KEPONDOK MODERNAN
Dosen pengampu : Ustadz Saepul Anwar M.Pd
Disusun oleh :
kelompok 4
Agus Cahyono (442023111096)
Agus Widodo (442023111120)
Dian Alfa Badri (442023111097)
Fakultas Tarbiyah
1445/2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan hal mutlak yg harus dimiliki di setiap
individu, bahkan dalam setiap agama mewajibkan setiap individu untuk
mendapatkan pendidikan baik secara formal maupun non formal. Dan
pendidikan dimulai sejak manusia dalam buaian hingga liang lahat.
Konsep tri pusat pendidikan menurut K. Hajar Dewantara dan tri
pusat pendidikan islam menurut Abdurrahman An Nahlawi mempunyai
kesamaan bahwasanya manusia dalam menjalani proses pendidikan akan
selalu berada dalam tiga lembaga pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan
masyarakat.
Pendidikan dalam lingkungan keluarga memiliki peranan yang
sangat penting dalam dunia pendidikan, ini dikarenakan setiap individu
mendapatkan pendidikan pertamanya di lingkungan keluarga. Rasulullah
S.A.W bersabda sebagai berikut :
1. Keluarga
Keluarga dapat diartikan sebagai sebuah kelompok untuk dua orang atau
lebih yang bertempat tinggal bersama dimana terjadi hubungan darah,
perkawinan atau adopsi (Vembriarto, 1990: 36). Ada juga pengertian lain
yang dikutip oleh Vembriarto yaitu keluarga merupakan kelompok yang
dijadikan interaksi orang-orang yang saling menerima satu dengan yang lain
satu dengan yang lain berdasarkan asal usul perkawinan atau adopsi.
Khairudin sebagaimana dikutip oleh Nurul Hidayati menjelaskan bahwa
keluarga adalah kelompok sosial yang terdiri dari dua orang atau lebih yaitu
ayah, ibu, anak dimana hubungan sosial antar keluarga bersifat tetap dan
didasarkan atas ikatan darah, perkawinan atau adopsi yang dijiwai kasih
sayang dan tanggung jawab (Nurul,2016: 214).
Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang paling utama karena
dalam keluarga itu manusia dilahirkan, dibesarkan, dididik agar mampu
menyerap norma-norma yang dijunjung tinggi keluarga, serta dilindungi
dengan penuh kasih sayang. Dalam hubungan keluarga ini, orang tua
berperan merawat, memelihara, dan melindungi anak dalam rangka
sosialisasi agar mereka mampu mengendalikan diri dan berjiwa sosial.
Keluarga merupakan wadah yang sangat penting di antara individu dan
grup, yang mana merupakan kelompok sosial.
pertama dimana anak-anak menjadi anggotanya. Ibu, ayah dan
saudaranya merupakan orang pertama dimana anak-anak mengalami kontak
langsung dan mengajari sebagaimana dia hidup dengan orang lain.
Hingga anak -anak memasuki sekolah, sebagian hidup mereka dengan
keluarga, kebersamaannya ditaksir mencapai setengah waktunya dihabiskan
bersama keluarga (Abu, 1991:1089)
2. Masyarakat
Didalam Kamus Umum Bahasa Indonesia diartikan bahwa masyarakat
adalah pergaulan hidup manusia atau perkumpulan orang yang hidup bersama
disuatu tempat dengan ikatan – ikatan aturan tertentu yang membuat warga
masyarakat itu menyadari diri mereka sebagai suatu kelompok serta saling
membutuhkan. Kelompok-kelompok masyarakat yang terdiri dari dua orang
atau lebih dan bekerja sama dibidang tertentu untuk mencapai tujuan tertentu
adalah merupakan sumber pendidikan bagi warga masyarakat , seperti
lembaga – lembaga sosial budaya, yayasan – yayasan, organisasi – organisasi,
perkumpulan – perkumpulan yang semuanya itu merupakan unsur – unsur
pelaksana asas pendidikan masyarakat. Masing – masing kelompok tersebut
melakukan aktifitas – aktifitas keterampilan, penerangan dan pendalaman
dengan sadar dibawah pimpinan atau koordinator masing – masing kelompok.
Kesemua kelompok sosial tersebut diatas adalah merupakan unsur – unsur
pelaku atau pelaksana asas pendidikan yang dengan sengaja dan sadar
membawa masyarakat kepada kedewasaan, baik jasmani maupun rohani yang
realisasinya terlihat pada perbuatan dan sikap kepribadian warga masyarakat.
Maka pendidikan masyarakat adalah pendidikan non formal yang
memberikan pendidikan secara sengaja, terencana dan terarah kepada seluruh
anggotanya yang pluralistic (majemuk) tetapi tidak dipersyaratkan berjenjang
serta dengan aturan-aturan yang lebih longgar untuk mengarahkan menjadi
anggota masyarakat yang baik demi tercapainya kesejahteraan social para
anggotanya.
Dalam kehidupan sebagai makhluk sosial pastinya kita hidup dalam
sekumpulan masyarakat. Masyarakat apabila dilihat dari konsep sosiologi
adalah sekumpulan manusia yang bertempat tinggal dalam suatu kawasan dan
saling berinteraksi, sebuah interaksi atau hubungan sosial dapat memberi kita
pendidikan, kebutuhan, pembentukan karakter dan lainnya. Bila dilihat dari
konsep pendidikan, masyarakat adalah sekumpulan orang dengan berbagai
ragam kualitas diri mulai dari yang tidak berpendidikan sampai pada yang
berpendidikan tinggi. Ia adalah laboratorium besar tempat para anggotanya
mengamalkan semua keterampilan yang dimilikinya.
Masyarakat disebut lingkungan pendidikan non formal yang
memberikan pendidikan secara sengaja dan berencana kepada seluruh
anggotanya, teteapi tidak sistematis.Jadi bisa dibilang lingkungan atau
masyarakat bisa kita katakan sebagai "Pendidikan nonformal".
Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan perantara antara
lingkungan keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat
ini, telah mulai ketika anak-anak untuk beberapa waktu setelah lepas dari
asuhan keluarga dan berada di luar dari pendidikan sekolah. Dengan
demikian, berarti pengaruh pendidikan tersebut tampaknya lebih luas. Corak
dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat banyak
sekali, ini meliputi segala bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan,
pembentukan pengertia-pengertian (pengetahuan), sikap dan minat, maupun
pembentukan kesusilaan dan keagamaan.
3. Sekolah
Sekolah adalah satuan pendidikan yang merupakan kelompok layanan
pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal,
nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan (Sisdiknas,
2003: 12). Pendidikan formal kita kenal sebagai pendidikan sekolah yaitu
pendidikan yang diperoleh seseorang di sekolah secara teratur, sistematis,
bertingkat, dan dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat (Nurul,
2016: 219).
Pendidikan dalam sekolah adalah jalur pendidikan yang terstruktur
dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah,
dan pendidikan tinggi. Sekolah mempunyai tujuan untuk membimbing,
mengarahkan dan mendidik sehingga lembaga tersebut menghendaki
kehadiran kelompokkelompok umur tertentu dalam ruangruang kelas yang
dipimpin oleh guru untuk mempelajari kurikulum bertingkat. Bertolak dari
konsep tersebut
pendidikan sekolah dalam mengantarkan dan mengarahkan anak
untuk mencapai suatu tujuan pendidikan, tidak terlepas dari usaha dan upaya
guru yang telah menerima limpahan tanggung jawab dari orang tua atau
keluarga. Sebab berdasarkan kenyatan orang tua tidak cukup mampu dan
tidak memiliki waktu untuk mendidik, mengarahkan anak secara baik dan
sempurna. Hal itu disebabkan karena keterbatasan dan kesibukan orang tua
dalam memenuhi kebutuhan anaknya setiap saat Maka dari itu tugas guru
disamping memberikan ilmu-ilmu pengetahuan, keterampilan keterampilan
juga mendidik anak beragama dan berbudi pekerti luhur (Machful, 2015:
45).
Di sekolah, anak berinteraksi dengan guru-guru beserta bahan-bahan
pendidikan dan pengajaran, teman peserta didik lainnya, serta pegawai tata
usaha. Ia memperoleh pendidikan formal di sekolah berupa pembentukan
nilai - nilai pengetahuan, ketrampilan dan sikap terhadap bidang studi mata
pelajaran. Akibat bersosialisasi dengan pendidikan formal, terbentuklah
kepribadiannya untuk tekun dan rajin belajar disertai keinginan untuk meraih
cita-cita akademis yang setinggi-tingginya. Sebaliknya, akibat berinteraksi
dengan teman-teman sekolahnya yang kurang tertib sekolahnya, pembolos,
malas belajar dan kurang dapat mengendalikan diri untuk mengatasi sikap-
sikap yang tidak akademis. Maka, terpengaruhlah kepribadiannya menjadi
kurang atau tidak produktif dalam belajar. Akibatnya, prestasi akademisnya
pun merosot, s ampai tidak tamat atu putus sekolah.
B. PENDIDIKAN DI PMDG
PM Gontor sebagai lembaga pendidikan pesantren memiliki sistem
pendidikan yang baik. DR. KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A menjelaskan
bahwa lembaga pesantren adalah lembaga pendidikan yang mengintegrasikan
seluruh bidang kecakapan peserta didik; secara spiritual, intelektual ataupun
moral-emosional secara total dan menyeluruh. Menurut beliau, pendidikan
pesantren adalah sistem pendidikan yang baik karena seluruhnya dibangun
diatas nilai-nilai dan tradisi yang benar. Karenanya, lingkungan di
pesantren harus diatur dan dirancang sebaik mungkin agar tercapainya
pendidikan.
PENUTUP
C. KESIMPULAN