Anda di halaman 1dari 4

NAMA: Nur Afifah Ramadani

KELAS: M21.5

NIM: 210407501055

Landasan Pengembangan Kurikulum

1. Filosofis
Pendidikan senantiasa berhubungan dengan manusia apakah sebagai subjek, objek
maupun sebagai pengelola. Menurut M.J Langeveld ”pendidikan atau mendidik adalah
suatu upaya orang dewasa yang dilakukan secara sengaja untuk membantu anak atau
orang yang belum dewasa dalam suatu lingkungan”. Mengingat pendidikan adalah suatu
proses yang disengaja, tentu saja pendidikan adalah bertujuan atau memiliki tujuan yang
harus dicapai. Untuk Mencapai tujuan tersebut tentu saja harus ada isi atau bahan yang
harus disampaikan, pendidik, peserta didik, ada proses interaksi pendidikan yang
ditempuh untuk mencapai tujuan, ada kegiatan evaluasi untuk mengetahui sejauhmana
hasil telah dicapai melalui proses dan materi pendidikan yang diberikan.
Jika dianalisis secara lebih detail, ada enam unsur yang terlibat dalam proses
pendidikan yaitu: 1) tujuan pendidikan, 2) pendidik, 3) anak didik, 4) isi pendidikan, 5)
alat pendidikan, 6) lingkungan pendidikan. Keenam unsur tersebut masing-masing
memiliki peran Yang amat menentukan, dan oleh karenanya dalam merumuskan,
mengembangkan dan menentukan setiap unsur yang terlibat dalam proses pendidikan
harus dilakukan melalui hasil berpikir yang mendalam, logis, sistematis dan menyeluruh
(filosofis).

2. Psikologis
Kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sudah pasti berhubungan
dengan proses perubahan perilaku peserta didik. Adanya kurikulum diharapkan dapat
membentuk tingkah laku baru berupa kemampuan atau kompetensi aktual dan potensial
dari setiap peserta didik, serta kemampuan-kemampuan baru yang dimiliki dalam waktu
yang relatif lama. Psikologi merupakan salah satu landasan dalam pengembangan
kurikulum yang harus dipertimbangkan oleh para pengembang. Hal ini dikarenakan
posisi kurikulum dalam proses pendidikan memegang peranan yang sentral. Dalam
proses pendidikan terjadi interaksi antar manusia, yaitu antara anak didik dengan
pendidik, dan juga antara anak didik dengan manusia-manusia lainnya. Manusia berbeda
dengan makhluk lainnya karena kondisi psikologisnya.
Interaksi yang tercipta didalam situasi pendidikan harus sesuai dengan kondisi
psikologis dari anak didik dan pendidik. Interaksi pendidikan di rumah berbeda dengan di
sekolah. Interaksi antara anak dengan guru pada tingkat sekolah dasar berbeda dengan
pada tingkat sekolah menengah pertama dan atas. Anak didik merupakan individu yang
sedang berada dalam proses perkembangan. Tugas utama guru adalah membantu
mengoptimalkan perkembangan peserta didik tersebut. Oleh karena itu, melalui
penerapan landasan psikologi dalam pengembangan kurikulum, tiada lain agar upaya
pendidikan yang dilakukan dapat menyesuaikan dengan hakikat peserta didik.
Penyesuaian yang dimaksud berkaitan dengan segi materi atau bahan yang harus
disampaikan, penyesuaian dari segi proses penyampaian atau pembelajarannya, dan
penyesuaian dari unsur-unsur upaya pendidikan lainnya.

3. Sosial Budaya dan Iptek


Kurikulum dapat dipandang sebagai suatu rancangan pendidikan. Sebagai suatu
rancangan, kurikulum menentukan pelaksanaan dan hasil pendidikan. Pendidikan
merupakan usaha mempersiapkan peserta didik untuk terjun ke lingkungan masyarakat.
Pendidikan bukan hanya untuk pendidikan semata, namun memberikan bekal
pengetahuan, keterampilan serta nilai-nilai untuk hidup, bekerja dan mencapai
perkembangan lebih lanjut di masyarakat. Peserta didik berasal dari masyarakat,
mendapatkan pendidikan baik formal maupun informal dalam lingkungan masyarakat
dan diarahkan bagi kehidupan masyarakat pula. Kehidupan masyarakat, dengan segala
karakteristik dan kekayaan budayanya menjadi landasan dan sekaligus acuan bagi
pendidikan. Melalui pendidikan, kita mengharapkan melalui pendidikan dapat lebih
mengerti dan mampu membangun kehidupan masyakatnya. Maka dari itu, tujuan, isi,
maupun proses pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi, karakteristik,
kekayaan dan perkembangan yang ada di masyakarakat. Karena setiap lingkungan
masyarakat masing-masing memiliki sistem-sosial budaya tersendiri yang mengatur pola
kehidupan dan pola hubungan antar anggota masyarakat.
Ada dua pertimbangan sosial budaya yang dijadikan landasan dalam pengembangan
kurikulum: pertama, setiap orang dalam masyarakat selalu berhadapan dengan masalah
anggota masyarakat yang belum dewasa dalam kebudayaan. Maksudnya manusia belum
mampu menyesuaikan dengan cara kelompoknya. Kedua, Kurikulum dalam setiap
masyarakat merupakan refleksi dari cara orang perfikir, berasa, bercita-cita atau
kebiasaan. Karena itu untuk membina struktur dan fungsi kurikulum, perlu memahami
kebudayaan. Karena itu, para pengembang kurikulum harus:
1. Mempelajari dan memahami kebutuhan masyarakat.
2. Menganalisis budaya masyarakat tempat sekolah berada.
3. Menganalisis kekuatan serta potensi daerah.
4. Menganalisis syarat dan tuntunan tenaga kerja.
5. Menginterpretasi kebutuhan individu dalam kerangka kepentingan masyarakat.

Dari penjelasan tersebut dapat diungkapkan bahwa melalui pendidikan manusia


mengenal peradaban masa lalu, turut serta dalam peradaban sekarang dan membuat
peradaban masa yang akan datang. Penerapan teori, prinsip, hukum, dan konsep-konsep
yang terdapat dalam semua ilmu pengetahuan yang ada dalam kurikulum, harus
disesuaikan dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat, sehingga hasil belajar
yang dicapai oleh siswa lebih bermakna dalam hidupnya.Pengembangan kurikulum
hendaknya memperhatikan kebutuhan masyarakat dan perkembangan masyarakat.
Disinilah tuntutan masyarakat adalah salah satu dasar dalam pengembangan kurikulum.
DAFTAR PUSTAKA

Sukirman Dadang. (2018). Landasan Pengembangan Kurikulum. Bandung.

https://ejournal.upi.edu/index.php/JIK/article/download/35627/15140

Yuliawati Lilis. (2008). Pentingnya Landasan Psikologis Dalam Pengembangan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung.

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196209061986011-
AHMAD_MULYADIPRANA/PDF/Landasan_Kurikulum.pdf

Rusni. (2017). Landasan Sosial Budaya dan Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dalam

Perkembangan Kurikulum. Soppeng.

https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/Inspiratif-Pendidikan/article/view/
4922/4390#:~:text=1.%20Landasan%20sosial%20budaya%20dan,semua%20ilmu
%20pengetahuan%20yang%20ada

Anda mungkin juga menyukai