Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : MUHAMMAD AMIRUL WILDAN

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 857083788

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDK4001/PENGANTAR PENDIDIKAN

Kode/Nama UPBJJ : 21/Jakarta

Masa Ujian : 2019/20.2 (2020.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Jawaban:
1. Menurut Evolusionisme alam semesta ada bukan karena diciptakan melainkan ada
dengan sendirinya alam semesta berkembang dari alam itu sendiri sebagai hasil dari
evolusi,teori ini dianut oleh Herbert Spencer ( S.E. Frost Jr,1957 ) dan Konosuke
Matsushita ( 1997 )

Menurut Kreasionisme alam semesta ada sebgai hasil ciptaan suatu Creative Cause
atau Personality yang kita sebut Tuhan YME teori ini dianut oleh Thomas Aquinas
dan Al-Ghazali ( Ali Issa Othman,1987 )

2. Pendidikan adalah upaya menuntun anak sejak lahir untuk mencapai kedewasaan
jasmani dan rohani, dalam interaksi alam beserta lingkungan sekitar tempat dimana
dia berada. Dalam pendidikan terdapat tiga hal penting yaitu aspek kognitif (berpikir),
aspek gerak ( psikomotorik ) dan aspek afektif (merasa). Sebagai ilustrasi, saat kita
mempelajari sesuatu maka di dalamnya tidak saja proses berpikir yang ambil bagian
tapi juga ada unsur-unsur yang berkaitan dengan mengekspresikan rasa suka tersebut,
perasaan seperti semangat, suka dan lain-lain. Dengan adanya pendidikan, diharapkan
manusia mampu menyadari potensi yang ia miliki sebagi makhluk yang berfikir.
Potensi yang dimaksud adalah potensi ruhaniyah (spiritual), nafsiyah (jiwa), aqliyah
(pikiran) dan jasmaniyah (tubuh). Dengan melakukan proses berfikir manusia akan
menemukan eksistensi kehadirannya sebagai makhluk yang telah diberi akal oleh
Tuhan Yang Maha Esa. Pendidikan bukan hanya sekedar transfer of knowledge atau
peralihan ilmu pengetahuan semata, akan tetapi dengan adanya pendidikan diharapkan
peserta didik mampu mengetahui dan memahami eksistensi dan potensi yang mereka
miliki.

Di sinilah akhir dari tujuan pendidikan, yakni melakukan proses “humanisasi”


(memanusiakan manusia) yang berujung pada proses pembebasan. Hal ini berangkat
dari asumsi bahwa manusia dalam sistem dan struktur soiial mengalami dehumanisasi
karena eksploitasi kelas, dominasi gender maupun hegemoni budaya lain. Oleh karena
itu, pendidikan merupakan sarana untuk memproduksi kesadaran dalam
mengembalikan kemanusiakan manusia, dan dalam kaitan ini, pendidikan berperan
untuk membangkitkan kesadaran kritis sebagai prasyarat upaya untuk pembebasan.
Jadi yang dimaksudkan bahwa pendidikan adalah proses memanusiakan manusia
adalah pendidikan mengantarkan peserta didik menuju kematangan dan kedewasaan
rohani dan jasmani sehingga peserta didik dapat menjadi manusia yang benar – benar
sempurna ( manusia seutuhnya ) baik dari aspek kecerdasan, emosional, spiritual,
sikap,dsb.

3. Masyarakat merupakan kelompok sosial pada wilayah tertentu, mempunyai norma


tertentu dan mempunyai tujuan tertentu yang telah disepakati bersama.

Sebagai masyarakat kecil sekaligus bagian dari masyarakat, sekolah harus membina
hubungan yang baik dengan masyarakat diwakili oleh komite sekolah. Seperti yang
kita saksikan di media-media, begitu banyak peristiwa dimana sekolah didemo baik
oleh orang tua murid maupun oleh siswa-siswi disekolah berkaitan dengan kebijakan
sekolah, hal ini terjadi karena sekolah tidak membangun hubungan yang baik dengan
masyarakat.
Ikut berpartisipasi menjadi titik tolak untuk bekerja sama dalam usaha untuk
meningkatkan hubungan erat antara sekolah dan masyarakat. Pentingnya
berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat akan berbanfaat untuk: 1). Mengubah
ciri masyarakat awam terhadap pengertian salah tentang kebijakan sekolah dan para
petugasnya; 2). Memberi informasi tentang program dan kebijakan sekolah; 3)
mengurangi kritik-kritik tajam oleh masyarakat kepada sekolah.

Sebagai salah satu lembaga masyarakat, untuk dapat menjalankan tugasnya sekolah
perlu memperhatikan dan mempertimbangan hal-hal berikut: Pertama: menyesuaikan
kurikulum terhadap kebutuhan masyarkat, kurikulum harus secara periodik ditinjau
dan dievaluasi. Kurikulum yang telah ketinggalan tidak sesuai lagi dengan kebutuhan
masyarakat yang maju dan berkembang. Kedua: metode yang digunakan harus dapat
meransang murid untuk lebih mengenal kehidupan riil masyarakat. Ketiga:
menumbuhkan sikap para murid untuk belajar dan bekerja dari kehidupan sekitarnya.
Jadi sekolah mempunyai hubungan fungsional dengan masyarakat. Keempat: sekolah
seharusnya dapat mengembangkan kehidupan masyarakat dengan pembaaharuan-
pembaharuan.

Pengaruh sekolah terhadap masyarakat pada dasarnya tergantung pada kualitas dan
kuantitas produk sekolah dan seberapa jauh masyarakat memanfaatkan produk
sekolah tersebut. Semakin luas sebaran produk sekolah dan makin bermutu, maka
sekolah telah membawa pengaruh positif kepada masyarakat dan sebaliknya pengaruh
masyarakat kepada sekolah sangat penting. Karena sekolah tanpa masyarakat tidak
akan berkembang. Untuk itu identitas dan perkembangan masyarakat sedikit banyak
akan berpengaruh terhadap sekolah baik dalam orientasi maupun tujuan pedidikan
serta proses pendidikannya, masyarakat akan mewarnainya.

Mengingat sekolah adalah bagian dari masyarakat dan berada di tengah masyarakat.
Maka wajar jika kurikulum sering diadakan perubahan. Proses pendidikan juga sering
mengalami perubahan.

Misalnya dulu kita mengenal dengan proses belajar siswa aktif (CBSA), KBK, KTSP,
K 13, menggunakan modul paket belajar dan lain-lain, semata-mata karena kemajuan
yang terjadi baik di masyarakat maupun di sekolah. Oleh karena itu, peran dan
pengaruh masyarakat terhadap sekolah adalah sebagai arah menentukan tujuan,
sebagai masukan dalam proses belajar mengajar, sebagai sumber dana dan fasilitas
lainnya, dan sebagai laboratorium guna pengembangan dan penelitian sekolah.

4. 1. Peserta Didik
Peserta didik berstatus sebagai subjek didik dalam suatu pendidikan. Peserta didik
merupakan seseorang yang memiliki potensi fisik dan psikis, seorang individu yang
berkembang serta individu yang membutuhkan bimbingan dan perlakuan manusiawi.
Peserta didik juga memiliki kemampuan untuk mandiri. Peserta didik juga tidak
memandang usia.

2. Pendidik
Pendidik adalah orang yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pendidikan
dengan sasaran peserta didik. Pendidik bisa berasal dari lingkungan pendidikan yang
berbeda, misalnya lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan
masyarakat. Oleh karena itu, seorang pendidik bisa berupa orang tua, guru, pemimpin
masyarakat dan lain-lain. Pendidik juga harus memiliki kewibawaan dan kedewesaan,
baik rohani maupun jasmani.

3. Interaksi Edukatif
Interaksi edukatif adalah komunikasi timbal balik antara peserta didik dengan
pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara
optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan manipulasi isi,
metode serta alat-alat pendidikan. Ketika pendidik memberi bahan ajar berupa materi
pelajaran dan contoh-contoh, diharapkan adanya respon yang baik dari para peserta
didik dengan tetap menjunjung sifat saling mengharia satu sama lain.

4. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan merupakan hal yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran dan
tujuan ke arah mana bimbingan ditujukan. Secara umum tujuan pendidikan bersifat
abstrak karena memuat nilai-nilai yang sifatnya abstrak. Tujuan demikian bersifat
umum, ideal dan kandungannya sangat luas sehingga sulit untuk dilaksanakan di
dalam praktek.

Sedangkan pendidikan harus berupa tindakan yang ditujukan kepada peserta didik
dalam kondisi tertentu, tempat tertentu dan waktu tertentu dengan menggunakan alat
tertentu. Tujuan pendidikan juga bertujuan untuk membangkitkan, memicu, dan
menyegarkan kembali materi-materi yang telah dibahas agar peserta didik semakin
mantap dalam menguasai pelajaran tersebut.

5. Materi Pendidikan
Materi pendidikan merupakan bahan ajar dalam suatu pendidikan dan merupakan
pengaruh yang diberikan dalam bimbingan. Dalam sistem pendidikan persekolahan,
materi telah diramu dalam kurikulum yang akan disajikan sebagai sarana pencapaian
tujuan. Kurikulum ini menampung materi-materi pendidikan secara terstruktur. Materi
ini meliputi materi inti maupun muatan lokal.

6. Alat dan Metode Pendidikan


Alat dan metode pendidikan adalah segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan
dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat pendidikan merupakan
jenisnya sedangkan metode pendidikan melihat efisiensi dan efektifitasnya. Contoh
alat pendidikan adalah komputer, sosial media, buku ajar dan alat peraga. Sedangkan
metode pendidikan merupakan cara penyampaian materi pendidikan dari pendidik
pada peserta didik.

7. Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan merupakan tempat dimana peristiwa bimbingan atau
pendidikan berlangsung. Secara umum lingkungan pendidikan dibagi menjadi tiga
yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Ketiganya
sering disebut sebagai tri pusat pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai