Anda di halaman 1dari 9

1. Apa itu Tri Pusat Pendidikan?

1)Tri Pusat Pendidikan adalah tiga pusat yang bertanggung jawab atas terselenggaranya pendidikan
terhadap anak yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.
Manusia sepanjang hidupnya selalu akan mendapatkan pengaruh dari keluarga, sekolah, dan
masyarakat luas. Ketiga lingkungan tersebut disebut Tri Pusat Pendidikan, yang akan mengaruhi manusia
dari segi perilaku, Perkembangan dan pertumbuhan.
Dilihat dari segi anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap hidup didalam lingkungan masyarakat
tertentu tempat mengalami pendidik.
2. Bagaimana masing-masing karakter dari Tri Pusat Pendidikan?
a. Keluarga
Keluarga merupakan pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang karena hubungan
semenda dan sedarah. Keluarga itu dapat berbentuk keluarga inti (nucleus family: ayah, ibu, dan anak),
ataupun keluarga yang diperluas (disamping inti ada orang lain: kakek, nenk, adik/ipar, pembantu dan
lain-lain). Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama
dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua bertanggung jawab
memelihara, merawat, melindungi dan mendidik anak agar berkembang dengan baik.
Lingkungan keluarga adalah merupakan lingkungan pendidikan yang pertama karena dalam keluarga
inilah anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan. Dan dikatakan lingkungan yang
terutama karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga. Sehingga pendidikan
yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga.
Keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang pertama memiliki Fungsi dan peranan dalam pendidikan,
yaitu:
1. Pengalaman pertama masa kanak kanak.
2. Menjamin kehidupan emosional anak.
3. Menanamkan dasar pendidikan moral.
4. Memberikan dasar pendidikan sosial.
5. Peletakan dasar-dasar keagamaan
Menurut Ki Hajar Dewantoro, suasana kehidupan keluarga merupakan tempat yang sebaik-baiknya
untuk melakukan pendidikan orang-seorang (pendidikan individual) maupun pendidikan sosial. Keluarga
itu tempat untuk melangsungkan pendidikan kearah pembentukan pribadi yang senpurna, tidak saja
bagi anak-anak kecil tetapi juga bagi para remaja. Peran orang tua dalam keluarga sebagai penuntun,
sebagai pengajar, dan sebagai pemberi contoh. Secara khusus terdapat dasar-dasar tanggung jawab
orang tua terhadap anaknya, meliputi:
1. Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dan anak.
2. Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan orang tua terhadap anaknya.
3. Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga yang pada gilirannya akan menjadi tanggung
jawab masyarakat, bangsa dan negara.
4. Memelihara dan membesarkan anaknya.
5. Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi
kehidupan anak kelak.
b. Sekolah
Pada dasarnya pendidikan di sekolah merupakan bagian dari pendidikan dalam keluarga, yang sekaligus
merupakan lanjutan dari pendidikan dalam keluarga Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan
oleh orang tua dalam keluarga,terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam
keterampilan. Oleh karena itu dikirimkan anak ke sekolah. Seiring dengan perkembangan peradaban
manusia,sekolah telah mencapai posisi yang sangat sentral dalam pendidikan keluarga. Hal ini karena
pendidikan telah berimbas pola pikir ekonomi yaitu efektivitas dan efesiensi dan hal ini telah menjadi
semacam ideologi dalam proses pendidikan disekolah. Yang dimaksud dengan pendidikan sekolah disini
adalah pendidikan yang diperoleh seseorang di sekolah secara teratur, sistematis, bertingkat dan
dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat.
Ada beberapa karakteristik proses pendidikan yang berlangsung disekolah ini yaitu:
1. Diselenggarakan secara khusus dan dibagi atas jenjang yang memiliki hubungan hierarkis
2. Usia anak didik disuatu jenjang pendidikan relatif homogen
3. Waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan pendidikan yang harus diselesaikan
4. Materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan umum
5. Adanya penekanan tentang kualitas tentang pendidikan sebagai jawaban terhadap kebutuhan
dimasa yang akan mendatang
1. Tanggung jawab sekolah
Sebagi lembaga pendidikan yang bersifat normal, sekolah memilki tanggung jawab yang berdasarkan
atas asas-asas yang berlaku, meliputi:
1. Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang di tetapkan menurut
ketentuan-ketentuan yang berlaku
2. Tangung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi tujuan dan tingkat pendidikan yang di percayakan
kepadanya oleh masyarakat dan bangsa
3. Tanggung jawab fungsional ialah tanggung jawab professional pengelola dan pelaksana pendidikan
yang menerima ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya
2. Sifat-sifat lembaga pendidikan sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan kedua setelah keluarga, yang bersifat formal namun tidak
kodrati, tetapi banyak orang tua yang menyerahkan tannggung jawab pendidikan terhadap sekolah
Dari kenyataan-kenyataan tersebut maka sifat-sifat dari pendidikan sekolah tersebut adalah:
1. Tumbuh sesudah keluarga
2. Lembaga pendidikan formal
Dinamakan lembaga pendidikan formal, karena sekolah memilki bentuk yang jelas, dalam arti memiliki
program yang telah direncanakan dengan teratur dan ditetapkan dengan resmi
1. Lembaga pendidikan yang tidak bersifat kodrati
Lembaga pendidikan didirikan tidak atas hubungan darah antara guru dan murid seperti halnya
dikeluarga, tetapi berdasarkan hubungan yang bersifat kedinasan
3. fungsi dan peranan sekolah
Peranan sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan keluarga, maka sekolah bertugas
mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan memperhalus tingkah laku anak didik yang di bawa dari
keluarganya. Sementara itu dalam perkembangan kepribadian anak didik, peranan sekolah dengan
melalui kurikulum antara lain:
1. Anak didik belajar bergaul sesama anak didik, antara guru dengan anak didik, dan antara anak didik
dengan orang yang bukan guru (karyawan).
2. Anak didik belajar mentaati peraturan-peraturan sekolah.
4. Ditinjau dari segi sifatnya
a. Sekolah Umum
Yaitu sekolah yang belum mempersiapkan anak dalam spesialisasi pada bidang pekerjaan tertentu.
Sekolah ini penekanannya adalah sebagai persiapan mengikuti pendidikan yang lebih tinggi
tingkatannya. Termasuk dalam hal ini adalah SD /MI, SMP /MTS, SMA / MAU.
b. Sekolah Kejuruan
Yaitu lembaga pendidikan sekolah yang mempersiapkan anak untuk menguasai keahlian-keahlian
tertentu, seperti: SMEA, MAPK (MAK), SMKK, STM, SMK dan lain sebagainya.
3 Masyarakat
Masyarakat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menempati suatu daerah, diikat oleh pengalaman-
pengalaman yang sama, memiliki sejumlah persesuaian dan sadarkan persatuan dan kesatuannya, serta
dapat bertindak bersama untuk mencukupi krisis kehidupannya.[14]
Masyarakat juga dapat diartikan sebagai satu bentuk tata kehidupan sosial dengan tata nilai dan tata
budaya sendiri. Dalam arti ini masyarakat adalah wadah dan wahana pendidikan; medan kehidupan
manusia yang majemuk (plural:suku, agama, ekonomi, dan lain sebagainya). Manusia berada dalam
multi kompleks antar hubungan dan antar aksi dalam masyarakat.[15]
Dalam pembahasan ini masyarakat merupakan lingkungan ketiga dalam pendidikan. Pendidikan
masyarakat tersebut telah mulai sejak anak lepas dari asuhan keluarga dan berada diluar pendidikan
sekolah
Untuk agak memperjelas pengertian kita tentang lingkungan itu, baiklah kita jangan terlalu terikat pada
“tempat”. Kita adakan tinjauan tentang lingkungan bukan atas dasar tempat, melainkan atasa dasar
“peranan” orang-orang yang berada dalam lingkungan-lingkungan itu.
Jika orang tua atau anggota keluarga yang lain, tidak berperan lagi terhadap anak, artinya tidak
mengadakan pengawasan terhadap tingkah laku perbuatan anak, maka dapat dikatakan bahwa anak
tersebut tidak berada dalam lingkungan keluarga. Biarpun ia mungkin masih berada di halaman
rumahnya. Misalnya ia sedang bermain-main dengan kawan-kawan sebayanya.
Sebaliknya, biarpun ia tidak berada di sekitar halaman rumahnya, akan tetapi orang tua atau anggota
keluarga yang lain masih mengadakan pengawasan terhadap tingkah laku perbuatan anak, maka dapat
dikatakan, bahwa anak itu berada di dalam lingkungan keluarga. Misalnya mereka sedang berjalan-jalan
di sebuah taman, mereka pergi ke tempat-tempat hiburan dan sebagainya.
Dengan demikian, yang dimaksud dengan anak berada di dalam lingkungan masyarakat, apabila anak itu
tidak berada di bawah pengawasan orang tua atau anggota keluarga yang lain, dan tidak berada di
bawah pengawasan guru atau petugas sekolah yang lain. Pengawasan tingkah laku perbuatan anak
dalam lingkungan masyarakat ialah oleh petugas-petugas hukum di dalam masyarakat, atau juga orang-
orang lain yang berada dalam masyarakat.
Sebenarnya di dalam masyarakat itu tidak ada pendidikan. Masyarakat tidak mendidik orang- orang atau
anak-anak yang berada di dalamnya. Di dalam masyarakat yang ada hanyalah “pengaruh” dari
masyarakat itu. Pendidikan yang ada di dalam masyarakat adalah yang terdapat dalam perkumpulan-
perkumpulan pemuda. Sehingga Ki Hajar Dewantara secara tegas menyebutkan lingkungan pendidikan
yang ketiga ialah pergerakan pemuda.
Pengaruh-pengaruh dari masyarakat ada yang bersifat positif terhadap anak dan juga bersifat negatif.
Yang dimaksud dengan pengaruh yang bersifat positif ialah segala sesuatu yang membawa pengaruh
baik terhadap pendidikan dan perkembangan anak. Yaitu pengaruh-pengaruh yang menuju kepada hal-
hal yang baik dan berguna bagi anak itu sendiri maupun bagi kehidupan bersama.
Pengaruh yang positif dari masyarakat banyak kita jumpai dalam perkumpula-perkumpulan pemuda,
organisasi-organisasi pelajar atau mahasiswa maupun organisasi yang lain. Baik perkumpulan atau
organisasi itu bergerak dalam bidang kesenian, kebudayaan, olahraga, politik, maupun yang merupakan
organisasi biasa yang bersifat menghimpun dan menyatukan para anggota, seperti halnya organisasi-
organisasi pelajar atau mahasiswa dari sesuatu jenis sekolah atau fakultas. Tetapi perlu ditekankan di
sini bahwa organisasi atau perkumpulan pemuda yang memberikan pengaruh positif ini ialah organisasi
atau perkumpulan pemuda yang di organisasi secara baik dan “legal”.
Sedang yang di maksud dengan pengaruh yang bersifat negatif ialah segala macam pengaruh yang
menuju kepada hal-hal yang tidak baik dan merugikan. Baik, merugikan bagi pendidikan dan
perkembangan anak maupun merugikan kepada kehidupan bersama.
Pengaruh yang bersifat negatif ini tidak terhitung banyaknya di dalam masyarakat. Dan anehnya ,
pengaruh yang negatif ini sangat mudah di terima oleh anak, dan sangat kuat meresap di hati anak. Anak
yang tadinya baik di rumah, setelah mendapat pengaruh dari temannya, akhirnya bisa menjadi anak
brandalan. Oleh karena itu menjadi tugas bagi orang tua untuk selalu mengadakan pengawasan
terhadap putra-putrinya. Orang tua harus tahu dan selalu mengawasi dengan siapa anaknya itu bergaul.
Bukan maksudnya di sini untuk membeda-bedakan kawan, tetapi justru untuk menjaga agar si anak
tidak terlanjur memperoleh pengaruh-pengaruh yang tidak diinginkan
Contoh: setiap kali anak minta izin untuk belajar di rumah kawannya. Berangkat, membawa buku dan
pulang jam 10 atau 11 malam di mana orang tua sudah tidur. Demikian berjalan beberapa lama tetapi
apa hasilnya? Anak telah menjadi pecandu ganja.
Memang kita bisa menyalahkan kepada anak. Dan mungkin kita bisa juga menyalahkan kepada kawan
yang mengajaknya. Tetapi di samping itu, orang tua lah yang bersalah paling besar. Mengapa ia tidak
selalu mengadakan pengawasan yang teliti terhadap anaknya. Andaikata orang tua selalu mengadakan
pengawasan dengan teliti, selalu mengawasi dengan siapa saja anak itu bergaul, kiranya tidak akan
terjadi hal-hal yang demikian. Hal hal semacam itu kiranya akan bisa di cegah sebelumnya.
3. Bagaimana hubungan antara sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan?
C. Hubungan Timbal Balik antara Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat
Hubungan keluarga dengan sekolah
Keluarga sebagai satuan organisasi terkecil di masyarakat mendapat peranan sangat penting karena
membentuk kepribadian dan watak anggota keluarganya. Sedangkan masyarakat terdiri dari keluarga-
keluarga. Dari satuan terkecil itu terbentuklah gagasan untuk terus mewariskan standar watak dan
kepribadian yang baik yang diakui oleh semua golongan masayarakat, salah satu institusi yang
mewarisakan kepribadian dan watak kepada masayarakat adalah sekolah. Sekolah tidak akan terus
berdiri jika tidak di dukung oleh masyarakat, maka dari itu kedua sistem sosial ini saling mendukung dan
melengkapi. Jika di sekolah dapat terbentuk perubahan sosial yang baik berdasarkan nilai atau kaidah
yang berlaku, maka masyarakat pun akan mengalami perubahan sosial.
Sebagai salah satu wujud sekolah sebagai bagian dari masyarakat maka terbentuklah sekolah
masyarakat (community school). Sekolah ini bersifat life centered. Yang menjadi pokok pelajaran adalah
kebutuhan manusia, masalah-masalah dan proses-proses social dengan tujuan untuk memperbaiki
kehidupan dalam masyarakat. Masyarakat dipandang sebagai laboratorium dimana anak belajar,
menyelidiki dan turut serta dalam usaha-usaha masyarakat yang mengandung unsur pendidikan.
Menurut Oqbum fungsi keluarga itu adalah sebagai berikut :
· Fungsi kasih sayang
· Fungsi ekonomi
· Fungsi pendidikan
· Fungsi perlindungan/penjagaan
· Fungsi rekreasi
· Fungsi status keluarga
· Fungsi agama
2.3.2 Pengaruh sekolah terhadap masyarakat
Pengaruh sekolah terhadap masyarakat pada dasarnya tergantung kepada luas-tidaknya produk serta
kualitas dari produk sekolah itu sendiri. Semakin luas sebaran produk sekolah di tengah-tengah
masyarakat, tentu produk sekolah tersebuut membawa pengaruh positif yang berarti bagi
perkembangan masyarakat bersangkutan. Sekolah dapat disebut sebagai lembaga investasi manusiawi.
Investasi jenis ini sangat penting bagi perkembangan dan kemajuan masyarakat. Rendahnya kualitas
faktor manusia disetiap masyarakat, akan berpengaruh terhadap prestasi yang bisa dicapai oleh
masyarakat bersangkutan.
Terdapat empat macam pengaruh pendidikan sekolah terhadap perkembangan masyarakat, yaitu:
1. Mencerdaskan kehidupan masyarakat
2. Membawa pengaruh pembaharuan bagi perkembangan masyarakat.
3. Mencetak warga masyarakat yang siap dan terbekali bagi kepentingan kerja di lingkungan
masyarakat.
4. Melahirkan sikap-sikap positif dan konstruktif bagi warga masyarakat, sehingga tercipta integrasi
sosial yang harmonis ditengah-tengah masyarakat.
Hubungan sekolah dan masyarakat memiliki hubungan rasional berdasarkan kebutuhan. Adapun
gambaran hubungan rasional diantara keduanya:
a. Sekolah sebagai lembaga layanan terhadap kebutuhan pendidikan di masyarakat yang membawa
konsekuensi-konsekuensi dan konseptual serta teknis yang bersesuaian antar fungsi pendidikan yang
diperankan sekolah dengan yang dibutuhkan masyarakat. Untuk menjalankan tujuan pendidikan yang
rasional dan ideal, maka sekolah memerlukan mekanisme informasi timbal balik yang rasional, objektif
dan realitas dengan masyarakat
b. Sasaran pendidikan yang ditengani lembaga persekolahan detentukan kejelasan formulasi kontrak
antara sekolah dengan masyarakat. Diperlukan pendekatan komprehensif didalam pengembangan
program dan kurikulum untuk masing-masing jenis dan jenjang persekolahan.
c. Pelaksanaan fungsi sekolah dalam melayani masyarakat yang dipengaruhi oleh ikatan-ikatan
objektif diantara keduanya. Ikatan objektif tersebut berupa perhatian, penghargaan dan lapangan-
lapangan tertentu seperti dana, fasilitas dan jaminan-jaminan objektif lainnya.
2.3.3 Pengaruh masyarakat terhadap sekolah
Pada dasarnya masyarakat senantiasa memiliki dinamika untuk selalu tumbuh dan berkembang,
disamping itu juga setiap masyarakat memiliki identitas tersendri sesuai dengan pengalaman budaya
dan perbendaharaan alamiahnya.masyarakat sebagai satu totlitas memiliki physical environment
(lingkungan alamiah, benda-benda, iklim, kekayaan material) dan social environment (manusia,
kebudayaan, dan nilai-nilai agama), sumber daya alam, sumber daya manusia dan budaya.
Keterkaitan masyarakat dengan pendidikan adalah sangat erat dan sangat mempengaruhi,
kenyataannya bagi setiap orang bahwa masyarkat yang baik, maju, modern ialah masyarakat yang
didalamnya ditemukan suatu tingkat pendidikan yang baik, maju, dan modern pula, dalam wujud
lembaga-lembaganya maupun jumlah dan tingkat orang terdidik. Dengan kata lain suatu masyarakat
yang maju karena adanya pendidikan yang maju dan baik, sebaliknya masyarakat yang kurang
memperhatikan pembinaan pendidikan, akan tetap keterbelakangan, tidak hanya dari segi intelektual
tetapi juga dari segi sosial kultural.
Masyarkat dengan segala atribut dan identitassnya yang memiliki dinamika ini, secara langsung akan
berpengaruh terhadap pendidikan persekolahan. Pengaruh-pengaruh yang dimaksud adalah:
1. Terhadap orientasi dan tujuan pendidikan
Bahwa suatu masyarakat dengan segala dinamikanya, senantiasa Membawa pengaruh terhadap
orientasi dan tujuan pendidikan pada lembaga persekolahan. Ini adalah wajar dan bisa dimengerti
karena sekolah merupakan lembaga yang dilahirkan dari, oleh untuk masyarakat.
Arah program pendidikan persekolahan biasanya tercermin didalam kurikulum, didalam kenyataannya
selalu terjadi perubahan-perubahan didalam suatu jangka tertentu. Perubahan-perubahan tersebut
disebabkan oleh pertumbuhan dan perkembangan yang memunculkan orientasi-orientasi dan tujuan-
tujuan yang baru yang pasti akan diperhatikan oleh lembaga pendidikan sekolah.
Sebagai bukti bahwa idenitas suatu masyarakat beepengaruh terhadap program pendidikan disekolah-
sekolah adalah dengan berbedanya orientasi dan tujuan pendidikan pada masing-masing negara.
Pengaruh pertumbuhan dan perkembngan masyarakat juga terlihat dalam perubahan orientasi dan
tujuan pendidikan dari suatu periode tertentu dengan periode berikutnya. Oleh karena itu, dalam
relitasnya tidak pernah terdapat kurikulum pendidikan yang berlaku permanen, kurikulum akan selalu
disempurnakan dan disesuaikan dengan tuntutan perkembangan masyarkat yang terjadi.
2. Terhadap proses pendidikan di sekolah
Pengaruh masyarakat dibidang sosial budaya dan partisipasinya adalah sesuatu yang jelas membawa
pengaruh erhadap berlangsungnya proses pendidikan di sekolah. Adapun pengaruh sosial budaya yang
dimaksud biasanya tercermin didalam prose belajar mengajar, baik yang menyagkut pola aktifitas
pendidik maupun anak didik didalam proses pendidikan. Dalam kenyataannya berfungsinya proses
penyelenggaraan pendidikan disekolah-sekolah tergantung pada kualitas dan kuantitas kompenen
manusiawi, fasilitas dana, dan perlengkapan pendidikan. Dalam kaitan ini pengaruh tingkat partisipasi
masyarakat seperti diatas tampak sangat besar, karena itulah hubungan pengaruh timbal balik antara
tingkat pasrtisipasi masyarakat dengan kulitas proses penyelenggaraan pendidikan sekolah-sekolah,
menuntut adanya jalinan hubungan yang harmonis antara sekolah dengan masyarakat. Sementara itu
perubahan-perubahan yang terjadi dan ada di masyarakat mempengaruhi pula materi pendidikan
disekolah, karena perubahan itu merupakan salah satu sumber yang ada di masyraka
Tugas 1 perkembangan peserta didik 16 -22 april
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan individu?
Faktor dari perkembangan yaitu :
1. Factor genetika (keturunan )
2. Faktor Asupan
3. Faktor Lingkungan.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan yaitu :
1. Faktor Hereditas (warisan sejak lahir/bawaan )
2. Faktor lingkungan
2. Jika anak berminat pada kegiatan akademik maupun ekstrakuler yang berkaitan dengan sekolah
maka anak akan senang meluangkan waktu pada kegiatan –kegiatan disekolah .Disamping itu, hubungan
sosial yang baik dengan guru maupun teman,menjadikan anak sebagai wargasekolah yang baik dan
berusaha untuk menaati peraturan sekolah.oleh karena sikap yang menyenangkan ini anak disukai guru
maupun teman-temannya.
Dilai pihak anak yang bosan pada sekolah,menilai kehadiran guru dan teman-teman sekelas,lama
kelamaan akan memiliki sikap negative terhadap sekolah. Berkaitan dengan hal tersebut ada beberapa
sikap yang biasa dijumpai berkaitan dengan kurangnya minat anak pada sekolah,yaitu sebagai berikut.
1. Fobia sekolah adalah ketakutan yang luar biasa untuk berada disekolah.anak menghindar dari anak
sekolah atau menolak pergi kesekolah dengan alas an bermacam bermacam. Misalnya menghindari
sekolah dengan alasan sakit
2. Membolos
Membolos artinya tidak masuk sekolah tanpa sebab sebab yang jelas dan tanpa izin dari orang orang tua
atau guru di sekolah. Kegiatan membolos dapat terjadi karena berbagai hal, misalnya dikarenakan
pengaruh dari teman kelompok sebayaatau anak merasa beban di sekolah terlalu berat karena terlalu
banyak tugas.
3. Tingkah laku yang mengganggu
Jika anak bosan maka ia menjadi anak yang bermasalah. Tidak jarang dikelas dan didekolah ia membuat
keonaran
4. Underachiever
Anak yang bosan pada sekolah atau tidak berminat pada sekolah akan bersprestasi dibawah atau tidak
sesuai dengan tingkat kemampuan atau potensinya. Anak semacam ini sebetulnya tetapi karena ia tidak
termotivasi untuk sekolah maka akan bersprestasi yang tidak sesuai dengan potensinya.
3 Agar guru dapat mengetahui aspirasi atau tuntutan peserta didik yang bisa dijadikan bahan
pertimbangan dalam penyusunan program yang tepat bagi peserta didik, sehingga kegiatan
pembelajaran pun akan dapat memenuhi kebutuhan, minat mereka dan tepat berdasarkan dengan
perkembangan.

DISKUSI 2.
1. Pengaruh perkembangan anak dapat positif dan dapat pula menjadi negatif.mengapa demikian ?coba
anda diskusikan
Jawaban : Pengaruh anak yang secara positif ataupun secara negative secara garis besar dipengaruhi
oleh lingkungan .Dampak yang anak tersebut dapatkan dari lingkungan membentuk pribadi dalam
dirinya baik itu dampak negative maupun dampak positif.
Disini ada 3 lingkungan yang mempengaruhi perkembangan anak:
1. Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungaan pendidikan yang pertama dan utama karena manusia pertama kalinya
memperoleh pendidikan dilingkungan ini sebelum mengenal lingkungan yang lain.selain itu,manusia
mengalami proses pendidikan sejak lahir bahkan sejak dalam kandungan.pendidikan dapat dibagi
menjadi dua yaitu:
a. Pendidikan prenatal (Pendidikan dalam pendidikan)
b. Pendidikan postanal (Pendidikan setelah latih)
2. Lingkungan Sekolah
Oleh karena perkembangan peradaban manusia,orang tidak mampu lagi untuk mendidik anaknya. Pada
masyarakat yang semakin kompleks,anak perlu persiapan khusus untuk mencapai masa dewasa
persiapan ini perlu waktu,tempat,dan proses yang khusus.Dengan demikian ,orang perlu lembaga
tertentu untuk menggantikan sebagian fungsinya sebagai pendidik.Lembaga ini disebut sekolah.
Dasar tanggung jawab sekolah akan pendidikan meliputi:
a. Tanggung jawab formal kelembagaan
b. Tanggung jawab keilmuan
c. Tanggung jawab fungsional
3. Lingkungan Masyarakat
Terdapat lima pranata sosial(social institutions) yang terdapat didalam lingkungan sosial yaitu:
a. Pranata Pendididkan =Bertugas dalam upaya sosialisasi
b. Pranata Ekonomi = Bertugas mengatur upaya pemenuhan kemakmuran
c. Pranata Politik = Bertugas menciptakan integritas dan stabilitas masyarakat
d. Pranata Teknologi = Bertugas menciptakan teknik untuk mempermudah manusia.
e. Pranata moral dan Etika = bertugas mengurusi nilai dan penyikapan dalam pergaulan masyarakat.
Kesimpulan:
Jadi apabila anak tersebut berada dilingkungan keluarga,lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat
yang baik.maka akan berdampak positif pada anak begitu juga sebaliknya jika anak tersebut berada
dilingkungan yang kurang baik maka akan berdampak negative bagi perkembangan anak tersebut.

PENGANTAR PENDIDIKAN (Tugas diskusi 2 =9 apri-15 april)

1. Sebutkan dan jelaskan landasan-landasan dalam pendidikan ?


Jawab :
Ada berbagai jenis landasan,yaitu sebagai berikut :dari empat jenis landasan penddikan, yaitu sebagai
berikut :
1. Landasan religious pendidikan,yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari religi atau agama yang menjadi
titik tolak dalam rangka praktik pendidikan.
2. Landasan Filosofis pendidiakan,yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dan filsafat yang menjadi titik tolak
dalam rangka praktik pendidikan.
3. Landasan Ilmiah pendidikan,yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari berbagai cabang atau disiplin ilmu
yang menjadi titik tolak dalam rangka praktik pendididkan.
Dalam landasan Ilmiah pendidikanada beberapa landasan yang mencakup didalam landasan ilmiah
diantaranya:
a. Landasan psikologi pendidikan,adalah asumsi –aasumsi yang bersumber dari hasil studi disiplin
psikologis yang dijadikan titik tolak dalam rangka praktikpendidikan.
b. Landasan Sosiologi pendidikan,adalah seperangkat asumsi yang bersumber dari hasil studi disiplin
sosiologi yang dijadikan titik tolak dalam rangka praktik pendidikan
c. Landasan Antropologi pendidikan,adalah seperangkat asumsi yang bersumber dari hasil studi disiplin
antropologi yang dijadikan titik tolakdalam rangka praktik pendidikan,selain sebagai makhluk
sosial,manusia juga adalah makhluk berbudaya.
d. Landasan Hustoris pendidikan,merupakan seperangkat konsep dan praktik masa lampau sebagai titik
tolak sistem pendidikan masa kini yang terarah kemasa depan.
e. Landasan ekonomi pendidikan
Ekonomi pendidikan merupakan studi tentang kemakmuran material manusia.
4. Landasan Yuridis atau hokum pendidikan,yaitu asumsi –asumsi9 yang bersumber dari peraturan
perundang-undangan yang berlaku yang menjadi titik tolak dalam rangka politik pendidikan.

DISKUSI 3(PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK 04 23 APRIL -29 APRIL)


1. Perkebangan intelektual dan perkembangan bahasa pada diri anak SD seringkali diabaikan.Mengapa
demikian?Silahkan diskusikan
Jawaban :
Perkembangan intelektual dan perkembangan bahasa pada anak sering kali diabaikan hal ini terjadi
karena kurangnya kesadaran dari orang orang dewasadisekitar anak termasuk orang tua dan guru di
sekolah akan pentingnya pengaruh mereka terhadap perkembangan anak. Perkembangan bahasa sering
diabaikan karena banyak orang dewasa berpikir bahwa kemampuan berbahasa merupakan kemampuan
bawaan yang ,mana kemampuan tersebut dianggap akan dengan sendirinya tumbuh atau atau dimiliki
oleh anak . sehingga orang dewasa cenderung kurang memperhatikan perkembangan perkembangan
tersebut.kebanyakan orang dewasa berfikir bahwa kemampuan berbahasa akan dengan sendirinya
tumbuh pada diri anak tanpa adanya pelatihan. Padahal pada kenyataan perkembangan bahasa dan
intelektual anak sangat lah bergantung pada lingkungan dan orang dewasa di sekitar mereka. Orang
dewsa hendaknya memberikan contoh ataumenjadi model yang baik bagi anak, mengajarkan dan
melatih anak berbicara dengan baik secara pelan pelan selain itu orang tua juga harus memberikan kritik
atau pembenaranketika anak melakukan kesalahan dalam berbicara ataubertingkah laku.bimbingan
tersebut baiknya dilakukan secara terus menerus dan konsisten sehingga anak tidak memiliki kesulitan
dalam berbicara dengan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai