Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah


MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN
Pelembagaan Penjaminan Mutu Pendidikan Pada Satuan
Pendidikan
Dosen Pengampu : EMSIKHU IRA GUNAWAN, M.Pd.I

DISUSUN OLEH KELOMPOK 11 :


1. NUR FAIDATUS SA’ADAH
2. MUKLAS
3. RIZQI DWI BAMBANG SAPUTRA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BUSTANUL ULUM (STAIBU)
KRAI YOSOWILANGUN LUMAJANG
FEBRUARI 2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb.


Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya kepada
kami semua sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami ini dengan baik.
Terima kasih kepada bapak Emsikhu Ira Gunawan, M.Pd.I selaku dosen
pembimbing yang telah memberikan tugas membuat makalah kepada kami semua.
Terima kasih juga kepada teman-teman yang telah banyak membantu baik
dengan tenaga maupun fikiran sehingga makalah ini dapat tersusun dengan cepat.
Dalam makalah ini mungkin banyak terdapat kekurangan di sana sini sehingga
membuat makalah ini kurang sempurna, Oleh karena itu kritik dan saran dari
bapak sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah kami ke depan. Jika
terdapat kesalahan kata maupun makna dalam makalah ini kami mohon maaf.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum wr. wb.
Yosowilangun, 10 Februari 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1

C. Tujuan Pembahasan ........................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pelembagaan mutu pendidikan ditingkat pemerintah,

pemerintah provinsi, pemerintah kab/kota, penyelenggara

dan masyarakat ................................................................................ 2

B. Pelembagaan mutu pendidikan pada satuan pendidikan ................. 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 7

B. Saran ................................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan yang bermutu merupakan harapan dan dambaan bagi setiap warga
negara. Masyarakat, baik yang terorganisir dalam suatu lembaga pendidikan,
maupun orang tua/wali murid, sangat berharap agar murid dan anak-anak
mereka mendapatkan pendidikan yang bermutu agar kelak dapat bersaing
dalam menjalani kehidupan. Untuk menjawab harapan masyarakat tersebut,
Pemerintah Indonesia dan DPR pada tahun 2003 telah melakukan beberapa
perubahan dalam sistem pendidikan, melalui penetapan Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003. Perubahan mendasar dalam Undang-Undang Sisdiknas
yang baru tersebut adalah demokratisasi dan desentralisasi pendidikan, serta
pemberian porsi yang cukup besar bagi peran serta masyarakat.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam pembahasan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana Pelembagaan Penjaminan Mutu Ditingkat Pemerintah,
Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, Penyelenggara dan
Masyarakat ?
2. Bagimana Pelembagaan Penjaminan Mutu pada Tingkat Satuan
Pendidikan ?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui bagaimana Pelembagaan Penjaminan Mutu Ditingkat
Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, Penyelenggara
dan Masyarakat.
2. Untuk mengetahui bagimana Pelembagaan Penjaminan Mutu pada Tingkat
Satuan Pendidikan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pelembagaan Penjaminan Mutu Ditingkat Pemerintah, Pemerintah


Provinsi, Pemerintah Kabupaten, Penyelenggara dan Masyarakat
1. Pelembagaan Penjaminan Mutu di Tingkat Pemerintah Pusat
Pelembagaan Penjaminan Mutu di Tingkat Pemerintah Pusat berada
dibawah naungan Kemendikbud, contoh Badan Akreditasi Nasional
Sekolah/Madrasah (BAN-S/M). Sebagai badan evaluasi mandiri yang
berwenang untuk menentukan capaian kualitas sekolah/madrasah, BAN
S/M memiliki peran strategis dalam peningkatan mutu pendidikan. Karena
hasil evaluasi tersebut akan menjadi tolok ukur mutu pendidikan
sekolah/madrasah saat ini sekaligus menjadi dasar kebijakan Pemerindah
dalam upaya peningkatan mutu pendidikan selanjutnya.
Adanya kebijakan-kebijakan yang diputuskan oleh pemerintah untuk
lembaga pendidikan baik yang formal maupun non formal masih
menyisakan segudang masalah, diantaranya adalah sering terjadinya
ketidakakuratan data yang deperolah di lapangan dengan realita pada
masing-masing satuan pendidikan. Akuntabilitas lembaga penyelenggara
pendidikan dapat diketahui dari peringkat akreditasi yang dimiliki sekolah,
hal ini sesuai dengan ayat 2 pasal 60 UU No. 20 tahun 2003 yang
menyatakan bahwa akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan
dilakukan pemerintah dan/lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk
akuntabilitas publik1. Peringkat akreditasi tersebut harus benar-benar
menggambarkan kualitas sekolah sehingga masyarakat memperoleh
gambaran yang jelas tentang kualitas sekolah. Mengingat pentingnya
akreditasi baik bagi sekolah maupun masyarakat, perlu dilakukan studi
tentang pengembangan model penyelenggaraan akreditasi. Selain itu, dalam
memaksimalkan peran badan akreditasi sekolah/madrasah dalam

1
UU No. 20 tahun 2003

2
pelaksanaan Akreditasi, perlu adanya sebuah prosedur yang jelas dengan
memperhatikan prinsip-prinsip akreditasi, sehingga kualitas pendidikan
khusunya pada lembaga pendidikan maupun sumber daya manusia yang ada
di dalamnya betul-betul bisa dipertanggung jawabkan.

2. Pelembagaan Penjaminan Mutu di Tingkat Provinsi


Pelembagaan Penjaminan Mutu di Tingkat Provinsi berada dibawah
naungan Dinas Pendidikan Provinsi setempat, seperti contoh Badan
Akreditasi Provinsi Sekolah/Madrasah (BAP-S/M) masih tetap menyangkut
akreditasi, dengan adanya BAP-S/M, tugas dari BAP-S/M adalah
menyampaikan laporan hasil akreditasi dan rekomendasi tindak lanjut
kepada Dinas Pendidikan Provinsi, Kanwil Depag, dan LPMP. Berdasarkan
laporan tersebut, dinas pendidikan provinsi bisa mencermati laporan yang
ada dan bisa mengambil langkah-langkah yang bijak untuk pengembangan
atau peningkatan mutu pendidikan di tingkat provinsi. Apa yang sudah
direkomendasikan oleh BAP-S/M terhadap hasil akreditasi menjadi acuan
bagi Dinas Pendidikan Provinsi untuk ditindaklanjuti demi kepeningkatan
mutu pendidikan di tingkat daerah (provinsi).

3. Pelembagaan Penjaminan Mutu di Tingkat Kabupaten


Pelembagaan Penjaminan Mutu di Tingkat Kabupaten adalah melalui Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota setempat, seperti contoh melalui akreditasi
sekolah di masing – masing wilayahnya namun pada kenyataannya banyak
lembaga pendidikan yang menyepelekan akreditasi sekolah dan lebih
menekankan untuk mendapatkan sertifikat tanpa memperhatikan kualitas
selanjutnya. Sering adanya data-data fiktif dalam pengisian instrument
akreditasi, data yang digunakan. Kepada seluruh komponen sekolah supaya
selalu meningkaatkan kinerja dan memberikan layanan yang terbaik,
dengan tidak terpengaruh apakah sekolahnya akan diakreditasi atau tidak.
Untuk itu dibutuhkan fungsi kontrol yang baik dari dinas pendidikan
kabupaten/kota agar pelaksanaan akreditasi dapat berjalan dengan baik.

3
Dengan adanya hasil akreditasi yang diperoleh, dinas pendidikan
kabupaten/kota bekerja sama dengan pihak terkait untuk terus berupaya
meningkatkan kualitas pendidikan di daerahnya.
4. Pelembagaan Penjaminan Mutu di Penyelenggara Pendidikan dan
Masyarakat
Masyarakat dan peningkatan mutu sekolah merupakan dua hal yang tak
dapat dipisahkan karena, salah satu prinsip yang ada dalam MBS yaitu
adanya Partisipasi/ peran serta masyarakat untuk meningkatkan mutu
sekolah/ pendidikan. Namun, selama ini peran serta masyarakat khususnya
orang tua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan masih sangat minim.
Partisipasi masyarakat selama ini pada umumnya sebatas pada dukungan
dana, sementara dukungan lain seperti pemikiran, moral, dan barang/jasa
kurang diperhatikan oleh karena itu untuk memperbaikinya perlu dilakukan
suatu upaya-upaya perbaikan, salah satunya adalah melakukan reorientasi
penyelenggaraan pendidikan dengan melibatkan peran serta masyarakat
melalui manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah. Masyarakat
memegang peran penting dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan
pendidikan terutama dalam mendidik moralitas/agama, menyekolahkan
anaknya, dan membiayai keperluan pendidikan anak-anaknya. Masyarakat
memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang baik dan mereka juga
mempunyai kewajiban untuk mengembangkan serta menjaga
keberlangsungan penyelenggaraan proses pendidikan, sebagaimana
diamanatkan oleh Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20
Tahun 2003 BAB IV yang didalamnya memuat bahwasannya pendidikan
merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan
keluarga. Masyarakat juga dapat terlibat dalam memberikan bantuan dana,
pembuatan gedung, area pendidikan, teknis edukatif seperti proses belajar
mengajar, menyediakan diri menjadi tenaga pengajar, mendiskusikan
pelaksanaan kurikulum, membicarakan kemajuan belajar dan lain-lain.
Banyak hal yang bisa disumbangkan dan dilakukan oleh masyarakat untuk
membantu terlaksananya pendidikan yang bermutu, mulai dari

4
menggunakan jasa pelayanan yang tersedia sampai keikutsertaannya dalam
pengambilan keputusan. Peran serta masyarakat dalam peningkatan mutu
sekolah mencakup seluruh stake holder (orang tua, masyarakat dan komite
sekolah)

B. Pelembagaan Penjaminan Mutu Pada Satuan Pendidikan


Dalam lingkungan sistem pendidikan, khususnya persekolahan, tuntutan
akan penjaminan mutu merupakan gejala yang wajar, karena penyelenggaraan
pendidikan yang bermutu merupakan akuntabilitas publik. Setiap komponen
pemangku kepentingan pendidikan yakni orang tua, masyarakat, dunia kerja dan
pemerintah dalam peranan dan kepentingannya masing-masing memiliki
kepentingan terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. Penanganan
mutu secara menyeluruh dilakukan dengan melibatkan semua pihak yang terkait,
mencakup semua proses yang dilakukan yakni sesuai standar mutu (quality
control), penjaminan mutu (quality assurance), dan ke arah peningkatan mutu
berkelanjutan (continuous quality improvement)2.
Penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah
merupakan serangkaian proses dan sistem yang terkait untuk mengumpulkan,
menganalisa dan melaporkan data mengenai kinerja dan mutu tenaga pendidik dan
kependidikan, program dan lembaga. Penjaminan dan peningkatan mutu
pendidikan untuk pendidikan dasar dan menengah di Indonesia terkait dengan: 1).
Pengkajian mutu pendidikan 2). Analisis dan pelaporan mutu pendidikan 3).
Peningkatan mutu pendidikan dan 4). Penumbuhan budaya peningkatan mutu
berkelanjutan.
Para guru dan sekolah adalah pihak-pihak yang memberikan kontribusi
terbesar terhadap hasil mutu pendidikan peserta didik. Oleh karena itu, cakupan
Sistem Penjaminan dan Peningkatan Mutu Pendidikan perlu diarahkan pada

2
Sanaky, Hujaie A.H (2011) Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP). (online).
Tersedia:http://sanaky.staff.uii.ac.id/2011

5
penjaminan dan meningkatkan mutu untuk guru, kepala sekolah, sekolah, dan
tenaga inti lainnya di sekolah serta sistem yang mendukung pekerjaan mereka.
Pelaksanaan sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah
mengacu pada standar sesuai peraturan yang berlaku. Acuan utama sistem
penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah adalah Standar Nasional
Pendidikan (SNP) yang ditetapkan oleh pemerintah pusat melalui Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP). SNP adalah standar minimal yang ditetapkan
pemerintah dalam bidang pendidikan yang harus dipenuhi oleh satuan
pendidikan dan semua pemangku kepentingan dalam mengelola dan
menyelenggarakan pendidikan, yang terdiri atas standar kompetensi lulusan,
standar isi, standar proses, standar penilaian, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar pengelolaan, standar sarana dan prasarana dan standar
pembiayaan.
Satuan pendidikan berperan dalam melaksanakan sistem yang terdiri atas
organisasi, kebijakan, dan proses yang terkait dalam melaksanakan penjaminan
mutu pendidikan untuk menjamin terwujudnya pendidikan yang bermutu
dalam rangka memenuhi atau melampaui SNP. Sistem tersebut memiliki beberapa
prinsip yakni, mandiri dan partisipatif, terstandar, integritas, sistematis dan
berkelanjutan, holistik, transparan dan akuntabel. Seluruh langkah dalam siklus
penjaminan mutu dilaksanakan oleh satuan pendidikan dalam pengelolaan
pendidikan di satuan pendidikan dengan melibatkan pemangku kepentingan.
Seluruh langkah penjaminan mutu pada satuan pendidikan yang dilaksanakan
dalam satu atau lebih siklus akan menghasilkan rapor hasil implementasi sistem
penjaminan mutu.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelembagaan Penjaminan Mutu Pendidikan di Tingkat Pemerintah
Pusat berada dibawah naungan Kemendikbud, contoh Badan Akreditasi
Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M).sedangkan Pelembagaan
Penjaminan Mutu di Tingkat Provinsi berada dibawah naungan Dinas
Pendidikan Provinsi setempat, seperti contoh Badan Akreditasi Provinsi
Sekolah/Madrasah (BAP-S/M) serta Pelembagaan Penjaminan Mutu di
Tingkat Kabupaten adalah melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
setempat, seperti contoh melalui akreditasi sekolah di masing – masing
wilayahnya namun pada kenyataannya banyak lembaga pendidikan
yang menyepelekan akreditasi sekolah dan lebih menekankan untuk
mendapatkan sertifikat tanpa memperhatikan kualitas selanjutnya. Dan
didalam penyelenggara satuan pendidikan penjaminan mutu seperti
sertifikasi guru guru, pelatihan bagi pendidik dan tenaga kependidikan,
dll, sehingga dengan adanya penjaminan mutu tersebut, penyelenggara
pendidikan bisa menilai apakah lembaga tersebut bermutu atau tidak.
Hal ini penting sebagai bahan evaluasi.
B. Saran
Kita sebagai golongan terpelajar jangan hanya menjadikan kitab- kitab
hadits sebagai buku hiasan saja atau buku pelengkap referensi, tetapi
hendaklah kita baca, maknai, dan ditafsiri dengan baikdan selanjutnya
di amalkan dengan segenap kemampuan. Dan kiranya makalah kami ini
sangat jauh dari kesempurnaan, kritik dan saran dari pembaca sangat
kami harapkan demi meningkatkan kesempurnaan makalah yang kami
tulis ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

Sanaky, Hujaie A.H (2011) Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP). (online).
Tersedia:http://sanaky.staff.uii.ac.id/2011
UU SIKDIKNAS Tahun 2003

Anda mungkin juga menyukai