Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap warga Negara berhak memperoleh Negara yang bermutu untuk dapat menyelenggarakan
pendidikan yang bermutu, maka setiap satuan/program pendidikan harus memenuhi atau
melampaui standar yang dilakukan melalui kegiatan akreditasi terhadap kelayakan setiap
program pendidikan. Pemerintah melakukan akreditasi untuk menilai kelayakan program atau
satuan pendidikan. Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintah telah menetapkan Badan
Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) dengan Peraturan Mendiknas Nomor 29
Tahun 2005.

Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
khususnya Pasal 87 ayat 2. Sejalan dengan kegiatan reformasi birokrasi yang ada dilingkungan
Kemdiknas demi mewujudkan layanan prima kepada public, maka layanan akreditasi
sekolah/madrasah menjadi salah satu program dalam reformasi layanan. Reformasi layanan
mengacu pada UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, sehingga mewujudkan sistem
penyelenggaraan pelayanan public yang layak sesuai dengan asas-asas umum pemerintah dan
korporasi yang baik.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Visitasi?

2. Bagaimana Proses dalam pelaksanaan Visitasi?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian Visitasi.

2. Untuk mengetahui proses apa saja yang dilakukan dalam pelaksanaan visitasi.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Visitasi

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, Visitasi berarti kunjungan. Visitasi adalah kunjungan
tim asesor kesekolah dalam rangka pengamatan lapangan, wawancara dengan warga sekolah,
verifikasi data pendukung, serta pendalaman hal-hal khusus yang berkaitan dengan komponen
dan aspek akreditasi. Visitasi ini bertujuan untuk, (1) Meningkatkan keabsahan dan kesesuaian
data/informasi, (2) Memperoleh data/informasi yang akurat dan valid untuk menetapkan
peringkat akreditasi, (3) Memperoleh informasi tambahan (pengamatan, wawancara, dan
pencermatan data pendukung), (4) Mendukung pengambilan keputusan yang tepat dan tidak
merugikan pihak manapun, denganberpegang pada prinsip-prinsip: objektif, efektif, efisien, dan
mandiri.

Petugas visitasi akreditasi sekolah dinamakan Asesor, yakni tenaga profesional yang telah
memenuhi persyaratan untuk diangkat dan ditugasi oleh BAN-S/M atau BAP-S/M untuk
melakukan penilaian dan visitasi di sekolah/madrasah sebagai bagian dari proses akreditasi.
Jumlah anggota tim asesor disesuaikan dengan kebutuhan dengan jumlah minimal 2 (dua)
orang untuk setiap sekolah/madrasah. Asesor diangkat untuk periode tertentu sesuai surat
tugas yang dikeluarkan oleh BAP-S/M dan dapat diangkat kembali jika kinerjanya dianggap layak
untuk melaksanakan tugas tersebut. Asesor harus memiliki tanggung jawab untuk
melaksanakan tugasnya secara sungguh-sungguh dengan berpedoman kepada norma-norma
pelaksanaan visitasi.

B. Proses Visitasi

Proses visitasi merupakan rangkaian pelaksanaan akreditasi yang melekat dengan fungsi
evaluasi diri dan sekolah diharapkan untuk senantiasa menjamin kelengkapan dan ketepatan
data dan informasi yang diperlukan dalam pelaksanaan akreditasi sekolah.

Visitasi dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari dua orang asesor. Agar visitasi berjalan sesuai
dengan tujuannya, sehingga dapat mendukung hasil hasil akreditasi yang komprehensif, valid,
dan akurat serta dapat memberikan manfaat maka kegiatan visitasi harus mengikuti tata cara
pelaksanaan yang baku. Visitasi dilaksanakan jika suatu sekolah dinyatakan layak berdasarkan
penilaian evaluasi diri. Visitasi dilaksanakan segera (maksimal 5 bulan) setelah sekolah
mengirimkan evaluasi diri.

Dalam menjalankan Visitasi Akreditasi Sekolah, maka ada ketentuan-ketentuan yang harus
dilakukan oleh asesor, yaitu:

 Visitasi dilakukan oleh asesor bersertifikat BAN-S/M atau BAP-S/M


 Visitasi dilakukan secara obyektif, bertanggung jawab, dan bebas dari tekanan
 Asesor wajib menjunjung tinggi kerahasiaan hasil visitasi
 Asesor melaksanakan visitasi sesuai dengan surat tugas yang telah dikeluarkan oleh BAP-
S/M.

Untuk menjalankan proses Visitasi Akreditasi Sekolah, ada beberapa tata cara yang dilakukan
yaitu sebagai berikut:

a. Persiapan visitasi:

 BAP-S/M menunjuk dan menugaskan tim asesor


 Asesor melengkapi perangkat akreditasi dan format-format yang dibutuhkan
 Asesor mempelajari dan mencermati hasil evaluasi diri yang telah dilakukan oleh
sekolah/madrasah
 Asesor memberikan catatan pada setiap komponen, sehingga memiliki pengetahuan
awal tentang kondisi dan kinerja sekolah/madrasah
 Asesor membuat Surat Pernyataan tentang Pelaksanaan Tugas

 Sebelum melaksanakan visitasi, asesor:


 Mempelajari dan mencermati hasil isian instrumen akreditasi sekolah/madrasah
 Mencari tahu informasi awal tentang kondisi dan kinerja sekolah/madrasah
 Mempersiapkan format-format yang akan digunakan dalam visitasi
 Format yang diperlukan dalam visitasi :
 Dokumen/copy instrumen akreditasi sekolah/madrasah
 Format isian untuk melakukan klarifikasi, verifikasi, dan validasi untuk setiap komponen
 Format perhitungan/skoring hasil visitasi
 Format catatan hasil visitasi untuk tiap komponen
 Format saran dan rekomendasi dari hasil visitasi
b. Visitasi

 Asesor melakukan visitasi ke sekolah/ madrasah yang akan diakreditasi.


 Asesor menemui kepala sekolah/madrasah dan warga sekolah/madrasah untuk
menyampaikan tujuan visitasi
 Asesor membandingkan data instrumen evaluasi diri dengan kondisi nyata
sekolah/madrasah melalui pengamatan, observasi kelas, wawancara, dan pencermatan
ulang data pendukung.
 Asesor juga dimungkinkan untuk melakukan pencarian data dan informasi tambahan
 Kepala sekolah/madrasah membuat Surat Pernyataan tentang Pelaksanaan Visitasi

c. Verifikasi dan Validasi Data

Setelah melakukan verifikasi, tim asesor melakukan pertemuan dengan warga


sekolah/madrasah. Pertemuan untuk mengklarifikasi berbagai temuan penting atau
ketidaksesuaian yang sangat signifikan antara fakta dengan data evaluasi diri. Pada tahap
klarifikasi temuan ini, sekolah/ madrasah memiliki hak jawab untuk mengklarifikasi.Klarifikasi ini
bukan merupakan langkah kompromi antara tim asesor dengan sekolah/madrasah untuk
memperoleh peringkat akreditasi secara tidak benar.

d. Penyusunan Laporan

Masing-masing anggota tim asesor menyusun laporan individual yang memuat nilai dan catatan
untuk masing-masing komponen. Laporan individual dijadikan bahan untuk didiskusikan
bersama-sama dengan anggota tim asesor lainnya untuk menyusun laporan tentang
pelaksanaan dan hasil visitasi. Dalam diskusi tersebut dibahas berbagai komponen, aspek, dan
indikator akreditasi sesuai dengan hasil verifikasi, validasi, dan pendalaman data serta informasi
untuk menetapkan laporan akhir dan perumusan rekomendasi

e. Penyerahan Laporan

Laporan tim asesor mencakup: hasil penilaian visitasi yang dilengkapi pernyataan kepala
sekolah/madrasah tentang pelaksanaan visitasi dan saran-saran pembinaan, pengembangan,
dan peningkatan kinerja sekolah/madrasah. Laporan tim asesor dilengkapi laporan individu
masing-masing asesor. Penyerahan laporan dilakukan sesegera mungkin dengan berita acara
serah terima laporan Tim Asesor.

Seorang Asesor yang sedang melaksanakan Visitasi Akreditasi Sekolah sudah seharusnya dapat
menerapkan tata krama sebagai berikut.

 Melakukan wawancara dengan suasana yang kondusif.


 Menghindari kesepakatan atau bargaining dalam arti negatif.
 Tidak mendebat argumentasi yang disampaikan oleh responden.
 Tidak menggurui responden.
 Tidak merasa berkedudukan lebih tinggi.
 Bersahabat dan membantu secara profesional
 Menghindari suasana menekan.
 Tidak mengada-ada.
 Tidak meminta sesuatu di luar keperluan akreditasi.
 Menyeuaikan diri dengan budaya setempat.
 Menunjukkan adanya kekompakan tim.

Seorang asesor yang melakukan visitasi juga harus mengetahui dan bisa mentaati tata tertib
visitasi akreditasi sekolah, Tata tertib Visitasi Akreditasi Sekolah adalah:

 Datang tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.


 Menunjukkan surat tugas meskipun tidak diminta.
 Menyampaikan secara jelas mengenai tujuan, mekanisme, dan jadwal visitasi.
 Tidak menerima pemberian dalam bentuk apapun (uang atau barang),
 Berpakaian rapi dan sopan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Visitasi adalah kunjungan tim asesor kesekolah dalam rangka pengamatan lapangan, wawancara
dengan warga sekolah, verifikasi data pendukung, serta pendalaman hal-hal khusus yang
berkaitan dengan komponen dan aspek akreditasi.

Proses dalam melakukan Visitasi adalah:


 Persiapan Visitasi
 Visitasi
 Verifikasi dan Validasi data
 Penyusunan laporan
 Penyerahan laporan

B. Saran

Anda mungkin juga menyukai