Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

AKREDITASI SEKOLAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah Manajemen
Sekolah Dasar oleh
Dosen/Asisten Pengampu : Dr. Hj. Tati Hertati, M.Pd. / Dahlia Rineva, S.Pd.,
M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 2 :


Dila Amalia 195060014
Dewa Ramadhani P 195060034
Sa’adah Afifah 195060039

Kelas 6A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah dan karunia nya sehingga makalah yang berjudul ‘ Akreditasi Sekolah
‘dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari
makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen
Sekolah Dasar. Kami berusaha menyusun makalah ini dengan segala
kemampuan,namun kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki
kekurangan baik dari segi penulisan maupun segi penyusunan.
Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami
terima dengan senang hati demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini bisa
memberikan informasi mengenai ‘Akreditasi Sekolah’. Dan dapat bermanfaat bagi
pembaca dan dan penulisanya, akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal
sampai akhir, semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita Amiin.

Bandung, 08 Maret 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................
BAB 1............................................................................................................................
PENDAHULUAN........................................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................
BAB 2............................................................................................................................
PEMBAHASAN...........................................................................................................
2.1 Pengertian Akreditasi Sekolah.............................................................................
2.2 Dasar Hukum, Fungsi, Tujuan dan Manfaat dari Akreditas Sekolah.............
A. Dasar Hukum Akreditasi Sekolah.........................................................................
B. Fungsi Akreditasi Sekolah....................................................................................
C. Tujuan dan Manfaat penyelenggaraan Akreditasi Sekolah...................................
2.3 Proses Penyiapan dari Akreditasi Sekolah.........................................................
2.4 Faktor Pendorong dan Faktor Penghambat Proses Akreditasi Sekolah.........
2.5 Dampak Penyelenggaraan Akreditasi Sekolah Terhadap Peningkatan
Kinerja Sekolah...........................................................................................................
BAB III.......................................................................................................................
PENUTUP..................................................................................................................
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................
3.2 Saran.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Sekolah atau madrasah sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional


dituntut untuk selalu berupaya meningkatkan kualitas dalam penyelenggaraan
pendidikan, hingga dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, mampu bersaing
serta mampu menghadapi tantangan zaman. Penyelenggaraan pendidikan yang
menghasilkan lulusan bermutu rendah sebenarnya merupakan pemborosan waktu,
tenaga dan biaya.
Oleh karena itu, penyelenggaraan akreditasi sekolah adalah sebagai upaya
pengendalian mutu, baik melalui sistem penilaian hasil belajar, penerapan
kurikulum, sarana, tenaga pendidikan, maupun melalui pengaturan sistem belajar
mengajar adalah sebagai suatu keharusan. Salah satu program pemerintah yang
sedang dilaksanakan sekarang adalah meningkatkan mutu pendidikan secara
nasional. Peningkatan mutu di setiap satuan pendidikan atau sekolah, diarahakan
pada upaya terselenggaranya layanan pendidikan kepada pihak yang
berkepentigan atau masyarakat.
Dalam upaya peningkatkan mutu pendidikan nasional secara bertahap ke arah
yang dimaksudkan sesuai dengan peraturan Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, harus dilakukan pengembangan dan
sekaligus membangun sistem pengedalian mutu pendidikan melalui empat
program teritergrasi yaitu, standarisasi pendidikan, evaluasi mutu sekolah,
akreditasi sekolah dan sertifikasi peningkatkan mutu pendidik.
Standarisasi pendidikan haruslah dimaknai sebagai upaya penyamaan arah
pendidikan secara nasional yang memiliki keleluasaan dan sekaligus keluwesan
dalam implementasinya. Untuk mencapai kualitas yang optimal maka standar
pendidikan harus dijadikan pedoman oleh stickholder pendidikan yang menjadi
penggerak tumbuhnya ide dan kreativitas dalam mencapai standar nasional yang
ditentukan.

1
Badan akreditasi sekolah merupakan badan pelaksana akreditasi menjadi
tanggung jawab yang merupakan badan strukural yang secara teknis terdiri dari
unsur-unsur masyarakat, organisasi penyelenggaraan pendidikan, penguruan.
Akreditasi sekolah merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan oleh
pemerintah atau lembaga mandiri yang berwenang untuk menentukan kelayakan
program atau satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan non formal
pada setiap jenjang dan jenis pendidikan, berdasarkan kriteria yang diterapkan,
sebagai bentuk akuntabilitas publik yang dilakukan secara objektif, adil,
transparan dan komprehensif. Dengan menggunakan instrument dan kriteria yang
mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan.

2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Akreditasi Sekolah?
2. Apa dasar hukum, fungsi dan tujuan dari Akreditasi Sekolah ?
3. Bagaimana proses penyiapan dari Akreditasi Sekolah?
4. Apa saja faktor pendorong dan penghambat dari proses penyiapan
Akreditasi Sekolah ?
5. Apa saja dampak dari Akreditasi Sekolah?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Akreditasi Sekolah
2. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan dari Akreditasi Sekolah
3. Untuk mengetahui proses penyiapan dari Akreditasi Sekolah
4. Untuk mengetahui faktor pendorong dan faktor penghambat dari
Akreditasi Sekolah
5. Untuk mengetahui dampak dari Penyelenggaraan Akreditasi Sekolah

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akreditasi Sekolah


Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab I,
Pasal 1, dan ayat 32 dikemukakan bahwa akreditasi adalah kegiatan penilaian
kelayakan program dalam satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan. Pasal 60 ayat 1, 2, 3, 4 lebih diperjelas bahwa akreditasi dilakukan
untuk menentukan kelayakan program dan satuan pendidikan yang berada
pada setiap jenjang, jenis dan jalur pendidikan (formal dan Non formal),
sedangkan untuk program dan satuan pendidikan dilakukan oleh pemerintah
dan/atau lembaga mandiri sehingga memiliki akuntabilitas publik yang tinggi.
Selanjutnya proses akreditasi dilaksanakan dengan mendasarkan pada asas
keterbukaan.
Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dalam satuan
pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Akreditasi sekolah
merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan oleh pemerintah dan/atau
lembaga mandiri yang berwenang untuk menentukan kelayakan program
dan/atau satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal pada
setiap jenjang dan jenis pendidikan, berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan, sebagai bentuk akuntabilitas publik yang dilakukan secara
objektif, adil, transparan, dan komprehensif dengan menggunakan instrumen
dan kriteria yang mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan.
Menurut Permendikbud No. 59 tahun 2012, bahwa Badan Akreditasi
Nasional Sekolah Madrasah (BAN-SM) merupakan badan mandiri yang
menetapkan kelayakan suatu program dan atau satuan pendidikan
jenjangpendidikan dasar dan menengah jalur formal dengan mengacu Standar
Nasional Pendidikan (SNP).
Akreditasi sekolah juga diartikan sebagai proses penilaiaian secara
komprehensif terhadap kelayakan dan kinerja satuan dan/atau program
pendidikan, yang dilakukan sebagai bentuk akuntabilitas publik.
Akuntabilitas publik ini merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban

4
sekolah kepada publik, apakah layanan yang dilaksanakan dan diberikan oleh
sekolah telah memenuhi harapan atau keinginan masyarakat.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa akreditasi
sekolah merupakan suatu proses penilaian secara komprehensif terhadap
kelayakan suatu program pendidikan dengan mengacu Standar Nasional
Pendidikan (SNP) yang dilakukan sebagai bentuk akuntabilitas publik.

2.2 Dasar Hukum, Fungsi, Tujuan dan Manfaat dari Akreditas Sekolah
A. Dasar Hukum Akreditasi Sekolah
Secara operasional dalam pelaksanaan Akreditasi, Menteri
Pendidikan Nasional telah menerbitkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional nomor: 087/U/2002 tahun 2002 tentang akreditasi sekolah.
Selanjutnya, untuk melaksanakan Keputusan tersebut pada tingkat
nasional telah dibentak Badan Akreditasi Sekolah Nasional (BASNAS)
berdasarkanKeputasan Mentri Pendidikan Nasional. Badan ini bertugas
menetapkan berbagai kebijakan yang terkait -dengan petaksanakan
akreditasi sekolah, seperi penentuan standar kualitas pendidikan yang
bersifat nasional, pedoman akreditasi, instrumen akreditasi, ; : dan
berbagai perangkat lunak maupun perangkat keras yang diperlukan dalam
pelaksanaan akreditasi sekolah. Untuk operasional sekolah Akreditasi
dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Sekolah pada Tingkat Proponsi,
Kabupaten/ Kota, sehingga dalam pelaksanaannya secara terstruktur akan
lebih mudah dan tepat: serta memiliki -tingkat akuntabilitas yang tinggi.
Hal ini dimungkinkan karena lembaga independen lainnya dapat dilibatkan
didalammnya, serta masyarakat secara umum dapat langsung memperoleh
hasil dari kegiatan akreditasi yang dilaksanakan.
Dasar hukum pelaksanaan akreditasi sekolah adalah sebagai
berikut :
1. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Bab XVI
Bagian Kedua pasal 60 tentang Akreditasi.

5
2. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 86 dan 87.
3. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor: 087/U/2002 tahun
2002 tentang akreditasi sekolah.
4. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor: 039/O/2003 tentang
pembentukan Badan Akreditasi Sekolah Nasional (BASNAS) yang
bertugas menetapkan berbagai kebijakan yang terkait dengan pelaksanakan
akreditasi sekolah.

B. Fungsi Akreditasi Sekolah


Akreditasi sekolah memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut :
1. Untuk pengetahuan, yaitu dalam rangka mengetahui bagaimana
kelayakan dan kinerja sekolah dilihat dari berbagai unsur yang terkait yang
mengacu pada kualitas yang dikembangkan berdasarkan indikator-
indikator tertentu.
2. Untuk akuntabilitas, yaitu agar sekolah dapat
mempertanggungjawabkan apakah layanan yang diberikan memenuhi
harapan atau keinginan masyarakat.
3. Untuk kepentingan pengembangan, yaitu agar sekolah dapat melakukan
peningkatan kualitas atau pengembangan berdasarkan masukan dari hasil
akreditasi.

C. Tujuan dan Manfaat penyelenggaraan Akreditasi Sekolah


Adapun tujuan dari akreditasi sekolah sesuai dengan Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional nomor: 087/U/2002 tahun 2002 adalah:
1. Untuk memperoleh gambaran kinerja sekolah yang dapat dipergunakan
sebagai alat pengembangan, dan peningkatan mutu pendidikan.
2. Untuk menentukan tingkat kelayakan suatu sekolah dalam
penyelenggaraan pelayanan pendidikan.

Tujuan akreditasi sekolah yang lain yaitu memberikan gambaran


tingkat kinerja sekolah yang dijadikan sebagai alat pembinaan,

6
pengembangan dan peningkatan sekolah baik dari segi mutu, efektivitas,
efisiensi, produktivitas dan inovasinya. Di samping itu akreditasi bisa
memberikan jaminan kepada publik bahwa sekolah tersebut telah
diakreditasi dan menyediakan layanan pendidikan yang memenuhi standar
akreditasi nasional serta memberikan layanan kepada publik bahwa siswa
mendapatkan pelayanan yang baik dan sesuai dengan persyaratan standar
nasional.

Akreditasi sekolah juga memberikan manfaat diantaranya yaitu


sebagai berikut :
Hasil akreditasi sekolah/madrasah yang diselenggarakan oleh
Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN S/M) bermanfaat
sebagai:
1. Acuan dalam upaya peningkatan mutu dan rencana pengembangan
sekolah/madrasah;
2. Umpan balik dalam usaha pemberdayaan dan pengembangan kinerja
warga sekolah/madrasah dalam rangka menerapkan visi, misi, tujuan,
sasaran, strategi, dan program sekolah/madrasah;
3. Motivasi agar sekolah/madrasah terus meningkatkan mutu pendidikan
secara bertahap, terencana, dan kompetitif baik di tingkat kabupaten/kota,
provinsi, nasional bahkan regional dan internasional;
4. Bahan informasi bagi sekolah/madrasah untuk mendapatkan dukungan
dari pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta dalam hal
profesionalisme, moral, tenaga, dan dana; serta
5. Acuan bagi lembaga terkait dalam mempertimbangkan kewenangan
sekolah/ madrasah sebagai penyelenggara ujian nasional.
Manfaat bagi kepala sekolah/madrasah, hasil akreditasi diharapkan
dapat dijadikan bahan informasi untuk pemetaan indikator kelayakan
sekolah/madrasah, kinerja warga sekolah/madrasah, termasuk kinerja
kepala sekolah/madrasah selama periode kepemimpinannya. Di samping
itu, hasil akreditasi juga diperlukan kepala sekolah/madrasah sebagai

7
bahan masukan untuk penyusunan program serta anggaran pendapatan dan
belanja sekolah/madrasah.

8
2.3 Proses Penyiapan dari Akreditasi Sekolah
Sebelum pelaksanaan akreditasi, dua tahun sebelumnya sekolah
mengajukan diri untuk diakreditasi. Dalam rentang waktu dua tahun itu pula,
sekolah akan berusaha memenuhi kriteria-kriteria yang terdapat dalam
instrumen akreditasi, misalnya dalam standar proses, semua guru harus
membuat perangkat pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran yang
terstandar. Sekolah dengan bimbingan dari pengawas sekolah akan berusaha
untuk memenuhi kriteria tersebut, sehingga mutu pembelajaran akan
meningkat. Untuk standar penilaian, dalam instrumen tertulis peningkatan
nilai ujian sekolah maupun ujian nasional selama dua tahun terakhir. Apabila
nilai rata-rata ujian turun atau tidak naik, maka nilai yang diperoleh akan
sedikit (dari skala 1-5). Oleh karena itu, sekolah pasti akan memacu
peningkatan nilai ujian sekolah maupun ujian nasional yang pada akhirnya
mutu pendidikan yang dilihat dari komponen nilai akan meningkat.
Dengan demikian melalui pelaksanaan akreditasi sekolah akan dicapai
mutu atau kualitas pendidikan yang diarahkan pada hal-hal sebagai berikut:
1. Proses akreditasi mengarah pada peningkatan kualitas sekolah.
2. Untuk melihat dan memperoleh gambaran kinerja sekolah yang
sebenarnya.
3. Sebagai alat pembinaan, pengembangan, dan peningkatan mutu pendidikan
di sekolah.
4. Sebagai gambaran kelayakan sekolah dalam penyelenggara pendidikan.
5. Memberikan gambaran menyeluruh bagi masyarakat tentang tingkatan
suatu sekolah di antara sekolah-sekolah lainnya.

2.4 Faktor Pendorong dan Faktor Penghambat Proses Akreditasi Sekolah


Pada akreditasi sekola terdapat faktor penghambat dan faktor
pendukung, faktor penghambat dan faktor pendukung yaitu sebagai berikut :
Faktor penghambat dalam persiapan akreditasi sekolah
1. Ketebatasan waktu karena adanya tugas dan kegiatan lain yang bersamaan
dengan suatu pengakreditasian sekolah solusi yang dilakukan pada faktor

9
penghambat ini yaitu membuat jadwal atau mengatur waktu, membuat
skala prioritas dan melakukan pembagian tugas,
2. Adanya guru yang mutasi, pensiun dan meninggal dunia. Solusi untuk
guru yang sudah mutasi dan pensiun yaitu menghubungi guru yang mutasi
untuk mengirimkan file tersebut dengan bantuan kepala sekolah yang
menghubungi guru tersebut. Sedangkan jika ada guru yang meninggal
solusinya bisa dengan mencari dokumen atau softfile
3. Bukti fisik berupa dokumen letaknya tidak beraturan dan bukti fisik
berupa foto terkadang tidak ada kerena banyak kegiatan yang sudah
dilakukan tetapi tidak didokumentasikan. Solusi yang dilakukan dengan
mencari dokumen lama, bisa meminta bantuin ke anggota tim yang lain
dan apabila ada dokumen yang tidak dapat ditemukan bisa share di grup
whatsapp mungkin ada yang memiliki dokumen tersebut,
4. fasilitas yang kurang memadai yaitu berupa printer. Solusi untuk
mengatasi hambatan tersebut yaitu menggunakan printer yang ada ruangan
lain dan mencetak sendiri luar sekola
Selain faktor penghambat ada juga faktor pendorong yaitu sebagai berikut :
1. adanya bantuan dan motivasi yang diberikan oleh kepala sekolah
2. kerja sama yang baik antar seluruh tim akreditasi sekolah
3. bantuan dari stakeholders sekolah meliputi pengawas sekolah, komite
sekolah dan paguyuban sekolah atau orang tua siswa
4. adanya dokumen yang dimiliki oleh sekolah meliputi data Evaluasi Diri
Sekolah (EDS) dan dokumen yang digunakan saat lomba.
2.5 Dampak Penyelenggaraan Akreditasi Sekolah Terhadap Peningkatan
Kinerja Sekolah
Pada kenyataannya selain hubungan tersebut, akreditasi sekolah
memberikan dampak atau akibat tidak langsung terhadap kinerja sekolah.
Sekolah dengan akreditasi A tentu saja akan berusaha mempertahankan
peringkat tersebut. Semua komponen sekolah pasti tidak rela apabila
peringkat sekolahnya turun menjadi B atau C.
Untuk mempertahankan suatu prestasi memang lebih sulit daripada
meraih suatu prestasi. Diperlukan kesungguhan dan upaya terus menerus agar

10
prestasi yang sudah diraih tidak hilang begitu saja. Akreditasi sekolah
membawa dampak positif kepada seluruh warga sekolah, antara lain:
1. Tumbuhnya kesadaran dari seluruh warga sekolah untuk memberikan dan
meningkatkan
pelayanan sesuai dengan standar atau kriteria yang ditetapkan dalam proses
akreditasi.
2. Meningkatnya kerjasama seluruh komponen sekolah untuk memberikan
yang terbaik
untuk sekolah. Selain dampak positif, ada juga dampak negatif dari akreditasi
sekolah terhadap kinerja sekolah, antara lain:
1. Peningkatan kinerja dari semua komponen sekolah hanya dilakukan
menjelang pelaksanaan akreditasi sekolah, setelah selesai akan kembali
seperti semula.
2. Ada sekolah yang melakukan rekayasa data untuk mencapai nilai akreditasi
yang diharapkan.

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dalam satuan
pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Akreditasi sekolah
merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan oleh pemerintah dan/atau
lembaga mandiri yang berwenang untuk menentukan kelayakan program
dan/atau satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal pada
setiap jenjang dan jenis pendidikan, berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan, sebagai bentuk akuntabilitas publik yang dilakukan secara
objektif, adil, transparan, dan komprehensif dengan menggunakan instrumen
dan kriteria yang mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan. Faktor
penghambat dalam persiapan akreditasi yaitu keterbatasan waktu karena
bersamaan dengan tugas dan kegiatan yang lain, adanya guru yang mutasi,
penisun dan meninggal dunia, bukti fisik berupa dokumen letaknya tidak
beraturan dan bukti fisik berupa foto terkadang tidak ada kerena banyak
kegiatan yang sudah dilakukan tetapi tidak di dokumentasikan, dan fasilitas
yang kurang memadai. Faktor pendukungnya yaitu adanya bantuan dan
motivasi yang diberikan oleh kepala sekolah, kerja sama yang baik antar
seluruh tim akreditasi sekolah, bantuan dari stakeholders sekolah, dan
dokumen yang dimiliki sekolah meliputi data Evaluasi Diri Sekolah (EDS)
dan dokumen yang digunakan saat lomba

3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas terdapat beberapan saran yaitu

(1) Kepala Dinas Pendidikan, disarankan agar lebih memaksimalkan


pemantauan atau monitoring ke sekolah pada saat melakukan persiapan
akreditasi,

(2) Kepala sekolah, disarankan agar melakukan tindak lanjut pada saat
persiapan akreditasi yang bersifat jangka pendek, sehingga bisa menjadikan

12
sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan perbaikan, pengembangan
sekolah dan peningkatan mutu,

(3) Ketua Jurusan Administrasi Pendidikan disarankan agar memberikan


pembahasan mengenai akreditasi sekolah dalam pembelajaran di kelas,
karena akreditasi menjadi salah satu hal penting bagi sekolah yang juga harus
dilakukan manajemen secara tepat, dan .

13
DAFTAR PUSTAKA

Handayani, M. (2016). PENCAPAIAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN


BERDASARKAN HASIL AKREDITASI SMA DI PROVINSI DKI
JAKARTA. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,, 1(2), 179-201.
Retrieved 02 17, 2022
Maranting, H., & dkk. (2020). IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING
MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 1 GORONTALO. Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam, 8, 188-193. Retrieved 02 17, 2022

Sholihin, E. N. C., Bafadal, I., & Sunandar, A. (2018). Pengelolaan persiapan


akreditasi sekolah. JAMP: Jurnal Administrasi dan Manajemen
Pendidikan, 1(2), 171-178.

14

Anda mungkin juga menyukai