Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KOMUNIKASI DI SEKOLAH DI MASA PANDEMIK

MATA KULIAH

KEPEMIMPINAN DAN PERILAKU ORGANISASI PENDIDIKAN

Dosen Pengampu

Dr. Arri Handayani, S.Psi., M.Si

Disusun Oleh :

1. Irawati 20510270
2. Jumirin 20510274
3. Nurwiyanto 20510275
4. Erita Listiani 20510278

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA (S2) UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

MEI 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmta
dan hidayahNya serta memberikan ilmu pengetahuan, kekuatan dan petunjuk-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Komunikasi Di Sekolah
Dimasa Pandemik”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kepemimpinan dan
Perilaku Organisasi Pendidikan. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah
wawasan dan pengetahuan tentang komunikasi di sekolah di masa pandemik bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis juga berterimakasih kepada Ibu Dr. arri Handayani, S.Psi., M. Si
selaku dosen pengampu mata kuliah Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi
Pendidikan. Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun sangat kami butuhkan untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
2. Tujuan Komunikasi
3. Fungsi Komunikasi
B. Kepala Sekolah
1. Pengertian Kepala Sekolah
2. Fungsi Kepala Sekolah
C. Guru
1. Pengertian guru
2. Tugas dan tanggung jawab guru
3. Peran guru dalam pendidikan
D. Pembelajaran
1. Pembelajaran Daring
2. Pembelajaran Luring

BAB III

A. Simpulan
B. Saran
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Komunikasi memiliki peran penting bagi kehidupan manusia tidak terkecuali
dalam bidang pendidikan. Dalam dunia pendidikan, komunikasi merupakan
salah satu faktor yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya suatu proses
belajar mengajar. Hal inilah yang menyebabkan perlunya komunikasi di
setiap aspek pendidikan, lebih-lebih dalam menjalankan aktivitas yang
berkaitan dengan manajemen pendidikan. Seorang kepala sekolah tidak dapat
mengatur, mengarahkan, dan membimbing anggotanya tanpa adanya
komunikasi. Seorang guru juga tidak dapat menjalankan proses belajar
mengajar, menyampaikan materi dan menyampaikan pesan-pesan kepada
siswa-siswinya di dalam kelas tanpa adanya komunikasi, begitu juga dengan
bagian-bagian yang lainnya dalam lembaga pendidikan kesemuanya tidak
lain ingin tercapainya suatu tujuan yang diinginkan. Pendidikan adalah
komunikasi dalam arti kata bahwa proses tersebut terlibat dua komponen
yang terdiri dari manusia, yakni pengajar sebagai komunikator dan pelajar
sebagai komunikan (Fatimah, dkk 2015:151). Menurut Al Hajar (2016:1)
effective communication is the main key for the success of any relationship.
Komunikasi yang efektif merupakan kunci utama kesuksesan hubungan
apapun, baik hubungan kepala sekolah dengan guru, guru dengan siswa,
maupun guru dengan wali murid.
Menurut Minsih, dkk (2019:29) sekolah merupakan institusi pendidikan yang
memiliki berbagai dimensi yang satu sama lain berkaitan dan saling
menunjang yang di dalamnya terdapat kegiatan belajar mengajar untuk
peningkatan kualitas dan pengembangan potensi peserta didik. Kepala
sekolah merupakan ujung tombak dalam satuan pendidikan yang harus siap
bertanggungjawab terhadap maju mundurnya sekolah yang dipimpinnya.
Seorang kepala sekolah juga menjalankan fungsi manajemen yang tentu saja
memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap bawahannya.
Kepemimpinan adalah bentuk-bentuk konkret dari jiwa pemimpin (Hikmat,
2011:249). Oleh karena itu, kepala sekolah dituntut agar memiliki
kemampuan sebagai seorang pemimpin yakni dapat mengembangkan dan
memajukan sekolahnya secara efektif, efisien, mandiri, produktif dan
akuntabel. Selain itu kepala sekolah harus menjadi teladan bagi karyawannya
mengenai perilaku yang baik, juga dalam hal kedisiplinan maupun dalam
bidang akademik. Selain menjadi teladan, kepala sekolah harus memiliki
kemampuan komunikasi agar seluruh kegiatan pembelajaran yang sudah
direncanakan dapat berjalan dengan lancar. Komunikasi merupakan sarana
dan cara untuk menggambarkan visi sekolah bagi kepala sekolah, dengan
adanya komunikasi maka gambaran visi dari sekolah semakin jelas dipahami
oleh warga sekolah. Menurut Rasmuin dan Maghfuri (2019:63) komunikasi
kepemimpinan adalah pemindahan makna yang terkontrol dan sengaja, yang
dengannya individu memengaruhi satu orang, kelompok, organisasi, atau
komunitas dengan menggunakan seluruh kemampuan dan sumber daya
komunikasi mereka untuk menghubungkan secara positif dengan audiens
mereka, mengatasi gangguan, dan menciptakan serta menyampaikan pesan
dalam rangka membimbing, mengarahkan, memotivasi, atau menginspirasi
orang lain untuk bertindak. Kepala sekolah memiliki pengaruh dalam
memajukan sekolah, Sepriadi dan Ahmad (2017:74), mencatat bahwa
kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
guru, sehingga tinggi rendahnya kualitas kepemimpinan kepala sekolah akan
berpengaruh terhadap tinggi rendahnya kinerja guru.
Sekolah harus mampu beradaptasi dengan lingkungan, baik dari perubahan
kurikulum maupun perubahan model pembelajaran. Sekolah dituntut untuk
dapat beradaptasi dalam berbagai situasi, termasuk beradaptasi dalam masa
pandemi Covid-19, karena proses belajar mengajar tidak boleh berhenti
karena wabah Covid-19. Oleh karena itu, pembelajaran di sekolah beralih
dari pembelajaran konvensional ke pembelajaran digital. Sebelumnya, wakil
Menteri Agama K.H. Zainut Tauhid menyatakan bahwa semua lembaga
pendidikan harus beradaptasi dan berdamai dengan pandemi Covid-19.
(Saputra: 2020:12)
Pada masa ini, pembelajaran itu sendiri dapat dilakukan secara dalam
jaringan (Daring) maupun luar jaringan (Luring) hal ini dilakukan selama
masa pandemic Covid-19. Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) merupakan
wabah virus yang telah melanda 215 negara di dunia, termasuk di Indonesia.
Untuk mengantisipasi penularan wabah Covid-19, pemerintah mengeluarkan
berbagai aturan diantaranya adalah pelarangan untuk berkerumun,
pembatasan sosial, menjaga jarak fisik, mewajibkan setiap kegiatan
menggunakan masker serta sebelum dan sesudah melakukan kegiatan untuk
mencuci tangan dengan bersih dan benar. Dengan adanya aturan dari
pemerintah menyebabkan proses pembelajaran di sekolah saat ini dilarang
oleh pemerintah dan pembelajaran dilakukan secara daring (dalam jaringan)
di rumah masing-masing siswa.
Banyak lembaga sekolah dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi lebih
memilih melakukan pembelajaran secara online sebagai cara alternatif untuk
melanjutkan pendidikan. Pembelajaran yang dilakukan secara online terbukti
mampu membantu menjaga kesehatan siswa dan guru. Menurut Radha, dkk
(2020:1097) E-learning seems to be the forthcoming trend. Pembelajaran
online akan menjadi sebuah trend di masa pandemi Covid-19, hal ini
dikarenakan semua bentuk pembelajaran secara tatap muka ditiadakan dan
diganti menjadi pembelajaran jarak jauh. Namun, pembelajaran secara online
pada masa pandemi Covid-19 tidak seefektif pembelajaran secara tatap muka.
Pembelajaran online juga tidak efektif di daerah-daerah terpencil, di mana
sebagian besar siswa tidak dapat mengakses internet karena masalah teknis
dan ekonomi. Meski demikian, Wildana, dkk (2020:146) menyatakan
Penggunaan aplikasi online yang digunakan untuk pembelajaran online telah
membawa hasil yang baik melalui serangkaian proses. Selain diadakannya
pembelajaran online atau daring, Tidak sedikit sekolah yang juga melakukan
kegiatan pembelajaran secara luring (luar jaringan). Untuk itu, kemampuan
berkomunikasi kepala sekolah sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
proses pembelajaran yang dilakukan secara daring dan luring.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pola komunikasi kepala sekolah dan guru dalam
penerapan pembelajaran selama pandemik
2. Bagaimana teknik komunikasi kepala sekolah dan guru dalam
penerapan pembelajaran selama pandemik
3. Bagaimana penggunaan media komunikasi yang digunakan
oleh kepala sekolah dan guru dalam penerapan pembelajaran selama
pandemik

C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan makalah ini untuk
mendeskripsikan :
1. Mendeskripsikan pola komunikasi kepala sekolah dan guru
dalam penerapan pembelajaran selama pandemik
2. Teknik komunikasi kepala sekolah dan guru dalam penerapan
pembelajaran selama Pandemik
3. Mendeskripsikan penggunaan media komunikasi kepala
sekolah dan guru dalam penerapan pembelajaran selama pandemik
BAB II

PEMBAHASAN

A. KOMUNIKASI
1. Pengertian Komunikasi

Pengertian komunikasi dapat dimaknai sebagai jalannya proses


dimana seseorang maupun sekelompok orang menciptakan serta
menggunakan sejumlah informasi agar saling terhubung dengan
lingkungan sekitar. Secara umum komunikasi dapat dilakukan secara
verbal serta dapat dipahami oleh kedua belah pihak berkaitan.

Komunikasi menurut para ahli di antaranya seperti yang disebutkan


oleh Anwar Arifin. Menurutnya arti komunikasi adalah jenis proses
ltern yang erat kaitannya dengan aktivitas manusia serta sarat akan
pesan maupun perilaku. Skinner turut beropini tentang komunikasi
sebagai suatu perilaku lisan maupun simbolik dimana pelaku berusaha
memperoleh efek yang diinginkan. Forsdale berkomentar bahwa
pengertian komunikasi adalah jenis proses pembentukan,
pemeliharaan serta pengubahan sesuatu dengan tujuan agar sinyal
yang telah dikirimkan berkesesuaian dengan aturan. Pengertian
komunikasi terakhir dari Gode yang mengungkapkan bahwa
komunikasi merupakan suatu kegiatan untuk membuat sesuatu
kemudian ditujukkan kepada orang lain

2. Tujuan Komunikasi

Tujuan komunikasi adalah untuk menciptakan kesepahaman di antara


kedua belah pihak.

Namun, masih ada sejumlah tujuan dari komunikasi antara lain sbb:

a. Agar hal yang disampaikan bisa dimengerti dengan cukup baik.


Dengan adanya definisi komunikasi diatas maka akan
menghindarkan diri dari kesalah pahaman.
b. Agar mampu memahami maksud perkataan orang lain.
c. Agar ide, gagasan maupun pemikiran pribadi dapat diterima orang
lain terutama dalam gelaran rapat tertentu.
d. Penggerak orang lain untuk mengerjakan sesuatu. Misalnya,
kegiatan kerja bakti, sosialisasi dan sebagainya.
3. Fungsi Komunikasi

Selain tujuan, fungsi komunikasi juga dapat memberikan manfaat


yang baik bagi Anda. Adapun fungsi komunikasi di antaranya ialah
seperti berikut.

1. Untuk menyampaikan informasi

2. Sebagai penyampai pendapat agar dapat diterima oleh


masyarakat luas atau yang berkaitan.

3. Sebagai bentuk interaksi dengan orang lain.

4. Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan akan


sesuatu hal. Jadi, melalui komunkasi nantinya akan terjadi
transfer ilmu antara pihak satu dengan pihak lainnya.

5. Pengisi waktu luang. Misalnya, dengan berbicara via telepon,


chatting, internet media, video call dan sebagainya.

6. Sebagai cara untuk membujuk dan mempengaruhi orang lain.


Biasanya komunikasi semacam ini banyak mengandung unsur-
unsur politik.

7. Untuk dapat mengenal diri sendiri.

8. Guna mengurangi ketegangan atau mencairkan suasana.


Misalnya, ketika ada pertikaian atau perselisihan pendapat
dalam rapat tertentu.
9. Sebagai hiburan. Misalnya, ketika Anda sedang jenuh
kemudian menghubungi teman jauh untuk sekadar mengobrol
santai.

10. Untuk selalu menjalin hubungan yang baik dengan orang lain.

11. Sebagai benteng diri agar tidak terisolasi dalam lingkungan


masyarakat.

12. Untuk mempelajari situasi yang terjadi.

13. Mengubah sikap maupun perilaku.

14. Mengawasi serta melakukan pengendalian atas suatu kegiatan.

15. Sebagai motivasi untuk orang lain.

16. Guna mengambil suatu keputusan yang tepat.

17. Untuk melakukan kegiatan tertentu.

18. Sebagai bentuk ekspresi.

19. Menghindari adanya kesalahpahaman.

20. Untuk tetap menjaga jalinan hubungan yang baik, dll.

B. Kepala Sekolah

1. Pengertian Kepala Sekolah

Sekolah adalah lembaga yang bersifat kompleks dan unik. Bersifat


kompleks karena sekolah sebagai organisasi di dalamnya terdapat
berbagai dimensi yang satu sama lain saling berkaitan dan saling
menentukan.Sedang sifat unik, menunjukkan bahwa sekolah sebagai
organisasi memiliki ciri-ciri tertentu yang tidak dimiliki oleh
organisasi-organisasi lain.
Ciri-ciri yang menempatkan sekolah memiliki karakteristik tersendiri,
dimana terjadi proses belajar mengajar, tempat terselenggaranya
pembudayaan kehidupan umat manusia (Wahjosumidjo, 2002: 81).
Karena sifatnya yang kompleks dan unik itulah sehingga sekolah
sebagai organisasi memerlukan tingkat koordinasi yang tinggi.
Keberhasilan sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah. Kepala
sekolah berasal dari dua kata yaitu Kepala dan Sekolah. Kata Kepala
dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu organisasi atau
sebuah lembaga. Sedangkan Sekolah adalah sebuah lembaga dimana
menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran (Wahjosumidjo,
2002: 83). Dengan demikian secara sederhana kepala sekolah dapat

didefinisikan sebagai seorang tenaga profesional guru yang diberi


tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses
belajar mengajar, atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru
yang memberi pelajaran dan murid menerima pelajaran. Kata
memimpin dari rumusan tersebut mengandung makna luas, yaitu
kemampuan untuk menggerakkan segala sumber yang ada pada suatu
sekolah sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Wahjosumidjo, 2002: 83).
Adapun kewenangan kepala sekolah sebagai pemimpin untuk
mencapai tujuan sekolah adalah mengatur dan mengelola tiga hal
pokok, yaitu personil, sarana dan dana. Sebagai seorang manager,
kepala sekolah harus mampu dan mempunyai kemampuan manajemen
yang memadai untuk menjalankan tugasnya. Kemampuan ini sangat
mendukung pada saat mengatur personil atau SDM yang dimiliki
sekolah (Saroni, 2006: 21- 22)

2. Tugas dan Fungsi Kepala Sekolah

Terkait dengan tugas pokok seorang kepala sekolah , maka dapat


diidentifikasi tugas kepala sekolah (Bustan dkk, 2013: 4), meliputi:
a. Memimpin dan membina Sekolah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dalam meningkatkan kualitas kinerja sekolah.

b. Membina kerjasama dengan orang tua, masyarakat dan pihak


terkait.

c. Membagi habis tugas-tugas Kepala Sekolah kepada guru dan Staf


Tata Usaha (TU), sesuai dengan tuntutan kurikulum.

d. Melaksanakan bimbingan, pembinaan, motivasi, pengayoman


kepada guru dan staf TU dalam pelaksanaan pembelajaran serta
menciptakan suasana kerja yang kondusif untuk mencapai tujuan
sekolah.

e. Mendorong pendayagunaan sarana dan prasarana Sekolah.

f. Merencanakan dan melaksanakan penerimaan siswa baru serta


menyusun kegiatan ekstrakulikuler siswa.

Kimbrough & Burkett (dalam Dharma, 2007:8) mengemukakan enam


bidang tugas kepala sekolah sebagai pemimpin, yaitu mengelola
pengajaran dan kurikulum, mengelola siswa, mengelola personalia,
mengelola fasilitas dan lingkungan sekolah, mengelola hubungan sekolah
dan masyarakat, serta organisasi dan struktur sekolah. Mulyasa (2006: 98)
mengemukakan tujuh peran utama kepalasekolah yaitu sebagai edukator
(pendidik), manajer, administrator, supervisor, leader, inovator, dan
motivator

C. Guru
1. Pengertian guru
Guru adalah seorang tenaga pendidik profesional yang mendidik,
mengajarkan suatu ilmu, membimbing, melatih, memberikan penilaian,
serta melakukan evaluasi kepada peserta didik.
Definisi guru adalah seseorang yang telah mengabdikan dirinya untuk
mengajarkan suatu ilmu, mendidik, mengarahkan, dan melatih muridnya
agar memahami ilmu pengetahuan yang diajarkannya tersebut.
Dalam hal ini, guru tidak hanya mengajarkan pendidikan formal, tapi juga
pedidikan lainnya dan bisa menjadi sosok yang diteladani oleh para
muridnya. Dari penjelasan tersebut, maka kita dapat memahami bahwa
peran guru sangat penting dalam proses menciptakan generasi penerus
yang berkualitas, baik secara intelektual maupun akhlaknya.
Menurut UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, pengertian
guru adalah tenaga pendidik profesional yang memiliki tugas utama untuk
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur
formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
2. Tugas dan Tanggungjawab Seorang Guru
Seorang guru memiliki tanggungjawab terhadap muridnya.
Mengacu pada pengertian guru di atas, seorang pendidik atau guru
memiliki tugas dan tanggungjawab untuk mengajar, mendidik, melatih
para peserta didik agar menjadi individu yang berkualitas, baik dari sisi
intelektual maupun akhlaknya.
Adapun beberapa tugas utama guru adalah sebagai berikut:
a. Mengajar Peserta Didik
Seorang guru bertanggungjawab untuk mengajarkan suatu ilmu
pengetahuan kepada para murid. Dalam hal ini, fokus utama kegiatan
mengajar adalah dalam hal intelektual sehingg para murid mengetahui
tentang materi dari suatu disiplin ilmu.
b. Mendidik Para Murid
Mendidik murid merupakan hal yang berbeda dengan mengajarkan
suatu ilmu pengetahuan. Dalam hal ini, kegiatan mendidik adalah
bertujuan untuk mengubah tingkah laku murid menjadi lebih baik.
Proses mendidik murid merupakan hal yang lebih sulit untuk
dilakukan ketimbang mengajarkan suatu ilmu pengetahuan. Selain itu,
seorang guru harus dapat menjadi teladan yang baik bagi murid-
muridnya sehingga para murid dapat memiliki karakter yang baik
sesuai norma dan nilai yang berlaku di masyarakat.
c. Melatih Peserta Didik
Seorang guru juga memiliki tugas untuk melatih para muridnya agar
memiliki keterampilan dan kecakapan dasar. Bila di sekolah umum
para guru melatih murid tentang keterampilan dan kecakapan dasar,
maka di sekolah kejuruan para guru memberikan keterampilan dan
kecakapan lanjutan.
d. Membimbing dan Mengarahkan
Para peserta didik mungkin saja mengalami kebingungan atau
keraguan dalam proses belajar-mengajar. Seorang guru
bertanggungjawab untuk membimbing dan mengarahkan anak
didiknya agar tetap berada pada jalur yang tepat, dalam hal ini sesuai
dengan tujuan pendidikan.
e. Memberikan Dorongan Pada Murid
Poin terakhir dari tugas seorang guru adalah untuk memberikan
dorongan kepada para muridnya agar berusaha keras untuk lebih
maju. Bentuk dorongan yang diberikan seorang guru kepada muridnya
bisa dengan berbagai cara, misalnya memberikan hadiah.
3. Peran Guru dalam Pendidikan
Guru memiliki peran penting dalam pendidikan. Setelah memahami apa
saja tugas dan tanggungjawab seorang guru, maka kita akan mengerti apa
saja peran guru bagi para muridnya.
Adapun peran guru adalah sebagai berikut :
- Sebagai pengajar, yaitu orang yang mengajarkan suatu ilmu
pengetahuan kepada para anak didiknya.
- Sebagai pendidik, yaitu orang yang mendidikan muridnya agar
memiliki tingkah laku yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku
di masyarakat.
- Sebagai pembimbing, yaitu orang yang mengarahkan muridnya agar
tetap berada pada jalur yang tepat sesuai tujuan pendidikan.
- Sebagai motivator, yaitu orang yang memberikan motivasi dan
semangat kepada muridnya dalam belajar.
- Sebagai teladan, yaitu orang yang memberikan contoh dan teladan
yang baik kepada murid-muridnya.
- Sebagai administrator, orang yang mencatat perkembangan para
muridnya.
- Sebagai evaluator, orang yang melakukan evaluasi terhadap proses
belajar anak didiknya.
- Sebagai inspirator, orang yang menginspirasi para muridnya sehingga
memiliki suatu tujuan di masa depan.
D. Pembelajaran Daring
1. Pengertian Pembelajaran Daring

Pembelajaran daring dapat diartikan sebagai sebuah ltern kegiatan


pembelajaran yang dilakukan tanpa melalui tatap muka secara
langsung melainkan melalui jaringan internet. Kusumawardani
menyebut pembelajaran daring sebagai bagian dari E-Learning atau
pembelajaran elektronik. E-Learning menurutnya merujuk pada
sebuah proses pembelajaran yang memanfaatkan Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) sebagai mediumnya. E-Learning merupakan
hasil integrasi yang sistematis atas komponen-komponen
pembelajaran yang tetap memperhatikan mutu, sumber belajar, serta
berciri khas adanya interaksi pembelajaran (engagement) lintas waktu
juga ruang.

Kegiatan pembelajaran daring dilakukan melalui berbagai platform


komunikasi khusus yang memungkinkan aktivitas pembelajaran
selayaknya di dalam kelas dapat dilakukan. Seperti Google
Classroom, Google Meet, Zoom, Edmodo, dan lain sebagainya.
Melalui platform tersebut interaksi antara pengajar dengan siswa pun
dapat berjalan, materi pelajaran hingga ujian atau tes pun dapat
dilakukan. Adanya pembelajaran daring menunjukkan kepada kita
betapa pentingnya kegiatan belajar mengajar untuk tetap dilaksanakan
meskipun keadaan yang tidak memungkinkan untuk bertemu secara
langsung.
2. Kendala Pembelajaran Daring

Melihat pengertian di atas tampaknya pembelajaran daring menjadi


sesuatu hal yang dapat memberikan pengaruh positif khususnya dalam
hal inovasi pendidikan, tetapi dalam pelaksanaan pembelajaran daring
kita juga dapat menjumpai beberapa kendala. Salah satu yang cukup
banyak dialami oleh masyarakat di Indonesia misalnya kurangnya
sarana yang mendukung baik bagi siswa maupun pengajar untuk
memungkinkan kegiatan pembelajaran daring berlangsung seperti
telepon pintar, akses internet, laptop, atau lternat.

Selain kendala teknis, beberapa siswa juga banyak yang mengeluhkan


merasa kurang paham dengan materi serta tugas mandiri yang
diberikan. Mereka juga kerap kali merasa kurang lter juga
konsentrasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Untuk
mahasiswa yang melakukan praktikum sebagai penunjang mata
kuliahnya juga merasa dipersulit dengan kegiatan pembelajaran daring
ini karena keterbatasan alat juga sampel percobaan yang mereka
miliki.

Dari sisi pengajar juga menjumpai kendala yang sama. Beberapa guru
juga dosen merasa kesulitan untuk mengawasi keberlangsungan
pembelajaran daring mengingat keterbatasan media yang digunakan.
Mereka kesulitan untuk tahu apakah siswa juga mahasiswa benar-
benar memperhatikan serta memahami materi yang sedang
disampaikan atau tidak.

3. Keuntungan Pembelajaran Daring

Terlepas dari kendala serta kekurangan yang ada ternyata ltern


pembelajaran daring juga memiliki keuntungan serta manfaat.
Beberapa bahkan menyebutkan pembelajaran daring sebagai
alternative pembelajaran yang cukup efektif.

Keuntungan yang mungkin didapatkan melalui pembelajaran daring :


a. Praktis
Keuntungan pertama yang ditawarkan oleh pembelajaran daring
adalah praktis. Penerapan metode belajar daring memungkinkan
interaksi antara pengajar dengan siswa tanpa harus bertatap muka
secara langsung di sebuah ruang kelas formal sehingga bisa dilakukan
di mana saja.
b. Fleksibel
Keuntungan kedua yaitu fleksibel khususnya dari segi waktu.
Fleksibel memungkinkan baik pengajar juga siswa tidak begitu terikat
waktu yang ketat dengan jadwal-jadwal yang sudah ditetapkan. Tanpa
adanya jadwal ketat sering dapat kita jumpai bahkan beberapa kelas
menyampaikan materi-materi pembelajaran pada waktu malam hari.
c. Efisien
Selain dalam hal waktu, efisiensi yang ditawarkan dalam
pembelajaran daring adalah efisiensi dalam hal tenaga juga biaya.
Efisiensi tenaga melihat pada pengajar juga siswa tidak perlu
menghabiskan tenaganya untuk menempuh perjalanan menuju
sekolah untuk melakukan kegiatan belajar-mengajar. Efisiensi biaya
di antaranya terkait penggunaan kertas atau buku yang jarang
digunakan juga biaya untuk mengisi bahan bakar kendaraan juga
biaya lain seperti uang bekal dan lain sebagainya.
d. Dokumentasi yang Mudah
Sekarang ini untuk sudah banyak fitur-fitur merekam gambar di
laptop yang dapat dengan mudah kita akses untuk
mendokumentasikan materi yang disampaikan melalui platform
telekonferensi. Dengan ini kita tidak perlu khawatir dengan tidak
lengkapnya catatan yang dibuat selama penyampaian materi. Cukup
mengaktifkan fitur merekam gambar atau video kita bisa menyimpan
materi yang disampaikan dan mengaksesnya kapan saja dengan
mudah.
e. Belajar Privat
Melalui pembelajaran daring penyampaian materi yang disampaikan
oleh pengajar bisa terasa lebih personal karena melalui platform
telekonferensi seperti Zoom atau Google Meet, pengajar juga siswa
dapat terhubung dalam satu waktu melalui sebuah layar kaca.
f. Up to Date
Pembelajaran daring dianggap merupakan metode pembelajaran yang
cukup efektif khususnya untuk pelajar masa kini karena kedekatan
mereka dengan teknologi seperti gadget dan internet. Dengan
penggunaan teknologi ini mereka tetap dapat mengikuti
perkembangan jaman dengan menerapkannya melalui kegiatan
pembelajaran.

E. Pembelajaran Luring
Pengertian Pembelajaran Luring

Istilah luring adalah kepanjangan dari “luar jaringan” sebagai


pengganti kata offline. Kata “luring” merupakan lawan kata dari
“daring”. Dengan demikian, pembelajaran luring dapat diartikan
sebagai bentuk pembelajaran yang sama sekali tidak dalam kondisi
terhubung jaringan internet maupun intranet. Sistem pembelajaran
luring (luar jaringan) artinya pembelajaran dengan memakai media,
seperti televisi dan radio. Jika peserta didik menulis artikel atau
mengerjakan tugas di Microsoft Word dan tidak menyambungkannya
dengan jaringan internet, maka itu adalah contoh aktivitas luring dan
Jika siswa melakukan offline conference dengan bertemu secara
langsung tanpa menggunakan internet, hal itu adalah contoh aktivitas
luring.
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Dalam situasi apapun komunikasi sangatlah penting,maka dari itu ada


beberapa kesimpulan mengenai pentingnya komunikasi di sekolah dimasa
pandemik antara lain :

1. Kepala sekolah dan guru harus bisa memanfaatkan teknologi yang ada
untuk pembelajaran di masa pandemik
2. Kepala sekolah dan guru bisa menggunakan platform yang telah di
sediakan pemerintah ataupun media internet untuk pembelajaran
3. Kepala sekolah harus pandai mengambil keputusan untuk model
pembelajaraan di masa pandemik
4. Adanya teknologi yang mendukung sangat membantu keberlangsungan
kegiatan baik di sekolah, di kantor maupun di kehidupan sehari hari
5. Guru harus lebih kreatif untuk mengembangkan model pembelajaran di
masa pandemik agar dapat menarik perhatian siswa dan siswi untuk
menjadi lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran di masa
pandemik

B. Saran

Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan yang jauh dari kata
sempurna. Penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu kepada
sumber yang bias dipertanggungjawabkan. Oleh sebab itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah tersebut.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-guru.html

https://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:xl2slr9lCpEJ:https://www.neliti.com/publications/57188/peran-kepala-
sekolah-dalam-meningkatkan-profesionalisme-
guru+&cd=8&hl=ban&ct=clnk&gl=id

https://w3.uinsby.ac.id/guru-dan-komunikasi-pembelajaran-masa-pandemi-covid-19/

http://v2.eprints.ums.ac.id/archive/etd/91016/7/1

Anda mungkin juga menyukai