Anda di halaman 1dari 4

Nama: Mutiara Lubis

Prodi: Pendidikan Agama Islam


Matkul: Kapita Selekta Pendidikan Islam
TRI PUSAT PENDIDIKAN:
PILAR UTAMA PENCAPAIAN TUJUAN PENDIDIKAN
A. Konsep Dasar Tri Pusat Pendidikan
1. Pengertian Secara Proporsional
Secara pisik, lingkungan meliputi segala kondisi dan materil jasmaniah dalam
tubuh seperti pemberian gizi, vitamin, air, untukmengembangakan sistimsyaraf serta
kesehatan jasmani. Sedangkan secara psikologis, lingkungan mencakup stimulasi yang
diterirna oleh individu sejak dalam konsesi, kelahiran stimulasi itu misalnya berupa sifat-
sifat, keinginan, perasaan, tujuan-tujuan, minar kebutuhan, kemauan dan kapasiras
intelektual.Dan secara sosio kultural, lingkungan mencakup stimulasi interaksi dan
kondisi ekstemal dalam hubungannya dengan perlakuan ataupun karya orang lain.
Beberapa pengertian di atas dapat ditarik hipotesis bahwa lingkungan pendidikan
Islam adalah berlangsungnya suatu pendidikan yang mengandung nilai nilai Islam (sesuai
dengan ajaran Islam) dari segi jasmani maupun rohani menuju terbentuknya kepribadian
yang mulia.
Lingkungan pendidikan mencakup; (1) tempat (lingkungan fisik), keadaan iklim,
keadaan tanah, keadaan dan, (2) kebudayaan (lingkungan budaya) dengan warisan
budaya tertentu bahasa, agama, seni, ekonomi, dan pandangan hidup, dan (3) kelompok
hidup bersama (lingkungan sosial atau masyarakat) keluarga, kelompok bermain dan
sebagainya.
Abd. Rahman Getteng, memberikan penjelasan bahwa pada dasarnya pendidikan
Islam dapat dipandang dari tiga aspek yaitu: “sebagai pembentukan individu,
pembentukan keluarga dan sebagai pembentukan masyarakat”. Hakekatnya pendidikan
Islam meliputi pendidikan jasmani, pendidikan akal dan pendidikan rohani.
2. Ruang Lingkup
Dengan ketiga macam pendidikan inilah yang dapat mengantar terbentuknya
kepribadian muslim yang menjadi ruang lingkup pendidikan Islam.
Menurut Abdurrahman Shaleh menjelaskan ada tiga macam pengaruh lingkungan
pendidikan terhadap keberagamaan anak, yaitu:
a. Lingkungan acuh tak acuh terhadap agama, yaitu adakalanya keberatan
terhadap pendidikan agama, dan adakalanya pula agar sedikit tabu tentang
persoalan itu.
b. Lingkungan yang berpegang pada tradisi agama tetapi tanpa keinsyafan hati,
biasanya lingkungan demikian menghasilkan anak-anak beragama yang
tradisional tanpa kritik atau beragama secara kebtulan.
c. Lingkungan yang memiliki tradisi agama dengan sadar dan hidup dalam
kehidupan agama.
Sebagai makhluk hidup, anak mempunyai kebutuhan, keinginan dan perasaan. Ia
ingin mendapat perhatian, kasih saying dari orang tuanya dan orang di sekitarnya, yang
tidak kalah pentingnya adalah kebutuhan akan pendidikan. Maka proses pendidikan
bermula dari perhatian akhlak mulia dengan memberi uswa al-hasanah, kemudian
dilanjutkan dengan pengembangan daya nalar serta keterampilan yang dapat mendukung
masa depan anak. Anak merupakan jaminan atau modal bagi kebahagiaan dan
kesejahtraan masa depan bangsa. Oleh karena itu, Sejak dini kepentingan anak perlu
mendapat perhatian, terutama dalam pendidikan moral. Pendidikan moral yang dimaksud
adalah pendidikan mengenal dasardasar moral dan keutamaan perangai, tabiat yang harus
dimiliki dan dijadikan kebiasaan oleh anak sejak masa analisa hingga ia menjadi seorang
mukallaf.

B. Tri Pusat sebagai Suatu Lembaga Pendidikan


Berkaitan dengan pendidikan anak, maka lembaga yang sangat berpengaruh dalam
perkembangan kepribadian seorang anak dikenal istilah tripusat pendidikan, yaitu: keluarga,
sekolah dan masyarakat. Istilah Tripusat pendidikan ini adalah istilah pendidikan yang
dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara, yang dimaksudkan adalah pendidikan keluarga,
pendidikan sekolab dan pendidikan lingkungan masyarakat.
1. Keluarga sebagai pusat pendidikan pertama dan utama
Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama dalam
masyarakat karena dalam keluargalah manusia dilahirkan, berkembang menjadi
dewasa. Pendidikan yang pertama dan utama adalah pendidikan yang diterima
seorang anak ketika lahir ke dunia adalah dari lingkungan keluarga, orang tua
berperan sebagai pendidik dan anak adalah peserta didik. Orang tua mempunyai
tugas dan tnggung jawab dalam keluarga terhadap pendidikan anak lebih bersikap
menentukan watak budi pekerti, latihan ketrampilan, pendidikan kesosialan.
Tanggung jawab pendidikan yang perlu disadarkan dan dibina oleh orang
tua terhadap anak antara lain sebagai berikut:
1) Memelihara, membesarkan agar hidup berkelanjutan
2) Melindungi, mengayumi secara jasmani dan rohani
3) Mendidik berbagai ilmu pengetahuan, keterampilan yang berguna bagi
hidupnya
4) Membahagiakan anak dunia akhirat dengan membarikan pendidikan
agama sesuai ketentuan Allah. Sebagai tujuan hidup muslim tanggung
jawab juga di katagorikan sebagai tanggung jawab kepada Allah.

2. Sekolah dan Fungsi Transformasi Pengetahuan


Sekolah merupakan salah satu pusat pendidikan yang diharapkan bisa
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya yaitu manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berbudi pekerti luhur,memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani
dan rohani,kepribadian mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasayarakatan
dan kebangsaan. Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai tanggungjawab
atas tiga faktor:
1) Tanggung Jawab Normal; Sekolah atau madrasah sebagai lembaga
pendidikan sesuai fungsi tugas dan tujuan pendidikan, harus melak
sanakan pembinaan menurut ketentuan yang berlaku.
2) Tanggung Jawab Keilmuan; Sekolah atau madrasah sebagai lembaga
pendidikan memiliki tanggung jawab mentransfer pengetahuan kepada
anak didik.
3) Tanggung jawab fungsional; Sekolah atau madrasah selain harus
melakukan pembinaan sesuai ketentuan yang berlaku, sekolah juga
harus bertanggunga jawab melalui pendidik (guru) untuk melaksanakan
program yang trstruktur di dalam kurikulum.
3. Masyarakat dan Bentuk Keterlibatannya Dalam Pendidikan
Masyarakat apabila dilihat dari konsep sosiologi adalah sekumpulan
manusia yang bertempat tinggal dalam suatu kawasan dan saling berinteraksi. Bila
dilihat dari konsep pendidikan, masyarakat adalah sekumpulan baanyak orang
dengan berbagai ragam kualitas diri mulai dari yang tidak berpendidikan sampai
pada yang berpendidikan tinggi. Di lihat dari lingkungan pendidikan, masyarakat
disebut lingkungan pendidikan nonformal yang memberikan pendidikan secara
sengaja dan berencana kepada seluruh anggotanya, tetapi tidak sistematis.
Kalau dilembaga pendidikan pendidikannya adalah guru. Maka kalau di
masyarakat yang menjadi pendidikannya adalah orang dewasa yang bertanggung
jawab terhadap pendewasaan anggotanya melalui sosialisasi lanjutan yang diletakan
dasar-dasar oleh keluarga dan juga sekolah sebelum mereka masuk kedalam
masyarakat

Dengan demikian, Tri Pusat Pendidikan adalah tiga unsur penting (Keluarga,
Sekolah, dan Masyarakat) yang sangat berperan dalam pendidikan dan menjadi pusat
kegiatan pendidikan. Untuk membentuk kepribadian seorang anak hingga menjadi pribadi
yang shaleh, cerdas, trampil dan mandiri maka diperlukan suatu pola kerjasama yang intensif
antara Keluarga, Sekolah/Madrasah dan Masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai