Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

FUNGSI, JENIS DAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN UNTUK MEMENUHI


SALAH SATU TUGAS
MATA KULIAH LANDASAN PENDIDIKAN
DOSEN : DR. ENNY WIJAYANTI, M.PD

DISUSUN OLEH :
ELIS TRIWATI ( 223020207014 )
BELA SAPIRA ( 223020207012 )

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI


PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS PALANGKARAYA 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi
keguruan.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyesaikan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga penulisan makalah ini bisa berguna bagi saya pada khususnya
dan orang lain pada umumnya.
A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Penulisan


Pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai pihak ,
khususnya keluaga , sekolah dan ,masyarakat sebagai lingkungan pendidikan yang dikenal
sebagai tripusat pendidikan. Fungsi dan peranan tri pusat pendidikan itu , baik sendiri maupun
bersama-sama, merupakan faktor penting dalam mencapai tujuan pendidikan yakni membangun
manusia Indonesia seutuhnya serta menyiapkan sumber daya manusia pembangunan yang
bermutu.
Lingkungan (environment) merupakan salah satu unsur/komponen pendidikan. Lingkungan
itu bermacam-macam yang satu dengan yang lain saling pengaruh-mempengaruhi berdasarkan
fungsinya masing-masing dan kelancaran proses dan hasil pendidikan. Sebagaimana pendidikan
umumnya, kita mengetahui bahwa pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam
kehidupan manusia, baik dalam lingkungan keluarga yaitu orang tua sebagai pendidik di dalam
keluarga dan guru di lingkungan sekolah. Pengaruh serta timbal balik pendidikan di sekolah,
keluarga, dan masyarakat sangatlah penting karena itu sangat menentukan kejiwaan serta tingkah
laku anak didik dalam kehidupan sosial masyarakat. Pemahaman peranan keluarga, sekolah dan
masyarakat sebagai lingkungan pendidikan akan sangat penting dalam upaya membantu
perkembangan peserta didik yang optimal.

2. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui definisi serta fungsi dari pendidikan.
2. Mengetahui jenis-jenis lingkungan pendidikan
3. Mengetahui tentang lingkungan Pendidikan
4. Mengetahui pengaruh antara tripusat pendidikan dengan peserta didik.
B. KAJIAN TEORI & PEMBAHASAN

1. KAJIAN TEORI
Dalam kegiatan pendidikan, kita melihat adanya unsur pergaulan dan unsur lingkungan yang
keduaanya tidak terpisahkan tetapi dapat dibedakan. Dalam pergaulan tidak selalu berlangsung
pendidikan walaupun didalamnya terdapat factor-faktor yang mendidik. Pergaulan semacam itu
dapat terjadi dalam:

a. Hidup bersama orang tua, nenek, kakek, atau adik dan saudara-saudara lainnya
dalam suatu keluarga
b. Berkumpul dengan teman-teman sebaya
c. Bertempat tinggal dalam satu lingkungan kebersamaan di kota, di desa, atau
dimana saja.
Diantara ketiga pergaulan diatas, sudah jelas Keluarga merupakan lingkungan sosial
yang paling awal yang kemudian dilengkapi dengan lingkungan pendidikan di sekolah
dan lingkungan masyarakat secara lebih luas. Demikian pula kebudayaan seperti bahasa,
adat istiadat, kebiasaan, hasil seni, peraturan, merupakan lingkungan yang memberikan
pengaruh yang cukup berarti bagi perkembangan individu.

2. PEMBAHASAN

a. Jenis - jenis Pendidikan


Ada tiga jenis pendidikan di Indonesia, yaitu Pendidikan Formal, Pendidikan Non
Formal, dan Pendidikan Informal.
 Pendidikan Formal
Pendidikan formal adalah Pendidikan yang memiliki jenjang dan terstruktur, mulai
dari pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan sekolah dasar (SD), pendidikan
sekolah menengah pertama (SMP), pendidikan sekolah menengah atas (SMA), dan
pendidikan tinggi (Universitas).
 Pendidikan Non Formal
Pendidikan non formal adalah Pendidikan di luar pendidikan formal yang bisa
dilaksanakan secara berjenjang dan terstruktur. Jenis pendidikan ini bisa disetarakan
dengan hasil program pendidikan formal melalui proses penilaian dari pihak yang
berwenang.
 Pendidikan Informal
Pendidikan informal adalah Pendidikan yang berasal dari lingkungan dan keluarga dimana
peserta didiknya dapat belajar secara mandiri. Seperti Agama, budi pekerti, etika, sopan santun,
dsb.

b. Fungsi Pendidikan
Fungsi pendidikan terbagi menjadi tiga fungsi, yaitu: Pertama, menyiapkan
generasi muda untuk memiliki kemampuan agar bisa memegang peranan-peranan pada
masa yang akan datang di tengah kehidupan bermasyarakat. Kedua, memindahkan
ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan peranan-peranan di atas dari generasi tua ke
ke genarasi muda. Ketiga, Memindahkan nilai-nilai dari generasi tua ke generasi muda
dengan tujuan agar keutuhan dan kesatuan masyarakat terpelihara.
Broom berpendapat bahwa fungsi pendidikan adalah agar terjadi proses transmisi
budaya, selain itu juga untuk mengembangkan kepribadian, mengingkatkan persatuan
atau integrasi sosial masyarakat, serta mengadakan seleksi dan alokasi tenaga kerja.
Dari beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian dan fungsi pendidikan dapat
ditarik benang merahnya, yaitu sebuah proses yang harus terus berlangsung dalam
hidup dan kehidupan manusia, dan perlu diperhatikan bahwa proses tersebut tidak akan
instan atau cepat atau bagaikan membalikan dua belah tangan.
Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik
dalam interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya, utamanaya berbagai sumber daya
pendidikan yang tersedia, agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal. Fungsi
pendidikan merupakan pintu gerbang bagi anak bangsa untuk memperoleh transfer ilmu,
transfer budaya, transfer norma-norma dan transfer karakter yang akan menjadi imun
dalam menghadapi dunia yang semakin modern.
Oleh karena itu, diperlukan berbagai usaha sadar untuk mengatur dan
mengendalikan lingkungan itu sedemikian rupa agar dapat diperoleh peluang
pencapaian tujuan secara optimal, dan dalam waktu yang seminimal mungkin.
Diharapkan mutu sumber daya manusia makin lama semakin meningkat. Hal itu hanya
dapat diwujudkan apabila setiap lingkungan pendidikan tersebut dapat melaksanakan
fungsinya sebagaimana mestinya.

 Tripusat Pendidikan

 Keluarga
Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak ialah, merupakan peletak dasar
bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Sifat dan tabiat anak sebagian
besar diambil dari kedua orang tuanya dan dari anggota keluarga yang lain. Keluarga
merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama
dialamai oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua
bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh
dan berkembang dengan baik. Pendidikan keluarga berfungsi:
1.  Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak
2. Menjamin kehidupan emosional anak
3. Menanamkan dasar pendidikan moral
4. Memberikan dasar pendidikan sosial
5. Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak

  Sekolah
Di sekolah, anak-anak memperoleh pengajaran dan pendidikan. Anak-anak belajar
berbagai macam pengetahuan dan ketrampilan, yang akan dijadikan bekal untuk
kehidupannya nanti di masyarakat. Sekolah bertanggung jawab atas pendidikan anak-
anak selama mereka diserahkan kepadanya. Sekolah sebagai lembaga terhadap Sekolah
membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-kebiasaan yang baik serta menanamkan
budi pekerti yang baik.

1. Sekolah memberikan pendidikan untuk kehidupan di dalam masyarakat yang sukar


atau tidak dapat diberikan di rumah.
2. Sekolah melaqtih anak-anak memperoleh kecakapan-kecakapan seperti membaca,
menulis, berhitung, menggambar serta ilmu-ilmu lain sifatnya mengembangkan
kecerdasan dan pengetahuan.
3. Di sekolah diberikan pelajaran etika, keagamaan, estetika, membenarkan benar atau
salah, dan sebagainya .
pendidikan, diantaranya sebagai berikut:

 Masyarakat
Pengaruh-pengaruh dari masyarakat ini ada yang bersifat positif terhadap pendidikan
anak, tetapi sebaliknya banyak pula yang bersifat negatif. Yang dimaksud dengan
pengaruh yang bersifat positif di sini ialah, segala sesuatu yang membawa pengaruh baik
terhadap pendidikan dan perkembangan anak. yaitu pengaruh-pengaruh yang menuju
kepada hal-hal yang baik dan berguna bagi anak itu sendiri, maupun baik dan berguna
bagi kehidupan bersama.
Pengaruh yang positif dari masyarakat ini banyak kita jumpai dalam perkumpulan-
perkumpulan pemuda, organisasi-organisasi pelajar atau mahasiswa, maupun organisasi-
organisasi lain. Baik perkumpulan atau organisasi itu bergerak dalam lapangan kesenian-
kebudayaan, olahraga, politik yang bersifat menghimpun dan menyatukan para anggota,
seperti halnya organisasi-organisasi pelajar atau mahasiswa dari suatu jenis sekolah atau
fakultas. Organisasi atau perkumpulan pemuda yang memberikan pengaruh positif ini
ialah organisasi atau perkumpulan pemuda yang diorganisasi secara baik dan “legal”.
Sedang yang dimaksud dengan pengaruh yang bersifat negatif ialah, segala macam
pengaruh yang menuju kepada hal-hal yang tidak baik dan merugikan baik, tidak baik dan
merugikan bagi pendidikan dan perkembangan anak sendiri. Pengruh negatif sangat
mudah diterima oleh anak, yang tadinya baik di rumah, setelah mendapat pengaruh dari
temannya, akhirnya bisa menjadi anak berandalan. Oleh karena itu menjadi tugas dari
orang tua untuk selalu mengadakan pengawasan terhadap putra-putrinya. Orang tua harus
tahu dan mengawasi selalu, dengan siapa anaknya itu bercampur gaul.
c. Lingkungan Pendidikan
Menurut Sartain (ahli psikologi Amerika), yang dimaksud lingkungan meliputi kondisi
dan alam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita,
pertumbuhan, perkembangan atau life processes. Meskipun lingkungan tidak
bertanggung jawab terhadap kedewasaan anak didik, namun merupakan faktor yang
sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak didik, sebab
bagaimanapun anak tinggal dalam satu lingkungan yang disadari atau tidak pasti akan
mempengaruhi anak. Pada dasarnya lingkungan mencakup lingkungan fisik,
lingkungan budaya, dan lingkungan sosial.
Lingkungan sekitar yang dengan sengaja digunakan sebagai alat dalam proses
pendidikan (pakaian, keadaan rumah, alat permainan, buku-buku, alat peraga, dll)
dinamakan lingkungan pendidikan. Lingkungan pendidikan dibagi menjadi tiga yaitu :

a. Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama karena
manusia pertama kalinya memperoleh pendidikan di lingkungan ini sebelum mengenal
lingkungan yang lain. Selain itu manusia mengalami proses pendidikan sejak lahir bahkan
sejak dalam kandungan. Pendidikan keluarga dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1. Pendidikan Prenatal (pendidikan dalam kandungan)
2. Pendidikan Postnatal (pendidikan setelah lahir)
b. Lingkungan Sekolah
Pada masyarakat yang semakin komplek, anak perlu persiapan khusus untuk
mencapai masa dewasa. Persiapan ini perlu waktu, tempat dan proses yang khusus.
Dengan demikian orang perlu lembaga tertentu untuk menggantikan sebagian fungsinya
sebagai pendidik. Lembaga ini disebut sekolah. Dasar tanggung jawab sekolah akan
pendidikan meliputi :
1. Tanggung jawab formal kelembagaan
2. Tanggung jawab keilmuan
3. Tanggung jawab fungsional
c. Lingkungan masyarakat
            Ada 5 pranata sosial (social institutions) yang terdapat di dalam lingkungan sosial yaitu:
 pranata pendidikan, bertugas dalam upaya sosialisasi
 pranata ekonomi, bertugas mengatur upaya pemenuhan kemakmuran
 pranata politik, bertugas menciptakan integritas dan stabilitas masyarakat
 pranata teknologi, bertugas menciptakan teknik untuk mempermudah manusia
 pranata moral dan etika, bertugas mengurusi nilai dan penyikapan dalam pergaulan
masyarakat.
Penutup

1. Kesimpulan
Proses mencapai tujuan pendidikan untuk menghasilkan manusia yang unggul baik
secara pribadi maupun penguasaan ilmu pengetahuan tidak hanya tergantung tentang
bagaiamana sistem pendidikan di jalankan oleh lingkungan pendidikan formal. Namun
juga dipengaruhi oleh lingkungan keluarga serta lingkungan masyarakat.
Antara lingkungan pendidikan yang satu dan lingkungan yang lain yang disebut
sebgaia tripusat pendidikan tidak dapat berdiri sendiri, namun ada hubungan saling
mempengaruhi diantara lingkungan pendidikan.

2. Saran
Melihat kenyataan bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan yang maksimal
diperlukan sebuah hubungan timbal balik yang yang erat maka diperlukan sebuah
koordinasi antar lingkungan pendidikan. Dalam menentukan kurikulum lingkungan
formal (sekolah) baiknya untuk mepertimbangankan faktor lingkungan keluarga dan
masyarakat. Bahkan kalau memungkinkan melibatkan keluarga anak didik dan tokoh
masyarakat dalam merumuskan kurikulum pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?
q=fungsi+lingkungan+pendidikan&oq=&aqs=chrome.1.69i59i450l3.4718249j0j15&sourceid=chrome&ie=UT
F-8

Tirtarahardja Umar, Sulo La, 2008, Pengantar Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka cipta


Clarashinta92.wordpress.com, 2013 , Lingkungan Pendidikan, Diunduh Tanggal 4 September 2022

..

Anda mungkin juga menyukai