BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang………………………………………………...................………………….....1
B.Rumusan Masalah……………………………………………...................………………........1
C.Tujuan …………………………………………………………...................……………..........1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Lingkungan Pendidikan……..................….……………....................………....…2
B. Fungsi Lingkungan Pendidikan.............…………....…………………...................……….…3
C. Ragam Bentuk Lingkungan Pendidikan..................................................................................4
D. Peranan Lingkungan Pendidikan...............................................................................................7
B. Rumusan Masalah
1.Apa pengertian lingkungan pendidikan ?
2.Apa saja fungsi lingkungan pendidikan ?
3.Apa saja yang termasuk dalam ragam bentuk lingkungan pendidikan ?
4.Bagaimana peranan lingkungan pendidikan terhadap pendidikan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahiu dan memahami pengertian dari lingkungan pendidikan.
2. Untuk mengetahiu dan memahami fungsi dari lingkungan pendidikan.
3. Untuk mengetahui dan memahami yang termasuk kedalam ragam bentuk lingkunngan
pendidikan.
4. Untuk mengetahui dan memahami peranan – peranan lingkungan pendidikan terhadap
pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik
berupa benda mati, makhluk hidup, ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi termasuk
kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat kepada individu.
Seperti lingkungan tempat pendidikan berlangsung dan lingkungan tempat anak bergaul.
Lingkungan ini kemudian secara khusus disebut sebagai lembaga pendidikan sesuai
dengan jenis dan tanggungjawab yang secara khusus menjadi bagian dari karakter
lembaga tersebut.
Dalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak, lingkungan ada yang
sengaja diadakan (usaha sadar) ada yang tidak, usaha sadar dari orang dewasa yang
normatif disebut pendidikan, sedang ynag lain disebut pengaruh. Lingkunga yang dengan
sengaja diciptakan untuk mempengaruhi anak ada tiga, yaitu : lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Ketiga lingkunga ini disebut lembaga
pendidikan atau satuan pendidikan.
Lembaga pendidikan adalah organisasi atau kelompok manusia yang karena satu
dan lain hal memikul tanggung jawab atas terlaksananya pendidikan. Badan pendidikan
itu bertugas memberi pendidikan kepada si terdidik (Marimba,1980). Secara umum
fungsi lembaga pendidikan adalah menciptakan situasi yang memungkinkan proses
pendidikan dapat berlangsung
a) Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga sebagai unit terkecil dari suatu masyarakat, sangat penting
artinya dalam pembinaan masyarakat bangsa. Apabila tiap-tiap keluarga hidup
tenteram dan bahagia, maka dengan sendirinya masyarakat yang terdiri dari
keluarga-keluarga yang berbagahagia itu akan bahagia dan aman teteram pula.
Keluarga mempunyai peran kunci dalam membentuk dan mengembangkan
ketaqwaan, karakter, watak, kepribadian, budi pekerti, dan sopan-santun berdasarkan
nilai-nilai yang terkandung dalam kearifan lokal.
Islam memandang bahwa keluarga mempunyai pengaruh yang paling dominan
dalam pembentukan kepribadian anak. Hal ini disebabkan:
1) tanggung jawab orang tua pada anak bukan hanya bersifat duniawi, melainkan
ukhrowi dan teologis,
2) orang tua disamping memberikan pengaruh yang bersifat empiris setiap hari, juga
memberikan pengaruh hereditas dan genesitas, yakni bakat dan pembawaan serta
hubungan darah yang melekat pada diri anak,
3) Kedua anak lebih banyak tinggal atau berada di rumah dibandingkan
dengan di luar rumah,
4) orang tua atau keluarga sebagai yang lebih dahulu memberikan pengaruh, dan
pengaruh yang lebih dahulu ini pengaruhnya lebih kuat dibandingkan dengan
pengaruh yang datang belakangan.
Dengan demikian sudah selayaknya dan selazimnya keluarga (ayah/ibu) memberikan
pendidikan dan pengawasan yang cukup ketat terhadap anak dengan tetap
memperhatikan psikologi perkembangan dan pertumbuhannya.
Anak dalam menjalani pendidikan di lingkungan keluarga biasanya menghadapi
hambatan-hambatan. Hambatan-hambatan tersebut antara lain sebagai berikut :
1) Anak kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orangtua.
2) Pigur orangtua yang tidak mampu memberikan keteladanan pada anak.
3) Sosial ekonomi keluaraga yang kurang atau sebaliknya yang tidak bisa menunjang
belajar.
4) Kasih sayang orangtua yang berlebihan sehingga cenderung untuk memanjakan
anak.
5) Orangtua yang tidak bisa memberikan rasa aman kepada anak, tuntutan orangtua
yang terlalutinggi.
6) Orangtua yang tidak bisa memberikan kepercayaan kepada anak.
7) Orangtua yang tidak bisa membangkitkan inisiatif dan kretifitas kepada anak.
b) Lingkungan Sekolah
Sebagai akibat dari perkembangan ilmu dan teknologi dan terbatasnya orang tua
dalam kedua hal tersebut, orangtua sangat penting dalam menyiapkan anak-anak
untuk kehidupan mansyarakat. Sekolah memegang peranan penting dalam
pendidikan karena pengaruhnya besar sekali pada jiwa anak. Karena itu di samping
keluagra sebagai pusat untuk pendidikan, sekolah pun mempunyai fungsi sebagai
pusat pendidikan untuk pembentukan kepribadian anak.
Pendidikan di sekolah mencakup pendidikan umum dalam mempersiapkan
peserta didik menguasai kemampuan dasar untuk melanjutkan pendidikan atau
memasuki lapangan kerja. Pendidikan sekolah biasanya disebut sebagai pendidikan
formal karena ia adalah pendidikan yang mempunyai dasar, tujuan, isi, metode, alat-
alatnya yang disusun secara eksplisit, sistematis, dan distandarisasikan. Penjabaran
fungsi sekolah sebagai pusat pendidikan formal, terlihat pada tujuan instruksional,
yaitu tujuan kelembagaan pada masing-masing jenis dan tingkatan sekolah.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan
berdasarkan asas-asas tanggungjawab berikut ini.
1) Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang
ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku yaitu undang-undang
pendidikan.
2) Tanggungjawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan tingkat pendidikan
yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara.
3) Tanggungjawab fungsional ialah tanggungjawab profesional pengelola dan
pelaksana pendidikan. Sekolah sebagai pendidikan formal dirancang sedemikian
rupa agar lebih efektif dan efisien, yaitu bersifat klasikal dan berjenjang. System
klasikal memungkinkan sejumlah anak belajar bersama dan dipimpin oleh seorang
atau beberapa orang guru sebagai fasilitator. Sekolah memiliki ciri jenjang dapat
dijelaskan sebagi berikut.
a) Jenjang lembaga, sekolah dirancang dengan berbagai tingkatan, dari Taman
Kanak-Kanak (TK) sampai perguruan tinggi (PT). sebagian dikelola oleh
Departemen Pendidikan Nasional dan sebagian lainnya dikelola oleh Departemen
Agama.
b) Jenjang kelas, berjenjang menurut tingkatan kelas, murid hanya bisa mengikuti
pendidikan pada kelas yang lebih tinggi apabila ia telah mampu menyelesaikan
pendidikan di tingkat sebelumnya. Jenjang kelas ini bervariasi, yaitu di tingkat
SD/MI terdiri dari enam kelas, SMP/MTs terdiri dari tiga kelas, SMA/MA/sederajat
terdiri dari tiga kelas, sedangkan di Perguruaan Tinggi tidak ditentukan dengan
jenjang kelas.
Sekolah dianggap sebagai suatu lingkungan yang paling bertanggungjawab
terhadap pendidikan murid-muridnya, lebih-lebih bila dikaitkan dengan pengabdian
sumber daya manusia yang berkualitas untuk dapat bersaing secara global. Maka
pembangunan sekolah dianggap sebagai investasi yang prosfektif demi
menyongsong kemajuan bangsa.
c) Lingkungan Masyarakat
Pendidikan dalam lingkungan masyarakat tampaknya sudah lebih maju
dibandingankan dengan pendidikan dalam lingkungan keluarga dan lingkungan
sekolah. Karena masyarakat adalah salah satu lingkungan pendidikan yang besar
pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi seseorang. Pandangan hidup, cita-cita
bangsa, sosial budaya, dan perkembangan ilmu pengetahuan akan mewarnai keadaan
masyarakat tersebut.
Masyarakat turut serta memikul tanggungjawab pendidikan. Pendidikan
kemasyarakatan merupakan wahana yang amat besar artinya bagi perkembangan
individu dan masyarakat sebagai gerakan yang memperluas dan mempercepat usaha
mencerdaskan bangsa.
Dalam menjalani pendidikan di lingkungan masyarakat biasanya akan mengalami
kesulitan-kesulitan, antara lain :
1. Lingkungan fisik dan nonfisik yang kurang menguntungkan. Lingkungan yang
demikian akan banyak menghambat anak dalam belajar.
2. Tugas yang diberikan lembaga terlalu berat/banyak, sehingga anak tidak dapat
menyelesaikan tugas tersebut dengan baik. Terlalu banyaknya kegiatan yang diikuti
dalam waktu yang terbatas, bisa menjadi penyebab kegiatan tersebut tidak
dilaksanakan dengan baik dan akan mengalamikesulitan, yang akhirnya hasilnya
akan kurang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lingkungan pendidikan adalah tempat seseorang memperoleh pendidikan secara
langsung atau tidak langsung. Lingkungan pendidikan terdiri dari lingkungan
keluarga,lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Semua lingkungan pendidikan sangat berperan besar dalam pelaksanaan
pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan itu sendiri baik bagi diri peserta didik
sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial, susila, serta makhluk
religius.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/38376496/MAKALAH_LINGKUNGAN_PENDIDIKAN_
Hasbullah. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan.Jakarta : Raja Grafindo Persada.
https://makalahe19.blogspot.com/2015/02/makalah-ilpen-lingkungan pendidikan.html
http://www.jurnal.staiba.ac.id/index.php/Al-Hikmah/article/view/20/18