Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada dan terjadi
disekeliling proses pendidikan itu berlangsung yang terdiri dari manusia,
binatang, tumbuh tumbuhan dan benda benda mati. Keempat kelompok benda
benda lingkungan pendidikan itu ikut berperan dalam rangka usaha setiap siswa/
mahasiswa

mengembangkan

dirinya.

Tetapimanajemen pendidikan menaruh

perhatiannya terutama kepada lingkungan yang berwujud manusia yaitu


masyarakat
Perhatian manajement

pendidikan kepada

masyarakat

terpusat

kepada

kelompok manusia atau masyarakat lingkungannya karena masyarakatlah yang


bisa diajak berbicara tentang hal hal yang menyangkut tentang pendidikan
termasuk putra putri mereka yang akan menglami proses jenjang pendidikan di
dalam sekolah.
Pada kesempatan kali ini pemakalah akan mencoba untuk membahas tentang
hubunganmanajemen pendidikan dengan masyarakat, mengapa manajemen
menangani masyarakat, dan apakah hubungan lembaga pendidikan dengan
masyarakat?
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia.
Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi
manusia menurut ukuran normatif. Disisi lain proses perkembangan dan
pendidikan manusia tidak hanya terjadi dan dipengaruhi oleh proses pendidikan
yang ada dalam sistem pendidikan formal (sekolah) saja. Manusia selama
hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah, dan masyarakat
luas. Ketiga lingkungan itu sering disebut sebagai tripusat pendidikan.
Dengan kata lain proses perkembangan pendidikan manusia untuk mancapai
hasil yang maksimal tidak hanya tergantung tentang bagaimana sistem pendidikan

formal dijalankan. Namun juga tergantung pada lingkungan pendidikan yang


berada di luar lingkungan formal.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini akan dicoba untuk membahas dan menjabarkan tentang
Bagaimana manajemen pada aspek Lingkungan masyarakat?
C. Tujuan
1. Untuk

mengetahui

Bagaimana

manajemen

pada

aspek

masyarakat
2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen pendidikan

Lingkungan

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen dan Lingkungan Pendidikan
Pengertian Management ialah proses mengintegrasikan sumber sumber yang
tidak berhubungan menjadi sistem total untuk menyelesaikan suatu tujuan. Yang
dimaksud sumber disini ialah mencakup orang orang, alat alat, media, bahan
bahan, uang dan sarana, semuanya dikoordinasikan agar terpusat dalam rangka
menyelesaikan tujuan .
Pengertian Pendidikan adalah merupakan suatu usaha dan kegiatan yang
berproses melalui tahap tahap dan tingkatan tingkatan. Tujuan pendidikan
bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap dan statis, tetapi ia merupakan suatu
keseluruhan dari kepribadian seseorang berkenaan dengan seluruh aspek
kehidupannya di masyarakat , dan pendidikan berisi tentang sikap, tingkah laku
pribadi masyarakat, menuju kesejahteraan hidup perorangan dan bermasyarakat .
Pengertian Masyarakat sekelompok kumpulan manusia atau lingkungan yang
berwujud manusia .
Dengan demikian jelaslah bahwa lembaga pendidikan itu bukanlah badan /
lembaga yang berdiri sendiri dalam membina pertumbuhan dan perkembangan
putra putri bangsa, melainkan ia merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan
dari masyarakat yang luas. Ia sebagai system terbuka yang selalu mengadakan
kerja sama dengan warga masyarakat lainnya, secara bersama sama membangun
di bidang pendidikan.
Manusia memiliki sejumlah kemampuan yang dapat dikembangkan melalui
pengalaman.

Pengalaman

ini

terjadi

karena

interaksi

manusia

dengan

lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial manusia secara


efisien dan efektif itulah yang disebut dengan pendidikan. Dan latar tempat
berlangsungnya pendidikan itu disebut lingkungan pendidikan, khususnya pada
tiga lingkungan utama pendidikan yakni keluarga, sekolah dan masyarakat.
Berdasarkan perbedaan ciri-ciri penyelenggaraan pendidikan pada ketiga

lingkungan pendidikan itu, maka ketiganya sering dibedakan sebagai pendidikan


informal, pendidikan formal dan pendidikan nonformal. Pendidikan yang terjadi
dalam lingkungan keluarga berlangsung alamiah dan wajar serta disebut
pendidikan informal. Sebaliknya, pendidikan di sekolah-sekolah adalah
pendidikan yang secara sengaja dirancang dan dilaksanakan dengan aturan-aturan
yang ketat, seperti harus berjenjang dan berkesinambungan, sehingga disebut
pendidikan

formal.

Sedangkan

pendidikan

di

lingkungan

masyarakat

(umpamanya kursus dan kelompok belajar) tidak dipersyaratkan berjenjang dan


berkesinambungan, serta dengan aturan-aturan yang lebih longgar sehingga
disebut pendidikan nonformal. Pendidikan informal, formal dan nonformal itu
sering dipandang sebagai subsistem dari sistem pendidikan (Umar Tirtaraharja et
al, 1990: 13-15), serta secara bersama-sama menjadikan pendidikan berlangsung
seumur hidup (Cropley, 1979: 3)
B. Jenis Lingkungan Pendidikan
Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga,
sekolah dan masyarakat luas. Ketiga lingkungan itu sering di sebut tripusat
pendidikan,

yang akan mempengaruhi manusia secara bervariasi. Seperti

diketahui, setiap bayi manusia dilahirkan dalam lingkungan keluarga tertentu,


yang merupakan lingkungan pendidikan penting sampai anak mulai masuk taman
kanak-kanak ataupun sekolah. Oleh karena itu, keluarga sering dipandang sebagai
lingkungan pendidikan pertama dan utama. Makin bertambah usia manusia,
peranan sekolah dan masyarakat luas makin penting, namun peranan keluarga
tidak terputus. Di dalam UU RI No. 2 tahun 1989 tentang Sisdiknas, peranan
ketiga dari pusat pendidikan itu menjiwai berbagai ketentuan di dalamnya. Pasal 1
ayat 3 menetapkan bahwa
Sisdiknas adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan
kegiatan pendidikan

yang berkaitan satu dengan yang lainnya untuk

mengusahakan tercapainya

tujuan pendidikan nasional, pasal selanjutnya,

menetapkan tentang dua jalur pendidikan, yakni jalur pendidikan sekolah dan
jalur pendidikan luar sekolah (meliputi keluarga, kelompok belajar,

dan

sebagainya).
Sedangkan penjelasan UU No 2 tahun 1989 itu menetapkan tentang tanggung
jawab bersama keluarga, masyarakat dan pemerintahan dalam penyelenggaraan
pendidikan. Oleh karena itu, kajian tentang peranan dan fungsi setiap pusat
pendidikan tersebut sangat penting, karena akan memberikan wawasan yang tepat
serta pemahaman yang luas dan menyeluruh tentang lingkup kegiatan dan upaya
pendidikan itu.
1. Keluarga
Keluarga merupakan pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah
kecil orang karena hubungan semenda dan sedarah. Keluarga dapat berbentuk
inti maupun keluarga yang diperluas . Pada umumnya jenis kedualah yang
banyak ditemui dalam masyarakat Indonesia. Meskipun ibu merupakan
anggota keluarga yang mula-mula paling berpengaruh terhadap tumbuh
kembang anak, namun pada akhirnya seluruh anggota keluarga itu ikut
berinteraksi dengan anak.
Di samping faktor iklim sosial itu, faktor-faktor lain dalam keluarga
itu ikut pula mempengaruhi tumbuh kembangnya anak, seperti kebudayaan,
tingkat kemakmuran, keadaan perumahannya, dan sebaginya. Dengan kata
lain, tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh kelsuruhan situasi dan kondisi
keluarga.
2. Sekolah
Di antara tiga pusat pendidikan, sekolah merupakan sarana yang
secara sengaja dirancang untuk melaksanakan pendidikan. Seperti telah
dikemukakan bahwa karena kemajuan zaman, keluarga tidak mungkin lagi
memenuhi seluruh kebutuhan dan aspirasi generasi muda terhadap iptek.
Semakin maju suatu masyarakat semakin penting peranan sekolah dalam

mempersiapkan generasi muda sebelum masuk dalam proses pembangunan


masyarakat itu.
Dari sisi lain, sekolah juga menerima banyak kritik atas berbagai
kelemahan dan kekurangannya, yang mencapai puncaknya dengan gagasan
Ivan Illich untuk membebaskan masyarakat dari wajib sekolah dengan buku
yang terkenal Bebas dari Sekolah. Meskipun gagasan itu belum dapat
diwujudkannya, termasuk di negara Meksiko, namun kritik terhadap sekolah
patut mendapat perhatian.
Oleh karena itu, kajian ini terutama diarahkan kepada pencarian
berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan peranan dan fungsi
sekolah untuk tantangan. Asumsi kajian ini adalah sekolah harus diupayakan
sedemikian rupa agar mencerminkan suatu masyarakat Indonesia di masa
depan itu, sehingga peserta didik memperoleh peluang yang optimal dalam
menyiapkan diri untuk melaksanakannya peran itu. Oleh karena itu, sekolah
seharusnya menjadi pusat pendidikan untuk menyiapkan manusia Indonesia
sebagai individu, warga masyarakat, warga negara dan warga dunia di masa
depan.
3. Masyarakat
Kaitan antara masyarakat dan pendidikan dapat ditinjau dari tiga segi
yaitu: Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan, baik dilembagakan
maupun yang tidak dilembagakan.
Lembaga-lembaga kemasyarakatan dan/atau kelompok sosial di
masyarakat, baik langsung maupun tidak langsung, ikut mempunyai peranan
dan fungsi edukatif.
Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar, baik yang
dirancang maupun yang dimanfaatkan. Perlu pula diingat bahwa manusia
dalam bekerja dan hidup sehari-hari akan selalu berupaya memperoleh
manfaat dari pengalaman hidupnya itu untuk meningkatkan dirinya. Dengan
kata lain, manusia berusaha mendidik dirinya sendiri dengan memanfaatkan

sumber-sumber belajar yang tersedia di masyarakatnya dalam bekerja,


bergaul, dan sebagainya.
C. Mengapa Manajemen Pendidikan Menangani Masyarakat.
Organisasi pendidikan adalah merupakan suatu sistem yang terbuka. Sebagai
system terbuka berarti lembaga pendidikan selalu mengadakan kontak dengan
lingkungannya. Konsep ini bisa dicocokkan dengan praktek praktek pendidikan
yang telah terjadi, sekolah yang tidak punya nama baik di mata masyarakat dan
akhirnya mati, adalah sekolah yang tidak dapat memberikan hubungan baik
dengan masyarakat pendukungnya. Dengan berbagai sebab masyarakat tidak mau
menyekolahkan putra putri mereka kesekolah itu, yang membuat sekolah itu tidak
dapat siswa.
Sebaliknya sekolah yang mampu mengadakan kontak hubungan dengan
masyarakatnya akan bisa bertahan lama, bahkan mungkin bertambah maju dan
berkembang. Walaupun pada awalnya sekolah ini belum banyak memiliki
fasilitas, dana masih kecil, dan lain sebagainya, namun karena kemampuan
manajernya mendekati para dermawan, orang orang yang berpengaruh, orang
orang yang cinta akan pendidikan dan disertai dengan himbauan himbauannya
yang memikat dan rasional, maka sekolah itu bisa bertahan lama bahkan mungkin
akan semakin berkembang dan maju. Masyarakat akan berbondong bondong
memasukkan putranya kesekolah itu, kini sekolah itu menjadi besar dan maju .
D. Hubungan Lembaga Pendidikan Dengan Masyarakat.
Ada hubungan saling memberi dan saling menerima antar lembaga pendidikan
dengan masyarakat sekitarnya. Lembaga pendidikan merealisasi apa yang dicita
citakan oleh warga masyarakat tentang pengembangan putra putri mereka.
Hampir tidak ada orang tua siswa/ mahasiswa yang mampu membina sendiri
putra putri mereka untuk dapat tumbuh dan berkembang secara total, integrative ,
dan optimal seperti yang dicita citakan oleh bangsa Indonesia. itulah sebabnya

lembaga pendidikan mengambil alih tugas ini. Lembaga Pendidikan memberikan


sesuatu yang berharga kepada masyarakat.
Disamping layanan terhadap masyarakat berupa pendidikan dan pengajaran
terhadap putra putri warga masyarakat lembaga pendidikan juga menyediakan diri
sebagai agen pembaru atau mercu penerang bagi masyarakat. Banyak hal baru
yang bermanfaat bagi masyarakat bersumber dari lembaga pendidikan di samping
dari sumber sumber lain. Pemanfaatan ampas tebu menjadi pupuk, cara
memelihara ternak, cara memberantas hama, penemuan penemuan teknik
sederhana untuk pedesaan, dan sebagainya adalah contoh contoh realisasi
lembaga pendidikan sebagai agen pembaharuan.
Fungsi layanan itu tidak hanya terbatas kepada pemberian pendidikan dan
pengajaran kepada putra warga masyarakat, tetapi juga melayani aspirasi daerah
daerah lain yang tidak sama yang membuat masing masing daerah memiliki
kebutuhan sendiri sendiri. Kebutuhan daerah industri misalnya tidak sama dengan
kebutuhan daerah pertanian, tidak sama juga dengan daerah pariwisata dan
sebagainya. Itulah yang bisa diberikan oleh lembaga pendidikan kepada
masyarakat. Sebaliknya masyarakat juga memberikan sesuatu yang tidak kalah
pentingnya
Selanjutnya

daripada
dengan

pemberian
mengadakan

lembaga
kontak

pendidikan

hubungan

dengan

kepadanya.
masyarakat

memudahkan organisasi pendidikan itu menyesuaikan diri dengan situasi dan


kondisi lingkungannya. Lembaga pendidikan lebih mudah menempatkan dirinya
dimasyarakat dalam artian dapat diterima sebagai bagian dari milik warga
masyarakat, lembaga pendidikan dapat mengikuti arus dinamika masyarakat
lingkungannya.
Hubungan kerja sama dengan masyarakat mengikuti perubahan perubahan
lingkungan dengan pendekatan situasional memungkinkan lembaga itu tetap
berdiri sebab ia berada dalam hidup bersama masyarakat dan sekaligus menjadi
penerang atau innovator bagi masyarakat, inilah yang harus diusahakan oleh para
manager pendidikan .
E. Hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat

Sebagai lembaga yang berfungsi sebagai agen pembaharuan terhadap


masyarakatnya, ia selalu mengikutsertakan masyarakatnya agar pekerjaannya
menjadi lebih efektif. Setiap aktivitas yang pendidikan terutama yang bersifat
inovatif sepatutnya dikomunikasikan terlebih dahulu kepada warga masyarakat
atau orang tua. Agar mereka sebagai penggung jawab salah satu lembaga, tahu
dan memahami mengapa aktifitas itu diadakan. Pemahaman ini akan
menghindarkan suasana tegang pada lingkungan belajar, yaitu lembaga
pendidikan dan masyarakat sekitarnya. Seperti dilakukan oleh beberapa sekolah
dalam menentukan besar sumbangan pembangunan gedung misalnya, selalu
didahului oleh komunikasi antara sekolah dengan para orang tua wali disertai
dengan deskrepsi kegunannya.
Komunikasi dan kerjasama yang baik dapat membuat pandangan masyarakat
yang keliru tentang guru atau dosen menjadi lurus atau benar. Bahwa guru atau
dosen tidak hanya mengajar dikelas sajah tapi mendidik mereka juga demi
kepentingan yang dididik dan yang diajar dan bahwa tidak benar mereka
mendapatkan nafkah dengan cuma cuma pada setiap penerimaan siswa atau
mahasiswa baru, kalaupun ada hal ini merupakan tanggung jawab pribadi yang
tidak banyak jumlahnya.
Secara terinci manfaat hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat
adalah sebagai berikut (Made Pidarta, 1986, h. 361). Manfaat hubungan lembaga
pendidikan dengan masyarakat
Bagi Lembaga Pendidikan Bagi Masyarakat
3. Mempermudah memperbaiki Pendidikan
4. Memperbesar usaha meningkatkan professi pengajar
5. Konsep masyarakat tentang guru/ dosen menjadi benar
6. Mendapat koreksi dari masyarakat
7. Memudahkan meminta bantuan dari masyarakat
8. Memudahkan pemanfaatan nara sumber
9. Mendapat dukungan Moral dari masyarakat
F. Partisipasi Masyarakat Dalam Pendidikan Di Sekolah / Perguruan Tinggi
Masyarakat memandang sekolah (lembaga Pendidikan) sebagai cara yang
meyakinkan dalam membina perkembangan para siswa(dan mahasiswa) karena

itu masyarakat berpartisipasi dan setia kepadanya, namun hal ini tidak otomatis
terjadi terutama di negara negara berkembang termasuk di Indonesia.
Untuk mengikutsertakan warga masyarakat ini dalam pembangunan pendidikan
disekolah perguruan tinggi sudah sepatutnya para manager pendidikan melalui
tokoh tokoh masrakat aktif menggugah perhatian mereka. Para manajer dapat
mengundang para tokoh untuk membahas kerjasama dalam meningkatkan
pendidikan. Dalam pertemuan ini mereka akan mengdu pendapat, bertukar
pikiran, unutk menemukan alternative alternative peningkatan pendidikan.
Keputusan diambil secara musyawarah untuk memperoleh alternative yang
terbaik.
Dalam usaha membina hubungan dan kerjasama antar lembaga pendidikan
dan masyarakat sesungguhnya sudah ada beberapa badan yang dapat membantu
para menejer pendidikan, badan badan itu ialah Dewan penyantun, Dewan
pendidikan, dan Komite sekolah.
Dewan penyantun adalah suatu badan yang anggota anggotanya terdiri dari
beberapa tokoh masyarakat yang menaruh minat terhadap bidang pendidikan.
Dalam batas batas tertentu dewasa ini dapat mencampuri urusan perguruan tinggi,
sehingga ia memiliki data informasi yang jelas dan mampu berkomunikasi dengan
manajer perguruan tinggi dalam memecahkan masalah problem pendidikan.
Tugas utama dewan penyantun adalah menjadi penghubunga antar sekolah dan
perguruan tinggi dengan masyarakat. Maslah masalah perguruan tinggi yang
berkaitan dengan masyarakat dibahas bersama antara para manager dan anggota
dewan, kemudian ditangani oleh dewan dan masyarakat. Isi masalah itu
bermacam macam sesuai dengan jenis jenis partisipasi yang diharapkan dari
masyarakat itu sendiri.
G. Kegiatan Kerjasama
Sebelumnya telah diuraikan bahwa antara lembaga pendidikan dengan
masyarakat terjadi kerjasama saling memberi dan saling menerima. Lembaga
pendidikan memberikan layanan terhadap masyarakat untuk kebutuhan kebutuhan

10

mereka, termasuk sebagai agen pebaruan terhadap maasyarakat dengan penemuan


penemuan dan inovasi inovasinya. Sebaliknya masyarakat mengimbangi
pemberian lembaga pendidikan dengan ikut berpartisipasi dan bertanggung jawab
kelangsungan hidup dan kemajuan lembaga.
Agar kerja sama lembaga pendidikan dengan masyarakat efektif, mendapat
respon yang positif dari masyarakat agar membentuk program, yang memenuhi
syarat syarat sebagai berikut:
1. Jujur
2. Mulia
3. Mencakup segala yang diperlukan
4. Komprehensif
5. Sensitive terhadap masyarakat
6. Dapat dipahami oleh masyarakat
Program lembaga yang menyagkutkan

masyarakat

dalam

usaha

meningkatkan pendidikan semuanya bersifat mulia dan jujur selama hal itu
dilaksana kan secar terbuka. Ketrbukaan ini sangat diperlukan untuk
mempertahankan kegairahan warga masyarakat dalam berpartisipasi untuk
membangun lembaga pendidikan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lembaga pendidikan merupakan suatu system yang terbuka, seruan ini
mengisyaratkan bahwa lembaga pendidikan tidak menutupi diri, melainkan selalu
mengadakan kontak hubungan dengan dunia luar yaitu orang tua, masyarakat, dan
lingkungan sekitar.

11

Hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat sama halnya dengan


pertahanan hidup, layanan terhadap masyarakat juga akan semakin meningkat bila
hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat semakin baik.
Lembaga pendidikan harus mengikut sertakan warga masyarakat dalam
pembangunan pendidikan disekolah/ perguruan tinggi, melalui tokoh tokoh
masyarakat yang aktif, sehingga dapat memberikan perhatian dan pengaruh yang
baik bagi masyarakat dan lembaga pendidikanProses mencapai tujuan pendidikan
untuk menghasilkan manusia yang unggu baik secara pribadi maupun penguasaan
ilmu pengetahuan tidak hanya tergantung tentang bagaiamana sistem pendidikan
di jalankan oleh lingkungan pendidikan formal. Namun juga dipengaruhi oleh
lingkungan keluarga serta lingkungan masyarakat.
B. Saran
Melihat kenyataan bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan yang maksimal
diperlukan sebuah hubungan timbal balik yang yang erat maka diperlukan sebuah
koordinasi

antar

lingkungan

formal

lingkungan
(sekolah)

pendidikan.
baiknya

Dalam

untuk

menentukan

kirikulum

mepertimbangankan

faktor

lingkungan keluarga dan masyarakat. Bahkan kalau memungkinkan melibatkan


keluarga anak didik dan tokoh masyarakat dalam merumuskan kurikulum
pendidikan.

12

DAFTAR PUSTAKA

Munib Achmad, dkk. 2007. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang. UPT MKK
UNNES
Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta
Dimyati dan Mudjiono. (1994). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Proyek
Pembinaan dan Pengembangan Mutu Tenaga Kependidikan, Depdikbud.
Hamalik, Oemar. (1995). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
Sudjana, Nana. (1989). Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah.
Bandung : Sinar Baru.

13

MAKALAH
MANAJEMEN PENDIDIKAN
Manajemen Pada Aspek Lingkungan Masyarakat

Disusun Oleh :

Neni Maryanti
Pepin

JURUSAN TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
STAIN (BENGKULU)
2012

14

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................


KATA PENGANTAR.......................................................................................

DAFATR ISI.....................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................

B. Rumusan Masalah.................................................................................

C. Tujuan...................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen dan Lingkungan Pendidikan.........................

B. Jenis Lingkungan Pendidikan..............................................................

C. Mengapa Manajemen Pendidikan Menangani Masyarakat.................

D. Hubungan Lembaga Pendidikan Dengan Masyarakat.........................

E. Hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat............................

F. Partisipasi Masyarakat Dalam Pendidikan Di Sekolah / Perguruan Tinggi10


G. Kegiatan Kerjasama.............................................................................

11

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...........................................................................................

12

B. Kritik dan Saran ...................................................................................

12

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

iii

ii
15

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan hidayahnya , penulis dapat menyelesaikan Makalh yang berjudul
Manajemen Pada Aspek Lingkungan Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Dosen yang telah membantu penulis dalam membuat makalah ini dan teman-teman
yang telah memberi motifasi dan dorongan serta semua pihak yang berkaitan
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan
kekeliruan baik dalam penulisan maupun materi yang disajikan, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan masukan serta kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan dalam pembuatan makalah selanjutnya. Atas kritik dan saran yang
disampaikan nantinya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Bengkulu April 2012

Penulis

16

Anda mungkin juga menyukai