolaborasi
( attitudes ) yang
sama

Bentuk jaring laba- Pengajaran tematis, Dapat memotivasi Tema yang digunakan
laba menggunakan suatu murid-murid: harus dipilih baik-baik
( Webbed ) tema sebagai dasar membantu murid- secara selektif agar
pembelajaran dalam murid untuk melihat menjadi berarti, juga
berbagai disiplin mata keterhubungan antar relevan dengan kontent
pelajaran gagasan

Dalam satu alur Keterampilan- Murid-murid Disiplin-disiplin ilmu


(  Threaded ) keterampilan sosial, mempelajari cara yang bersangkutan tetap
berpikir, berbagai mereka belajar; terpisah satu sama lain
jenis kecerdasan, dan memfasilitas transfer
keterampilan belajar pembelajaran
‘direntangkan’ selanjutnya
melalui berbagai
disiplin

Terpadu Dalam berbagai Mendorong murid- Membutuhkan tim antar


(  Integrated ) prioritas yang saling murid untuk melihat departemen yang
tumpang tindih dalam keterkaitan dan memiliki perencanaan
berbagai disiplin kesalingterhubungan dan waktu pengajaran
ilmu, dicari di antara disiplin- yang sama
keterampilan, konsep, disiplin ilmu; murid-
dan sikap-sikap yang murid termotivasi
sama dengan melihat
berbagai keterkaitan
tersebut

Immersed Pelajar memadukan Keterpaduan Dapat mempersempit


apa yang dipelajari berlangsung di dalam fokus pelajar tersebut
dengan cara pelajar itu sendiri
memandang seluruh
pengajaran melalui
perspektif bidang
yang disukai ( area of
interest )

Membentuk jejaring Pelajar melakukan Bersifat proaktif; Dapat memecah


( Networked ) proses pemaduan pelajar terstimulasi perhatian pelajar; upaya-
topik yang dipelajari oleh informasi, upaya menjadi tidak
melalui pemilihan keterampilan, atau efektif
jejaring pakar dan konsep-konsep baru
sumber daya

2. Model Pembelajaran Terpadu yang dipakai di SD


Menurut hasil kajian Tim Pengembangan PGSD (1997) ada tiga model
pembelajaran terpadu yang cocok diterapkan di sekolah dasar, yaitu model jaring
laba-laba (webbing), model keterhubungan (connected), dan model keterpaduan
(integrated).
1. Model Laba-Laba (webbing)
Model jaring laba-laba atau webbed adalah model pembelajaran
terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Pertama-tama harus
menentukan tema terlebih dahulu, kemudian dikembangkan menjadi
subtema dengan memperhatikan keterkaitan antar tema dengan mata
pelajaran yang terkait. Model ini lebih menekankan pada keterlibatan
siswa dalam pembelajaran sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman
secara langsung. Dengan pengalaman secara langsung siswa mudah
memahami konsep yang akan dipelajari. Model ini mempunyai kelebihan
dan kekurangan dalam pelaksanaannya.
Kelebihannya yaitu : a) adanya faktor motivasional yang dihasilkan
dari menyeleksi tema yang sangat diminati. b) relatif lebih mudah
dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman. c) mempermudah
perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema ke dalam semua
bidang isi pelajaran.
Kekurangannya yaitu : a) sulit dalam menyeleksi tema. b) adanya
kecenderungan merumuskan suatu tema yang dangkal. c) guru dapat
menjaga misi kurikulum. d) guru lebih fokus pada kegiatan daripada
pengembangan konsep.
Contoh penerapan kurikulum model Webbed dalam pembelajaran
dimulai dengan menentukan tema terlebih dahulu. Misalnya, guru dan
siswa bersama-sama menentukan tema yang disenangi siswa, seperti:
"Lingkungan". Tema lingkungan ini dikembangkan atau diperluas menjadi
sub-sub tema/topik yang ada pada beberapa mata pelajaran. Misalnya IPA,
Matematika, PKn, Bahasa Indonesia, atau mata pelajaran yang lainnya.
Sub tema IPA: Mengenal berbagai bentuk energi dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari. Siswa diajarkan tentang macam-macam bentuk
energi dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, energi
cahaya kita manfaatkan sebagai penerangan saat kita belajar. Matematika:
Sub tema: mengenal bangun datar. Siswa diajarkan tentang bentuk bangun
datar misalnya: ban sepeda kita berbentuk lingkaran, buku tulis berbentuk
persegi, penggaris berbentuk persegi panjang. PKn. Sub tema: tegang rasa,
kedisiplinan. Siswa diajarkan tentang bagaimana cara bersikap dan
bertingkah laku sebagai makhluk sosial seperti: sikap tegang rasa dan
bekerja sama dengan orang lain. Bahasa Indonesia. Sub tema. Membaca
ringkasan. Siswa menceritrakan dengan kata-katanya sendiri tentang
bentuk-bentuk energi dan bentuk bangunan datar yang kita jumpai di
lingkungan sekitar.
2. Model keterhubungan (connected)
Model keterhubungan (connected) adalah model pembelajaran terpadu
yang secara sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu konsep
dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan
keterampilan lain yang dipelajari dalam satu bidang studi. Guru
mengkaitkan pelajaran yang satu dengn yang lainnya sehingga pengalaman
belajar peserta didik lebih luas dan menyeluruh.
Model keterpaduan atau integrated adalah model pembelajaran terpadu
yang menggunakan pendekatan antar mata pelajaran. Menurut fogarty
model keterpaduan pembelajaran yang menggabungkan bidang studi yang
tumpang tindih dengan topik, konsep, sikap yang saling berhubungan di
dalam beberapa matapelajaran.
Hadisubroto, dalam Trianto mengemukakan keunggulan model
keterhubungan (connected). Keunggulan dari model ini adalah:
1. Dengan adanya hubungan atau kaitan antara gagasan di dalam satu bidang studi,
peserta didik-peserta didik mempunyai gambaran yang lebih komprehensif dari
beberapa aspek tertentu mereka pelajari secara lebih mendalam
2. Konsep-konsep kunci dikembangkan dengan waktu yang cukup sehingga lebih
dapat dicerna oleh peserta didik.
3. Kaitan-kaitan dengan sejumlah sasaran di dalam satu bidang studi memungkinkan
peserta didik untuk dapat mengkonseptualisasi kembali dan megasimilasi gagasan
secara bertahap
4. Pembelajaran terpadu model keterhubungan tidak mengganggu kurikulum yang
sedang berlaku.
Di samping mempunyai kelebihan, model terhubung ini juga mempunyai kekurangan
sebagai berikut:
 1. Bagi Guru
 Tidak mendorong guru untuk bekerja secara tim, sehingga isi dari pelajaran tetap
saja terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep serta ide-ide antar bidang studi,
 Memadukan ide-ide dalam satu bidang studi, maka usaha untuk mengembangkan
keterhubungan antar bidang studi menjadi terabaikan.
 Model ini belum memberikan gambaran yang menyeluruh karena belum
menggabungkan bidang-bidang pengembangan/mata pelajaran lain.
2. Bagi Siswa
 Bagi siswa yang mempunyai kemampuan yang rendah, maka akan sedikit
kesulitan dalam mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta
mengasimilasi ide-ide secara terus menerus.
 Dalam mengolah suatu pengetahuan, tidak jarang siswa merasa kesulitan untuk
memadukan topik-topik, konsep-konsep, maupun ide-ide dalam satu mata
pelajaran, walaupun guru sudah berusaha memadukannya sesuai dengan
karakteristik disiplin ilmu.
Contoh penerapan model keterhubungan yaitu Guru mengkaitkan konsep
ekosistem yang pada gilirannya berkaitan dengan energi dan sumber daya alam.
Bidang studi Biologi dan Kimia disatukan menjadi Biokimia, Biologi dengan Fisika
menjadi Biofisika, Biologi dengan Teknologi menjadi Bioteknologi, Sosiologi dengan
Antropologi menjadi Sosioantropologi.

3. Model keterpaduan (integrated).


Menurut Fogarty (1991:76) pembelajaran terpadu model integrated
merupakan pendekatan belajar mengajar yang memadukan empat atau
lebih mata pelajaran dengan memprioritaskan konsep-konsep,
ketrampilan-ketrampilan atau sikap yang dapat dipadukan dari masing-
masing mata pelajaran yang bertolak dari tema sentral.
Menurut Fogarty (1991 : 57) kelebihan dari model pembelajaran tematik
adalah:
 Faktor motivasi, karena adanya pemilihan tema yang didasarkan pada minat.
 Penulisan dari unitnya sangat dikenal oleh guru.
 Model ini merupakan perencanaan kurikulum yang to the point sehingga
mudah ditangkap oleh guru yang kurang berpengalaman.
 Model ini juga mendorong timbulnya perencanaan bersama karena sebuah
timlintas mata pelajaran bekerja bersama agar tema itu dapat digunakan oleh
semua mata pelajaran .
 Siswa akan dengan mudah melihat bagaimana kegiatan yang berbeda dapat
saling berhubungan.

Kekurangan Model Integrated


 Guru dituntut memiliki keterampilan yang tinggi.
 Tidak setiap guru mampu mengintegrasikan kurikulum dengan konsep-
konsep yang ada dalam mata pelajaran secara tepat.
 Pengintegrasian kurikulum dengan konsep-konsep dari masing-masing
bidang studi menuntut adanya sumber belajar yang beraneka ragam.
 Dalam penerapannya, sulit menerapkan tipe ini secara penuh.

Contoh penerapan model keterpaduan yaitu : Guru mengajarkan topik yang


tumpang tindih dalam Matematika, SBK, IPS, Bahasa Indonesia, dan IPA.

Ketiga model pembelajaran terpadu diatas cocok dipakai di SD karena model


pembelajaran terpadu secara efektif akan membantu menciptakan kesempatan yang
luas bagi siswa untuk melihat dan membangun konsep-konsep yang saling berkaitan.
Dengan demikian, memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami masalah
yang kompleks yang ada di lingkungan sekitarnya dengan pandangan yang utuh.

Anda mungkin juga menyukai