Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pembelajaran Tematik

Peserta didik pada Sekolah Dasar yang duduk di kelas-kelas awal (kelas I, II
& III) berada dalam rentangan usia dini. Pada usia dini, seluruh aspek
perkembangan kecerdasan anak (IQ, EQ dan SQ) tumbuh dan berkembang sangat
luar biasa cepat sehingga usia ini sering disebut usia emas (golden age) dalam
perkembangan anak.

Dalam aspek perkembangan kognitif (berdasarkan teori/tahap


perkembangan kognitif Piaget), menyatakan bahwa setiap anak memiliki
cara tersendiri dalam menginterpretasikan dan beradaptasi dengan lingkungannya.
Menurutnya, setiap anak memiliki struktur kognitif yang disebut schemata, yaitu
sistem konsep yang ada dalam pikiran sebagai hasil pemahaman terhadap
berbagai obyek yang ada dalam lingkungannya.

Pemahaman tentang obyek tersebut berlangsung melalui proses


asimilasi(menghubungkan obyek dengan konsep yang sudah ada dalam
pikirannya) dan akomodasi (proses memanfaatkan konsep dalam pikiran untuk
menafsirkan obyek). Proses belajar anak tidak sekedar menghafal konsep-konsep
dan fakta-fakta, tetapi merupakan kegiatan menghubungkan konsep-konsep untuk
menghasilkan pemahaman yang lebih utuh. Belajardimaknai sebagai proses
interaksi dari anak dengan lingkungannya.

Sejalan dengan tahapan perkembangan dan karakteristik cara anak belajar


tersebut,maka pendekatan pembelajaran siswa SD kelas-kelas awal adalah
pembelajaran tematik.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian model pembelajaran terpadu!
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis model pembelajaran tematik beserta
kelemahan dan keunggulannya!

1
3. Jelaskan pentingnya nilai-nilai islam dalam pembelajaran tematik!
C. Tujuan
1. Agar mengetahui makna model pembelajaran terpadu
2. Agar mengetahui jenis-jenis model pembelajaran tematik beserta
kelemahan dan keunggulannya.
3. Agar mengetahui pentingnya nilai-nilai islam dalam pembelajaran tematik.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Terpadu

Pembelajaran terpadu merupakan suatu model pembelajaran yang mencoba


memadukan beberapa pokok bahasan. Salah satu diantaranya adalah memadukan
pokok bahasan atau sub pokok bahasan atau bidang studi, keterangan seperti ini
disebut juga dengan kurikulum (DEPDIKBUD, 1990: 3). Secara umum
pembelajaran terpadu pada prinsipnya terfokus pada pengembangan
perkembangan kemampuan siswa secara optimal, oleh karena itu dibutuhkan
peran aktif siswa dalam proses pembelajaran. Melalui pembelajaran terpadu siswa
dapat pengalaman langsung dalam proses belajarnya, hal ini dapat menambah
daya kemampuan siswa semakin kuat tentang hal-hal yang dipelajarinya.

Adapun soekamto dkk (dalam nurulwati, 2000:10) mengemukakan dari


maksud model pembelajaran adalah :’’kerangka konseptual yang melukiskan
prsedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
menggapai tujuan belajar tertentu ,dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
perancang pembelajaran dan para pengajar dalam melaksanakan aktivitas belajar
mengajar .’’dengan demikian aktivitas pembelajaran benar benar merupakan
kegiatan yang bertujuan terata secara sistematis ,hal ini sejalan dengan apa yang
dikemukakan oleh eggen dan kauchak bahwa model pembelajaran memberikan
kerangka dan arah bagi guru untuk mengajar

Arends(1997:7)menyatakan ‘ The term teaching model refers to a particular


approach to intruction that includes its goals , syntax ,enviroment ,and
management system .’’istilah model pembelajaran mengarah pada suatu
pendekatan pembelajaran tertentu termasuk tujuanya ,sintaksnya ,lingkunganya ,
dan sistem pengelolaanya .

Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari


strategi ,metode atau prosedur . model pembelajaran mempunyai empat ciri

3
khusus yang tidak dimiliki oleh strategi ,metode atau  prosedur ,ciri ciri tersebut
ialah

1. Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau


pengembangannya
2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan
pemb elajaran yang akan di capai )
3. Tingkahlaku mengajar yang di perlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan dengan berhasil dan
4. Lingkungan bvelajar yang di perlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat
tercapai .(Kardi dan Nur ,2000:9)

Selain ciri ciri khusus pada suatu model pembelajaran , menurut Nieveen
(1999), suatu model pembelajaran dikatan baik jika memenuhi kriteria sebagfai
berikut :

 Sahih (valid)
 Praktis
 Efektif
B. Hakikat Pembelajaran Tematik

Sebelum kita membahas tentang model pembelajaran, terlebih dahulu akan


kita kaji apakah yang dimaksud dengan model? Secara menyeluruh model
dimaknakan sebagai suatu objek atau konsep yang digunakan
untuk merepresentasikan sesuatu hal. Sesuatu yang nyata dan dikonversi untuk
sebuah bentuk yang lebih komprehensip (Meyer, W. J.,1985:2). Sebagai contoh,
model pesawat terbang. Contoh lain adalah ilmu politik, opini public diibaratka
sebagai sebuah pendulum sebab ia berubah-rubah tiap periodiknya dari kiri ike
kanan begitu terus berkelanjutan. Secara terminologi, kita dapat mengatakan
bahwa pendulum adalah sebuah model untuk opini publik.

Dalam matematika kita juga mengenal istilah model matematika yaitu


sebuah model yang bagian bagiannya terdiri dari konsep matematik, seperti
ketetapan (konstanta), variable, fungsi, persamaan, pertindaksamaan, dan

4
sebagainya (meyer, W. J., 1985:2). Sebagai contoh model matematika gerak
parabola, model matematika gerak jatuh bebas dan sebagainya (Trianto, 2008:1).

C. Ragam Model Pembelajaran Tematik

Menurut Fogarty dalam bukunya How to Integrate the Curricula, ada 10


macam model pembelajaran terpadu, seperti :

1. fragmented (penggalan),
2. connected (keterhubungan),
3. nested (sarang),  sequenced (pengurutan), 
4. shared (irisan),  webbed (jaring laba-laba),
5. threaded (bergalur), 
6. integrated (terpadu), 
7. immersed (terbenam),
8. networked (jaringan kerja).

Model-model tersebut dapat diuraikan secara ringkas sebagai berikut:

1. Fragmented (Penggalan)
Model Fragmented adalah model pembelajaran konvensional yang
terpisah secara mata pelajaran. Hal ini dipelajari siswa tanpa
menghubungkan kebermaknaan dan keterkaitan antara satu pelajaran
dengan pelajaran lainnya. Setiap mata pelajaran diajarkan oleh guru yang
berbeda dan mungkin pula ruang yang berbeda. Setiap mata pelajaran
memiliki ranahnya tersendiri dan tidak ada usaha untuk
mempersatukannya. Setiap mata pelajaran berlangsung terpisah dengan
pengorganisasian dan cara mengajar yang berbeda dari setiap guru.
Kelemahan model ini adalah siswa tidak dapat mengintegrasikan konsep-
konsep yang sama, keterampilan serta sikap yang ada kaitannya satu
dengan yang lainnya.
Keunggulan model ini adalah guru dapat menyiapkan bahan ajar sesuai
dengan bidang keahliannya dan dengan mudah menentukan ruang lingkup
bahasan yang diprioritaskan dalam setiap pengajaran.

5
2. Connected  (Keterhubungan)
Model Connected adalah model pembelajaran terpadu yang secara sengaja
diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep yang lain,
satu topik dengan topik yang lain, satu keterampilan dengan keteramilan
yag lain, tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan tugas yang
dilakukan pada hari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari pada satu
semester berikutnya dalam satu bidang studi.
Keunggulan model ini adalah siswa dapat memperoleh gambaran yang
lebih jelas dan luas dari konsep yang dijelaskan dan juga siswa diberi
kesempatan untuk melakukan pedalaman, tinjauan, memperbaiki dan
mengasimilasi gagasan secara bertahap.
Kelemahan model ini adalah guru bidang studi mungkin kurang terdorong
untuk menghubungkan konsep yang terkait karena sukarnya mengatur
waktu untuk merundingkannya atau karena terfokus pada keterkaitan
konsep, maka pembelajaran secara global jadi terabaikan.
3. Nested (Sarang)
Model Nested adalah model pembelajaran terpadu yang target utamanya
adalah materi pelajaran yang dikaitkan dengan keterampilan berfikir dan
keterampilan mengorganisasi. Artinya memadukan aspek kognitif, afektif
dan psikomotorik serta memadukan keterampilan proses, sikap dan
komunikasi. Model ini masih memfokuskan keterpaduan beberapa aspek
pada satu mata pelajaran saja.
Tetapi materi pelajaran masih ditempatkan pada prioritas utama yang
kemudian dilengkapi dengan aspek keterampilan lain. Model ini dapat
digunakan bila guru mempunyai tujuan selain menanamkan konsep suatu
materi tetapi juga aspek keterampilan lainnya menjadi suatu kesatuan.
Dengan menggabungkan atau merangkaikan kemampuan-kemampuan
tertentu pada ketiga cakupan tersebut akan lebih mudah mengintegrasikan
konsep-konsep dan sikap melalui aktivitas yang telah terstruktur.
Keunggulan model ini adalah kemampuan siswa lebih diperkaya lagi
karena selain memperdalam materi juga aspek keterampilan seperti

6
berfikir dan mengorganisasi. Setiap mata pelajaran mempunyai dimensi
ganda yang berguna kelak untuk kehidupan siswa mendatang.
Kelemahan model ini adalah dalam hal perencanaan, jika dilakukan secara
tergesa-gesa dan kurang cermat maka penggabungan beberapa materi dan
aspek keterampilan dapat mengacaukan pola pikir siswa. Pada mulanya
tujuan utama pengajaran adalah penekanan pada materi, tetapi akhirnya
bergeser prioritasnya pada keterampilan.
4. Sequenced (Pengurutan)
Model Sequenced adalah model pembelajaran yang topik atau unit yang
disusun kembali dan diurutkan sehingga bertepatan pembahasannya satu
dengan yang lainnya. Misalnya dua mata pelajaran yang berhubungan
diurutkan sehingga materi pelajaran dari keduanya dapat diajarkan secara
paralel. Dengan mengurutkan urutan topik-topik yang diajarkan, tiap
kegiatan akan dapat saling mengutamakan karena tiap subjek saling
mendukung.
Keunggulan model ini adalah dalam penyusunan urutan topik, guru
memiliki keleluasaan untuk menentukan sendiri berdasarkan prioritas dan
tidak dibatasi oleh apa yang sudah tercantum dalam kurikulum. Sedangkan
dari sudut pandang siswa, pengurutan topic yang berhubungan dari disiplin
yang berbeda akan membantu mereka untuk memahami isi dari mata
pelajaran tersebut.
Kelemahan model ini adalah perlu adanya kerjasama antara guru-guru
bidang studi agar dapat mengurutkan materi, sehingga ada kesesuaian
antara konsep yang ssatu dengan konsep yang lainnya.
5. Shared (Irisan)
Model shared adalah model pembelajaran terpadu yang merupakan
gabungan atau keterpaduan antara dua mata pelajaran yang saling
melengkapi dan di dalam perencanaan atau pengajarannya menciptakan
satu fokus pada konsep, keterampilan serta sikap. Penggabungan antara
konsep pelajaran, keterampilan dan sikap yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya dipayungi dalam satu tema. Model ini berbeda

7
dengan model sarang, dimana tema memayungi dua mata pelajaran, aspek
konsep, keterampilan dan sikap menjadi kesatuan yang utuh. Sedangkan
pada model sarang, sebuah tema hanya memayungi satu pelajaran saja.
Keunggulan model ini adalah dalam hal mentransfer konsep secara lebih
dalam, siswa menjadi lebih mudah melakukannya. Misalnya dengan alat
bantu media film untuk menanamkan konsep dari dua mata pelajaran
dalam waktu yang bersamaan.
Kelemahan model ini adalah untuk menyusun rencana model
pembelajaran ini diperlukan kerjasama guru dari mata pelajaran yang
berbeda, sehingga perlu waktu ekstra untuk mendiskusikannya.
6. Webbed (Jaring Laba-laba)
Model webbed adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan
pendekatan tematik. Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan
menentukan tema tertentu. Setelah tema disepakati, maka dikembangkan
menjadi subtema dengan memperlihatkan keterkaitan dengan bidang studi
lain. setelah itu dikembangkan berbagai aktivitas pembelajatran yang
mendukung.
Keunggulan model ini adalah faktor motivasi berkembang karena adanya
pemilihan tema yang didasarkan pada minat siswa. Mereka dapat dengan
mudah melihat bagaimana kegiatan yang berbeda dan ide yang berbeda
dapat saling berhubungan, kemudahan untuk lintas semester dalam KTSP
sangat mendukung untuk dapat dilaksanakannya model pembelajaran ini.
Kelemahan model ini adalah kecenderungan untuk mengambil tema sangat
dangkal sehingga kurang bermanfaat bagi siswa. Selain itu seringkali guru
terfokus pada kegiatan sehingga materi atau konsep menjadi terabaikan.
Perlu ada keseimbangan antara kegiatan dan pengembangan materi
pelajaran.
7. Threaded (Bergalur)
Model Threaded adalah model pembelajaran yang memfokuskan pada
metakurikulum yang menggantikan atau yang berpotongan dengan inti
subyek materi. Misalnya untuk melatih keterampilan berfikir (problem

8
solving) dari beberapa mata pelajaran dicari bagian materi yang
merupakan bagian dari problem solving. Seperti komponen memprediksi,
meramalkan kejadian yang sedang berlangsung, mengantisipasi sebuah
bacaan, hipotesis laboratorium dan sebagainya. Keterampilan-
keterampilan ini merupakan dasar yang saling berkaitan. Keterampilan
yang digunakan dalam model ini disesuaikan pula dengan perkembangan
usia siswa sehingga tidak tumpan tindih.
Keunggulan model ini adalah konsep berputar sekitar metakurikulum yang
menekankan pada perilaku metakognitif. Model ini membuat siswa dapat
belajar bagaimana seharusnya belajar di masa yang akan datang sesuai
dengan laju perkembangan era globalisasi. Nilai lebih dari model ini
adalah materi untuk tiap mata pelajaran tetap murni sehingga siswa yang
mempunyai tingkat pemikiran superor dapat memiliki kekuatan transfer
pada keterampilan hidup.
Kelemahan model ini adalah hubungan isi antar materi pelajaran tidak
terlalu ditunjukkan secara eksplisit sehingga siswa kurang dapat
memahami keterkaitan konten antara mata pelajaran satu dengan yang
lainnya. Guru perlu memahami keterampilan dan strategi yang digunakan
siswa agar dapat mengembangkan dirinya.
8. Integrated (Keterpaduan)
Model integrated adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan
pendekatan antar bidang studi. Model ini diusahakan dengan cara
menggabungkan bidang studi dengan cara menetapkan prioritas kurikuler
dan menemukan keterampilan, konsep dan sikap yang saling tumpang
tindih di dalam beberapa mata pelajaran. Untuk membuat tema, guru harus
menyeleksi terlebih ahulu konsep dari beberapa mata pelajaran,
selanjutnya dikaitkan dalam satu tema untuk memayungi beberapa mata
pelajaran, dalam satu paket pembelajaran bertema.
Keunggulan model ini adalah siswa merasa senang dengan adanya
keterkaitan dan hubungan timbal balik antar berbagai disiplin ilmu,
memperluas wawasan dan apresiasi guru, jika dapat diterapkan dengan

9
baik maka dapat dijadikan model pembelajaran yang ideal di lingkungan
sekolah “integrated day” 
Kelemahan model ini adalah sulit mencari keterkaitan antara mata
pelajaran yang satu dengan yang lainnya, juga mencari keterkaitan aspek
keterampilan yang terkait. Dibutuhkan banyak waktu pada beberapa mata
pelajaran untuk didiskusikan guna mencari keterkaitan dan mencari tema.
9. Immersed (Terbenam)
Model immersed adalah model pembelajaran yang melibatkan beberapa
mata pelajaran dalam satu proyek. Misalnya seorang mahasiswa yang
memperdalam ilmu kedokteran maka selain Biologi, Kimia, Komputer,
juga harus mempelajari fisika dan setiap mata pelajaran tersebut ada
kesatuannya. Model ini dapat pula diterapkan pada siswa SD, SMP,
maupun SMA dalam bentuk proyek di akhir semester.
Keunggulan model ini adalah setiap siswa mempunyai ketertarikan mata
pelajaran yang berbeda maka secara tidak langsung siswa yang lain akan
belajar dari siswa lainnya. Mereka terpacu untuk dapat menghubungkan
mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya. Mata pelajaran menjadi
lebih terfokus dan siswa akan selalu mencari tahu apa yang menjadi
pertanyaan baginya, sehingga pengalamannya menjadi lebih luas. Model
ini melatih kreatifitas berfikir siswa secara bertahap dari jenjang SD
hingga SMA. Bagi siswa kelas 4 SD model ini dapat dilaksanakan pada
hari HUT RI. Misalnya merancang sebuah pesawat terbang yang seimbang
lalu dipamerkan.
Kelemahan model ini adalah siswa yang tidak senang membaca akan
mendapat kesulitan utnuk mengerjakan proyek ini, sehingga siswa menjadi
kehilangan minat belajar. Guru perlu waktu untuk mengorganisir semua
kegiatan proyek yang dilaksanakan oleh siswa yang tersususn secara baik
dan terencana sebelumnya.
10. Networked (Jaringan Kerja)
Model networked adalah model pembelajaran berupa kerjasama antara
siswa dengan seorang ahli dalam mencari data, keterangan, atau lainnya

10
sehubungan dengan mata pelajaran yang disukainya atau yang diminatinya
sehingga siswa secara tidak langsung mencari tahu dari berbagai sumber.
Sumber dapat berupa buku bacaan, internet, saluran radio, TV, atau teman,
kakak, orangtua atau guru yang dianggap ahli olehnya. Siswa memperluas
wawasan belajarnya sendiri artinya siswa termotivasi belajar karena rasa
ingin tahunya yang besar dalam dirinya.
Keunggulan model ini adalah siswa memperluas wawasan pengetahuan
pada satu atau dua mata pelajaran secara mendalam dan sempit sararannya.
Hal ini umumnya muncul secara tidak sengaja selama proses pembelajaran
di kelas sedang berlangsung.
Kelemahan model ini adalah kemungkinan motivasi siswa akan berubah
sehingga kedalaman materi pelajaran menjadi dangkal secara tidak sengaja
karena mendapat hambatan dalam mencari sumber.
Tentu saja dari model-model pembelajaran terpadu seperti yang telah
dikemukakan oleh Robin Forgarty dan Jacobs diatas, tidak semuanya tepat
diterapkan disekolah dasar Indonesia. Menurut hasil pengkajian tin
pengebangan PGSD (1997), terdapat tiga model pembelajaran terpadu
yang nampaknya paling cocok atau tepat diterapkan disekolah dasar kita,
yaitu model jarring laba-laba(webbing),model keterhubungan (connected)
edan nodel keteroaduan (integrated).
Dibawah ini diuraikan ketiga model pembelajaran terpadu tersebut beserta
kelebihan dan kelemahan pada pelaksanannnya.
1. Model jarring laba-laba
Model pembelajaran ini adalah model pembelajaran terpadu yang
menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini mulai dengan
pendekatan tema yang kemudian dikembangkan menjadi subtema
dengan memperhatikan keterkaitan tema tersebut dengan mata
pelajaran yang terkait. Dari subtema tersebut diharapkan aktivitas
siswa dapat berkembang dengan sendirinya.
Kekuatan pembelajaran terpadu model jarring laba-laba adalah
sebagai berikut:

11
 Adanya factor motivasional yang dihasilkan dari menyeleksi
tema yang sangat dimnati.
 Model jarring laba-laba relative lebih mudah dilakukan oleh
guru yang belum berpengalaman .
 Model ini mempermudah per4encanaan kerja tim untuk
mengembangkan tema kedalam semua bidang isi pelajaran
Kelemahan pembelajaran terpadu model jarring laba-laba
sebagai berikut:
 Langkah yang sulit dalam pembelajaran terpadu model jarring
laba-laba adalah menyeleksi tema.
 Adanya kecendrungan merumuskan suatu tema yang dangkal
sehingga hal ini hanya berguna secara artificial didalam
perencanaan kurikulum.
 Guru dapat menjaga misi kurikulum.
 Dalam pembeljaran guru lebih focus pada kegiatan daripada
pengembangan konsep.
2. Model keterhubungan (Connected)
Model keterhubungan adalah model pembelajaran terpadu yang secara
sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep
lain, satu topic dengan topik, satu keterampilan dengan keterampilan
lain, tugas-tugs yang dilakukan dalam satu hari dengan tugas-tugas
yang dilakukan dihari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari
dalam satu semester dengan ide-ide yang akan dipelajari pada semester
berikutnya didalam satu mata pelajaran.
Kekuatan pembelajaran terpadu model keterhubungan adalah:
 Dengan mengikatkan ide-ide dalam satu mata pelajaran,siswa
memilikim keuntungan gambaran yang besar seperti halnya
suatu mata pelajaran yang terfokus pada satu aspek.
 Konsep-konsep kunci dikembangkan siswa secara terus
menerus sehingga terjadi internalisasi.

12
 Mengaitkan ide-ide dalam suatu mata pelajaran memungkinkan
siswa mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki dan
mengasimilasi ide secara berangsur-angsur dan memudahkan
transfer atau pemindahan ide-ide tersebut dalam memecahkan
masalah.

Kelemahan model pembelajaran keterhubungan adalah:

 Berbagain mata pelajaran didalam model ini tetap terpisah dan


Nampak tidak terkait, walaupun hubungan dibuat secara
eksplisit anata mata pelajaran (interdisiplin).
 Guru tidak didorong untuk bekerja secara bersama-sama
sehingga isi pelajaran tetap terfokus tanpa merentangkan
konsep-konsep dan ide-ide antara mata pelajaran.
 Usaha-usaha yang terkonsentrasi untuk mengintegrasikan ide-
ide dalam suatu mata pelajaran dapat mengabaikan kesempatan
untuk mengembangkan hubungan yang lebih global dengan
matapelajaran lain.
3. Model keterpaduan (integrated)
Model ini merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan
pendekatan antar mata pelajaran. Model ini diusahakan dengan cara
menggabungkan mata pelajaran dengan cara menetapkan prioritas
kurikuler dan menentukan keterampilan, konsep, dan sikap yang saling
tumpang tindih didalam beberapa mata pelajaran. Beberapa dengan
model jarring laba-laba yang menuntut pemilihan tema dan
pengembangannya sebagi langkah awal maka dalam model
keterpaduan temayang terkait dan bertumpang tindih merupakan hal
yang terakhir yang ingin dicari dan dipilih oleh guru dalam tahap
perencanaan program.
Pertama guru menyeleksi konsep-konsep keterampilan dan sikap yang
diajarkan dalam satu semester dari beberapa mata pelajaran,
selanjutnya dipilih beberapa konsep, keterampilan dan sikap yang

13
memiliki keterhubungan yang erat dan tumpang tindih diantara
berbagai mata pelajaran.
Kekuatan model keterpaduan antara lain:
 Memudahkan siswa untuk mengarahkan keterkaitan dan
keterhubungan diantara berbagai mata pelajaran.
 Memungkinkan pemahaman antar mata pelajaran dan
memberikan penghargaan terhadap pengetahuan dan keahlian.
 Mampun membangun motivasi.

Kelemahan model keterpaduan antara lain:

 Model ini model yang sangat sulit diterapkan secara penuh.


 Model ini menghendaki guru yang terampil, percaya diri dan
menguasai konsep, sikap dan keterampilan yang sanagt
diprioritaskan.
 Model ini menghendaki tim antar mata pelajaran yang
terkadang sulit dilakuakn, baik dalam perencanaan maupun
pelaksanaan.

BAB III
KESIMPULAN
1. Pembelajaran terpadu merupakan suatu model pembelajaran yang
mencoba memadukan beberapa pokok bahasan. Salah satu diantaranya

14
adalah memadukan pokok bahasan atau sub pokok bahasan atau bidang
studi
2. Jenis-jenis model pembelajaran tematik beserta kelemahan dan
keunggulannyaa.       Model terkait (Connected model)
a. Model terkait (Connected model)
b. Model pembelajaran Jaring  laba- laba (webbed model)
c. Model intregasi (intregated model)

DAFTAR PUSTAKA
Trianto.2010.Mengembangkan model pembelajaran tematik .Jakarta : Prestasi
Pustaka

15
Cuncun,Siti kurnia .2011.Skripsi.Upaya guru dalam meningkatkan hasil belajar
siswa melalui pendekatan tematik .Bandung
Hernawan,Heri A .2008.Buku pembelajaran terpadu SD.Universitas terbuka
Hernawan, Heri A dan Resmini ,Novi .2009.Pembelajaran Terpadu
(Tematik).Jakarta :Direktorat Jendral Pendidikan Islam dan Departemen
Agama RI

16

Anda mungkin juga menyukai