Mata Kuliah :
Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam
Oleh :
Kelompok. 11
Erianto Saputra
DOSEN PENGAMPU
Dr. Rosniati Hakim, M.Ag
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Lahirnya Kebijakan Sistem Pendidikan Nasional
Pendidikan memiliki peran yang sangat strategis dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia suatu bangsa. Dalam rangka untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia suatu bangsa tersebut maka diselenggarakan suatu
sistem pendidikan nasional. Negara memberikan kesempatan seluas-luasnya
kepada setiap warga Negara untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran.
Dengan pendidikan dan pengajaran itu diharapkan akan memperoleh pengetahuan
dan kemampuan dasar sebagai bekal untuk dapat berperan serta dalam kehidupan
masyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Selain itu, pendidikan nasional juga harus mampu menjamin pemerataan
kesempatan pendidikan, peningkatan mutu pendidikan, peningkatan relevansi
pendidikan, dan peningkatan efisiensi manajemen pendidikan. Pemerataan
kesempatan pendidikan di wujudkan dalam program wajib belajar sembilan
tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas
manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah pikir, olahrasa dan
olahraga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global.
Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan
yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam
Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui
penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan
pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.
Oleh karena itu demi mewujudkan semuanya dan demi tercapainya
mutu atau kualitas pendidikan yang baik maka delapan Standar Nasional
Pendidikan yang telah ditetapkan oleh kemendiknas dengan PP no. 19
tahun 2005 sekarang diganti PP no. 32 tahun 2013 yang meliputi standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiyaan, dan standar penilaian pendidikan perlu diterapkan dan
dilaksanakan secara hati-hati dan berdaya guna bagi mutu pendidikan
secara merata.
3
Landasan Hukum:
1) Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
2) Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
3) Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan
4) Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Standar Isi dan
SKL pada satuan pendidikan dasar dan menengah
5
KESIMPULAN
Penerapan standar isi nasional pendidikan bertujuan untuk menjamin
mutu pendidikan nasional dapat mencerdaskan kehidupan bangsa dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.
Penerapan standar menjadi isu penting dalam sistem penjaminan mutu
agar proses penggelolaan pendidikan mengarah pada tujuan dan penerapan
standar dapat memastikan bahwa pendidikan dapat meningkatkan daya
kolaborasi dan kompetisi bangsa di tengah perkembangan global. Sebelum
kita menerapkan Standar Nasional Pendidikan kita harus terlebih dahulu
memahami pengertian dan aturan tentang kedelapan Standar Nasional
Pendidikan. Dengan demikian, kita mampu menerapkan Standar Nasional
Pendidikan dengan baik.
Standar Penilaian Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) diberi
tugas untuk mengimplementasikan SNP (Standar Nasional Pendidikan) agar
dapat di jadikan sebagai kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh
wilayah hukum NKRI. Sehingga SNP berfungsi sebagai dasar dalam
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pendidikan dalam rangka
mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu.
Dalam pasal 1 ayat (17) Undang – Undang nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 91) PP No.19 Tahun 2005
dinyatakan bahwa lingkup dari SNP meliputi 8 standar yaitu:
a. Standar isi
b. Standar proses
c. Standar kompetensi lulusan
d. Standar pendidik dan tenaga kependidikanStandar sarana dan prasarana
e. Standar pengolahan
f. Standar pembiayaan
g. Standar penilaian pendidikan
Dan dalam rangka pengembangan mutu pendidikan di setiap jenjang
maka perlu adanya standarisasi terhadap delapan standar nasional tersebut.
Baik atau tidaknya mutu pendidikan sebuah sekolah tergantung tersetandar
atau tidaknya sekolah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA