Anda di halaman 1dari 7

A.

Model Pembelajaran Terpadu Nested (Tersarang)


1. Pengertian Nested

Ilustrasi Model Nested (Tersarang)

Sumber Fogarty (1991: 24)

Yang dimaksud model nested, yaitu: within subject areas, the teacher
targets multiple skills: social skill, a thinking skill, and a content-specific skill
(Fogarty, 1991: 23). Secara kontekstual, model pembelajaran terpadu ini,
merupakan pengintegrasian kurikulum dalam satu disiplin ilmu dengan
memfokuskan pada sejumlah keterampilan belajar yang ingin dilatihkan oleh
guru kepada siswa dalam satu unit pembelajaran untuk ketercapaian materi
pelajaran (content) yang meliputi: Pembelajaran Kurikulum Tematik Terpadu
keterampilan berfikir (thinking skill), keterampilan sosial (social skill), dan
keterampilan mengorganisir (organizing skill) (Fogarty, 1991: 23).

Pada model bersarang ini digambarkan seperti kacamata 3-D, yang lebih
dari satu dimensi yang mengarah ke satu topik atau unit. Artinya,dalam setiap
subjek pelajaran, guru mentargetkan beberapa keterampilan: keterampilan
sosial, keterampilan berpikir, dan keterampilan khusus konten.

Pembelajaran terpadu model nested adalah model pembelajaran yang


mengintegrasikan kurikulum di dalam satu disiplin ilmu oleh guru yang
terampil dan secara khusus meletakkan fokus pengintegrasian pada sejumlah
keterampilan belajar yang ingin dilatihkan oleh seorang guru kepada siswanya
dalam suatu unit pembelajaran untuk ketercapaian materi pelajaran (content).
Pembelajaran terpadu tipe nested merupakan suatu pembelajaran yang
memfokuskan pada pengintegrasian beberapa keterampilan belajar yang ingin
dikembangkan oleh seorang pendidik kepada peserta didiknya dalam suatu
proses pembelajaran untuk tercapainya materi pelajaran (Fogarty dalam
Trianto, 2017). Hal ini sejalan dengan Dimyati (2016) bahwa tipe nested
merupakan perpaduan dari berbagai bentuk penguasaan konsep keterampilan
melalui sebuah kegiatan pembelajaran. Berdasarkan pendapat ahli diatas,
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran terpadu tipe nested adalah suatu
bentuk pengintegrasian keterampilan-keterampilan belajar dalam suatu unit
pembelajaran untuk ketercapaian materi pelajaran.

Keterampilan-keterampilan belajar itu meliputi keterampilan berfikir


(thingking skill), keterampilan social (social skill), dan keterampilan
mengorganisir (organizing skill) Fogarty (1991: 23-24). Guru tahu bagaimana
untuk mendapatkan jarak tempuh yang paling efektif dari pelajaran-pelajaran
apapun. Tapi, dalam pendekatan nested sebagai arahan, perencanaan
hendaknya dilakukan dengan hati-hati dengan membutuhkan kerangka
beberapa target yang tepat untuk pembelajaran siswa. Bagaimanapun juga,
integrasi nested mengambil keuntungan dari pengkombinasian yang alami
sehingga tugas tersebut terlihat cukup mudah.

2. Karakteristik dan Pola Model Pembelajaran Terpadu Model Nested


(Tersarang)
Menurut Depdikbud (1996:3) pembelajaran terpadu sebagai suatu
proses mempunyai beberapa karakteristik atau ciri-ciri, yaitu:
1. Holistik terpadu
Pembelajaran memungkinkan siswa untuk memahami suatu
fenomena dari segala sisi Pada gilirannya nanti, hal ini akan membuat
siswa menjadi lebih aktif dan bijaksana di dalam menyikapi atau
menghadapi kejadian yang ada di depan mereka.
2. Bermakna
Pengkajian suatu fenomena dan berbagai macam aspek seperti
yang dijelaskan di atas, memungkinkan terbentuknya semacam jalinan
antar konsep-konsep yang berhubungan yang disebut skemata. Hal ini
akan berdampak kepada kebermaknaan. dari materi yang dipelajari.
Siswa mampu menerapkan perolehan belajarnya untuk memecahkan
masalah-masalah yang muncul di dalam kehidupannya.
3. Otentik
Pembelajaran terpadu juga memungkinkan siswa memahami
secara langsung prinsip dan konsep yang ingin dipelajarinya melalui
kegiatan belajar secara langsung. Mereka memahami dari hasil
belajarnya sendiri, bukan sekedar pemberitahuan guru. Informasi dan
pengetauhuan yang diperoleh sifatnya menjadi lebih otentik. Misalnya,
hukum pemantulan cahaya diperoleh siswa melalui kegiatan
eksperimen. Guru lebih banyak bersifat sebagai fasilitator dan
katalisator, sedang siswa bertindak sebagai actor pencari informasi dan
pengetahuan. Guru memberikan bimbingan kearah mana yang dilalui
dan memberikan fasilitas seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan
tersebut
4. Aktif
Pembelajaran terpadu menekankan keaktifan siswa dalam
pembelajaran baik secara fisik, mental, intelektual, maupun emosianal
guna tercapainya hasil belajar yang optimal dengan
mempertimbangkan hasrat, minat, dan kemampuan siswa sehingga
mereka termotivasi untuk terus menerus belajar. Disamping itu
pembelajaran terpadu menyajikan beberapa keterampilan dalam suatu
proses pembelajaran. Selain mempunyai sifat luwes, pembelajaran
terpadu memberikan hasil yang dapat berkembang sesuai dengan minat
dan kebutuhan anak.
3. Kelebihan dan Kekurangan Model Nested
a. Kelebihan pembelajaran Terpadu Tipe Nested
1) Guru dapat memadukan beberapa keterampilan sekaligus
dalam pembelajaran satu mata pelajaran.
2) Pembelajaran semakin berkembang dan diperkaya dengan
menjaring dan mengumpulkan sejumlah tujuan dalam
pengalaman belajar siswa.
3) Pembelajaran dapat mencakup banyak dimensi dengan
memfokuskan pada isi pelajaran, strategi berfikir,
keterampilan sosial dan ide lain yang ditemukan
4) Memberikan perhatian pada berbagai bidang penting dalam
satu saat sehingga tidak memerlukan penambahan waktu
sehingga guru dapat memadukan kurikulum secara luas.
5) Kemampuan siswa lebih diperkaya lagi karena selain
memperdalam materi juga aspek keterampilan seperti
berfikir dan mengorganisasi. Setiap mata pelajaran
mempunyai dimensi ganda yang berguna kelak untuk
kehidupan siswa mendatang
b. Kekurangan Pembelajaran Terpadu Tipe Nested
1) Dengan mengumpulkan dua, tiga, atau empat target belajar
dalam satu latihan mungkin membingungkan siswa jika
pengumpulan ini tidak dilakukan secara hati-hati.
2) Prioritas konseptual dari latihan mungkin menjadi tidak
jelas karena siswa diarahkan untuk melakukan banyak
tugas belajar pada waktu yang bersamaan. Model nested ini
sangat cocok digunakan guru yang mencoba menanamkan
keterampilan berpikir dan keterampilan kooperatif dalam
latihan-latihan mereka.
3) Dalam hal perencanaan, jika dilakukan secara tergesa-gesa
dan kurang cermat maka penggabungan beberapa materi
dan aspek keterampilan dapat mengacaukan pola pikir
siswa.
4) Pada mulanya, tujuan utama pengajaran adalah penekanan
pada materi, tetapi akhirnya bergeser prioritasnya pada
keterampilan.

B. Model Pembelajaran Terpadu Sequenced


1. Pengertian Sequenced

Ilustrasi Model Sequenced (Terurut)

Sumber Fogarty (1991: 34)

Model sequenced merupakan model paduan topik-topik antar mata


pelajaran yang berbeda secara paralel. Isi cerita dalam roman seja- rah
misalnya, pembahasannya secara paralel atau dalam jam yang sama dapat
dipadukan pembelajarannya pada lokasi jam yang sama. Pembelajaran terpadu
bertahap merupakan pembelajaran yang di- tempuh dengan cara mengajarkan
yang secara material memiliki kesamaan materi dan keterkaitan antara
keduanya. Keterpaduan ini ditempuh dalam upaya untuk mengutuhkan atau
menyatukan ma- teri-materi yang bercirikan sama dan terkait agar lebih
menyeluruh dan utuh.

Model ini merupakan model pemaduan topik-topik antar mata pelajaran y


berbeda secara paralel. Jadi topik-topik tersebut dapat dipadukan pembelaja
nya pada alokasi jam yang sama. Dengan kata lain, persamaan-persamaan
yang diajarkan secara bersamaan meskipun termasuk ke dalam mata pelajaran
yang beda.

Dengan demikian, siswa mudah menerima, memahami, menyimpan dan


memproduksi serta menghayati makna yang ter- kandung dalam dua mata
pelajaran tersebut. Penerapan model ini secara metodologis lebih praktis dan
hemat. Untuk itu, peng- gabungan dalam penyampaian materi dapat ditempuh
dengan cara mengatur sedemikian rupa waktu, materi secara bertahap.

2. Karakteristik dan Pola Model Pembelajaran Terpadu Model


Sequenced (Terurut)
a. Karakteristik
1) Merupakan pemaduan topik-topik antarmata pelajaran yang
berbeda-beda.
2) Secara metodologis penerapan model ini lebih praktis dan he-
mat waktu.
3) Dapat disampaikan dalam materi/jadwal waktu yang bertahap.

b. Ciri-ciri model sequenced:

1) Berpusat pada anak, Siswa lebih mudah mendapatkan pemahaman


konsep yang sama walaupun dalam mata pelajaran yang berbeda.
2) Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu proses
pembelajaran
3) Guru bidang studi melakukan kerja sama dengan partner untuk
mengurutkan isi konsep-konsep yang sama, yang akan diajarkan
pada siswa.
3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Terpadu Sequenced
A. Kelebihan Model Pembelajaran Urutan Terpadu
1) Memberikan gambaran tentang isi materi, karena beberapa
konsep yang hampir identik diajarkan secara bersamaan secara
paralel;
2) Guru dapat mengutamakan kurikulum daripada hanya mengikuti
urutan buku.
3) Membantu siswa lebih mudah memahami materi yang
disampaikan oleh guru
4) Tambahkan guru kreatif untuk menganalisis aliran kursus.
5) Mempererat hubungan antar guru mata pelajaran yang berbeda.
6) Kegiatan dalam satu pelajaran memperkuat pelajaran lainnya.

b. Kekurangan Model Pembelajaran Terpadu Sequenced

1) Membentuk model membutuhkan kompromi dari guru mata


pelajaran yang berbeda. Tentu tidak mudah untuk bekerja sama dengan
urutan mata pelajaran masing-masing guru. Juga, waktu yang
diberikan untuk setiap mata pelajaran tidak merata. Oleh karena itu,
setiap mata pelajaran tidak diselesaikan dalam pelajaran yang berbeda
pada waktu yang relatif sama.

2) Guru harus memiliki otonomi dalam menyusun kurikulum-


kurikulumnya. Otonomi adalah kewibawaan atau kemandirian,
kemandirian dalam pemerintahan sendiri dan pemerintahan sendiri,
tidak tergantung pada orang lain. Secara historis, kurikulum
dikembangkan di tingkat sekolah, bukan di tingkat guru. Sekalipun
semua guru memiliki otonomi untuk merancang mata pelajaran
kurikulumnya, belum tentu mereka dapat merancang kurikulum secara
profesional dan kreatif.

3) Membuat urutan berdasarkan apa yang terjadi terakhir


membutuhkan kerja sama dan fleksibilitas dari semua orang yang
terlibat. Tentu saja, ini tidak mudah.

Anda mungkin juga menyukai